...
"'Selama mereka hidup, para arahant hidup hanya dengan makan satu kali sehari, tidak makan pada malam hari, menahan diri makan pada waktu yg salah [dari siang sampe pagi]. Hari ini saya juga, untuk siang dan malam, saya akan hidup dengan satu kali makan, tidak makan pada malam, menghindari makanan pada waktu yg salah. Dengan cara faktor ini saya menyamakan para arahant, dan Uposatha akan dilakukan.
...
Trus apakah untuk memulai Uposatha harus membacakan paritta Atthasila? Kalau langsung bertekad aja dalam hati: "Besok hari Uposatha, besok saya akan menghindari pembunuhan, berkata dusta, mencuri, dst" apakah bisa?Kalau buat saya sih, itu optional. Yang penting kan tekadnya. Tapi secara formil baca biasanya lebih ada effort yg keluar dan tekadnya bisa lebih mantep
Uccasayana Mahasayana veramani sikkhapadam samadiyamiUccasayana = Ucca + sayana
Jadi, boleh gak menjalankan Atthasila nya gak lengkap? Atau kalau mau meditasi aja baru menjalankan secara lengkap, kalau cuma untuk menjaga sila aja gak lengkap gak masalah?
Jadi, boleh gak menjalankan Atthasila nya gak lengkap? Atau kalau mau meditasi aja baru menjalankan secara lengkap, kalau cuma untuk menjaga sila aja gak lengkap gak masalah?
yah, nda ada yg larang juga sih kalau mau tidak lengkap. Kalau biasa 5, jadi 6 atau 7, tentu jadi lebih baik walaupun belum jadi 8.
Dalam sutta sih, tidak spesifik dikatakan kalau menjalankan atthasila waktu mau meditasi aja, tapi pada waktu tertentu, uposatha.
maksudnya? mau menjaga sila tapi berniat untuk menjalankannya secara tidak lengkap? jadi bagian mana yg "menjaga sila" bro?
sependapat bro
cuma soal tempat tidur yg tinggi dan besar itu, kalau saya melihatnya sebagai salah satu pemuasan inderawi/tubuh, bukan karena lelapnya. Saya rasa tidak ada yg salah dengan tidur lelap. Malahan jika tidak istirahat dengan cukup malahan memperburuk konsentrasi.
maksudnya? mau menjaga sila tapi berniat untuk menjalankannya secara tidak lengkap? jadi bagian mana yg "menjaga sila" bro?
bagi umat awam, sila (baik pancasila maupun atthasila) selalu disertai dengan frasa "sikkhapadam samadiyami" yg bermakna usaha untuk berlatih, terlepas dari apakah usahanya berhasil atau tidak. jadi seandainya tidak berhasil dijalankan, maka tidak ada sanksi yg akan diterima.
berbeda dengan Patimokkha yg wajib bagi para bhikkhu, frasa di atas dihilangkan, yg menyiratkan bahwa bagi para bhikkhu vinaya adalah wajib dan jika gagal akan ada sanksi yg dijatuhkan.
Dicoba dulu bro, kira2 seminggu untuk tiap percobaan dibawah ini:Semoga saya ada kesempatan utk mencoba. Bro sendiri apakah sudah coba? sharing donk
- Tidur di kasur mewah
- Tidur beralas tikar
- Tidur dengan tidak berbaring (dutthanga)
Nanti akan kelihatan perbedaannya, tidur lelap itu membantu menjaga konsentrasi dan perhatian atau tidak membantu?
Semoga saya ada kesempatan utk mencoba. Bro sendiri apakah sudah coba? sharing donk
Kalau gitu orang miskin yg tidur beralas tikar itu apakah memiliki konsentrasi dan perhatian yang baik bro?
Kalo orang miskin yg tidur beralas tikar itu berlatih meditasi, pasti konsentrasi dan perhatiannya akan lebih baik dari pada yg tidur di tempat yg mewah.Kalau ini sih menurut saya tidak pasti. yah kan banyak faktor lainnya. tapi yah dilanjutkan ke bawah deh.
Meditasi itu kan untuk melatih agar sadar dan penuh perhatian setiap waktu, nah umumnya sewaktu tidur, kesadaran dan perhatian akan jauh menurun.Nah kalau kata kuncinya "kebanyakan tidur" ini saya sependapat
Makanya dikatakan bahwa kebanyakan tidur akan menimbulkan bibit kemalasan.
Pernah tidak anda sewaktu baru bangun tidur, dan seharusnya anda harus bangun untuk mengerjakan sesuatu, terus karena cuaca yg dingin, ditambah dengan ranjang dan guling yg empuk serta selimut yg tebal, timbul dalam pikiran anda "Ah, sebentar lagi baru bangun ah"Sayangnya kebetulan saya tidak mengalami ini, bahkan kebalikannya. Disaat hari libur mau bangun jam 6 saja sulit. Jam 5an melulu nih.
Sila untuk tidak tidur ditempat tidur yg mewah dan praktek dutthanga 'tidak tidur berbaring' sebenarnya digunakan untuk mengikis hal ini yaitu kemalasan yg ditimbulkan akibat tidur yg nantinya akan melemahkan kesadaran dan perhatian.Kalau dalam konteks attha sila sesuai dengan topik ini, tidak tidur di tempat tidur yg mewah dan besar untuk mengurangi keserakahan dan berpuas dengan apa yg ada, seperti dalam Uposatha Sutta, bukan karena supaya kualitas tidur berkurang atau jam tidur berkurang.
...
"All of you have given up lying on large or high beds. You are content with low beds or beds made of grass. For all of this day and night, in this manner, you will be known as having followed the arahants, and the Uposatha will have been observed by you. This is the eighth factor of the Uposatha.
...
Menurut guru saya, orang yg berlatih meditasi, maka jumlah jam tidurnya akan makin berkurang dan saya pernah dianjurkan untuk mencoba tidur dengan tidak berbaring.Nah ini kembali ke pertanyaan awal saya bro, hubungan tidur lelap dengan konsentrasi, kalau bro jelaskan antara kemalasan dan konsentrasi.
Kalo sudah dicoba akan ketahuan, bahwa tidur tidak berbaring itu sama sekali tidak enak untuk badan jasmani, sama halnya tidur dengan beralas tikar atau matras tipis, badan bakalan sakit semua. Cuman kalo tidur tidak berbaring, sakitnya 2x lipat daripada tidur dengan tikar.
Tetapi . . . . . . . . . . .
Karena tidur tidak boleh berbaring, maka posisi satu2nya yg cocok adalah duduk dengan posisi meditasi, sehingga mau tak mau terus bermeditasi sampai ngantuk tidak tertahankan, kemudian tertidur. Sewaktu terbangun dari tidur dengan posisi duduk ini, tidak akan timbul kemalasan seperti tidur berbaring, dan otomatis begitu pikiran diarahkan untuk bermeditasi, bisa langsung terpusat konsentrasinya.
Jauh lebih cepat konsentrasi itu terpusat daripada bangun tidur yg biasanya.
Hal ini akan diketahui dengan jelas perbedaannya bagi yg sudah pernah mencobanya.
Makanya dikatakan praktek dhutangga itu sangat mempercepat kemajuan batin bagi yg melaksanakannya.
Untuk Melatih atthasila harus didahului tekad yang kuat untuk menjalankan 8 sila secara lengkap. Kalau dari awal cuma 7 sila saja yang dilatih namanya bukan atthasila tapi sapta sila saja. Tetapi bila bertekad untuk atthasila dan gagal dalam salah satu silanya artinya atthasila yang gagal dalam hal sila yang gagal.
Kegagalan dalam atthasila adalah hal wajar bagi pemula. Untuk atthasila hal yang paling utama selain mengendalikan diri adalah pencernaan yang kuat khususnya mereka yang makan satu kali saja.
Tips untuk beratthasila khususnya kalau lapar dan maag mulai tidak enak, banyak2lah minum air putih atau sirup yang manis(secukupnya)
Biasanya kalau yg makan satu kali boleh makan permen yang manis, ini akan membantu maag mereka.
Banyaknya aktivitas untuk pertama kali memang mempengaruhi kondisi fisik tetapi bila sudah terbiasa dan dibarengi meditasi yang intens dimana sati dan konsentrasi sudah berkembang maka hal2 seperti lemas dan lainnya bisa teratasi.
Metta.
Benar itu... sesuai dengan komentar teman2 yg lain. Kalau attha sila yah 8. Kalau mau 6 atau 7, itu namanya Pancasila++, tapi jgn ngaku Attha sila
soal maag, kalau saya pengalamannya berbeda. Justru kalau kena yg manis2 atau memicu lambung bekerja, itu malahan tambah bikin lapar. Kalau air saja justru lebih tak terasa. mungkin tiap orang beda2 kali yah
[at] dragonhung
*ketika tidur seperti dhutanga,posisi duduk bro bersandar didinding/kursi?
Duduknya bersila?
Thank sharingnya,nanti sy coba
Sayangnya kebetulan saya tidak mengalami ini, bahkan kebalikannya. Disaat hari libur mau bangun jam 6 saja sulit. Jam 5an melulu nih.Ciri2 orang yg sudah teratur hidupnya, susah untuk dibuat tidak teratur lagi. ;D ;D ;D
Nah ini kembali ke pertanyaan awal saya bro, hubungan tidur lelap dengan konsentrasi, kalau bro jelaskan antara kemalasan dan konsentrasi.
Menurut saya justru kalau kurang tidur (bukan kuantitas, tapi kualitasnya), konsentrasi menjadi kendor. Sesuai dengan riset2 ilmiah yg ada jg. Menurut saya justru meditator itu kualitas tidurnya bagus karena rileks dan tidak gelisah sehingga kualitas tidur baik dan tidak membutuhkan jam tidur yg panjang.
mslh maag, menurut saya harus berani di gabret saja.Biasanya orang kebanyakan takutnya yah, kalah karena dipikirannya takut dan berpikir tidak mampu.
hari 1-akan terasa lemas, mendekati sore hari, pusing dan mual2
hari 2-kaki dingin,perut sakit,pusing
hari 3-serasa akan pingsan dan mati
hari 4-normal-enak-sehat-powerfull-konsentrasi ningkat.
masalah ranjang, sejauh yg saya coba, korelasinya antara kemalasan dan meditasi.kurang tekadnya nih bro ;D
semakin enak ranjangnya... semakkin terbuai menikmati ke 'enak' an nya.
jika konotasi tidur lelap dan meditasi, menurut saya kurang lsg to the point.Kalau diterusin lagi, nanti bisa jadi halusinasi. kalau kurang tidur memang demikian lama2 katanya.
tidur tidak lelap membuat kita sangat aware... ada gerakan sedikit saja (dr eksternal source) tubuh dan mind akan lsg respek. tp sudahnya rata2 lsg tumbang.
Jadi yg benar itu dgn meditasi, kualtias tidur akan meningkat, namun akan selalu aware dgn lingkungan sekitar.bagaimana tuh ceritanya? kualitas tidur bagus tapi aware dgn lingkungan sekitar? seperti Es panas nih.
Kemaren, atthasila dgn makan 1x...
hasil: masuk angin
note:
bagian terberat adalah pagi hari
makannya jgn terlalu banyak karena jadi begah
makannya tidak lewat siang (pagi & siang)
atau hanya 1x, pagi?
saya udah coba pagi & siang... tp dg tidur cepat di malam hari, kalau tidur ga lapar... tp berhub malam masih ada hal2 yg dikerjakan masih ga bisa atthasila terus2 (kurang tekad jg nih)
apakah makan hanya 1x saja tidak merusak tubuh?pengalaman owe, kalo makan 2x pas lagi retret, gak ada masalah, karena rata2 badan dan mind rileks.. malahan kepengen makan lebih sedikit lagi jadi 1x...
mengingat aktifitas kita umumnya pada zaman ini adalah pukul 6 pagi hingga pukul 10 malam.
