This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
1
Diskusi Umum / Re: jika benar kehidupan sulit, apa penyebabnya
« on: 23 November 2015, 06:33:11 AM »
Namo Buddhaya
Salah satunya adalah :
Kämatanhä : adalah ketagihan akan kesenangan indriya, ialah ketagihan akan :
a. bentuk-bentuk (indah)
b. suara-suara (merdu)
c. wangi-wangian
d. rasa-rasa (nikmat)
e. sentuhan-sentuhan (lembut)
f. bentuk-bentuk pikiran
bangun pagi uang, berangkat kerja uang, sarapan pagi uang,
bekerja uang, pulang kerja uang, minum kopi uang,
ke kamar mandi uang, tidur uang.
semuanya memerlukan uang.
hanya meditasi yg tidak memerlukan uang, katanya.
apa benar uang penyebab semua kesulitan ini.
ataukah ada sebab yg lainnya.
Salah satunya adalah :
Kämatanhä : adalah ketagihan akan kesenangan indriya, ialah ketagihan akan :
a. bentuk-bentuk (indah)
b. suara-suara (merdu)
c. wangi-wangian
d. rasa-rasa (nikmat)
e. sentuhan-sentuhan (lembut)
f. bentuk-bentuk pikiran
2
Theravada / Re: BAGAIMANA UNTUK MENJADI SEORANG BHIKKHU ???
« on: 12 September 2015, 06:46:16 AM »
Namo Buddhaya
Apakah kk sudah minta izin dari orang tua kk...
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Salam semuanya
- saya sering merenungkan keinginan saya ini. dan sudah sering saya ingin membatalkannya. tapi selalu gagal. karena setiap saya datang ke vihara selalu muncul pikiran "MENGAPA SAYA TIDAK CEPAT JADI BHIKKHU. MELATIH DIRI UNTUK SEGERA LEPAS DARI DUKKHA."
Apakah kk sudah minta izin dari orang tua kk...
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
3
Jurnal Pribadi / Re: Perjalanan Menuju Padam
« on: 28 August 2015, 09:30:24 PM »
Namo Buddhaya
Itulah Anicca kk ....
Tidak hanya kokinya yg tidak ok kita mendapatkan "dukkha"
Bila kita mendapat salah satu bahan yg tidak baik ...
Bila kita kekurangan salah satu bahan yg terbaik ...
Bila kita masih "melekat"... akan merasakan "dukkha"
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
percuma klo bahan ok, tapi koki nya tidak ok !....
Itulah Anicca kk ....
Tidak hanya kokinya yg tidak ok kita mendapatkan "dukkha"
Bila kita mendapat salah satu bahan yg tidak baik ...
Bila kita kekurangan salah satu bahan yg terbaik ...
Bila kita masih "melekat"... akan merasakan "dukkha"
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
4
Jurnal Pribadi / Re: Perjalanan Menuju Padam
« on: 28 August 2015, 01:21:09 AM »
Namo Buddhaya
Saya tidak janji yah kk
Tapi kalau ada kesempatan ...
Saya traktir kk nasi goreng yah ...
Hanya sekedar ingin sharing atau diskusi dengan kk2....
CMIIW
Kalau kk suka dengan nasi goreng...
Dengan mengetahui bahan2nya dibuat dari,
Contoh :
Nasi dengan kualitas terbaik...
Minyak Goreng / Margarin dengan kualitas terbaik...
Garam dengan kualitas terbaik...
Lada Putih dengan kualitas terbaik...
Bawang Merah dengan kualitas terbaik...
Tomat dengan kualitas terbaik...
Timun dengan kualitas terbaik...
Kecap dengan kualitas terbaik...
Telur (Omega) dengan kualitas terbaik...
Daging dengan kualitas terbaik...
Bahkan kk tahu "siapa" yg menanam, mengolah, membentuk, menuai, memproduksi ulang bahan2 tersebut...
Dan bila disetiap harinya kk kepingin makan...
Kk makan nasi goreng ...
Terus dilakukan seumur hidup kk ...
Kira - kira, apakah kk ...
Masih ada "kemelekatan" terhadap nasi goreng ....
Berkurang "kemelekatan" terhadap nasi goreng ....
Tidak ada (padam) "keinginan" atau "kemelekatan" terhadap nasi goreng tersebut ....
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Mau traktir ?
Saya tidak janji yah kk
Tapi kalau ada kesempatan ...
Saya traktir kk nasi goreng yah ...
Hanya sekedar ingin sharing atau diskusi dengan kk2....
CMIIW
Kalau kk suka dengan nasi goreng...
