Bhikkhu Thanissaro dalam
access to insight seringkali memberi penjelasan yang membingungkan banyak orang dengan pernyataan ambigunya terhadap atta ditthi. ia menerjemahkan anatta sebagai not-self.
Lantas pertanyaan yang jelas muncul,
jadi bagaimana..? Apakah atta (diri sejati) ada?
Apakah atta (diri sejati) tak ada?
Apakah atta ada dan tak ada?
Apakah atta bukan tak ada juga bukan ada?
Bila atta (diri sejati) ada, dimanakah adanya? Bila ada dan tak ada bagaimana?
bila bukan ada dan juga bukan tak ada bagaimana...?Mettalanka lebih
straight forward dan tidak ambigu, menjelaskan mengenai anatta sebagai tak ada diri sejati.
bahwa tak ada satu aggregatpun dari pancakhandha yang bisa diasosiasikan dengan atta. Jadi atta (diri / diri sejati) hanya pandangan salah. saya kutipkan Maha Punnama Sutta:
http://www.metta.lk/tipitaka/2Sutta-Pitaka/2Majjhima-Nikaya/Majjhima3/109-mahapunnama-e.htmlß
Venerable sir, how does the view of a self arise?ß
Bhikkhu, the not learned ordinary man, who has not seen noble ones and Great Men not clever and not trained in their Teaching, sees matter in self, or sees a material form of the self, or in self sees matter, or in matter sees self. Sees feelings in self, or sees a feeling self, or in self sees feelings, or in feelings sees self. Sees perceptons in self, or sees a perceptual self, or in self sees perceptions, or in peceptions sees self. Sees determinations in self, or sees a determining self, or in self sees determinations, or in determinations sees self Sees consciousness in self, or sees a conscious self, or in self sees consciousness or in consciousess sees self. Bhikkhu, thus arises the self view,' .Bhikkhu orang biasa yang tak belajar (Dhamma), yang tak pernah bertemu para Ariya dan manusia Agung, tidak cerdas dan tidak terlatih menurut ajaran, melihat rupa/jasmani dalam diri, atau melihat bentuk jasmani dari diri, atau dalam diri melihat jasmani, atau dalam jasmani melihat diri. Melihat perasaan dalam diri, atau diri yang merasa, atau dalam diri melihat perasaan, atau dalam perasaan melihat diri.Melihat persepsi dalam diri, atau diri yang mempersepsikan, atau dalam diri melihat persepsi, atau dalam persepsi melihat diri. Melihat bentuk-bentuk pikiran/tekad (kehendak/determinations/sankhara) dalam diri, atau diri yang membentuk pikiran, atau dalam diri melihat bentuk pikiran, atau dalam bentuk pikiran melihat diri. Melihat kesadaran dalam diri, atau diri yang menyadari, atau dalam diri melihat kesadaran, atau dalam kesadaran melihat diri.
ß
Venerable sir, how does the view of a self not arise?Bhante, bagaimanakah pandangan mengenai diri (sejati) tidak muncul?
ß
Bhikkhu, the learned noble disciple who has seen noble ones and Great Men clever and trained in their Teaching, does not see matter in self, or a material form of the self, or in self matter, or in matter self. Does not see feelings in self, or a feeling self, or in self feelings, or in feelings self. Does not see perceptons in self, or a perceptual self, or in self perceptions, or in peceptions self. Does not see determinations in self, or a determining self, or in self determinations, or in determinations self Does not see consciousness in self, or a conscious self, or in self consciousness or in consciousess self. Bhikkhu, thus the self view does not arise.Bhikkhu orang biasa yang belajar (Dhamma), yang telah bertemu para Ariya dan manusia Agung, cerdas dan terlatih menurut ajaran, tidak melihat jasmani dalam diri, atau melihat bentuk jasmani dari diri, atau dalam diri melihat jasmani, atau dalam jasmani melihat diri. Tidak melihat perasaan dalam diri, atau diri yang merasa, atau dalam diri melihat perasaan, atau dalam perasaan melihat diri. Tidak melihat persepsi dalam diri, atau diri yang mempersepsikan, atau dalam diri melihat persepsi, atau dalam persepsi melihat diri. Tidak melihat bentuk-bentuk pikiran/tekad (determinations/sankhara) dalam diri, atau diri yang membentuk pikiran, atau dalam diri melihat bentuk pikiran, atau dalam bentuk pikiran melihat diri. tidak melihat kesadaran dalam diri, atau diri yang menyadari, atau dalam diri melihat kesadaran, atau dalam kesadaran melihat diri.
Satu lagi dalam Khandha Samyutta, Arahatta Vagga, secara jelas mengatakan tiada diri (
lacks of self).
http://www.metta.lk/tipitaka/2Sutta-Pitaka/3Samyutta-Nikaya/Samyutta3/21-Khandha-Samyutta/02-02-Arahattavaggo-e.htmlAnatta Lack a Self
1. I heard thus. At one time the Blessed One was living in the monastery offered by Anàthapindika in Jeta's grove in Sàvatthi.
2. Then a certain monk approached the Blessed One worshipped and sat on a side.
3. That monk seated on a side said to the Blessed One: Venerable sir, it is good if the Blessed One would teach me in short, so that I, hearing it, could seclude and, withdrawing from the crowd, abide diligent to dispel.û
4. Monk, you should dispel whatever interest for that which lacks self.
ßBlessed One I understand it! Well Gone One I understand it!û
5. Monk, how do you know the detailed meaning of my short exposition?
6. Venerable sir, matter lacks self; I should dispel interest for it. Feelings, perceptions, intentions, and consciousness lack self. I should dispel interest for them.
Venerable sir, I know the detailed meaning of the short exposition given by the Blessed One, thus.
7. Excellent! Monk, you know the detailed meaning of my short exposition. Monk, matter lacks self. You should dispel interest for it. Feelings, perceptions, intentions, and consciousness lack self. You should dispel interest for them.Anatta "tiada diri"1. Demikianlah yang kudengar, suatu ketika Sang Buddha menetap di Savatthi di Jetavana di Anathapindika Arama.
2. Kemudian seorang Bhikkhu mendekati Sang Bhagava setelah bernamakkhara lalu duduk di satu sisi.
3. Bhikkhu tersebut yang duduk di satu sisi berkata kepada Sang Bhagava: Bhante, saya bersukur bila bhante mau memberi petunjuk kepada saya secara singkat, sehingga saya, setelah mendengarnya, dapat menyepi dan, mengasingkan diri dari keramaian, dengan rajin berusaha membersihkan diri.
4. Bhikkhu, kamu harus melenyapkan ketertarikan akan sesuatu yang tiada diri. Bhagava saya mengerti! Thatagata saya mengerti!
5. Bhikkhu, bagaimana kamu tahu arti detil dari keterangan singkatKu?
6. Bhante, jasmani tiada diri; saya harus melenyapkan ketertarikan padanya. Perasaan, persepsi, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran tiada diri. Saya harus melenyapkan ketertarikan pada mereka.
7. Hebat! Bhikkhu, kamu tahu arti detail dari petunjuk singkat yang diberikan oleh Sang Bhagava. Bhikkhu, jasmani tiada diri. kamu harus melenyapkan ketertarikan kepadanya. Perasaan, persepsi, bentuk-bentuk pikiran/kehendak, dan kesadaran tiada diri. Kamu harus melenyapkan ketertarikan kepada mereka.
Mettalanka.net ini jelas menerjemahkan anatta sebagai "lacks of self" (tiada diri).