(6) “Jika kenikmatan dan kesakitan yang sedang dirasakan adalah disebabkan oleh apa yang telah dilakukan di masa lampau, maka para Nigaṇṭha harus dicela; karna terkait dengan poin (1) “Jika kenikmatan dan kesakitan yang sedang dirasakan adalah disebabkan oleh apa yang telah dilakukan di masa lampau, maka para Nigaṇṭha pasti telah melakukan perbuatan buruk di masa lampau, karena mereka saat ini merasakan perasaan menyakitkan, menyiksa, menusuk.
jika tidak, maka para Nigaṇṭha juga harus dicela. karna apapun penyebabnya, baik karna apa yang telah dilakukan di masa lampau atau bukan, itu pasti adalah hal yang buruk sehingga menghasilkan akibat yang buruk pula sehingga dikatakan itu juga harus dicela.
semoga saya tidak salah paham.
bagaimana menurut om kainyn, dan yang lain?
Jadi intinya ada 5 dugaan tentang sebab perasaan:
-Karena sebab masa lampau
-Karena tuhan pencipta
-Karena kebetulan
-Karena kelahiran
-Karena usaha di sini dan saat ini
Nigantha melakukan penyiksaan diri, merasakan perasaan menyakitkan. Dengan demikian jika perasaan adalah:
-Karena sebab masa lampau: berarti Nigantha dulunya kriminal kelas berat
-Karena tuhan pencipta: berarti tuhannya jahat karena bikin mereka merasakan sakit
-Karena kebetulan: berarti mereka adalah orang-orang sial
-Karena kelahiran mulia/rendah: berarti mereka orang-orang rendah
-Karena usaha di sini dan saat ini: berarti praktik mereka membawa pada penderitaan
Jikapun bukan karena kelima hal itu, tapi karena sebab lain, tetap saja mereka yang mencari kebahagiaan, malah merasakan penderitaan, maka dapat dicela.
Sebaliknya Tathagata yang merasakan kebahagiaan itu, jika perasaan adalah:
-Karena sebab masa lampau: berarti Tathagata orang bae
-Karena tuhan pencipta: berarti tuhannya Tathagata bae
-Karena kebetulan: berarti Tathagata manusia hoki
-Karena kelahiran: berarti Tathagata berkelahiran mulia
-Karena usaha di sini dan saat ini: berarti praktiknya membawa kebahagiaan
Jikapun bukan karena kelima hal itu, tapi karena sebab lain, tetap saja Tathagata yang mencari kebahagiaan mendapatkan kebahagiaan, maka tidak tercela.
Menurut yang saya baca sih begitu.