Dengan mengetahui bahan2nya dibuat dari,
Contoh :
Nasi dengan kualitas terbaik...
Minyak Goreng / Margarin dengan kualitas terbaik...
Garam dengan kualitas terbaik...
Lada Putih dengan kualitas terbaik...
Bawang Merah dengan kualitas terbaik...
Tomat dengan kualitas terbaik...
Timun dengan kualitas terbaik...
Kecap dengan kualitas terbaik...
Telur (Omega) dengan kualitas terbaik...
Daging dengan kualitas terbaik...
Bahkan kk tahu "siapa" yg menanam, mengolah, membentuk, menuai, memproduksi ulang bahan2 tersebut...
Dan bila disetiap harinya kk kepingin makan...
Kk makan nasi goreng ...
Terus dilakukan seumur hidup kk ...
Kira - kira, apakah kk ...
Masih ada "kemelekatan" terhadap nasi goreng ....
Berkurang "kemelekatan" terhadap nasi goreng ....
Tidak ada (padam) "keinginan" atau "kemelekatan" terhadap nasi goreng tersebut ....
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
5
Jurnal Pribadi / Re: Perjalanan Menuju Padam
« on: 22 August 2015, 03:34:57 AM »
Namo Buddhaya
Numpang nanya sama kk...
Apakah kk suka dengan nasi goreng...
#Lanjuttt donkkk....
Numpang nanya sama kk...
Apakah kk suka dengan nasi goreng...
6
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi / Re: [ask]sebutir biji jagung (biji)....
« on: 19 August 2015, 04:15:26 AM »
Salam
Numpang tanya kk Cumpol...
Sorry oot dikit...
Gimana caranya menambahkan gambar (picture) di postingan yah...
Sama menambahkan gambar di spoiler...
Pengetahuan aye mengenai ini masih minim
Terima kasih sebelumnya
Numpang tanya kk Cumpol...
Sorry oot dikit...
Gimana caranya menambahkan gambar (picture) di postingan yah...
Sama menambahkan gambar di spoiler...
Pengetahuan aye mengenai ini masih minim
Terima kasih sebelumnya
7
Studi Sutta/Sutra / Re: Tiga Sutta tentang Kekosongan dalam Samyukta Agama
« on: 18 August 2015, 11:56:30 PM »
Salam kk
IMO : [bold]
Pernyataan ini semua tergantung kondisi... CMIIW
Kalau seandainya "dia" (atta) pergi ke suatu "tempat penampungan" dikarenakan :
- Masih adanya Kamatanha atau Bhavatanha dari "dia"
- Masih ada Vipaka yg harus dijalankan (Proses Hukum Karma)
Mungkin ini yg disebut "tempat penampungan" :
Manusia dengan tingkat kesucian Sakadagami saja masih kembali 1 kali lagi ( mungkin kata "kembali lagi" di persepsikan menjadi " tempat penampungan")
Kalau seandainya "dia" (anatta) dikatakan tidak pergi ke suatu "tempat penampungan" :
Dikarenakan sudah mencapai tingkat kesucian Arahat (dimana "tempat penampungan" nya)
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Beda.....
tidak datang dari penyimpanan apa pun dan saat lenyap tidak pergi ke mana pun
dan
tiada yang muncul dan tiada yang lenyap; tidak bernoda dan tidak murni; tiada yang berkurang dan tiada yang bertambah"
dimana bedanya??
tidak datang dari penyimpanan apa pun dan saat lenyap tidak pergi ke mana pun
kalimat ini isinya...
1. ada yg datang (bukan tiada yg muncul), tp kedatangannya bukan dari suatu tempat penyimpanan
2. Bisa lenyap (bukan tiada yg lenyap)..tp saat dia lenyap..dia tidak pergi di suatu tempat...
klo seandainya dia pergi ke suatu tempat..maka ada tempat penampungan, dimana dia bisa saja muncul (datang) dari sana kemudian... krn tidak ada "tempat penampungan" tsb maka di katakan begitu
IMO : [bold]
Pernyataan ini semua tergantung kondisi... CMIIW
Kalau seandainya "dia" (atta) pergi ke suatu "tempat penampungan" dikarenakan :
- Masih adanya Kamatanha atau Bhavatanha dari "dia"
- Masih ada Vipaka yg harus dijalankan (Proses Hukum Karma)
Mungkin ini yg disebut "tempat penampungan" :
Manusia dengan tingkat kesucian Sakadagami saja masih kembali 1 kali lagi ( mungkin kata "kembali lagi" di persepsikan menjadi " tempat penampungan")
Kalau seandainya "dia" (anatta) dikatakan tidak pergi ke suatu "tempat penampungan" :
Dikarenakan sudah mencapai tingkat kesucian Arahat (dimana "tempat penampungan" nya)
Saṃyukta-Āgama 335
Paramattha-Suññata-Sutta
Kotbah tentang Makna Tertinggi dari Kekosongan
“
Terdapat kamma, dan terdapat akibat kamma, tetapi pelaku yang meletakkan kelompok-kelompok unsur kehidupan ini dan menghubungkan kembali kelompok-kelompok unsur kehidupan lain tidak dapat ditemukan, yang hanya suatu perumpamaan untuk fenomena.
