//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme  (Read 232724 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline DeNova

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.067
  • Reputasi: 106
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #105 on: 31 October 2011, 10:00:13 AM »
Quote
tapi ini apakah berarti umat buddha punya kesempatan masuk surga juga ya?
kan tidak beriman. bukannya tempat kita sebagai umat buddha adalah neraka abadi?
Thanks juga pertanyaannya... menurut saya siapapun dari agama apapun asalkan dia beribadat dengan baik, tidak saling membenci atau mencela namun lebih ke arah saling menghormati dan menerapkan metta dan karuna dalam kehidupannya sehari2 tanpa pandang bulu (SARA) mungkin malah bisa mencapai nibbana lebih dahulu karena satahu saya juga lho.... nibbana bisa dicapai tanpa harus meninggal dunia dulu buktinya Sang Buddha pun begitu.... beliau menciptakan nibbana di dunia ketika beliau membabarkan dharma....
 _/\_ _/\_ _/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #106 on: 31 October 2011, 10:06:06 AM »
Saya setuju ^:)^ ^:)^ ^:)^ dengan bro Kainyn_Kutho tentang beberapa reply untuk sanggahan saya antara lain:
1."pengubahan kata dan makna pada alkitab yang beredar sekarang ini sudah menyimpang sangat-sangat jauh."=> betul banget, parahnya diubah menurut pandangan gereja untuk kepentingan materi.... (kadang hal ini sangat memalukan untuk diungkapkan :-[ :-[ namun begitulah kenyataannya sejak terbakarnya perpustakaan kuno di kota Alexandria....
Karena kalau tidak diubah, nanti susah ceritainnya. Misalnya pukul berapa YK disalibkan? Apakah jubahnya merah/ungu? Kok YK ga pernah dipanggil "Tuhan" di injil? Gabriel datengin Maria atau Yusuf atau keduanya?

Quote
2."Mengapa tidak? Esensi dari saya adalah menakut-nakuti yang sudah percaya dan diselamatkan adalah usaha sia-sia. Lebih baik menakut-nakuti yang belum percaya dan belum diselamatkan supaya bisa percaya dan diselamatkan." => ini saya juga setuju masalahnya saya gag tahu tiket ke neraka pakai kereta api eksekutif atau pesawat mahal yang mana....(joke  :)) :)) :)) :))) => seandainya ada saya ingin ikutan daftar coz seumur hidup klo diinget2 dosanya masih bertumpuk  :-[ :-[ :-[ klo pas meditasi jadi keinget semuanya malu sendiri.... :-[ :-[ :-[
Saya bisa sih kasih tiketnya. Tapi one-way, ga PP, dan pastinya berhenti di peron mana, juga ga jelas. >:D Oh, syaratnya juga harus melakukan berbagai macam kebejadan dulu, kalo orang baik-baik ga bisa. Mau? ;D

Quote
3. "Matius 23:23
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

Lukas 11:42
Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

Demikianlah keadilan dan kasih Allah serta perpuluhan adalah dua kewajiban yang harus dijalankan tanpa mengabaikan yang lainnya."
Saya juga setuju dengan yang ini namun perlu diingat bahwa kecaman ini dikeluarkan YK karena kebanyakan dari ahli taurat pada masa itu MEMERINTAHKAN hal tersebut tapi TAK MELAKUKANNYA (MAT 23:3-4) atau (LUK 11: 39-41) kata harus disini bukan untuk menegaskan bahwa perpuluhan itu wajib dilakukan namun lebih untuk menekankan kalimat selanjutnya, menurut sepengertian saya, YK menekankan "Jika mereka sanggup membayar semua perpuluhan itu untuk T tapi mengapa mereka mengabaikan keadilan dan kasih yang diajarkan T bagi mereka atau bahasa ringkasnya apa yang mereka lakukan itu sia2.... ::) ::) ::)
Iya, memang yang YK maksud adalah bayar perpuluhan tanpa keadilan & kasih adalah sia-sia, namun sayang sekali di situ juga tidak menekankan sebaliknya bahwa keadilan & kasih tanpa perpuluhan adalah bermanfaat. Yang berarti kalau mau bermanfaat, harus menjalankan keduanya.