Kemaren, atthasila dgn makan 1x...
hasil: masuk angin
note:
bagian terberat adalah pagi hari
makannya jgn terlalu banyak karena jadi begah
hanya 1x siangberarti praktek menyiksa diri?
kalau cuma makan pagi dan siang tidak masalah sama sekali
hanya 1x siangwah mantap berarti...
kalau cuma makan pagi dan siang tidak masalah sama sekali
pengalaman owe, kalo makan 2x pas lagi retret, gak ada masalah, karena rata2 badan dan mind rileks.. malahan kepengen makan lebih sedikit lagi jadi 1x...Plus juga kalau retret, kalori yg dibutuhkan jg sedikit karena aktivitasnya hemat energi semua.
yg masalah kalo praktek gini dalam hidup sehari2 yg banyak stress. kalo lagi stress, perut memproduksi asam lebih banyak dan ujung2nya kelaperan atau maag... kecuali bisa aware dan rileks terus.
Wah... semoga hasilnya tidak hanya masuk angin. Tetap semangat ya Bro Medho.Thanks bro
Saya sendiri termasuk orang yang punya masalah dengan lambung. Pagi hari setelah semalaman tidak makan, untuk berbuka biasanya saya minum segelas madu. Kira-kira setengah jam kemudian baru makan pagi seperti biasa.
Saya menjalankan atthasila dengan makan 2 kali, pagi dan siang. Jadi pagi sarapan seperti biasa. Siang juga makan seperti biasa. Hanya malam tidak makan lagi. Efek yang timbul adalah porsi makan saya menjadi berkurang sekarang. Makan jadi secukupnya.
wah mantap berarti...Tekad dan Nekad itu memang bedanya hanya setipis kertas aja :P
kalau saya, normal 3x sehari...
mo dikurangin malam saja udah susah sekali
udah dg niat atthasila + diet padahal
kalau buat ce, gmn ya? kan masa gak make up ?kalo kerja di tempat yang dituntut untuk mengenakan make up memang agak sulit tapi kalo tidak ya tinggal tergantung ceweknya pede gak pigi kerja tanpa make up
apakah makan hanya 1x saja tidak merusak tubuh?
mengingat aktifitas kita umumnya pada zaman ini adalah pukul 6 pagi hingga pukul 10 malam.
Membaca ini saya jadi teringat satu kejadian nyata yg benar2 terjadi, pelakunya bukan saya sendiri tapi hanya menyaksikan kejadian itu sewaktu berlangsung.
Kisah ini kalo diceritakan, terus yg membaca tidak percaya, tidak menjadi masalah, anggap saja cerita yg membantu membangkitkan motivasi.
Kejadian ini berkaitan juga dengan atthasila, bagian makanan.
Sewaktu baru belajar di tempat latihan meditasi guru saya, disana ada 1 orang samanera & 2 upasikha. Pada malam hari sekitar jam 7 malam, waktunya berkumpul untuk membahas latihan dan masalah yg dihadapi sepanjang hari dengan Bhante. Tiba-tiba Bhante bertanya kepada kami.
"Apakah kalian malam2 sewaktu di pondok, pernah mencium bau harum makanan yg sangat wangi?"
"Pernah Bhante!" Jawab 2 orang wanita itu.
Saya dan samanera yg satu lagi hanya diam mendengarkan, karena tidak pernah mengalami hal itu.
"Kalian tahu itu makanan, tapi tidak pernah mencium bau makanan yg seperti itu bukan?" Lanjut Bhante
"Betul Bhante, cuman tahu bau itu enak sekali"
"Ooooo . . . . .!" Bhante hanya mengatakan itu
Penasaran akan hal itu saya memberanikan diri bertanya "Sebenarnya itu bau apa Bhante"
Bhante hanya menjawab dengan singkat "Dewata mendanakan makanan"
Karena tidak begitu mengerti akan hal itu maka kejadian itu menjadi terlupakan, sampai beberapa hari kemudian saya melihat kedua wanita itu porsi makanannya dikurangi oleh mereka, dari sepiring penuh menjadi setengah. . . . seperempat . . . . seperdelapan . . . . sampai akhirnya tinggal sesendok makan. Benar2 satu sendok makan yg kalo sekali disuap langsung habis.
Hal ini berlangsung bukan sehari tetapi berlangsung sampai seminggu lebih, dan bhante menanyakan "Apa tidak lapar?"
"Tidak bhante!" jawab mereka
Selanjutnya Bhante tidak menanyakan lagi hal itu, malah saya yg jadi penasaran.
"Cik, apa tidak lapar makan hanya satu sendok nasi saja?" mengingat kondisi tempat latihan sana sangat panas sewaktu siang, dan luar biasa dingin sewaktu malam. Kadang-kadang malah sering berkabut diwaktu malam hingga jarak pandang 5 m sudah tidak terlihat apa2 lagi. Dan lagi wanita yg saya tanya itu mempunyai badan yg cukup besar sekitar 80 kg, mengingat dia orangnya juga doyan makan. Dan juga waktu latihan yg sangat panjang, sementara waktu tidurpun sangat sedikit hanya dari jam 22.00 sampai jam 02.00. Selebihnya hanya latihan, latihan dan latihan.
"Tidak lapar, betul2 tidak lapar. Bahkan sebenarnya kalo bisa gak usah makan."
"Cuman takut bakal dimarahin Bhante kalo tidak makan, terpaksa makan sedikit" lanjutnya.
bersambung . . . . . . . .
berarti praktek menyiksa diri?eh kelewatan
eh kelewatan
ini kembali ke dalam tujuannya. Kalau dalam praktek menyiksa diri, penyiksaan diri itu yg jadi jalannya. Kalau dalam kasus ini adalah mengurangi kemelekatan.
Kemudian, dari satu sisi yg lain, kehidupan biasa adalah pemuasan inderawi, benar tak?
hmm...tergantung ketahanan tubuhnya masing2 jg seh..ada yg sanggup mkn sekali..tp lama2 bisa merusak tubuh..krn kerjaan kita kan bukan hanya sekedar duduk meditasi, tapi beraktivitas jg..Setoejoe. Kita harus evaluasi realistis juga. Kalau memang kalorinya tekor dan jadi kurang gizi tentu tidak bagus dan perlu di adjust.
lanjutin dong.. apakah yakin itu bukan hanya "buatan pikiran" aja? soalnya gw jg prnh nyium bau makanan tapi ga ada makanan..
Tidak lama berselang dari kejadian pertama itu, samanera yg satu lagi pernah ditegur oleh Bhante, karena sewaktu jam makan, timbul keserakahan sewaktu mengambil makanan.
Setelah dinasehati oleh bhante, samanera itu bertekad untuk mengurangi nafsu keinginan terhadap makanan dengan mengurangi makan dari yg sehari 2x menjadi hanya 1x.
Disana saya melihat perbedaan yg benar-benar mencolok. Samanera itu setelah menjalani makan hanya 1x sehari, setelah 1 minggu tubuhnya benar-benar kurus, muka terlihat pucat, kulit terlihat kendur dan pipi menjadi cekung sekali.
Lain halnya dengan 2 orang upasikha yg makan hanya 1 sendok itu, biarpun sudah seminggu lebih, tidak terlihat lemas atau lesu. Bahkan terlihat mukanya lebih segar dan bercahaya, lincah, semua pekerjaan sehari2 dikerjakan dengan bersemangat.
Tak berapa lama, kedua wanita itu pun mulai mengikuti samanera itu, makan hanya 1x sehari, tetapi dengan porsi tetap satu sendok, sedangkan samanera itu boleh dibilang porsi makanannya 'porsi besar'. Tetap saja samanera makin kurus, kedua wanita itu terlihat lebih sehat bersemangat.
. . . . . .
Setelah beberapa hari berlanjut baru Bhante bertanya kepada kedua wanita itu
"Rambut kalian belakangan ini ada gak mengalami kerontokan?"
"Iya Bhante, banyak rambut yg rontok beberapa hari ini"
"Ooooo . . . ." kata Bhante
"Kenapa begitu yah Bhante?"
"Kalo kalian tidak makan makanan biasa dan terlalu bergantung pada hal 'itu' nantinya rambut kalian bisa rontok"
Mendengar hal itu kedua wanita itu terkejut, hal itu jelas2 terlihat pada muka mereka, dan saya yg melihatnya juga tak mampu menahan ketawa. Maklum wanita yg masih terikat pada keindahan rambut.
"Jadi bagaimana Bhante?"
"Kalau mau makan, tentukan dulu porsi yg menurut anda cukup bagi anda. Kalau satu piring cukup, ambil satu piring. Kalau dua piring baru cukup, tidak apa2 ambil 2 piring. Tetapi seterusnya harus dengan porsi yg sama. Ini namanya pengendalian diri. Jangan karena tidak berselera maka makan sedikit, terus kalo berselera makannya banyak."
Setelah itu seterusnya keduanya makan dengan porsi 1/2 piring. Tidak perduli apakah perut kenyang karena 'hal itu' atau tidak.
Ada perbedaan jelas apakah "buatan pikiran" saja atau bukan.
Kalau setelah mencium hal itu dan anda merasa kenyang dalam waktu yg lama, berarti hal itu nyata.
Sebaliknya kalo cuman mencium bau wangi, malah perut menjadi lapar keroncongan berarti artinya tetangga anda sedang masak :):):):):)
tambahan tips:
Jika mau atthasila jangka panjang tapi istri/pasangan tidak setuju?
Solusi: Buat dia ikutan atthasila jg :))
Kemaren, atthasila dgn makan 1x...gak apa2 boss, lanjutin.. belum 1 minggu ini.
hasil: masuk angin
note:
bagian terberat adalah pagi hari
makannya jgn terlalu banyak karena jadi begah
kalo beda keyakinan? --> solusi: terpaksa nyewa org lain..wkwkwk..mirip cerita yang sotapatti itu...gw lupa namanya..yang nyewa cewe buat suaminya..ekekeke.. bilang aje, dapet wahyu dari tuhan
[...]
"Kalian tahu itu makanan, tapi tidak pernah mencium bau makanan yg seperti itu bukan?" Lanjut Bhante
"Betul Bhante, cuman tahu bau itu enak sekali"
"Ooooo . . . . .!" Bhante hanya mengatakan itu
Penasaran akan hal itu saya memberanikan diri bertanya "Sebenarnya itu bau apa Bhante"
Bhante hanya menjawab dengan singkat "Dewata mendanakan makanan"
[...]
Bhante hanya menjawab dengan singkat "Dewata mendanakan makanan"
Tubuh manusia Dan tubuh dewa tersusun dari materi yg sangat berbeda. Apakah makanan dew bisa Dan diserap oleh tubuh manusia?
Tubuh manusia Dan tubuh dewa tersusun dari materi yg sangat berbeda. Apakah makanan dew bisa Dan diserap oleh tubuh manusia?sepertinya bisa mas indra, teringat kisah jataka.
Demikianlah yg telah kudengar :)
Demikianlah yg telah kudengar :)kalau gak salah ini ttg cerita kisah seorang pangeran muda yg mangkuk patanya selalu terisi , ketika patta tsb di tutup.
Kalo tidak salah ingat, pangeran Sidharta pernah juga mengalami hal ini sewaktu bertapa menyiksa diri dengan berpuasa hampir mati, tetapi dana ini ditolak oleh beliau. Dan dewata tetap bersikeras akan menuangkan 'sari makanan' ini melalui pori-pori bila beliau tetap bersikeras berpuasa.