“[Apakah] ‘hanya suatu perumpamaan untuk fenomena’? Dalam hal ini, inilah perumpamaan untuk fenomena, yaitu: ketika ini ada, itu ada; dengan munculnya ini, itu muncul. Yaitu, dengan ketidaktahuan sebagai kondisi, bentukan muncul; dengan bentukan sebagai kondisi, kesadaran muncul; dengan kesadaran sebagai kondisi, nama-dan-bentuk muncul; dengan nama-dan-bentuk sebagai kondisi, enam landasan indera muncul; dengan enam landasan indera sebagai kondisi, kontak muncul; dengan kontak sebagai kondisi, perasaan muncul; dengan perasaan sebagai kondisi, ketagihan muncul; dengan ketagihan sebagai kondisi, kemelekatan muncul; dengan kemelekatan sebagai kondisi, penjelmaan muncul; dengan penjelmaan sebagai kondisi, kelahiran muncul; dengan kelahiran sebagai kondisi, penuaan dan kematian, dukacita, ratap tangis, kesakitan, kesedihan dan keputusasaan muncul. Demikianlah munculnya keseluruhan kumpulan penderitaan ini.
Di dalam hal ini, ketika ini tidak ada, itu tidak ada; dengan lenyapnya ini, itu lenyap. Yaitu, dengan lenyapnya ketidaktahuan, bentukan lenyap; dengan lenyapnya bentukan, kesadaran lenyap; dengan lenyapnya kesadaran, nama-dan-bentuk lenyap; dengan lenyapnya nama-dan-bentuk, enam landasan indera lenyap; dengan lenyapnya enam landasan indera, kontak lenyap; dengan lenyapnya kontak, perasaan lenyap; dengan lenyapnya perasaan, ketagihan lenyap; dengan lenyapnya ketagihan, kemelekatan lenyap; dengan lenyapnya kemelekatan, penjelmaan lenyap; dengan lenyapnya penjelmaan, kelahiran lenyap; dengan lenyapnya kelahiran, penuaan dan kematian, dukacita, ratap tangis, kesakitan, kesedihan dan keputusasaan lenyap. Demikianlah lenyapnya keseluruhan kumpulan penderitaan ini.
Inilah yang disebut uraian tentang makna tertinggi dari kekosongan.”
Demikianlah yang dikatakan Sang Bhagavā. Para bhikkhu bergembira dalam kata-kata Sang Bhagavā tersebut.
[Tidak ada padanan Pali]
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
8
Studi Sutta/Sutra / Re: Tiga Sutta tentang Kekosongan dalam Samyukta Agama
« on: 18 August 2015, 04:24:37 AM »Namo Buddhaya
Timbul, tenggelam...
Isi, kosong...
Dualisme, Non-Dualisme...
Ber "kehendak", maupun tidak ber "kehendak
Semua hanyalah fenomena...
Semua fenomena beserta isinya masih berada didalam Roda Samsara...
Roda Samsara = 31 alam kehidupan
Dengan munculnya pengetahuan (tentunya sesuai dengan JMB8)
Memahami Dhamma
- Anatta - tidak ada "Aku"
- Anicca - tidak berke "Ingin" an
- Melepas (ikhlas) - jalan menuju "Bahagia"
Melepas 31 alam kehidupan = menuju kebahagiaan
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
9
Jurnal Pribadi / Re: Perjalanan Menuju Padam
« on: 17 August 2015, 07:35:47 AM »
Namo Buddhaya
Judulnya menarik...
Numpang lewat yah kk...
"Melepas" bukan "Menggenggam"
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Judulnya menarik...
Numpang lewat yah kk...
