This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
16
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 30 July 2010, 04:46:01 PM »
Kakang Apsa yang terkasih,
Betapa tidak konsekuennya Anda. Mengatakan tidak keberatan dengan blog saya, tetapi menyinggung tentang blog saya. Apakah blog saya sedemikian dashyatnya bagi Anda? Saya sangat tersanjung.
Betapa tidak konsekuennya Anda. Mengatakan tidak keberatan dengan blog saya, tetapi menyinggung tentang blog saya. Apakah blog saya sedemikian dashyatnya bagi Anda? Saya sangat tersanjung.
17
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 30 July 2010, 04:37:49 PM »Bang Kaynin bersabda:
Sudah puas menghinanya? Kalau sudah, biarkan saya diskusi dengan 4DMYN yah.
Loe mau diskusi sama 4DMYN apa saya ngelarang. Silakan aja. Ga ada yang ngelarang.
lol,paria2,.ilmu dipakai utk hal2 tidak berguna..
apa ada postingan baru di blognya lg?
saya bingung org yg sudah berumur +- 40 tahun seperti anda masih ikut bermain spt anak2 kecil.
mungkin ini yg disebut puber kedua
Berarti Anda merasa bahwa konco2 Anda di sini juga layaknya anak2 kecil? Kalau mau tau ada postingan baru apa kaga, silakan liat ndiri di blog saya. Gratiezz kok. Ga usah pake nanya lagi. Saya itu fleksibel. Pake gaya orang terhormat kalo ngomong sama orang terhormat, pake gaya hina kalo ngomong saya orang hina .
Wakakakakakakakaak. Mong omong ente keberatan ama blog saya?
18
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 30 July 2010, 04:20:44 PM »
Bang Kaynin bersabda:
Sudah puas menghinanya? Kalau sudah, biarkan saya diskusi dengan 4DMYN yah.
Loe mau diskusi sama 4DMYN apa saya ngelarang. Silakan aja. Ga ada yang ngelarang.
Sudah puas menghinanya? Kalau sudah, biarkan saya diskusi dengan 4DMYN yah.
Loe mau diskusi sama 4DMYN apa saya ngelarang. Silakan aja. Ga ada yang ngelarang.
19
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 30 July 2010, 04:18:58 PM »
Bang Kaynin bersabda:
Blog-mu mau seperti apa, saya tidak peduli. Bahkan mau dilebih-lebihkan juga tidak masalah. Oh iya, orang-orang di Dhammacitta ini bukan "konco" saya. Hanya sesama rekan forum saja. Anda tidak usah berlebihan dalam menilai.
Kontradiksi. Beberapa kali sudah mempermasalahkan blog saya. Bilang saya aneh karena membuat blog sendiri. Tetapi di sini katanya tidak mau mempermasalahkan blog saya. Lucu. Kontradiktif! Kalau memang tidak mau mempermasalahkan ya diem aja. Gitu aja kok refottt. Haiyaaa..
Blog-mu mau seperti apa, saya tidak peduli. Bahkan mau dilebih-lebihkan juga tidak masalah. Oh iya, orang-orang di Dhammacitta ini bukan "konco" saya. Hanya sesama rekan forum saja. Anda tidak usah berlebihan dalam menilai.
Kontradiksi. Beberapa kali sudah mempermasalahkan blog saya. Bilang saya aneh karena membuat blog sendiri. Tetapi di sini katanya tidak mau mempermasalahkan blog saya. Lucu. Kontradiktif! Kalau memang tidak mau mempermasalahkan ya diem aja. Gitu aja kok refottt. Haiyaaa..
20
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 30 July 2010, 04:15:50 PM »
BAng Kaynin bersabda:
Menurut saya, mereka pun penuh kebencian, sama seperti saya masih penuh kebencian. Tetapi tidak terlalu aneh karena tidak sampai posting di blog pribadi dan mengancam ke hukum segala. Diskusi yah diskusi, kalau merasa tidak cocok, ya sudah.
Ai... rupanya kamu sudah punya standar keanehan sendiri ya. Jadi kalo orang-orang yang penuh kebencian itu taruhlah dikasih nilai keanehan lima, maka nilai keanehan saya 10 begitu? Aneh ya sama-sama aneh Kaynin. Ga perlu beda2kan. Mau anehnya nilai 5 apa anehnya poin 10 ya sama-sama aneh. Sesama orang aneh dilarang saling mendahului.