Quote
4. "Hati-hati dalam membaca referensi kutipan, jangan digiring keluar dari konteksnya, karena ayat yang keluar dari konteks gampang sekali disesuaikan untuk pembenaran."=>dikatakan begini jadi inget kata teman yang Kr****n P waktu sama2 retret bahwa sebenarnya dia itu gag memahami bahasa alkitab namun semuanya itu dicomot2 aja biar bs jadi sanggahan.... dia saat itu juga merasa apa yang dia ucapkan = hampa...
Paling gampang itu adalah ayat yang terkenal: Yoh 3:16. Coba baca dari awal dan lihat konteksnya, adakah menyinggung kematian atau penebusan? ;D


Quote
5. "mengapa doktrin tersebut ada pasca YK, bersamaan dengan disebutnya YK sebagai "Tuhan" dan penebus?" =>  ??? ???saya tidak tahu mengapa yang jelas saya tidak pernah mempercayai kitab yang disusun pasca wafatnya YK karena bukankah semua kitab itu ditulis dalam bentuk surat seorang rasul untuk jemaat di salah satu wilayah jadi keabsahan pemikiran yang ada di dalamnya sangat relatif tergantung bagaimana interpretasi tiap org yang menulis terhadap ajaran YK sendiri selama hidup....
Nah, yang ini untuk Sis DeNova dan Dato.
Kalau dari Injil (eksklusif ajaran YK), kita lihat menjalankan Taurat (moralitas) dan mengasihi sesama adalah cukup untuk diselamatkan. Kalau begitu, berarti iman pada YK (yang adalah Tuhan, dikandung dari perawan tanpa dosa turunan, mati menebus dosa sebagai domba pengorbanan, bangkit pada hari ke tiga), menjadi tidak berarti donk?


Quote
6. Mau tanya donk.... beberapa istilah yang saya masih kurang paham: bida'ah dan  KJV, apa sih artinya??? ;D ;D ;D

Thanx b4.... atas tanggapannya dan mohon selalu koreksi saya bila saya salah.... ;D ;D ;D
 _/\_ _/\_ _/\_
Bida'ah itu maksudnya 'sesat' dan tidak berseseuaian dengan dogma/doktrin yang berlaku. Mirip-mirip menghujat, tapi kalau bida'ah tidak dilandasi maksud menghina atau merendahkan.

KJV = King James Version, Alkitab yang penerjemahnya bertekad melestarikan keaslian teks aslinya walaupun mereka tahu ada yang salah. Kalau versi lain, sudah jelas diubah-ubah isinya, bahkan berulang-ulang direvisi.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #107 on: 31 October 2011, 10:12:48 AM »
Thanks juga pertanyaannya... menurut saya siapapun dari agama apapun asalkan dia beribadat dengan baik, tidak saling membenci atau mencela namun lebih ke arah saling menghormati dan menerapkan metta dan karuna dalam kehidupannya sehari2 tanpa pandang bulu (SARA) mungkin malah bisa mencapai nibbana lebih dahulu karena satahu saya juga lho.... nibbana bisa dicapai tanpa harus meninggal dunia dulu buktinya Sang Buddha pun begitu.... beliau menciptakan nibbana di dunia ketika beliau membabarkan dharma....
 _/\_ _/\_ _/\_

ok ini opini dari sis, kira2 saya juga menyakini seperti ini juga.