Bhante Sariputra juga pernah mengalami hal ini setelah beliau selesai meditasi dalam keadaan 'Niroda Samapatti' Ada dewa yg menyamar untuk memberikan dana makanan padat, namun di tolak oleh beliau.
Trus kalo gak salah ingat, Ajahn Brahm pernah menceritakan dalam bukunya bahwa salah seorang rekannya yg sedang melakukan perjalanan pulang dari India kembali ke Thailand hampir mati di tengah jalan, karena tidak menjumpai penduduk yg mendanakan makanan. Sampai akhirnya ada seseorang yg mendanakan dana makanan yg 'aneh' dan sewaktu ditanya dari mana orang itu berasal, dia hanya menunjukkan jari keatas.
kalau gak salah ini ttg cerita kisah seorang pangeran muda yg mangkuk patanya selalu terisi , ketika patta tsb di tutup.
Hehehe anda seperti gak ngerti sifat Bhante aja, kalo didesak tanya hal yg begini, paling beliau diam saja. Lain halnya kalo kita sendiri yg langsung mengalaminya, biasanya beliau baru mau memberikan penjelasan.
Itupun kadang-kadang sedikit saja penjelasannya.
Seingat saya kasus pangeran Sidharta, beliau menolak hal itu, tetapi para dewa bersikeras akan tetap memberikan dengan cara menuangkan sari makanan melalui pori2 kulit beliau.
Kalo kisah yg ini belon pernah dengar, ada link sumbernya gak bro?maaf link nya saya gak tau. tp yg pasti saya pernah baca hal tersebut.
Sewaktu sujata mempersiapkan nasi susu untuk dipersembahkan pada sang bodhisatta, para dewa juga menambahkan nectar surgawi ke dalam nasi susu itu. Dan Dana itu diterima oleo sang bodhisatta. Jadi sang bodhisatta tidak selalu menolak persembahan para dewa
Trus kalo gak salah ingat, Ajahn Brahm pernah menceritakan dalam bukunya bahwa salah seorang rekannya yg sedang melakukan perjalanan pulang dari India kembali ke Thailand hampir mati di tengah jalan, karena tidak menjumpai penduduk yg mendanakan makanan. Sampai akhirnya ada seseorang yg mendanakan dana makanan yg 'aneh' dan sewaktu ditanya dari mana orang itu berasal, dia hanya menunjukkan jari keatas.Ini bukannya kisah Ajahn Mun... (kakek guru Ajahn Brahm)
Ini bukannya kisah Ajahn Mun... (kakek guru Ajahn Brahm)
kalau tidak salah ingat juga, bukan India ke Thailand. tapi di dalam hutan Thailand, tidak ada siapa2 yg mendanakan makanan (krn ga ada orang) & Ajahn Mun ini tidak makan sampai hampir mati. trus yg aneh adalah yg mendanakan adalah seperti orang kota (tapi di tengah hutan), bukan makanannya... bener ga?
Lain kayaknya ceritanya. Seingat saya, beliau dalam perjalanan jiarah dari thailand ke india, dan sewaktu kembali dari india, hampir sampai di thailand, karena sepinya penduduk sepanjang jalan, maka tidak ada yg mendanakan makanan.
Lain kayaknya ceritanya. Seingat saya, beliau dalam perjalanan jiarah dari thailand ke india, dan sewaktu kembali dari india, hampir sampai di thailand, karena sepinya penduduk sepanjang jalan, maka tidak ada yg mendanakan makanan.
Bukan dari India.
Yang dibantu dewa itu adalah murid Ajahn Mun. Alkisah dia sering ke Myanmar melalui hutan dari Thailand. Dan saat di Myanmar, pasukan jepang masuk , sampai ke hutan2 juga . Dan penduduk Myanmar menyuruh Ajahn itu balik ke Thailand karena perang dan dianjurkan lewat jalur Hutan yang aman. Nah ketika di hutan menuju pulang itulah dia tidak mendapat makanan. Dan seorang dewa yang memberikan dia makanan. Dan ketika ditanya jarinya menunjuk ke atas.
Beyond The Living: Gods, Ghost and Demons
Beyond The Living: Gods, Ghost and Demons
(Oleh: Bhikkhu Ajahn Brahmavamso)
________________________________________
...
...
Kebetulan waktu itu merupakan bulan tujuh menurut penanggalan bulan. Banyak orang Singapura yang masih melakukan sembahyang besar-besaran untuk "hantu" dalam merayakan “Pho-To”
Karena ditanya mengenai hal itu, Ajahn Brahm menjelaskan bahwa sebenarnya sembahyang "Pho-To" ini asal usulnya juga berasal dari Ajaran Sang Buddha, hanya saja ajaran itu telah direformasi.
Cerita mengenai hal itu terdapat dalam Sutta agama Buddha. Konon di masa kehidupan Sang Buddha, ada seorang raja di India yang bermimpi buruk dimana dia didatangi makhluk-makhluk halus yang menderita dan memohon-mohon padanya dengan sedih dan iba sekali.
Raja ini sangat gelisah setelah bangun dari mimpi itu sehingga dia mengunjungi Sang Buddha memohon petunjuk Beliau. Sang Buddha dengan kekuatan bathinnya mengetahui hal ini, Beliau berkata kepada raja itu bahwa mereka itu adalah orang-orang yang dihukum mati oleh raja ataupun raja-raja sebelumnya. Karena mereka mati dengan penasaran, sehingga mereka menjadi gentayangan, tidak mau "let go" dari dunia ini.
Sang Buddha menyarankan agar raja yang bijaksana itu berdana kepada orang-orang yang pantas menerima dananya. Keesokan harinya raja membagi-bagi makanan dan pakaian kepada semua rakyatnya. Semua rakyatnya sangat gembira, bersyukur dan berdoa semoga Raja berbahagia. Sejak itu Raja tersebut tidak pernah bermimpi buruk lagi.
Cerita kedua adalah mengenai salah seorang murid utama Sang Buddha yang bernama Mogallana. Ibu Mogallana meninggal dunia dan sebagai anak yang berbakti Mogallana ingin mengetahui keadaan ibunya, karena beliau tahu bahwa ibunya bukan seorang penganut Buddha pada masa hidupnya, ibunya suka mencaci maki dan marah-marah pada siapapun termasuk pada Sang Buddha dan pengikutnya. Karena waktu itu Mogallana sudah mencapai kesucian dan mempunyai kekuatan menembus ruang dan alam, dia berhasil menemukan ibunya yang terlahir di alam setan kelaparan. Dia merasa kasihan sekali kepada ibunya, sedangkan ibunya tidak dapat mengenalinya.
Melihat ibunya yang sedang kelaparan, dia segera memberi makanan yang memang sudah disediakan untuk ibunya. Tetapi begitu ibunya makan, makanan itu langsung menjadi bara api di kerongkongannya. Ibunya menjerit-jerit kesakitan dan melihat itu Mogallana memberi ibunya minuman tetapi sama juga karena minuman itu juga menjadi bara api begitu masuk ke mulut ibunya.
Mogallana dengan segera upaya menolong ibunya tetapi tidak berhasil. Akhirnya dia pergi mencari Sang Buddha untuk memohon petunjuknya. Sang Buddha juga mengetahui kejadian itu dan Beliau menyarankan Mogallana agar secepatnya dapat berdana makan kepada orang suci agung atas nama ibunya.
Pada waktu kehidupan Sang Buddha, tentu saja tidak sukar mencari orang suci atau Arahat. Mogallana secepat mungkin mengumpulkan bhikkhu-bhikkhu lain yang juga teman-temannya dan berdana makanan kepada mereka sesuai dengan saran Sang Buddha. Setelah itu pesamuan bhikkhu-bhikkhu itu bersama-sama memanjatkan paritta untuk melimpahkan jasa kebajikan yang dilakukan Mogallana kepada ibunya yang berada di alam kelaparan. Karena itu ibunya terbebas dari alam kelaparan dan dilahirkan kembali di alam Surga Tusita.
Kalo tidak salah ingat, namanya Ajahn Chob. cmiiw.
selama ini dicoba atthasila jadwal inverted. Jadi biasa 4 hari uposatha sebulan dibalik menjadi hanya 4 hari yg tidak atthasila.jika tubuh tetap sehat teruskan mo
Turun 4 kg kurang dari sebulan... kenapa orang bilang diet itu susah yah :P
selama ini dicoba atthasila jadwal inverted. Jadi biasa 4 hari uposatha sebulan dibalik menjadi hanya 4 hari yg tidak atthasila.
Turun 4 kg kurang dari sebulan... kenapa orang bilang diet itu susah yah :P
selama ini dicoba atthasila jadwal inverted. Jadi biasa 4 hari uposatha sebulan dibalik menjadi hanya 4 hari yg tidak atthasila.
Turun 4 kg kurang dari sebulan... kenapa orang bilang diet itu susah yah :P
liburan yg kacau.... 5 hari atthasila bolong berturut2
liburan yg kacau.... 5 hari atthasila bolong berturut2
saya ingin bahas soal sila lain, tentang tidak membunuh & tidak mencuri (pancasila sih...)Kalau teladan tidak membunuh, sepertinya Bro dilbert memang menghindari membunuh walaupun serangga2 kecil.
sampai skr saya masih membunuh serangga2 kecil... saya tekad utk tidak membunuh yg lebih besar dari kecoa...
semut & nyamuk masih byk jadi korban saya...
sampai skr saya masih mencuri terutama software (Windows OS di mana2) & mp3.
how should i stop? some one, gimme teladan.
saya ingin bahas soal sila lain, tentang tidak membunuh & tidak mencuri (pancasila sih...)
sampai skr saya masih membunuh serangga2 kecil... saya tekad utk tidak membunuh yg lebih besar dari kecoa...
semut & nyamuk masih byk jadi korban saya...
sampai skr saya masih mencuri terutama software (Windows OS di mana2) & mp3.
how should i stop? some one, gimme teladan.
Soal Mp3, biasa lagu juga ada di youtube dan (setahu saya) itu tidak melanggar undang2 copyright.sebenarnya melanggar undang2 copyright.