Bang Kaynin bersabda:
Jadi anda tidak pernah menghina orang sini? Tidak pernah menghakimi orang lain "Attha"-nya besar? Ya sudah, tidak apa. Anda dengan standar anda, saya dengan standar saya.
Aih menyatakan atta besar itu menghina? Kenyataannya besar ga? maap kalo atta bang Kaynin kecil, berarti bukan termasuk orang-orang yang saya maksud.
Menurut saya, mereka pun penuh kebencian, sama seperti saya masih penuh kebencian. Tetapi tidak terlalu aneh karena tidak sampai posting di blog pribadi dan mengancam ke hukum segala. Diskusi yah diskusi, kalau merasa tidak cocok, ya sudah.
Ai... rupanya kamu sudah punya standar keanehan sendiri ya. Jadi kalo orang-orang yang penuh kebencian itu taruhlah dikasih nilai keanehan lima, maka nilai keanehan saya 10 begitu? Aneh ya sama-sama aneh Kaynin. Ga perlu beda2kan. Mau anehnya nilai 5 apa anehnya poin 10 ya sama-sama aneh. Sesama orang aneh dilarang saling mendahului.
Bang Kaynin bersabda:
Jadi anda tidak pernah menghina orang sini? Tidak pernah menghakimi orang lain "Attha"-nya besar? Ya sudah, tidak apa. Anda dengan standar anda, saya dengan standar saya.
Aih menyatakan atta besar itu menghina? Kenyataannya besar ga? maap kalo atta bang Kaynin kecil, berarti bukan termasuk orang-orang yang saya maksud.
21
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 30 July 2010, 04:08:23 PM »
Ah biarin dah Ryu. Hardisk, harddisk gw sendiri. Blog, blog gw sendiri. Ape urusanye ama ente?
22
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 30 July 2010, 04:05:20 PM »
Ai... kamu keberatan Ryu? wkwkwkwk
Kaynin... Kamu standar ganda. Di mana owe pernah menjelek2an orang lain. Semua yang ada di blog gw itu cuman kutipan dari sini. Buktinya ada. Jangan loe kira dengan menghapus postingan yang ada di sini masalah selesai. Asal tahu aja, semua pages udah gw save di harddisk gw . Kalau misalnya pihak2 terkait mau ajuin gugatan di pengadilan, gw akan dengan senang hati memberikan file2nya .id dukunnya udah pergi yak sekarang pake id pariahina
Beda dengan orang yang menghina dan melecehkan Guru gw. Itu kamu sebut normal? Hm nampaknya km dan konco2mu harus mengaca pada perilaku mereka sendiri Kaynin. Pake mata kamu untuk melihat siapa menghina siapa. Owe cuman menyampaikan laporan apa adanya. Bukan menjelek2an siapa2.
Kamu keberatan dengan blog owe Kaynin? Ngomong terus terang donk? Jangan seperti itu.... heheheehehehehehee
Kalo ga mau perkataannya dimasukkan blog.. ya bertingkahlah sebagai umat Buddha yang baek.
23
Bantuan Teknis, kritik dan saran. / Re: Tambahan peraturan
« on: 30 July 2010, 04:04:01 PM »
waduh... gw abis ini mungkin susah aktif lagi.... pupus kesempatan dapet GRP dunk
(
(
24
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 30 July 2010, 04:01:16 PM »
Kaynin... Kamu standar ganda. Di mana owe pernah menjelek2an orang lain. Semua yang ada di blog gw itu cuman kutipan dari sini. Buktinya ada. Jangan loe kira dengan menghapus postingan yang ada di sini masalah selesai. Asal tahu aja, semua pages udah gw save di harddisk gw . Kalau misalnya pihak2 terkait mau ajuin gugatan di pengadilan, gw akan dengan senang hati memberikan file2nya .
Beda dengan orang yang menghina dan melecehkan Guru gw. Itu kamu sebut normal? Hm nampaknya km dan konco2mu harus mengaca pada perilaku mereka sendiri Kaynin. Pake mata kamu untuk melihat siapa menghina siapa. Owe cuman menyampaikan laporan apa adanya. Bukan menjelek2an siapa2.