tapi kan topicnya kita adalah pandangan K secara keseluruhan.
nah sudah jelas kita (menurut K) meng-Tuhan-kan Buddha, sedangkan dari pandangan K itu sudah jelas sesat.
ajaran buddha juga tidak mempercayai neraka dan surga yang kekal abadi, ini juga sangat sesat (menurut K)
juga ini ajaran (buddha) tidak meng-amin-i teori penciptaan alam semesta dari tuhan, jelas isi kesesatan yang parah.

nah hanya dengan beberapa paham diatas saja sudah menguatkan kesesatan ajaran buddha, nah lho? gimana mo masuk surga? walau katakanlah umat buddha ini sangat baik dalam kehidupannya, tapi punya paham sesat. hmmm...

ingat, tidak ada jalan lain ke surga, selain melalui mr. J

so :
tanpa iman + baik = surga ==> harus ditinjau kembali, namun saya lebih setuju pada beberapa pernyataan yang di berikan pak dato' pada post sebelumnya.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #108 on: 31 October 2011, 10:16:51 AM »
kadang susah untuk tidak menyanggah, ini mulut sering keceplos terus  :))
Memang susah, maka sebelum bertanya harus ditekadkan kuat-kuat dulu. ;D


Quote
saya sendiri yang berusaha mempelajari dengan sungguh2 ajaran buddha sampe hari ini juga belum bisa dikatakan telah mengerti, masih belajar terus.
apalagi pemahaman atas anatta, wuih... sampe hari ini masih berkutat terus nih...  :'(
makanya saya bilang, sangat lucu kalau mereka beranggapan telah mengerti ajaran sang buddha dan memberikan komentar2 yang jadinya sangat tidak tepat.
Kalau dibilang mengerti Ajaran Buddha, berarti minimal ia sudah sotapatti-magga, dan saya rasa bahkan di antara Buddhis yang benar-benar mendalami juga jarang ada, apalagi yang tidak mendalami, bahkan yang cuma numpang lewat cari kesalahan.

Mungkin mereka merasa tidak ada yang perlu dipelajari atau dilatih lagi, jadi senggang mengutak-atik dan bikin fitnah terhadap Buddhisme.


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #109 on: 31 October 2011, 10:25:10 AM »
mau lebih bingung lg, ada konsep keselamatan yg berbeda pula dr agama mas-rani, konsep keselamatan ini bkn karena percaya/beriman, bkn jg karena telah di tentukan, tp karena di pilih dan dibatasi jumlah nya... (tulisan ini dato' tulis tahun 2006, tantangan kebenaran alkitab VII)


Jika pendeta dan orang-orang kr1sten fanatik menawarkan keselamatan bagi anda, maka tanyakan dahulu, apakah anda (pendeta dan orang-orang kr1sten fanatik) sudah terselamatkan ? jika mereka menjawab, ya, maka bukalah   kitab wahyu 14:3-4, tanyakan kepada mereka (pendeta dan orang-orang fanatik) apakah anda termasuk didalam 144.000 (Seratus empat puluh empat ribu) orang yang akan terselamatkan ? jika tidak bagaimana mungkin anda   menawarkan keselamatan itu kepada saya ?

Wahyu 14:3-4
  14:3 mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat mahluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
  14:4 mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti anak domba itu ke mana saja ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi allah dan bagi anak domba ini.
 
bukankah alkitab merupakan firman yang hidup, tentunya kitab wahyu 14:3-4 adalah sesuatu hal yang benar, sudahkah mereka termasuk didalam 144.000 (Seratus empat puluh empat ribu) orang yang akan terselamatkan ?
 
anda perhatikan lagi, ada kejanggalan yang unik dan menarik tapi lucu... "mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan..." berarti 144.000 (Seratus empat puluh empat ribu) orang yang terselamatkan, adalah laki-laki, sedangkan perempuan tidak termasuk didalamnya, lah... bagaimana ini ?   bagaimana dengan nasib perempuan-perempuan di kr1sten ? dan nasib   laki-laki kr1sten yang sudah menikah (tercemar oleh perempuan-perempuan)   ?
 
