wujudkan impian anda.
Dapat dibayangkan betapa berat dan memprihatikan hidup seorang anak yang lahir dalam keluarga, yang hidupnya tergantung dalam narkoba.
Ini terjadi pada Ashley Dawn Loogins, gadis kecil berkacamata yang mempunyai orang tua pecandu narkoba.
Semasa kecilnya, gadis kecil ini sudah tidak mendapatkan hidup yang layak, orang tuanya tidak pernah mempeduli sekolah, makannya, apalagi masa depannya. Bukan kasih sayang didapatnya, tetapi malah sebaliknya, ia selalu diperlakukan kasar dan kejam. Juga lingkungan hidupnya tidak sehat yang dipenuhi pengguna narkoba.
Ketika usianya baru 7 tahun, kedua orang tuanya membawa ke rumah neneknya, dan pergi meninggalkan begitu saja. Walaupun neneknya sangat miskin tapi sangat menyayanginya.
Disini Ashley juga belum mendapati hidup yang layak. Karena kemiskinan neneknya, air minum sudah memutus hubungan ke rumahnya, sehingga Ashley jarang sekali mandi. Untuk mendapatkan air yang gratis, ia harus berjalan ke taman kota yang jaraknya jauh.
Gadis kecil yang malang ini, hanya memakai baju yang sama selama berbulan-bulan. Tiada teman sekolah yang ingin bergaul dengannya, ia selalu diejak dengan panggilan gelandangan jelek, bodoh dan bau. Tiada hari yang tanpa air mata saat ia pulang dari sekolah.
Ketika duduk di bangku SMA. Terjadi sedikit perubahan dalam kehidupan Ashley, penasehat sekolah, Robyn Putman menyarankan Ashley mengejar ketinggalan sekolahnya secara online, dan banyak baca di perpustakaan.
Agar bisa membiaya biaya hidupnya sehari-hari, Mr Putman memberinya pekerjaan sebagai petugas kebersihan sekolah dan ia diijinkan tinggal di sekolah.
Pada awalnya ia merasa berat dan malu akan pekerjaannya, yang harus membersihkan semua kelas, wc dan taman, naumun secara perlahan ia bisa adaptasi dengan itu semua.
Ejekan siswa sekolah tidak pernah usai, namun itu malah dijadikan pemompa semangat belajarnya.
Benar saja, di saat siswa siswa lain sibuk bermain, Ashley selalu terlihat berada di perpustakaan sekolah, malam harinya ia belajar secara online. Ini membuat prestasi sekolahnya selalu mendapat nilai A.
Ketika menjelang tamat SMA, ia mencoba mendaftar di beberapa universitas, salah satunya adalah Universitas Harvard. Dan tidak sia-sia kerja kerasnya selama ini dengan mendapat nilai tinggi. Awal tahun 2006, Universitas terbaik di dunia itu, Harvard, yang terkenal sangat bergensi dan paling mahal itu, siap menerimanya dengan memberi beasiswa pada Ashley.
Ashley pantas dipuji, prestasinya di Harvard juga luar biasa, dan menjelang tamat dari Harvard, beberapa posisi penting pekerjaan telah menunggunya.
Seorang gadis yang tadinya miskin, tunawisma,namun dengan kerja keras bisa berhasil mengubah hidupnya menuju sukses.
Ketika Ashley diwawancara bersama CNN, ia tidak henti-hentinya menyeka air matanya, mengingat kembali masa lalunya yang demikian pahit, tetapi dengan rendah hati ia berkata “Rasanya luar biasa karena saya telah menyelesaikan semua ini dengan kerja keras dan bisa mencapainya. Terima kasih pada semua orang yang telah membantu saya”.
Ashley juga mengungkapkan pada CNN bahwa ia mempunyai cita cita ingin mendirikan sebuah yayasan untuk membantu anak anak lain yang senasib atau lebih buruk darinya untuk mendapatkan pendidikan, ia berkata : “ Satu satunya cara untuk keluar dari kemiskinan adalah dengan Pendidikan.”“
Selama setiap orang memiliki impian, mereka pasti bisa mewujudkannya. Tidak ada alasan untuk tidak mewujudkan impian. SEMUA INI TERGANTUNG PADA ANDA, BUKAN PADA ORANG LAIN” , demikian pesan Ashley menutup wawancaranya.