Windows: belilah licence yang borongan (beberapa komputer dalam 1 workgroup), biasanya lebih murah. Tapi gimanapun memang harus keluar duit.
dengan begitu, kondisi untuk berkembangnya nyamuk maupun semut dapat diminimalisir ;D. kalo udah sedikit sepertinya ngak masalah lagi kan? ;D anggap saja sebagai alarm untuk bersih-bersih lagi, kalo melihat semut atau nyamuk lagi ;D.ini ada 1 lubang di lantai keluar semut terus... padahal bersih kok... selama ini saya biarkan ga disemprot obat atau diapa2in,
lalu tentang mencuri... mencuri software yah? ;D kalo ini saya ngak tahu, karena saya sendiri gaptek ;D. kalo mp3, biasanya ada tempat download yang bebas, dan biasanya kalo lagu tersebut tidak boleh disebarluaskan, mereka akan menutup link downloadnya, sehingga yang bisa didownload benar-benar yang bisa didownload ;D.ada tempat download yg legal... tp sangat sedikit sekali... mis download dari nokia / iTunes
ini ada 1 lubang di lantai keluar semut terus... padahal bersih kok... selama ini saya biarkan ga disemprot obat atau diapa2in,
tapi ternyata lubangnya tambah besar dan semut yg keluar makin byk... (sepertinya rumah saya dibangun di atas rumah mereka :|)
ada tempat download yg legal... tp sangat sedikit sekali... mis download dari nokia / iTunes
yg banyak adalah download illegal. kenapa tidak ditutup linknya? biasanya tempat download begini bersifat share antara user ke user.
jadi pemilik web tidak bertanggung jawab atas content. yg men-upload adalah user jg, padahal semestinya user/pembeli bahkan dari CD original tidak punya hak utk melakukan duplikat, apalagi penyebaran.
di rumah saya sih ada beberapa lubang semut, saya sering perhatiin kemana mereka pergi, biasanya membentuk konvoi yang panjang ;D. dari situ saya tahu apa aja yang mereka lakukan, selanjutnya saya berusaha untuk meniadakan kondisi itu secara rutin ;D, semutnya menghilang kok, tapi kalo kondisi itu muncul lagi, semutnya muncul lagi ;D. biasanya tempat favoritnya para semut adalah jalan-jalan ke tempat sampah, oleh karena itu, kalo di tempat sampah ada kulit telur, atau bungkus permen atau benda-benda lain yang mungkin mengundang semut, saya buru-buru membuangnya :D.tepatnya lokasi lubang adalah pintu masuk rumah saya... semutnya yah keluar jalan2 entah kemana :))
tepatnya lokasi lubang adalah pintu masuk rumah saya... semutnya yah keluar jalan2 entah kemana :))
tetangga udah anjurin utk disiram oli secara rutin agar semutnya ga menggali lagi... takut tanah dibawah keropos, krn emg lubangnya semakin besar dan keluar butir2 pasir... :|
Maksudnya bukan itu, maksud saya jika seseorang marah/menyimpan kebencian, apakah melanggar Atthasila yg sedang dijalankannya?
jika marah/benci memuncak hingga membunuh makhluk hidup -> melanggar sila 1
jika marah/benci memuncak hingga mencuri milik orang lain -> melanggar sila 2
jika marah/benci memuncak hingga berselingkuh dengan istri orang lain -> melanggar sila 3
...
...
...
dst
Jika marahnya tidak sampai menyebabkan terjadinya perbuatan secara fisik (kaya-kamma), hanya dalam pikiran (mano-kamma), misalnya perasaan kesal, jengkel, marah, benci, dst, mungkin tidak melanggar Atthasila kan?
One should not kill a being or take what is not given;http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an03/an03.070.than.html (http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an03/an03.070.than.html)
should not tell a lie or be a drinker of strong drink;
should abstain from uncelibacy, the sexual act;
should not eat at night, the wrong time of day;
should not wear a garland or use a scent;
should sleep on a pallet, a mat spread on the ground
— for this eight-factored Uposatha has been proclaimed by the Awakened One to lead to the end of suffering & stress.
The moon & sun, both fair to see,
shedding radiance wherever they go,
& scattering darkness as they move through space,
brighten the sky, illumining the quarters.
Within their range is found wealth:
pearl, crystal, beryl,
lucky-gem, platinum, nugget-gold,
& the refined gold called 'Hataka.
' Yet they —
like the light of all stars when compared with the moon —
aren't worth one sixteenth
of the eight-factored Uposatha.
So whoever — man or woman —
is endowed with the virtues of the eight-factored Uposatha,
having done meritorious deeds,
productive of bliss, beyond reproach,
goes to the heavenly state.
up up up....
msh adakah yg menjalankan praktik ini
Apakah dalam menjalankan atthasila, boleh memakai sunblock? (konyol banget pertanyaannya yeah, tapi kalau ga pakai sunblock muka serasa terbakar apalagi kalau bepergian di tengah terik panas matahari)ane pikir wajar lah, selama masih umat awam
Apakah dalam menjalankan atthasila, boleh memakai sunblock? (konyol banget pertanyaannya yeah, tapi kalau ga pakai sunblock muka serasa terbakar apalagi kalau bepergian di tengah terik panas matahari)
Apakah dalam menjalankan atthasila, boleh memakai sunblock? (konyol banget pertanyaannya yeah, tapi kalau ga pakai sunblock muka serasa terbakar apalagi kalau bepergian di tengah terik panas matahari)kalo atthasilanya setiap hari uposatha cc, artinya sekali dalam seminggu..
tanya; minum juice pada saat athasila,boleh?
tanya; minum juice pada saat athasila,boleh?
Ngemil jg gak boleh ya? Laper donk... Kalo laper meditasi jg gak konsen kan?
Ngemil jg gak boleh ya? Laper donk... Kalo laper meditasi jg gak konsen kan?
mau minum jus apa om jhonz? ;Dyg minum juice,ada refrensinya om?
kalo minum jus itu mesti disaring sampai benar-benar tersisa airnya aja ;D.
kalo belum kuat tahan lapar, saya lebih saranin minum madu aja, lebih sehat dari buah, asal madunya asli ;D.
tapi kalo mau yang lebih simple, minum air aja yang banyak ;D.
lapernya langsung hilang, sekaligus bisa untuk detoks ;D.
yg minum juice,ada refrensinya om?
Thank
Sila ke 6 tengah hari maksudnya jam 12 pas yaa?tengah hari sebenarnya tidak selama tepat jam 12, namun agar lebih memudahkan biasanya memang berpatokan pada jam, yaitu pukul 12.00. :)
Idealnya, latihan Atthasila di wihara, spt konteks awal penjelesan bhante diatas. Alasannya, kl di wihara suasananya mendukung, selain pasilitas, dsb, juga wktunya bnyak bs digunakan untuk meditasi yg di bimbing oleh para bhikkhu. Latihan Atthasila bukan sekadar belajar teori Dharma lagi, tp sdh masuk ke praktik Dharma yg cukup berat dan tinggi.
Banyak umat Indon yg mencoba latihan Atthasila sambilan kerja di kantor, d tunggu took, dsb. Akibatnya, spt bnyak yg ditanyakan umat contohnya topik diatas. Jawabnya pasti RIBET, RESEH, REWEL, KRN ATURANNYA DIBUAT SEENAK SENDIRI.
Hasil akhirnya pasti tdk sesuai Dharma yaitu: jadi Sombong, Ego makin Kuat, Merasa sdh SUCI, Munafik, dsb.
Hrs ingat, wktu mau latihan Atthasila minta kpd bhikkhu atau baca sendiri 8 sila (Atthasila), bila sdh mau berhenti, hrs kembali ke 5 sila minta kpd bhikkhu atau baca sendiri 5 sila (Pancasila), hal ini yg tdk diperhatikan oleh umat.
Bila wktu berhenti tdk minta kpd bhikkhu atau membaca sendiri 5 sila (Pancasila), maka anda selamanya membawa janji 8 sila (Atthasila). Anadai anda tdk mejalani 8 sila, maka anda membawa KARMA BURUK dg JANJI yg tdk dijalankan, ini bahaya bagi anda sendiri akibatnya.
Diskusi Dharma; Tanya: Bhante, Namo Buddhaya, saya mau menanyakan masalah Athasila pada sila ke 7. tidak boleh memakai kosmetik atau mendengarkan music. Bhante, bagaimana jika kita bekerja di kantor, padahal kita ingin melatih Athasila? apakah maksud d tujuan dr Athasila semua itu? Apa kita tidak boleh berlebihan atau tidak sama sekali? Mohon masukan dari bhante,terima kasih. Teman2 tlg ks koment yg benar dan berguna, sadhu.
MUSIK ADALAH ENERGI (CHI) UNIVERSAL.
Musik adalah Aliran Energi yg Universal, Musik bukan hanya ada di dunia saja, bahkan Musik masuk ke Alam Dewa (Surga) baca didlm Sutta2 (Sutra2). Sebab itu, musik tak pernah MATI, musik tak ada matinya dan Musik tak pernah Mati.
Fakta: Musik Energi Universal ialah ketika pertapa Gotama (calon Buddha) sedang bertapa dan meditasi secara EKSTRIM di bawah pohon Bodhi, hingga hampir mati tak mencapai apa yg di-cita2 kan.
Tiba2 para Dewa mengalunkan Musik yg berisi Dharma; Jika Senar Gitar ini terlalu Tegang, maka akan Putus (Mati), Sebaliknya, bila Senar Gitar ini terlalu Kendur,maka suaranya tdk enak terdengar (kacau).
Pertapa Gotama (calon Buddha) MENDENGARKAN MUSIK tsb (para Dewa), lalu timbul KESADARAN UTUHNYA (KEBIJAKSANAAN). Kemudian, Beliau mengubah cara bertapa dan Meditasinya.
Akhirnya, setelah MENDENGARKAN MUSIK tsb, Pertapa Gotama mencapai cita2 Nya menjadi BUDDHA artinya KESADARAN SEMPURNA.
DENGAN DASAR INILAH BUDDHA TDK MELARANG MENDENGAR MUSIK, TAPI TDK BOLEH MAIN MUSIK.
Pandangan Sempurna Buddha sungguh Dahsyat dan LuarBiasa, yg dapat memandang jauh ke depan.
Buktinya, saat ini hampir semua Negara Buddhis memproduksi MUSIK DHARMA, yaitu PARITTA KARANIYA-METTA- SUTTA, MANGGALA SUTTA, RATANA-SUTTA, JAYAMANGGALA-GATHA, JINAPANJARA, dsb. Semua Liam-Keng diiringi Alunan Musik, Mantra Tantrayana (Wajrayana) juga diringi Musik.
Hingga Alm.bhante Girirakkhita pun ikut2an menciptakan Lagu2 Budhhis, yg sampai saat ini masih terkenal, bila kita mendengar lagu2 tsb, kita ingat kpd jasa baiknya Alm. bhante Girirakkhita.
Dari banyak para Peneliti menyatakan; ternyata Musik bisa Melembutkan Hati dan Pikiran yg Tegang. Musik bisa membawa Kedamaian Batin, Musik dapat menjadi TERAPI OTAK DAN SARAF YG TEGANG.
Saat orang sedang EMOSI bisa sembuh seketika bila MENDENGAR MUSIK. Musik dpt membawa Pesan Cinta, Ungkapan hati yg Gembira, Bahagia, Sedih, dsb.
Prof.Dr. Hiromi Shinya dari Jepang, seorang dokter kelas dunia Spesial ahli Enzim dan Mikroba dalam bukunya menulis: 7 Tips Panjang Umur antara lain; Tertawalah, Menyanyilah (mendengar Musik).
Inilah satu Alasan Buddha tdk melarang MENDENGAR MUSIK, tapi tdk blh MAIN MUSIK.
di groupnya dc jg ada post tuh. tapi cuma di group dc aja dapet respond yg berbedamakasih ko medho. :)
http://www.facebook.com/groups/dhammacitta/?id=153422558082874 (http://www.facebook.com/groups/dhammacitta/?id=153422558082874)
Inilah satu Alasan Buddha tdk melarang MENDENGAR MUSIK, tapi tdk blh MAIN MUSIK.
sis hema, Anumodana _/\__/\_
sekadar penasaran,mengatasi rasa bosan....
saat berlatih atthasila
menurut anda mana yg paling sulit dan paling mudah
dari bagian2 dalam sila 6-8 ?
untuk saya,
yg paling mudah tidak memakai wangi2an, berdandan
yg paling sulit tidak makan setelah jam 12 siang
bagaimana dengan anda?
sekadar penasaran,
saat berlatih atthasila
menurut anda mana yg paling sulit dan paling mudah
dari bagian2 dalam sila 6-8 ?
untuk saya,
yg paling mudah tidak memakai wangi2an, berdandan
yg paling sulit tidak makan setelah jam 12 siang
bagaimana dengan anda?
butuh dukungan
karena kalau berlatih sendiri rasanya kesepian
dan jadi suka malas, cari2 alasan untuk ngk atthasila
kalo ada dukungan
setidaknya merasa ada org lain yg berlatih bersama
biarpun tempat nya berjauhan
dan punya tekad yg lebih besar
untuk melaksanakan atthasila itu
kalau untuk org yg pengendalian dirinya lebih kuat
mungkin tidak butuh lagi dukungan itu
tapi sayangnya saya belum punya pengendalian diri yg kuat :|
tidak butuh pengakuan sih
tapi butuh kalyanamitta
katanya hari ini adalah hari uposatha,
apa seh yg di dapatkan(manfaat) dr yg menjalankan uposatha?
