Dikatakan bahwa ia mengabaikan segala standar baik dan buruk dan ia sepenuhnya mengabaikan segala kebiasaan social, modal dan dogma, serta kebiasaan religius dan menegakkan aturan berperilaku. Keluhan dilontarkan sehubungan dengan penggunaan alcohol sebagai alat tantra dan ketidak-laziman hubungan suami-istri. Adalah di luar cakupan kita untuk membeberkan segala keberatan ini seluruhnya dan beberapa komentar seharusnya mencukupi. Padma sering memegang casngkir dari tengkorak berisikan minuman keras surgawi yang ia berikan kepada mereka yang memilihnya menjadi guru mereka. Menyuruh mereka meminumnya untuk mencapai kebebasan. Penggunaan alcohol, daging, dan seks dalam praktik trantra diterima sebagai alat untuk meningkatkan latihan dan mempercepat pencapaian tertinggi. Mereka yang belum diinisiasi menikmati alcohol, daging dan seks dalam cara yang biasa dan vulgar. Mereka yang telah diinisiasi melakukannya secara simbolis dan sebagai cara-cara yang mendalam dan terampil. Terlebih lagi, kritik pada cara-cara ini berlandaskan pada konsepsi baik dan buruk yang relatif atau terbatas. Karena kualitas Kebuddhaannya, khususnya kemaha-tahuannya, Padma mampu sepenuhnya melampaui perbedaan konseptual seperti perbedaan antara baik dan buruk. Tidak perlu memberikan banyak pertimbanagn pada opini-opini vulgar sehubungan dengan Guru Berhrga. Hanya seorang guru besar, bukan seorang dengan nafsu dan selera yang tidak terkendali, mampu memberikan dan menciptakan ajaran tertinggi yang diwariskan oleh Padma demi manfaat bagi generasi mendatang. Kritik sectarian atas karakter Padma dan tantra hanya dapat berfungsi untuk menegaskan kehidupan dan kualitas luar biasa, aktivitas dan kesempurnaan luar biasa dari Guru Besar.
Ini menunjukkan bahwa betapa "tolol"nya si penulis komentar. Siapa bilang Padmasambhava sama sekali mengabaikan standar moral??? Memangnya dengan daging, seks dan alkohol maka pembebasan bisa tercapai? Ini sih sudah bentuk2 praktek Tantra Non-Buddhis (Hindu atau Bon).
Anda pernah baca Ajaran Dakini oleh Guru Padmasambhava? Di sana Beliau dengan snagat jelas menganjurkan umat Buddhis yang mempraktikkan jalan Bodhisattva harus meninggalkan pembunuhan dan tindakan seksual yang tidak pantas, total harus meninggalkan 10 jenis ketidakbajikan (Akusala Karma) dengan penejlasan rincinya. Guru Padmasmabhava bahkan mengatakan:
"Siapapun yang minum satu tetes alkohol bukanlah murid-Ku." (Biografi Shabkar Yogi) dan juga
"Minum alkohol dapat menyebabkan kelahiran di alam rendah, maka janganlah minum." (Mengubah Hati oleh Jampa Tegchok). Milarepa berkata,
"Dari alkohol timbullah kemelekatan, dan meminum alkohol dapat memutus nadi vital dari pembebasan."Aksobhya Tantra dan Amoghapasa Tantra melarang penggunaan alkohol dan daging. Kalachakra Tantra yang termasuk Anuttarayoga Tantra juga melarang pemakanan daging. Vajra Tip Tantra mengatakan bahwa praktisi Tantra HARUS memegang Sila Pratimoksha (tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berhubungan seksual tidak pantas, tidak berbohong dan tidak mabuk-mabukkan).
Tahukah anda Raja Bodhisattva Llhama Yeshe Wo memanggil Yang Mulia Atisha Dipankara ke Tibet untuk merestorasi praktek Vajrayana di sana yang mana ketika itu Acarya berjubah merah dan rok biru menyesatkan para Ngakpa dengan ajaran-ajaran Tantrik yang sesat?
Mereka (acarya jubah merah dan rok biru) mengajarkan praktik tanagana (penyatuan dan pembebasan) yang menyimpang yaitu dengan cara mengajarkan ritual pembunuhan dan seks. Raja Bodhisattva Llhama Yeshe Wo merasa jijik akan praktik tanagana menyimpang ini dan sedih karena ajaran Buddha merosot oleh karena praktek tidak beradab seperti itu. Setelah YM Atisha Dipankara datang ke Tibet, Beliau mengajarkan disiplin ketat Vinaya, Sila-sila dan mengembalikan wajah agama Buddha di Tibet. Ajaran Vajrayana sekali lagi berkembang dengan benar, tidak menyimpang dari jalur Sila.
The Siddha Wanderer