kemudian buka lagi wahyu 7:4-8

7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimateraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimateraikan dari semua suku keturunan israel 
7:5 dari suku yehuda dua belas ribu yang dimateraikan, dari suku ruben dua belas ribu, dari suku gad dua belas ribu,
7:6 dari suku asyer dua belas ribu, dari suku naftali dua belas ribu, dari suku manasye dua belas ribu, 
7:7 dari suku simeon dua belas ribu, dari suku lewi dua belas ribu, dari suku isakhar dua belas ribu,   
7:8 dari suku zebulon dua belas ribu, dari suku yusuf dua belas ribu, dari suku benyamin dua belas ribu.
 
Perhatikan baik-baik, begitu sial nasib orang-orang kr1sten yang bukan dari suku keturunan israel,   mereka pasti lah tak terselamatkan, kenapa ? karena hanya keturunan   dari suku-suku israel yang pasti akan terselamatkan, karena tertulis di   alkitab sebagai sumber kebenaran dan firman tuhan yang hidup, begitu   juga dengan suku-suku bangsa lain selain israel, dijamin tidak akan   pernah selamat... karena tertulis didalam alkitab... so untuk apa   keselamatan yang ditawarkan tersebut ?

ketika dato' membuat tulisan tentang "tantangan tentang kebenaran al-kita-biah" (termasuk yang diatas) byk sanggahan yg dilontarkan dan rata2 tidak mampu menjawab dengan jelas, yg mereka lakukan adalah menolak ayat2 yg menyudutkan dan merugikan posisi mereka dari keselamatan atas kata 'percaya' alias mie instan.

jika ada rekan mas-rani termasuk turunan nya kanesten dan ka-totok, bole menyanggah dan di diskusi kan disini...

Walau saya bukan Mas-Rani atawa Kanesten/Ka-Totok, bolehlah kiranya saya yang menyanggah.
144.000 umat Israel adalah mereka yang telah diberi tanda, mungkin sebagai umat perjanjian. Tapi bukan mereka saja yang diselamatkan. Kita lanjutkan ke ayat berikutnya:

7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

7:10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"

[...]

7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"

7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.

7:16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."


Jadi di sini memang disebutkan bahwa ada tak terhitung umat dari segala bangsa dan bahasa yang diselamatkan, bukan hanya 144.000 Israel yang diberi tanda saja.


Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #110 on: 31 October 2011, 10:31:04 AM »
beliau menciptakan nibbana di dunia ketika beliau membabarkan dharma....
 _/\_ _/\_ _/\_

Menciptakan Nibanna  ???

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #111 on: 31 October 2011, 10:33:27 AM »
hoho...

makin jauh nih dan makin banyak ayat2 sakti yang dikeluarin.

btw, salut buat kalian disamping mempelajari buddhisme namun pengetahuan tentang ajaran lain juga sangat (bisa dikatakan) baik.

ada pertanyaan dari teman, jika anda menolak teori penciptaan dan ok masih bisa diterima mengenai bumi yang tidak berawal dan atau ada karena hukum sebab akibat yang telah disamarkan oleh waktu. sekarang jelaskan teori adanya 31 alam kehidupan. dari mana berasalnya? kan ceritanya gak ada tuhan sebagai prima causa.
pusing gw jawabnya.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #112 on: 31 October 2011, 10:34:07 AM »
Menciptakan Nibanna  ???

mungkin maksudnya merealisasikan, bukan menciptakan.

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #113 on: 31 October 2011, 10:35:53 AM »
mungkin maksudnya merealisasikan, bukan menciptakan.