Kamu keberatan dengan blog owe Kaynin? Ngomong terus terang donk? Jangan seperti itu.... heheheehehehehehee
Kalo ga mau perkataannya dimasukkan blog.. ya bertingkahlah sebagai umat Buddha yang baek.
Beda dengan orang yang menghina dan melecehkan Guru gw. Itu kamu sebut normal? Hm nampaknya km dan konco2mu harus mengaca pada perilaku mereka sendiri Kaynin. Pake mata kamu untuk melihat siapa menghina siapa. Owe cuman menyampaikan laporan apa adanya. Bukan menjelek2an siapa2.
Kamu keberatan dengan blog owe Kaynin? Ngomong terus terang donk? Jangan seperti itu.... heheheehehehehehee
Kalo ga mau perkataannya dimasukkan blog.. ya bertingkahlah sebagai umat Buddha yang baek.
25
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 30 July 2010, 03:49:37 PM »
Kaynin, jangan bilang gitu... ga baek. Mungkin kamu ga bisa jaga mulut ya? Apa kalo selaen 4DMYN, siswa2 ZFZ lainnya perilakunya ga normal. Darimana km tahu? Kamu mulai adhominem ya? Ingat...ingat... saya juga hanya akan omong secara "normal" dengan orang yang "normal" pula. Paham?
26
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 30 July 2010, 11:13:24 AM »
http://.blogspot.com/2010/07/ryu-menyamakan-mahaguru-dengan-anjing.html
Ikuti terus news dari Pariahina News bersama reporter kesayangan Anda Pariahina! Mari ikuti sepak terjang Ryu yang telah mencoreng nama Umat Buddha (secara umum) dan Forum Dhammacitta (secara khusus).
Ikuti terus news dari Pariahina News bersama reporter kesayangan Anda Pariahina! Mari ikuti sepak terjang Ryu yang telah mencoreng nama Umat Buddha (secara umum) dan Forum Dhammacitta (secara khusus).
27
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 30 July 2010, 10:55:18 AM »
Coba baca buku riwayat Master XUYUN. Beliau juga memilih tempat penyunyian diri berdasarkan Fengshui
28
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 30 July 2010, 10:52:10 AM »
Apakah karena praktik Fengshui lantas disebut ajaran gado2?
Sebenarnya pandangan ini terjadi karena yang bersangkutan tidak mengetahui bahwa para bhikshu Mahayana juga mempraktikkan Fengshui. Ada juga bhikshu2 Mahayana yang menjadi konsultan Fengshui maupun seni metafisika lainnya.
SUTRA MAHAMAYURI VIDYARAJNI (Kongque Mingwang Tuolounijing) apa tidak menyebutkan mengenai 27 Naksatra atau perbintangan? Para lama Tibet zaman dahulu apakah tidak mencari tempat yang baik berdasarkan Fengshui? Dalam Sutta2 Theravada juga ada rujukan pada nama2 dewa Hindu. Bahkan Sang Buddha sendiripun mengajarkan menghormati para dewa.
Lalu apakah agama Buddha boleh disebutkan gado2 dengan Hindu, hanya karena di dalamnya terdapat dewa2 Hindu. Apakah dengan demikian, agama Buddha seharusnya dimasukkan dalam "Agama dan Kepercayaan Lain"? Sungguh sangat lucu.
Masuknya pengaruh Dao itu bukan cuma di Guru gw. Mahayana sendiri juga terdapat pengaruh Dao. Mau tahu? dalam SUTRA UCCHUSMA VAJRAPALA SUTRA terdapat rujukan mengenai pembuatan amulet yang mirip hu (jimat) China. SUTRA ATAVAKA DHARANI SUTRA juga ada gambar amulet seperti itu. Semua ini masuk Kanon Taisho dan membuktikan pengaruh DAoisme.
Dah sono makan gado2........................
Sebenarnya pandangan ini terjadi karena yang bersangkutan tidak mengetahui bahwa para bhikshu Mahayana juga mempraktikkan Fengshui. Ada juga bhikshu2 Mahayana yang menjadi konsultan Fengshui maupun seni metafisika lainnya.
SUTRA MAHAMAYURI VIDYARAJNI (Kongque Mingwang Tuolounijing) apa tidak menyebutkan mengenai 27 Naksatra atau perbintangan? Para lama Tibet zaman dahulu apakah tidak mencari tempat yang baik berdasarkan Fengshui? Dalam Sutta2 Theravada juga ada rujukan pada nama2 dewa Hindu. Bahkan Sang Buddha sendiripun mengajarkan menghormati para dewa.