(tentunya berdasarkan relaitas yg dialami, bukan berdasarkan teori2/sutta2/kata org/wat eper)
kalo maen internet masih termasuk pelanggaran atthasila atau tidak yah??apa tujuan dr anda main internet?
mohon pencerahannya.
_/\_
apa tujuan dr anda main internet?
internet disini adalah salah satu jenis jejaring sosial
bukan indomie telor kornet
kalo misalnya buat main game online, apakah berbeda dengan apabila kita main internet dengan tujuan browsing, atau masuk baca2 artikel buddhis buat nambah pengetahuan buddhisme??saya tidak tahu pasti, tp yg menjadi patokan bagi saya adalah
lalu, apakah semuanya termasuk pelanggaran atau tidak??
saya tidak tahu pasti, tp yg menjadi patokan bagi saya adalahberarti kita juga tidak diperbolehkan pergi ke vihara??
pd saat upo, ketajaman awarnes itu dipakai untuk analisa batin yg terus menerus, jd sama sekali tak ada acara "keluar".
walau hanya untuk lihat berita...
atau ceramah dama siapa pun
berarti kita juga tidak diperbolehkan pergi ke vihara??mas ente gak liat tulisan gw???
kan di vihara juga ada ceramah dhammanya??
boleh gak nanya lagi sdri hema?iya masih mengikuti, tapi biasanya tidak sewaspada ketika hari uposathanya, hanya saja masih sering keinget, ini boleh apa tidak ya?
setelah lepas uposata, apakah pd hari2 biasa kewaspadaan itu masih mengikuti?
atau mulai agak longgar2...
lalu apakah ada perbedaan antara uposata pd bulan gelap n bulan terang?
thx b4
mau nanya nih sis hema...dulu, saya g bisa sehari tak buka komputer.
menjalankan atthasila, biasanya sis ada maen komputer kaga??
apakah main komputer termasuk pelanggaran atthasila??
kalo maen internet masih termasuk pelanggaran atthasila atau tidak yah??kejam sekali yah rasanya kalo main interet jadi pelanggaran sila. ;D
mohon pencerahannya.
_/\_
kejam sekali yah rasanya kalo main interet jadi pelanggaran sila. ;DMaksudnya anicca sila gmn cc? o ya knp baca buku bole ya? Buku apa aja bole?
sila tambahan dalam 8sila itu adalah anicca sila atau sila suka2, bisa dilaksanakan, bisa juga tidak.
kalopun tidak dilaksanakan ya tidak apa2, tapi kalo dilaksanakan pasti ada manfaatnya. :)
latihan untuk mengendalikan keinginan.
Maksudnya anicca sila gmn cc? o ya knp baca buku bole ya? Buku apa aja bole?maksudnya sila suka2 cece, tidak wajib begitu. :)
Wahh.. Nice info neh buat attasila nanti..
Kalau deodoran gt termasuk koametik n mewangin bukan?
Tp kalau gak pake kan bisa BB bro.. :-[ haha..
Gmn cara merge nya.. Haha.. maklum masih newbe.. ;D
merged!hahaha,,,
kebanyakan mandi, kulit jadi kering plusss sibuk mandi doang jadinya :P
kalo lagi atthasilakan boleh makan permen yah, asal g mengandung susu.
terus, apakah permennya g boleh dikunyah / digigit???
yang barusan saya dengar, katanya g boleh.
At hemayanti Saya gagal karena ga tahan goda an istri tercinta merayu saya untuk makan malam.istrinya g tau kalo om lagi atthasila yah?
Awalnya istri saya melihat iklan pizza dan bilang pada saya untuk membelikan pizza nya niatnya saya hanya membelikan tapi dasar nafsu belum dapat dikendalikan jadi tergoda ikut makan.
At hemayanti Saya gagal karena ga tahan goda an istri tercinta merayu saya untuk makan malam.besok bisa dicoba lagi om. :)
Awalnya istri saya melihat iklan pizza dan bilang pada saya untuk membelikan pizza nya niatnya saya hanya membelikan tapi dasar nafsu belum dapat dikendalikan jadi tergoda ikut makan.
besok bisa dicoba lagi om. :)
Istri saya tahu tapi itulah tangtangannya hehehe,.... Oke mau ditekad kan lagi bsk.dia g mendukung ya ???
dia g mendukung ya ???
Mendukung dalam pandangan berbeda,.... Hahahaha.selamat menghadapi cobaan berikutnya om. :))
dutangga =
jujur..aku ga ngerti apa maksud "di ulang dari awal" (mungkin bisa di sertai contoh kasus)....tp yg aku tau..biasanya di lanjutin attasilanya....
jujur..aku ga ngerti apa maksud "di ulang dari awal" (mungkin bisa di sertai contoh kasus)....tp yg aku tau..biasanya di lanjutin attasilanya....1,setelah berhasil melewati jam 1 sampai jam 5 ,gak mkn lg kan,nah pas bujuk anak mkn,thu bocah gak mau makan,bilamakangnya,makannya gak enak,coba mami makan dhe,agar thu anak mau makan msklah sendok makan ke mulut,setelah itu sadar kan lagi jalanin attha sila,batal gak
Sepulang dari belajar abhidhamma (tthasangaha)nya pak Pandit Kaharudin Rabu tadi, kami memutuskan untuk menjalankan attasila selama 1 bulan.sepertinya persoalan perut selalu menjadi yang utama yah. ;D
Sungguh cukup berat karena di hari pertama kami tak sempat makan pagi, kemudian begitu pas makan sebelum jam 12 siang terlintas untuk mulai attasila hari Kamis itu juga.
Besoknya juga hanya sempat sarapan bubur di pagi hari, pas siangnya tak sempat makan karena yang menyiapkan makan salah perhitungan waktu.
Akhirnya 2 hari itu kami 'dutangga', attasila dengan makan cuma 1X sehari, itupun ala kadarnya. Setiap malam ikut chanting & meditasi bhante yang bervassa di vihara. Pas naik tangga menuju ke dhammasala, kaki saja rasanya gemetaran :)) Untunglah 2 hari tersebut bisa dilewati dengan baik dan sekarang memasuki hari ketiga. 8)
1,setelah berhasil melewati jam 1 sampai jam 5 ,gak mkn lg kan,nah pas bujuk anak mkn,thu bocah gak mau makan,bilamakangnya,makannya gak enak,coba mami makan dhe,agar thu anak mau makan msklah sendok makan ke mulut,setelah itu sadar kan lagi jalanin attha sila,batal gakg ada istilah batal dalam menjalankan sila. :)
2,kan gak boleh nonton kan,thu bocah minta di tmnin nonton gak mau sama papanya,sy tmnin tapi nutup mata,batal gak
1,setelah berhasil melewati jam 1 sampai jam 5 ,gak mkn lg kan,nah pas bujuk anak mkn,thu bocah gak mau makan,bilamakangnya,makannya gak enak,coba mami makan dhe,agar thu anak mau makan msklah sendok makan ke mulut,setelah itu sadar kan lagi jalanin attha sila,batal gak
2,kan gak boleh nonton kan,thu bocah minta di tmnin nonton gak mau sama papanya,sy tmnin tapi nutup mata,batal gak
trus seandainya "batal" next nya apa?dalam pengertian saya,kirain di ulang dari awal lagi,besoknya gitu,justur saat jalanin attha sila,semutpun selamat,saya lebih waspada n hati2
setauku ... tetap di lanjutkan..semisal..ada yg bertekad melaksanakan sila pertama... trus akhirnya membunuh serangga misalnya ... setelah itu..seharusnya dia tetap melanjutkannya..bukan ah sila pertama batal...berarti..udah boleh bunuh serangga tuk hari ini..tidak demikian.
tp dia lebih berhati2 dlm bertindak...
dalam pengertian saya,kirain di ulang dari awal lagi,besoknya gitu,justur saat jalanin attha sila,semutpun selamat,saya lebih waspada n hati2wah, bagus dong cc. :)
wah, bagus dong cc. :)berkembang biak lbh bnyk x,kan gak pakai sabun mandinya ;D
kalo kuman2 ditubuh, selamat juga g? ;D
berkembang biak lbh bnyk x,kan gak pakai sabun mandinya ;D
waduh harus di ingat di atthasila buku paritta milik ku (dah kuno )gitu toh,thanks infonya,krn jaman sekarang mana ada sabun yg gak wangi
tidak memakai wangi wangian untuk pemikatan.
jadi selama tidak untuk menarik lawan jenis masih di perbolehkan.
hmm; yang agak extreme, boleh nyari sabun yang tidak ada penambahan perfume, paling baik buat sabun mandi sendiri hingga pasti tidak ada penambahan wangi wangian.
1,setelah berhasil melewati jam 1 sampai jam 5 ,gak mkn lg kan,nah pas bujuk anak mkn,thu bocah gak mau makan,bilamakangnya,makannya gak enak,coba mami makan dhe,agar thu anak mau makan msklah sendok makan ke mulut,setelah itu sadar kan lagi jalanin attha sila,batal gak
2,kan gak boleh nonton kan,thu bocah minta di tmnin nonton gak mau sama papanya,sy tmnin tapi nutup mata,batal gak
Praktek attasila rentang waktunya adalah dari matahari terbit hari itu hingga ke matahari terbit esoknya.
Contohnya begini:
Suami istri attasila hari Senin, maka dari Senin pukul 06.00 s/d besoknya Selasa pukul 06.00 tidak boleh melakukan hubungan suami istri. Kalau mereka hanya bertekad menjalani attasila selama 1 hari saja yaitu hari senin itu, maka di hari Selasa setelah pukul 06.00 maka otomatis attasila mereka sudah tidak berlaku dan kembali menjalankan pancasila saja. Jadi di hari Selasa itu mereka boleh kembali berhubungan suami istri.
Jika selama menjalani attasila di hari Senin ternyata mereka tidak tahan dan makan setelah tengah hari, maka attasila di hari Senin itu otomatis 'batal' dan mereka dianggap menjalankan pancasila saja.
Contoh yang jelas, saat ini masa vassa. Bhikkhu yang menjalankan vassa diharuskan bertempat tinggal di suatu tempat tertentu dan tidak boleh bepergian. Apabila ia meninggalkan tempat itu melebihi batas beberapa hari yang ditetapkan, maka vassanya dianggap batal / tidak berlaku.
IMHO begitu juga dengan pelaksanaan attasila bagi perumah tangga. Jika karena suatu hal ia melanggar misalnya makan atau berhubungan sex, maka attasilanya batal dan hanya dihitung (dianggap) menjalankan pancasila saja. Demikian pula jika tanpa sadar ia mengikuti aradana tisarana-pancasila oleh bhikkhu di vihara, maka attasilanya batal.
Sang Buddha menjalankan vassa kesembilan di Kosambi
Ada tiga orang kaya yang terkenal di kerajaan KosambÊ sebelum munculnya Sang Buddha. Mereka adalah Ghosaka, KukkuÔa, dan PÈvÈrika yang adalah teman main sejak kecil. Mereka menganggap lima ratus pertapa sebagai guru mereka (sebelum kehadiran Sang Buddha) dan dengan seksama memperhatikan dan menyediakan kebutuhan mereka. Semua pertapa itu biasanya menetap di KosambÊ dalam musim hujan yang berlangsung selama empat bulan dan kembali masuk ke hutan di musim panas dan musim dingin yang berlangsung selama delapan bulan.