Beliau pun merealisasikan Nibbana bukan pada saat membabarkan Dhamma  ;D

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #114 on: 31 October 2011, 10:38:58 AM »
Beliau pun merealisasikan Nibbana bukan pada saat membebarkan Dhamma  ;D

ya.
tapi maapin aja dah kata2 yang sedikit tidak tepat, pokoke yu ngerti ai pun ngerti, wesss  :))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #115 on: 31 October 2011, 10:49:11 AM »
hoho...

makin jauh nih dan makin banyak ayat2 sakti yang dikeluarin.

btw, salut buat kalian disamping mempelajari buddhisme namun pengetahuan tentang ajaran lain juga sangat (bisa dikatakan) baik.

ada pertanyaan dari teman, jika anda menolak teori penciptaan dan ok masih bisa diterima mengenai bumi yang tidak berawal dan atau ada karena hukum sebab akibat yang telah disamarkan oleh waktu. sekarang jelaskan teori adanya 31 alam kehidupan. dari mana berasalnya? kan ceritanya gak ada tuhan sebagai prima causa.
pusing gw jawabnya.
31 Alam kehidupan TIDAK BISA dibuktikan. Tapi kalau ditanya secara logika, adalah dikondisikan oleh perbuatan makhluk (pikiran, ucapan, badan), 31 alam itu terbentuk. Analogi sederhananya adalah kita di dunia ini sebagai manusia adalah sama. Namun manusia tertentu mengembangkan kebencian, berkumpul dan menjadikan satu tempat sebagai zona perang yang isinya adalah perkelahian, kekerasan, penganiayaan, dan kesedihan.
Manusia lainnya menghindari kebencian, berkumpul dan menjadikan satu tempat sebagai zona damai yang isinya adalah persahabatan, keramahan, dan kebahagiaan.

Dikondisikan oleh perbuatan manusia maka daerah satu menjadi menyedihkan dan daerah lain menjadi membahagiakan. Maka dikondisikan oleh perbuatan makhluk juga maka 31 alam itu terbentuk.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #116 on: 31 October 2011, 10:57:52 AM »
31 Alam kehidupan TIDAK BISA dibuktikan. Tapi kalau ditanya secara logika, adalah dikondisikan oleh perbuatan makhluk (pikiran, ucapan, badan), 31 alam itu terbentuk. Analogi sederhananya adalah kita di dunia ini sebagai manusia adalah sama. Namun manusia tertentu mengembangkan kebencian, berkumpul dan menjadikan satu tempat sebagai zona perang yang isinya adalah perkelahian, kekerasan, penganiayaan, dan kesedihan.
Manusia lainnya menghindari kebencian, berkumpul dan menjadikan satu tempat sebagai zona damai yang isinya adalah persahabatan, keramahan, dan kebahagiaan.

Dikondisikan oleh perbuatan manusia maka daerah satu menjadi menyedihkan dan daerah lain menjadi membahagiakan. Maka dikondisikan oleh perbuatan makhluk juga maka 31 alam itu terbentuk.

untuk alasan seperti ini lah si teman punya pegangan untuk terus menyerang, katanya kan dalam buddhisme ada ehipasiko? nah lho? anda tidak konsisten donk.
ok kenyataan dukkha bisa di ehipasiko, nah lainnya gimana?
ujung2nya iman juga kan?

tapi waktu itu ehipasiko bukan dibahasa pada 31 alam kehidupan, namun pada hukum karma dan apa buktinya bahwa saya anda kita adalah tumimbal lahir dari satu makhluk dari kehidupan lampau yang mungkin manusia, binatang, dewa, makhluk peta?

 8) dia merasa menang.
 :'( saya sedih tidak bisa menjawab dengan memuaskan.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #117 on: 31 October 2011, 11:32:29 AM »
untuk alasan seperti ini lah si teman punya pegangan untuk terus menyerang, katanya kan dalam buddhisme ada ehipasiko? nah lho? anda tidak konsisten donk.
ok kenyataan dukkha bisa di ehipasiko, nah lainnya gimana?
ujung2nya iman juga kan?
Ya, memang Buddha tidak pernah bilang untuk menyuruh kita membuktikan semuanya, tapi bahwa hidup adalah dukkha. Semboyan 'ehipassiko' yang berlebihan dan tidak pada tempatnya ini memang sering menjadikan 'senjata makan tuan' bagi Buddhis.