Lalu apakah agama Buddha boleh disebutkan gado2 dengan Hindu, hanya karena di dalamnya terdapat dewa2 Hindu. Apakah dengan demikian, agama Buddha seharusnya dimasukkan dalam "Agama dan Kepercayaan Lain"? Sungguh sangat lucu.
Masuknya pengaruh Dao itu bukan cuma di Guru gw. Mahayana sendiri juga terdapat pengaruh Dao. Mau tahu? dalam SUTRA UCCHUSMA VAJRAPALA SUTRA terdapat rujukan mengenai pembuatan amulet yang mirip hu (jimat) China. SUTRA ATAVAKA DHARANI SUTRA juga ada gambar amulet seperti itu. Semua ini masuk Kanon Taisho dan membuktikan pengaruh DAoisme.
Dah sono makan gado2........................
29
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 30 July 2010, 10:43:41 AM »
Saya akan coba jawab satu persatu, dimulai dari Kang Dilbert dulu.
Mahayana dan Tantrayana sendiri juga mengatakan bahwa seorang Samyaksambuddha sekalipun tidak akan dapat membebaskan para makhluk dalam artian membuatnya merealisasi Penerangan Sempurna. Penerangan Sempurna ini harus direalisasi sendiri oleh yang bersangkutan.
Tetapi menyeberangkan di sini bukanlah membuat makhluk yang bersangkutan tercerahkan. Memang dalam beberapa Sutra ada disebutkan mengenai "membebaskan" para makhluk. Ini berarti memberikan ajaran Dharma, sehingga yang bersangkutan dapat melatih diri dan kelak merealisasi Penerangan Sempurna.
Kang Dilbert mengutip Sutra Intan, kata "membebaskan" di sini mengacu pada pemberian ajaran Dharma atau bisa juga ditafsirkan sebagai menolongan para makhluk dan berkarya demi kemaslahatan mereka. Meskipun demikian, ditinjau dari sudut pandang kebenaran absolut (paramartha satya), tiada lagi dualisme "aku" dan "engkau" sehingga tentu saja tiada lagi "yang membebaskan" dan "yang dibebaskan"
Itulah sebabnya meskipun sudah ada tak terhingga makhluk yang diseberangkan, sesungguhnya “tidak ada” makhluk yang diseberangkan. Lha kalo dualism “yang membebaskan” dan “yang dibebaskan sudah tiada” apakah “yang dibebaskan”? Demikian kira-kira landasan filosofisnya.
Menyeberangkan itu tidak sama dengan membuat para makhluk merealisasi Penerangan Sempurna. Makna sebenarnya adalah “menghindarkan” para makhluk dari terjerumus ke alam-alam rendah. Dalam Tibetan Tantra sendiri ada yang namanya upacara phowa atau transformasi kesadaran. Selain itu, saat seseorang meninggal biasanya dibacakan Bardo Thodol (Tibetan Book of The Dead – saya punya bukunya). Ini semua dimaksudkan agar almarhum tidak terjerumus ke tiga alam rendah. Apakah ini bertentangan dengan konsep karma?
Mahayana menjawabnya TIDAK. Mengapa? Kita ambil contoh batu. Batu kalo dilemparkan ke sungai akan tenggelam. Tetapi batu kalau diletakkan di atas kapal akan terapung. Itulah sebabnya dengan belas kasih para makhluk suci, para makhluk bisa dibimbing ke alam yang lebih baik, bahkan dapat pula ke Surga Sukhavati. Itulah sebabnya saat ada yang meninggal, para bhikshu Mahayana membacakan AMITABHA SUTRA (Amiduojing).
Jadi kesimpulannya tidak ada kontradiksi di sini, selama termnya dipahami dengan baik. Begitulah nyang owe tahu dari hasil nyomot sini nyomot sana. Ini semua bukan bikinan owe, tapi hasil nyontek buku2 nyang owe poenja. Owe mah bodoh… biasanya cuman baru comot2an.
Mahayana dan Tantrayana sendiri juga mengatakan bahwa seorang Samyaksambuddha sekalipun tidak akan dapat membebaskan para makhluk dalam artian membuatnya merealisasi Penerangan Sempurna. Penerangan Sempurna ini harus direalisasi sendiri oleh yang bersangkutan.