Tahun-tahun berlalu, dan suatu hari, mereka kelelahan setelah menyeberangi tanah yang gersang tanpa air dalam perjalanan mereka dari Himalaya ke KosambÊ. Akhirnya mereka tiba di sebuah pohon banyan yang besar dan berharap “dari penampilan pohon banyan ini, sepertinya ada dewa penjaga yang cukup sakti yang mampu memenuhi kebutuhan mereka akan air.
Dewa penjaga pohon banyan itu berpikir bahwa baik sekali jika ia dapat memenuhi kebutuhan para pertapa itu, maka ia menciptakan aliran air yang volumenya lebih kurang enam inci, mengalir dari dahan pohon itu. Ketika para pertapa itu melihat air keperakan mengalir, mereka menampungnya dengan cangkir mereka dan memuaskan dahaga mereka. Setelah memuaskan dahaga, mereka berpikir seandainya dewa itu juga dapat memberikan makanan kepada mereka, karena mereka sedang berada di hutan belantara yang jauh dari pedesaan. Kemudian, dewa penjaga itu memberikan bubur surgawi yang cocok untuk para pertapa itu.
Para pertapa berpikir, karena dewa penjaga pohon itu telah memberikan makanan dan minuman kepada mereka, sekarang mereka ingin berkomunikasi dengan dewa itu secara langsung. Para pertapa berkata: “O Dewa … engkau memiliki kemampuan demikian; kami bertanya-tanya kebajikan apakah yang telah engkau lakukan pada kehidupanmu yang sebelumnya?”. Dewa itu menjawab: “aku telah menjalankan delapan sila selama setengah hari pada kehidupanku yang sebelumnya”.
Penjelasan lebih lanjut: dewa penjaga pohon banyan itu adalah salah satu dari para pelayan AnÈthapiÓÉika dalam kehidupan sebelumnya. Telah menjadi kebiasaan bagi seluruh penghuni rumah AnÈthapiÓÉika di semua tingkat, untuk menjalankan delapan sila pada hari uposatha. Suatu pagi (pada hari uposatha) seorang pekerja sedang bekerja di tempat kerjanya. Ketika AnÈthapiÓÉika melihat daftar penerima makanan pada hari itu, ia menemukan bahwa pekerja itu adalah satu-satunya yang pergi bekerja ke hutan pada hari itu. Maka ia mengijinkan si koki untuk menyiapkan makan malam yang hanya cukup untuk si pekerja itu. Sekembalinya dari kerjanya, si koki menyajikan makanan yang telah dipersiapkan untuknya.
Saat si pekerja memperhatikan bahwa seluruh rumah itu sangat tenang yang tidak seperti hari-hari biasanya, ia bertanya mengenai kesunyian yang tidak biasa itu, si koki memberikan jawaban “Semua penghuni rumah sedang menjalankan sila, hari ini adalah hari uposatha”. Pekerja itu bertanya lagi: “benarkah?”, ia menjawab “Ya benar”. “Tolong tanyakan kepada majikan, apakah seseorang dapat menjalankan hari uposatha selama sisa hari ini.”
Si koki menyanggupi permintaannya untuk menanyakan hal itu kepada si orang kaya, yang memberikan jawaban “Itu artinya menjalankan hari uposatha selama setengah hari, dan bukan sehari penuh, namun tetap saja itu berarti menjalankan uposatha dan mematuhi sila.”
Mendengar kata-kata si orang kaya, pekerja itu mencuci mulutnya dan melakukan janji untuk menjalankan sila, kemudian ia kembali ke kamarnya dan menjalankan uposatha hingga ia jatuh tertidur. Ia meninggal dunia karena kelelahan pada keesokan paginya dan terlahir kembali sebagai dewa penjaga pohon banyan besar di tepi hutan.
sumber: RAPB
Tidak begitu, Atthasila juga bisa dilaksanakan 1/2 hari, misalnya dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. tidak ada istilah batal dalam hal menjalankan sila, tidak bisa dibandingkan dengan pelaksanaan vassa.adakah penjelasan mengenai tidak ada istilah batal dalam atthasila om?
IMHO begitu juga dengan pelaksanaan attasila bagi perumah tangga. Jika karena suatu hal ia melanggar misalnya makan atau berhubungan sex, maka attasilanya batal dan hanya dihitung (dianggap) menjalankan pancasila saja. Demikian pula jika tanpa sadar ia mengikuti aradana tisarana-pancasila oleh bhikkhu di vihara, maka attasilanya batal.kenapa langsung jadi 5 sila om?
adakah penjelasan mengenai tidak ada istilah batal dalam atthasila om?
dan tentang yang inikenapa langsung jadi 5 sila om?
kalo cuma satu yang jebolkan artinya masih ada 7, kenapa bukan 7 sila?
apa kalo dibilang turun jadi 5 sila, maka tidak usah lagi menjalankan 2 sila lainnya yang belum jebol?
yang dibold juga saya masih ragu, mungkin om punya referensi yang mendukung. :)
Tidak begitu, Atthasila juga bisa dilaksanakan 1/2 hari, misalnya dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. tidak ada istilah batal dalam hal menjalankan sila, tidak bisa dibandingkan dengan pelaksanaan vassa.
Apakah bro Indra pernah tanyakan hal ini kepada bhikkhu sangha, misalnya bhante Sukhemo (yang dianggap lebih memahami vinaya di kalangan bhikkhu STI).menurutku, apa yang dikatakan om indra itu tetap didasari dengan tekad dan usaha untuk menjalankan sesempurna mungkin.
Kalau begitu dari jam 6 pagi sampai 6 sore maka :
- Saya makan pagi, kemudian makan siang jam 11.
- Trus saya makan malam jam 19.00, dan berhubungan sex dengan istri pukul 21.00 misalkan.
Dan saya tetap dianggap menjalankan attasila? ::)
Kayaknya tiap hari bisa deh attasila, nggak ada masalah. :hammer:
pernah dgr cerita seorg pekerja dai anathapindika, yg hanya melaksanakan uposatha sila setengah hari..dan malam nya meninggal...kemudian terlahir sebagai dewa?
kemana aja, Mas? tuh ceritanya udah ditampilkan di atas
saya penasaran mo dengar cerita nya om Alucard Lloyd nih. ;D
Cerita atthasila nya berantakan goda an nya besar dari istri yang menawarkan Nonton flim di bioskop sampai anak yang rewel ga mau ditinggal bapaknya.... Ternyata bila masih 100 persen dilingkungan rumah susah untuk dapat benar benar mempraktekkan atthasila secara benar.istri dan anak2nya g tau kalo om lagi atthasila?
istri dan anak2nya g tau kalo om lagi atthasila?
apakah om begitu baik hatinya sampai g bisa menolak?
atau bagaimana kalo merek sekalian diajak juga, biar g ada mara penggoda lagi. :)
Istri saya jangan disuruh atthasila saja sudah seperti atthasila ? Makan jarang kadang cuma satu kali sehari karena stres urus anak. Anak saya baru 1 tahun lebih mana mungkin atthasila andai dipaksakan bisa harus langkahi mamanya dulu hehehe,.... ::) terlalu baik sih tidak cuma masih melekat pada keluarga,... Tetapi setelah saya renungkan praktek atthasila adalah praktek dimana kita menjaga pikiran, ucapan dan perbuatan agar lebih baik dalam keseharian kita. Sehingga kita dapat penuh sadar melihat bathin sebagaimana adanya,... Btw disini ada yang mempraktekkan 10 sila? Bagaimana caranya bila masih umat awam?atthasila bukan hanya sekedar tidak makan. :)
tanya,
Apakah ketika berlatih atthasila seorang novelis/pembuat komik/pekerjaan sejenisnya boleh melakukan pekerjaannya?
iya juga yah... :)
ada yang punya pendapat lain?
gimana dengan meminum kopi instan sachet yang mengandung krimer (susu)???
soalnya di retreat kemarin, sy lihat pada jam-jam 5 sore, biasanya disajikan kopi instan kepada peserta retreatnya...
untuk memastikan, kopi itu tidak saya minum sih...
iya juga yah... :)
ada yang punya pendapat lain?
gimana dengan meminum kopi instan sachet yang mengandung krimer (susu)???
soalnya di retreat kemarin, sy lihat pada jam-jam 5 sore, biasanya disajikan kopi instan kepada peserta retreatnya...
untuk memastikan, kopi itu tidak saya minum sih...
krimer (non dairy, bukan susu sapi, tapi susu olahan nabati), menurut aliran Thailand, tidak melanggar silakalo menurut aliran Indonesia om?
Kalau menyanyi dalam hati?:-?
Kalau menyanyi dalam hati?ini juga kadang bisa terjadi, keceplosan nyanyi dalam hati... :))
ini juga kadang bisa terjadi, keceplosan nyanyi dalam hati... :))memangnya nyanyi dalam hati g boleh ya?
memangnya nyanyi dalam hati g boleh ya?masi bimbang.... :P
Kalau menyanyi dalam hati?
Dulu dedek saya pernah tanya, kalau lagi atthasila, boleh makan buah-garam ga? (note: buah garam= asinan buah. Bentuknya kecil-kecil kayak permen).
Di dhammapada 36, ada kisah tentang seorang bhikkhu yang merasa tidak puas dengan kehidupan tanpa-rumah. Baginya, Dhamma terlalu berat untuk dipelajari, dan peraturan vinaya terlalu keras dan terlalu banyak, sehingga tidak banyak kebebasan, bahkan untuk mengulurkan tangan sekalipun. Kemudian terpikirkan olehnya untuk kembali berumah tangga.
Setelah mengetahui hal ini, Buddha mengatakan, “Jika kamu hanya mengawasi pikiranmu, kamu tidak akan mempunyai apa-apa lagi yang akan diawasi; jadi jagalah pikiranmu.”
__________________
ketemu korelasinya?
Dulu dedek saya pernah tanya, kalau lagi atthasila, boleh makan buah-garam ga? (note: buah garam= asinan buah. Bentuknya kecil-kecil kayak permen).keknya manisan, asinan dan lain yang berasal dari buah g bisa deh cc. ;D
Di dhammapada 36, ada kisah tentang seorang bhikkhu yang merasa tidak puas dengan kehidupan tanpa-rumah. Baginya, Dhamma terlalu berat untuk dipelajari, dan peraturan vinaya terlalu keras dan terlalu banyak, sehingga tidak banyak kebebasan, bahkan untuk mengulurkan tangan sekalipun. Kemudian terpikirkan olehnya untuk kembali berumah tangga.
Setelah mengetahui hal ini, Buddha mengatakan, “Jika kamu hanya mengawasi pikiranmu, kamu tidak akan mempunyai apa-apa lagi yang akan diawasi; jadi jagalah pikiranmu.”
__________________
ketemu korelasinya?
keknya manisan, asinan dan lain yang berasal dari buah g bisa deh cc. ;D
jadi nyanyi dalam hati g boleh?
inget kata om indra, sila g mengatur pikiran, tapi tindakan (ucapan dan jasmani)
ya tapi "hati" termasuk jasmani letaknya di dada sebelah kanan:hammer:
keknya manisan, asinan dan lain yang berasal dari buah g bisa deh cc. ;D
jadi nyanyi dalam hati g boleh?
inget kata om indra, sila g mengatur pikiran, tapi tindakan (ucapan dan jasmani)
Memang, tapi untuk ucapan+perbuatan yang baik, justru fondasinya itu di pikiran. Kalo pikiran tidak terkendali, akan lebih sulit menjaga sila. Saya sangat merasakannya :Dyup, sangat sangat setuju dengan cc. :)
Mau tanya, kalau lg atthasila bole baca humor/jokes ga ya?