Quote
tapi waktu itu ehipasiko bukan dibahasa pada 31 alam kehidupan, namun pada hukum karma dan apa buktinya bahwa saya anda kita adalah tumimbal lahir dari satu makhluk dari kehidupan lampau yang mungkin manusia, binatang, dewa, makhluk peta?

 8) dia merasa menang.
 :'( saya sedih tidak bisa menjawab dengan memuaskan.
Apalagi terhadap kamma dan tumimbal lahir. Ini tujuannya bukan untuk dibuktikan, tapi sebagai konsep yang dipegang saja. Dalam hidup ini banyak hal yang tidak bisa dibuktikan, maka berbagai konsep ditawarkan oleh berbagai agama. Buddhisme menawarkan konsep bahwa apa yang kita alami adalah akibat dari perbuatan kita sendiri di masa lampau. Dengan demikian kita bersemangat untuk berbuat kebajikan dan takut melakukan kejahatan, karena hasilnya akan kita 'nikmati' juga.

Kalau ia merasa menang, yah, tidak apa. Kalau saya pribadi tidak merasa perlu 'berkompetisi' dengan mereka. Saya hanya akan menjawab saja yang mereka tanya.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #118 on: 31 October 2011, 12:01:00 PM »
Ya, memang Buddha tidak pernah bilang untuk menyuruh kita membuktikan semuanya, tapi bahwa hidup adalah dukkha. Semboyan 'ehipassiko' yang berlebihan dan tidak pada tempatnya ini memang sering menjadikan 'senjata makan tuan' bagi Buddhis.

Apalagi terhadap kamma dan tumimbal lahir. Ini tujuannya bukan untuk dibuktikan, tapi sebagai konsep yang dipegang saja. Dalam hidup ini banyak hal yang tidak bisa dibuktikan, maka berbagai konsep ditawarkan oleh berbagai agama. Buddhisme menawarkan konsep bahwa apa yang kita alami adalah akibat dari perbuatan kita sendiri di masa lampau. Dengan demikian kita bersemangat untuk berbuat kebajikan dan takut melakukan kejahatan, karena hasilnya akan kita 'nikmati' juga.

Kalau ia merasa menang, yah, tidak apa. Kalau saya pribadi tidak merasa perlu 'berkompetisi' dengan mereka. Saya hanya akan menjawab saja yang mereka tanya.

makanya saya sangat menghindari debat dengan mereka, karena menganggap tidak ada manfaatnya menang kalah. saya sering ditanya dan setelah menjawab dicounter balik lagi, sepertinya gak ada ujung.
di lain kesempatan saya bertanya, jika dijawab saya counter balik juga hasilnya sama tidak ada ujung.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #119 on: 31 October 2011, 02:58:41 PM »
untuk alasan seperti ini lah si teman punya pegangan untuk terus menyerang, katanya kan dalam buddhisme ada ehipasiko? nah lho? anda tidak konsisten donk.
ok kenyataan dukkha bisa di ehipasiko, nah lainnya gimana?
ujung2nya iman juga kan?

bilang saja, anda memang masih belum percaya dengan 31 alam kehidupan, lalu kenapa??
toh, sang buddha tidak menyuruh kita memercayainya...
lagipula, tidak ada gunanya toh kita membahas 31 alam kehidupan??
yang diajarkan buddha hanya 1, dan hanya akan ada 1, yaitu dukkha, dan akhir dukkha...
kalaupun memang tidak ada 31 alam kehidupan itu, setidaknya kita sudah menjadi seseorang yang berbahagia sekarang, karena telah menjalankan ajaran buddha secara benar, sehingga kita hidup damai dalam dunia ini...


Menciptakan Nibanna  ???
mungkin maksudnya membuka gerbang menuju nibbana..
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_