Tetapi menyeberangkan di sini bukanlah membuat makhluk yang bersangkutan tercerahkan. Memang dalam beberapa Sutra ada disebutkan mengenai "membebaskan" para makhluk. Ini berarti memberikan ajaran Dharma, sehingga yang bersangkutan dapat melatih diri dan kelak merealisasi Penerangan Sempurna.
Kang Dilbert mengutip Sutra Intan, kata "membebaskan" di sini mengacu pada pemberian ajaran Dharma atau bisa juga ditafsirkan sebagai menolongan para makhluk dan berkarya demi kemaslahatan mereka. Meskipun demikian, ditinjau dari sudut pandang kebenaran absolut (paramartha satya), tiada lagi dualisme "aku" dan "engkau" sehingga tentu saja tiada lagi "yang membebaskan" dan "yang dibebaskan"
Itulah sebabnya meskipun sudah ada tak terhingga makhluk yang diseberangkan, sesungguhnya “tidak ada” makhluk yang diseberangkan. Lha kalo dualism “yang membebaskan” dan “yang dibebaskan sudah tiada” apakah “yang dibebaskan”? Demikian kira-kira landasan filosofisnya.
Menyeberangkan itu tidak sama dengan membuat para makhluk merealisasi Penerangan Sempurna. Makna sebenarnya adalah “menghindarkan” para makhluk dari terjerumus ke alam-alam rendah. Dalam Tibetan Tantra sendiri ada yang namanya upacara phowa atau transformasi kesadaran. Selain itu, saat seseorang meninggal biasanya dibacakan Bardo Thodol (Tibetan Book of The Dead – saya punya bukunya). Ini semua dimaksudkan agar almarhum tidak terjerumus ke tiga alam rendah. Apakah ini bertentangan dengan konsep karma?
Mahayana menjawabnya TIDAK. Mengapa? Kita ambil contoh batu. Batu kalo dilemparkan ke sungai akan tenggelam. Tetapi batu kalau diletakkan di atas kapal akan terapung. Itulah sebabnya dengan belas kasih para makhluk suci, para makhluk bisa dibimbing ke alam yang lebih baik, bahkan dapat pula ke Surga Sukhavati. Itulah sebabnya saat ada yang meninggal, para bhikshu Mahayana membacakan AMITABHA SUTRA (Amiduojing).
Jadi kesimpulannya tidak ada kontradiksi di sini, selama termnya dipahami dengan baik. Begitulah nyang owe tahu dari hasil nyomot sini nyomot sana. Ini semua bukan bikinan owe, tapi hasil nyontek buku2 nyang owe poenja. Owe mah bodoh… biasanya cuman baru comot2an.
30
Lingkungan / Re: Menggalang Kekuatan Ekonomi Buddhis
« on: 30 July 2010, 02:14:22 AM »
Mungkin memang saat ini dirasa mustahil menggalang seluruh umat Buddha. Namun banyak gagasan dan ide-ide besar justru lahir dari kemustahilan itu. Seorang Thomas Alva Edison pernah disampaikan bahwa gagasannya mengenai penerangan dengan bola lampu listrik adalah mustahil. Sebelum Otto Lilienthal dan Wright Bersaudara menemukan pesawat terbang, terbang di langit bagi manusia adalah kemustahilan. Namun, pada akhirnya impian mereka bisa terlaksana dan membuahkan manfaat bagi jutaan umat manusia.
Mungkin pada saat ini, menggalang dan meningkatkan potensi ekonomi umat Buddha adalah impian terlalu muluk. Tetapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi lima, sepuluh, duapuluh, atau bahkan seratus tahun lagi. Paling tidak di sini sudah ada wacana mengenai hal itu. Mungkin kalau tidak pada generasi sekarang, baru pada generasi selanjutnya ide ini akan terealisasi.
Mungkin pada saat ini, menggalang dan meningkatkan potensi ekonomi umat Buddha adalah impian terlalu muluk. Tetapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi lima, sepuluh, duapuluh, atau bahkan seratus tahun lagi. Paling tidak di sini sudah ada wacana mengenai hal itu. Mungkin kalau tidak pada generasi sekarang, baru pada generasi selanjutnya ide ini akan terealisasi.