IMHO, sepertinya tidak boleh karena humor umumnya bersifat sebagai hiburan....iya, mending baca sutta aja. ;D
udah baca-baca mengenai PancaSila dan AtthaSila..terserah cc, tapi sejak membaca itu artinya cc udah bertekad untuk menjalankan 8 sila.
jadi pengen coba Attha Sila besok, kan Upposatha ya besok.. *tadi udah liat di threadnya*
mau tanya, niat sila 8 nya dibaca malam ini, atau besok pagi pas bangun tidur? *kalau bangunnya gak kesiangan..
untuk sila ke 7, sepertinya kalau keluar rumah, minimal mesti pakai deodorant deh kalau ngga mau bikin pingsan orang didekat saya.. ;D gpp ya? kan tujuannya baik ke orang lain, bukan mau tarik perhatian..udah pernah gak pake terus ada yang pingsan yah cc?
trus besok malam kan, saya mau ikut bedah buku Buddhis, gpp ya? kan tujuannya belajar dhamma..boleh-boleh aja.
menurut saya, dari hasil pembacaan topik Atthasila, sebisa mungkin menahan diri untuk segala sesuatu yang tidak baik, tapi selama yang dilakukan (yang melanggar sila), asal karena benar-benar terdesak, demi kebaikan orang lain dan bermanfaat menambah ilmu atau kebaikan diri sendiri, boleh saja.. asal tetap ingat sadar akan menahan diri tidak berlebihan..kalo memang melanggar sebaiknya pahami dan terimalah sebagai sebuah pelanggaran, sehingga tidak muncul "pembenaran" demi kebaikan dan manfaat banyak orang, dan lain sebagainya.
betul ngga?
makasih.. _/\_
Bisakah kita menjalankan Uposatha tetapi tidak menjalankan semua Atthasila (misalnya sila yang makan sebelum jam 12 siang tidak dijalankan)?
Trus apakah untuk memulai Uposatha harus membacakan paritta Atthasila? Kalau langsung bertekad aja dalam hati: "Besok hari Uposatha, besok saya akan menghindari pembunuhan, berkata dusta, mencuri, dst" apakah bisa?
Thx _/\_
kalo 1 sila gak dijalankan, maka gak bisa disebut sebagai atthasila lagi. ;D
dari pengalaman teman2 n knalan2 piggy yg menjalankan atthasila terutama sila makan sebelum jam 12(makan 1x sehari) pada umumnya yg menjalankan praktek ini sebagian besar didominasi oleh kaum hawa........lelaki2 yg piggy tau jarang menjalankan atthasila ttg makanan....kalaupun ada para lelaki yg menjalankan praktek ini rata2 berusia 20an n bekondisi fit(kebanyakan berbodi skinny).......kalo om2 berperut senang di kota piggy..... jarang2 sekali ada yg melaksanakan praktek tersebut.......namun piggy bisa maklum krn kebanyakan om2 tersebut memiliki aktivitas sehari2 yg padat dalam mencari nafkah......so bayangkan kalau mereka hny makan 1x sehari sebelum jam 12....tentu hal ini akan mempengaruhi kinerja sehari2 mereka......
kalo 1 sila gak dijalankan, maka gak bisa disebut sebagai atthasila lagi. ;D
se7 sm ce hemapiggy udah siap belum? ;D
kalo mau menjalankan atthasilla harus siap mental dulu ;D
udah pernah gak pake terus ada yang pingsan yah cc?
kalo memang melanggar sebaiknya pahami dan terimalah sebagai sebuah pelanggaran, sehingga tidak muncul "pembenaran" demi kebaikan dan manfaat banyak orang, dan lain sebagainya.
baik belum tentu benar.
kalo memang untuk kebaikan orang lain dan diri sendiri, sebaiknya dipahami demikian:
1. pelanggaran telah dilakukan.
2. saya melakukan tindakan ini karna terpaksa dan demi untuk menyelamatkan orang lain (semoga benar2 membawa vipaka yang baik).
sehingga tidak menjadi tercampur dan akhirnya memunculkan persepsi "melanggar sila itu boleh2 saja asal demi kebaikan". :)
kalo boleh tau, contohnya seperti apa cc?
piggy udah siap belum? ;D
belum ce hema.....apa hubungannya ???
apalagi menjelang pms.......sangat sukar utk melatih atthasila ttg pengendalian emosi ;D
belum sih.. tapi saya tahu kalau kita mencium bau badan yang tidak enak dari orang lain, itu bisa sangat mengganggu lingkungan di sekitar.. dan juga saya tahu diri, kalau BB saya kacau kalau tidak pakai deodorant.. jadi sebelum bikin orang pingsan duluan, lebih baik dicegah kan? ;Dhmmm... tentang deodorant, boleh atau tidak, saya kurang tau. ;D
contoh yg diatas tadi, deodorant misalnya..
yg lain belum ketemu..
kalau binatang yang kira2 bisa menyebabkan kita sakit, dimatiin gpp??
kalau semut? kata mama saya, semut itu perusak, bisa ngerusak bangunan rumah dengan dia menggali rumahnya, jadi mesti di basmi. gimana tuh? jadi serba salah.. kamar saya super panas karena letak di atas, jadi semut itu sepertinya juga pada kepanasan, makanya sering jalan2 ditembok dan lantai keluar masuk dari lubang tembok dan lantai yang beda-beda.. biasanya saya semprot obat nyamuk..
hari ini kacau balau.. gak bisa nahan rokok.. nyiram tomcat ke lubang pembuangan di kamar mandi.. gak sengaja beberapa kali mites semut yang gigit di kaki n tangan.. sepagian ada yang nyetel lagu kenceng-kenceng, bikin susah untuk ngga ngikutin berdendang.. :'(
membunuh makhluk apapun, termasuk pelanggaran sila pertama..
merokok termasuk pelanggaran sila gak ya?
merokok termasuk pelanggaran sila gak ya?
bunyi sila ke 5 apa ya?
saya mengambil latihan menghindari minuman fermentasi dan hasil penyulingan yang menyebabkan ketidakwaspadaan. ?
sorry gak bermaksud mencari celah, hanya ingin memperjelas.
Musik, tv, internet, game, dll juga dapat menyebabkan kecanduan. Jadi?
Itu memang tidak diperbolehkan kalo menjalankan atthasila (melanggar sila ke-7)iya tapi kalo 5silakan gpp om. ;D
iya tapi kalo 5silakan gpp om. ;D
Padahal bikin kecanduan jg kan?
maka boleh minum selainada aturan baru yah? ???
air putih setelah tengah hari.. begitu pun
makan, tapi makannya jangan yg berat, dan
makannya pada jam 5 sore.
ada aturan baru yah? ???
yang ringan kyk kapas, kertas?
kalau tidak kuat perutnya.. trus sakit..kalo gak kuat, 5 sila aja cece. :)
gitu sih kata Bhante nya tadi..
bahwa menjalankan sila jangan sampai merugikan diri sendiri dan orang lain..
kalau tidak kuat perutnya.. trus sakit..sama seperti kata cc hema, sempurnakan aja dulu 5 silanya cc... :)
gitu sih kata Bhante nya tadi..
bahwa menjalankan sila jangan sampai merugikan diri sendiri dan orang lain..
atau kalau beda aliran, beda tata cara..
saya kurang tahu juga..
tapi yang tadi dijelaskan begitu.. apalagi kalau kondisi umat perumah tangga itu kan masih banyak bersinggungan dengan hal duniawi (seperti bekerja, kuliah)
gitu, sis..
sama seperti kata cc hema, sempurnakan aja dulu 5 silanya cc... :)
tidak menjalankan Atthasila tidak akan berakibat apa-apa kok.. :)
mengenai rokok, langgar/tidak d sila 5. akan lbih jelas bila dilihat dr segi abhidhamma.
Menghindari minuman keras (sura) dan minuman yang memabukkan (meraya) yang menyebabkan kelengahan
Terdapat sepuluh jenis minuman keras, lima termasuk sura, dan lima meraya.
Alkohol (sura):
1. Terbuat dari tepung,
2. Terbuat dari manisan,
3. Terbuat dari beras,
4. Terbuat dari ragi,
5. Terbuat dari komposisi campuran.
Minuman fermentasi (meraya):
1. Terbuat dari bunga-bungaan,
2. Terbuat dari buah-buahan,
3. Terbuat dari madu,
4. Terbuat dari gula tebu,
5. Terbuat dari komposisi campuran
Ada yang menambahkan termasuk juga narkoba, seperti dalam terjemahan tanya jawab tentang Atthasila/Uposatha Sutta di group FB Atthasila Support oleh bro Wilwol.
kalo seseorang yg sedang menjalankan attha sila dilarang mengkonsumsi tape gak ko ariya? :Diya, tape gak boleh.
;D Ngomong-ngomong athasilla ;) setiap x ada niat untuk athasilla tapi gagal terus, pas jam 3 sore atau jam 4 sore perutnya berdering :))coba minum yang manis2 aja atau minum madu jg boleh..
:-? Nah kalo kayak gini gimana atasinnya biar full athasilanya ^:)^
Dulu pas lagi bahan atthasila, dengar cerita bhante tentang Empat Raja Dewa yang di bawah ini, ternyata memang ada di Sutta.:jempol:
_____________________________
AN III
37 (7) Raja-raja (1)
“Para bhikkhu, (1) pada hari ke delapan dwimingguan, para menteri dan anggota kelompok dari Empat Raja Dewa mengembara di dunia,384 [dengan berpikir]: ‘Kami harap ada banyak orang yang berperilaku selayaknya terhadap ibu dan ayah mereka, berperilaku selayaknya terhadap para petapa dan brahmana, menghormati saudara tua mereka dalam keluarga, menjalankan uposatha, menjalankan hari pelaksanaan tambahan, dan melakukan perbuatan berjasa.’385 (2) Pada hari ke empat belas dwimingguan, para putra dari Empat Raja Dewa mengembara di dunia, [dengan berpikir]: ‘Kami harap ada banyak orang yang berperilaku selayaknya terhadap ibu dan ayah mereka … [143] … dan melakukan perbuatan berjasa.’ (3) Pada hari ke lima belas, hari uposatha, Keempat Raja dewa sendiri mengembara di dunia, [dengan berpikir]: ‘Kami harap ada banyak orang yang berperilaku selayaknya terhadap ibu dan ayah mereka … dan melakukan perbuatan berjasa.’
“Jika, para bhikkhu, ada sedikit orang yang berperilaku selayaknya terhadap ibu dan ayah mereka … dan melakukan perbuatan berjasa, Keempat Raja Dewa melaporkan hal ini kepada para deva Tāvatiṃsa ketika mereka mengadakan rapat dan duduk bersama di aula dewan Sudhamma: ‘Tuan-tuan yang terhormat, ada sedikit orang yang berperilaku selayaknya terhadap ibu dan ayah mereka … dan melakukan perbuatan berjasa.’ Kemudian, karena hal ini, para deva Tāvatiṃsa menjadi tidak senang, [dengan mengatakan]: ‘Aduh, kelompok surgawi akan mengalami kemunduran dan kelompok asura akan maju!’