"Melepas" bukan "Menggenggam"
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
10
Buddhisme untuk Pemula / Re: Apakah membaca riwayat hidup Buddha dapat meningkatkan keyakinan
« on: 14 August 2015, 02:39:25 AM »
Salam kk Seniya
IMO :
Semakin tahu --> semakin pengetahuannya ber "isi"
Semakin pengetahuannya ber "isi" --> semakin pula (otomatis) "tanha melemah"
Semakin "tanha melemah" --> semakin dekat dengan "kosong"
Semakin memahami "isi" & "kosong" --> lepaskanlah "dualisme" tersebut
Mungkin sudah dekat dengan "nibbana"
Mohon maaf kk Seniya,bila kata2nya ada yg kurang berkenan
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Pepatah mengatakan: semakin aku tahu semakin tahu aku bahwa aku tidak tahu apa-apa
IMO :
Semakin tahu --> semakin pengetahuannya ber "isi"
Semakin pengetahuannya ber "isi" --> semakin pula (otomatis) "tanha melemah"
Semakin "tanha melemah" --> semakin dekat dengan "kosong"
Semakin memahami "isi" & "kosong" --> lepaskanlah "dualisme" tersebut
Mungkin sudah dekat dengan "nibbana"
Mohon maaf kk Seniya,bila kata2nya ada yg kurang berkenan
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
11
Diskusi Umum / Re: Jika di luar angkasa sana ada Alien atau Kehidupan lain?
« on: 05 August 2015, 10:52:13 PM »
Salam kk
IMO :
Hukum Karma "tercipta" oleh "keinginan" "Aku"
Lenyapnya "Aku"
Lenyapnya "keinginan"
Lenyapnya "tercipta"
CMIIW
Adakah pandangan lain dari Senior2 di sini yg tdk terpaku pada kitab suci?Maksudku yg tdk berdasarkan pd buku2 kitab.Karna buku kitab di tulis oleh manusia juga.Karna sudah menginkari adanya Pecipta(karma dan Alam).Gimana kita mempercayai Buku tulisan Manusia?
IMO :
Hukum Karma "tercipta" oleh "keinginan" "Aku"
Lenyapnya "Aku"
Lenyapnya "keinginan"
Lenyapnya "tercipta"
CMIIW
12
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 01 August 2015, 10:59:44 PM »
Namo Buddhaya
Terima kasih kk Seniya
Benar, dan tanha itulah kondisi yang memunculkan kesadaran dan khanda lainnya dalam kelahiran berikutnya.
Terima kasih kk Seniya
13
Buddhisme untuk Pemula / Re: Apakah meditasi benar" bisa menambah pengetahuan?
« on: 01 August 2015, 03:51:17 AM »
Salam
Numpang nanya kk...
"Pengetahuan Kebenaran" yg dimaksud kk, pemahamannya seperti apa yah kk...
Terima kasih
Bila anda telah mencapai yang sy bold *biru maka anda telah mencapai Arahat skrg....
Kita tidak bisa duduk meditasi hanya dlm sehari lantas mencapai "Pengetahuan Kebenaran" karena sammasambuddha aja butuh 6 thn dengan menyiksa diri meditasi jalur ekstrim, kita2 ini yang terlahir saat ini menunjukkan parami kita kurang sehingga tidak bisa bertemu sang Buddha sendiri langsung, dan kita sekarang hanya bisa ketemu dhamma, tetapi kita masih memiliki kamma baik yg cukup sehingga kita masih ketemu dhamma saat ini dan dipercaya masih ada ariyapuggala saat ini. Semoga kita semua ada kamma baik sehingga bisa bertemu mereka.
Saran saya carilah guru meditasi yang bener2 ketat vinaya nya. Karena kekuatan metta mereka sanggup mendorong meditasi kita sehingga ada kemajuan yg tidak bisa kita dapatkan ketika kita sendirian melatih meditasi di kamar. Semoga anda bisa segera bertemu mereka.
Numpang nanya kk...
"Pengetahuan Kebenaran" yg dimaksud kk, pemahamannya seperti apa yah kk...
Terima kasih
14
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 31 July 2015, 09:51:22 PM »
Salam
Kk bisa Reply atau klik "Quote" (posisi kanan atas yg mau dibalas pesannya) untuk membalas pesan...
Namo buddhaya..
saya baru bergabung di DC.. bagaimana cara nge post ya..soalnya saya belum paham...
Kk bisa Reply atau klik "Quote" (posisi kanan atas yg mau dibalas pesannya) untuk membalas pesan...
15
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 31 July 2015, 06:18:07 AM »
Namo Buddhaya
Maaf sebelumnya kk Seniya...
IMO :
Bukankah Nibbana itu padamnya Tanha...
Tolong dikoreksi yah kk kalau salah...
Nibbana bukan kesadaran karena Nibbana itu padamnya kondisi untuk munculnya kesadaran.
Maaf sebelumnya kk Seniya...
IMO :
Bukankah Nibbana itu padamnya Tanha...
Tolong dikoreksi yah kk kalau salah...