“Tetapi jika ada banyak orang yang berperilaku selayaknya terhadap ibu dan ayah mereka … dan melakukan perbuatan berjasa, Keempat Raja Dewa melaporkan hal ini kepada para deva Tāvatiṃsa ketika mereka mengadakan rapat dan duduk bersama di aula dewan Sudhamma: ‘Tuan-tuan yang terhormat, ada banyak orang yang berperilaku selayaknya terhadap ibu dan ayah mereka, berperilaku selayaknya terhadap para petapa dan brahmana, menghormati saudara tua mereka dalam keluarga, menjalankan uposatha, menjalankan hari pelaksanaan tambahan, dan melakukan perbuatan berjasa.’ Kemudian, karena hal ini, para deva Tāvatiṃsa menjadi gembira, [dengan mengatakan]: ‘Sungguh, kelompok surgawi akan berkembang dan kelompok asura akan mengalami kemunduran!’”
“Para bhikkhu, suatu ketika di masa lampau, ketika Sakka, penguasa para deva, sedang membimbing para deva Tāvatiṃsa, ia melafalkan syair berikut ini:386 [144]
“Orang yang ingin menjadi sepertiku
harus menjalankan uposatha
yang lengkap dengan delapan faktor,
pada hari ke empat belas, ke lima belas,
dan ke delapan dari dwimingguan,
dan selama dwimingguan khusus.’387
“Syair ini, para bhikkhu, diucapkan dengan buruk oleh Sakka, penguasa para deva, bukan diucapkan dengan baik. Dinyatakan dengan buruk, bukan dinyatakan dengan baik. Karena alasan apakah? Karena Sakka, penguasa para deva, tidak hampa dari nafsu, kebencian, dan delusi. Tetapi dalam hal seorang bhikkhu yang adalah seorang Arahant – seorang yang noda-nodanya dihancurkan, yang telah menjalani kehidupan spiritual, telah melakukan apa yang harus dilakukan, telah menurunkan beban, telah mencapai tujuannya sendiri, telah sepenuhnya menghancurkan belenggu-belenggu penjelmaan, seorang yang sepenuhnya terbebaskan melalui pengetahuan akhir – adalah selayaknya baginya untuk mengatakan:
“Orang yang ingin menjadi sepertiku …
dan selama dwimingguan khusus.’
“Karena alasan apakah? Karena bhikkhu itu hampa dari nafsu, kebencian, dan delusi.”
_____________________________
Temans,secara tradisi theravada memang ada yang ambil atthasila dan selesai ambil pancasila, secara praktek dan dijaman sang buddha tidak ada ritual ambil atthasila itu, bahkan tidak disebutkan disutta itu namanya atthasila, hanya uposatha dengan delapan faktor. Semua sebenarnya ada dipikiran dan tekad kita saja.
Mau tanya dunk, prosedur pengambilan atthasila ini gmn ya? pertama kali ambil atthasila harus ambil dari bhante ya di subuh2 hari? dan apakah harus selalu ambil lgs dari bhante atau teman-teman cuma mengucapkan paritta atthasila dirumah?
makasih
secara tradisi theravada memang ada yang ambil atthasila dan selesai ambil pancasila, secara praktek dan dijaman sang buddha tidak ada ritual ambil atthasila itu, bahkan tidak disebutkan disutta itu namanya atthasila, hanya uposatha dengan delapan faktor. Semua sebenarnya ada dipikiran dan tekad kita saja.
http://dhammacitta.org/dcpedia/Aṭṭhasīla (http://dhammacitta.org/dcpedia/Aṭṭhasīla)Maaf, apakah attasila DC beda dengan attasilanya Theravada in general? Sepertinya lama2 DC koq punya ajaran2 unik yg tidak sama dengan di luar. :-?
makan sekali sehari, menghindari makan pada malam hari dan di luar waktu yang selayaknya.
Maaf, apakah attasila DC beda dengan attasilanya Theravada in general? Sepertinya lama2 DC koq punya ajaran2 unik yg tidak sama dengan di luar. :-?
Karena setahu gw bhikkhu2 Theravada pun pada umumnya masih makan 2X sehari (pagi dan sebelum tengah hari). Hanya bhikkhu yang menjalankan praktik dutangga yg diwajibkan makan cuma 1X sehari. Apalagi ini 'cuma' attasila yg untuk umat awam....?
CMIIW.
Maaf, apakah attasila DC beda dengan attasilanya Theravada in general? Sepertinya lama2 DC koq punya ajaran2 unik yg tidak sama dengan di luar. :-?kalo ini sih susah dijawab karena theravada sendiri jg banyak cabang2nya lagi. Lagipula seperti kata Indra, memang DC bukan theravada ataupun subnya theravada juga. But on the other hand, apakah yang theravada akan menolak sumber rujukan dari nikaya yang diambil dari Tipitaka pali tah?
Karena setahu gw bhikkhu2 Theravada pun pada umumnya masih makan 2X sehari (pagi dan sebelum tengah hari). Hanya bhikkhu yang menjalankan praktik dutangga yg diwajibkan makan cuma 1X sehari. Apalagi ini 'cuma' attasila yg untuk umat awam....?
CMIIW.
kalo ini sih susah dijawab karena theravada sendiri jg banyak cabang2nya lagi. Lagipula seperti kata Indra, memang DC bukan theravada ataupun subnya theravada juga. But on the other hand, apakah yang theravada akan menolak sumber rujukan dari nikaya yang diambil dari Tipitaka pali tah?
soal bhikkhu yg makan 2x sehari yah no comment deh. Let see from other perspective… Kalau ternyata untuk umat awam aja disuruh "meniru" arahant yg makan sekali sehari…
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24471.msg453241.html#msg453241 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24471.msg453241.html#msg453241)
kalo ini sih susah dijawab karena theravada sendiri jg banyak cabang2nya lagi. Lagipula seperti kata Indra, memang DC bukan theravada ataupun subnya theravada juga. But on the other hand, apakah yang theravada akan menolak sumber rujukan dari nikaya yang diambil dari Tipitaka pali tah?
soal bhikkhu yg makan 2x sehari yah no comment deh. Let see from other perspective… Kalau ternyata untuk umat awam aja disuruh "meniru" arahant yg makan sekali sehari…
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24471.msg453241.html#msg453241 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24471.msg453241.html#msg453241)
Mp: “Ada dua [periode] makan, [periode] makan pagi dan [periode] makan malam. [periode] makan pagi berakhir di tengah hari; [periode] makan malam dimulai dari tengah hari hingga fajar keesokan harinya. Oleh karena itu bahkan mereka yang makan sepuluh kali sebelum tengah hari dikatakan makan sekali sehari.”
Apakah anda pernah mengkosultasikan klaim anda itu dengan bhikkhu / sangha Theravada? Karena merekalah penerus pelaksanaan vinaya sejak ditetapkan Buddha hingga saat ini tanpa ada pengurangan pasal vinaya.
Bagaimana pendapat mereka?
Di vinaya sendiri tidak ada keharusan makan hanya 1X. Yang ada larangan makan setelah tengah hari. Nah lho!
Jangan2 sutta itu tambahan belakangan ^-^ :whistle: :))
Kalau gw baca link anda itu, isinya malah khotbah kepada para bhikkhu, bukan kepada umat awam.
Bring it on bro. Terserah mau sepatah dua patah postingan di sini atau mau buka thread baru tentang itu. Tidak ada larangan bhikkhu makan lebih dari sekali (kondisi normal). Monggo kalau mau dibahas.
actually utk urusan bhikkhu yg 2x makan kan no comment dipostingan sebelumnya itu, karena ini fokusnya pada uposatha dengan delapan faktor.
btw di patimokkha ada sih utk larangan makan lebih dari sekali. but again, itu diluar topik disini. kalau mau bahas itu bisa di thread baru aja.
kalau di sutta itu memang dikhotbahkan ke bhikkhu tapi peruntukannya imo sih untuk umat awam. coba cek di sutta berikutnya, kepada umat awam koq. dan jika ini ditujukan kepada bhikkhu, bukannya menegaskan bhikkhu makan sekali?OK, BTT ke Attasila umat awam (lagian, mana ada bhikkhu yg attasila? :hammer:)
Bring it on bro. Terserah mau sepatah dua patah postingan di sini atau mau buka thread baru tentang itu. Tidak ada larangan bhikkhu makan lebih dari sekali (kondisi normal). Monggo kalau mau dibahas.Jika ada tenaga nanti… -.-!
OK, BTT ke Attasila umat awam (lagian, mana ada bhikkhu yg attasila? :hammer: )
Yg biasa gw baca kalau attasila umat awam adalah vikala-bojhana veramani...., tidak makan setelah tengah hari. ApakahDCanda punya versi lain yg memuat artinya sebagai makan satu kali saja?
---------------
BTW busway, alangkah baiknya kalau praktisi2 yg biasa menjalani Attasila di sini juga ikutan komen kalau sudah selesai menyimak. :)
‘‘‘Yāvajīvaṃ arahanto ekabhattikā rattūparatā viratā vikālabhojanā. Ahaṃ pajja imañca rattiṃ imañca divasaṃ ekabhattiko rattūparato virato vikālabhojanā.mau artikan vikalabhojana itu bisa makan berkali2 selama belum tengah hari yah silahken. Kalo saya sih lebih memilih mengartikan seperti di sutta ada ekabhattika-nya, satu kali makan.
makan sekali sehari, menghindari makan pada malam hari dan di luar waktu yang selayaknya.
Mohon cantumkan link sumber kutipan anda, lebih sahih lagi dalam source aslinya (bahasa Inggris / Pali). Karena gw baca maknanya justru menjelaskan seperti apa yg diucapkan Buddha :
6. "Bhikkhus. Ariyan disciples in this Religion reflect thus:
"'All arahants, for as long as life lasts, eat at one time only and do not partake of food in the evening. They abstain from food at the 'wrong time'."[6]
"All of you eat at one time only and do not partake of food in the evening. You abstain from food at the 'wrong time.' For all of this day and night, in this manner, you will be known as having followed the arahants, and the Uposatha will have been observed by you. This is the sixth factor of the Uposatha.
Mohon cantumkan link sumber kutipan anda, lebih sahih lagi dalam source aslinya (bahasa Inggris / Pali). Karena gw baca maknanya justru menjelaskan seperti apa yg diucapkan Buddha :
6. "Bhikkhus. Ariyan disciples in this Religion reflect thus:
"'All arahants, for as long as life lasts, eat at one time only and do not partake of food in the evening. They abstain from food at the 'wrong time'."[6]
"All of you eat at one time only and do not partake of food in the evening. You abstain from food at the 'wrong time.' For all of this day and night, in this manner, you will be known as having followed the arahants, and the Uposatha will have been observed by you. This is the sixth factor of the Uposatha.
done,
apakah pd saat pelatihan uposatha, ada halangan dan rintangannya? mhn berbagi..
Peraturan 23: Jika seorang bhikkhu dipersembahkan lima jenis obat-obatan atau kebutuhan tujuh hari, dia boleh menyimpan dan memakainya untuk tujuh hari.
Benda-benda ini adalah ghee (mentega cair), mentega9, minyak (dari hewan, ikan, dan sayuran), madu, dan gula (semua jenis). Lima jenis obat-obatan ini boleh dikonsumsi oleh bhikkhu tersebut kapanpun saja, petang maupun malam harinya.
________________
9Kata Pālinya adalah “navanitam” atau “nonitam”. Sesuatu yang nampaknya terbuat dari dadih yang menghasilkan ghee. Keju dibuat dari dadih dan mentega menghasilkan ghee. Dua-duanya biasa digunakan di Thailand.
http://dhammacitta.org/dcpedia/Peraturan_Kedisiplinan_Bhikkhu:_Panduan_Bagi_Umat_Awam_(Dhammavuddho)