//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - Lily W

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15
106
Kesehatan / [INFO] Separuh Otak
« on: 15 September 2008, 12:57:18 PM »
Saya bingung mau taruh dimana kisah nyata ini... saya sudah tanya Tuhan Medho...katanya coba taruh di thread KESEHATAN. Nanti kalo salah tempat (Thread), MOD-MOD tolong pindahkan yaah.... Anumodana..._/\_

Kemarin Saya ke Salon.... dan agi iseng2 membuka majalah Kartini no. 2213 (06-08 maret 08) yang ada di meja salon itu....terus saya baca majalah itu dan di tengah2 nya ketemu kisah nyata yg bagus sekali... yaitu cerita seorang gadis (Brandi Binder) yang telah di operasi dan diambil otak bagian kanannya, jadi otaknya yg di dlm kepala hanya tinggal separuh.

Ada salah satu alinea di artikel tersebut yaitu :
Apa pelajaran yang terkandung dalam kisah hidupku? Bagi ilmu pengetahuan dan dunia kedokteran setelah orang menjalani menjalani Hemispherectomy, jangan pernah berkata 'tidak bisa'. Otak manusia adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Aku adalah bukti hidup bahwa dengan rangsangan yang sangat besar dan kerja keras, otak seorang anak secara AJAIB dapat mengulang fungsi yang hilang. Rangsang, rangsang! Tantang, tantang, tantang otak manusia dan jangan berhenti!

Nah, di alinea tersebut... dia bilang AJAIB..... tetapi sesungguhnya itu ada di jelaskan di dalam ABHIDHAMMA dan sekarang banyak yang terbukti lho.

_/\_ :lotus:

PS. Silakan baca kisah lengkapnya di bawah ini :






107
Waroeng Mandarin / ????? - m?i lì de shén huà - Endless Love
« on: 01 September 2008, 09:49:05 AM »
Bro Alex...

Bisa terjemahkan lagu "Mei Li the Sin Hua" ato Endless Love dalam Film The Myth ?

Anumodana... _/\_

_/\_ :lotus:

108
Semalam saya ikut kursus intensif Abhidhamma (part 2) yang di ajarkan oleh Dr. Mehm Tin Mon... di situ saya ketemu dengan Bapak Andre (Muridnya Pak Pandit/Panjika). Ketika ngobrol dengan Bapak Andre ...Saya sempat tanya alamat kelas Abhidhamma yang di ajarkan oleh Bapak Andre ternyata Bapak Andre tidak mempunyai tempat yang tetap untuk kelas Abhidhammanya dan Beliau gajar atau buka kelas kalo ada yang undang. Nah... ini merupakan kabar gembira dan sekaligus kesempatan yang bagus untuk teman-teman forum DC yang berminat untuk belajar Abhidhamma. Bapak Andre bersedia di undang baik dalam kota maupun keluar kota... bahkan Beliau juga bilang kalo masalah biaya transportasi sudah ada dananya yang mereka galang di kelas Abhidhammanya. Kalo bisa kelas abhidhammanya harus sediakan waktu 20 jam atau untuk keterangan lebih lanjut bisa hubungi Bapak Andre di no. 08164844786.

Semoga info ini bermanfaat dan ada yang berminat mengundang Bapak Andre untuk mengajarkan Abhidhamma... sadhu..sadhu...sadhu...

_/\_ :lotus:

109
Theravada / AKUSALA CITTA
« on: 30 August 2008, 09:05:33 AM »
Akusala Citta

Akusala citta adalah kesadaran / pikiran yang mengandung akusala
hetu.
Di dalam Buddha Dhamma dikenal ada 6 hetu (akar), yaitu:
1. Kusala hetu 3: Alobha, Adosa, dan Amoha.
2. Akusala hetu 3: Lobha, Dosa, dan Moha.

Pengertian masing-masing hetu di dalam Paramattha Dhamma:
1. Alobha adalah sikap batin yang tidak melekat terhadap objek.
Catatan: sikap batin tidak melekat terhadap objek bukan berarti
menolak objek.
2. Adosa adalah sikap batin yang tidak menolak terhadap objek.
Catatan: sikap batin tidak menolak terhadap objek bukan berarti
melekat terhadap objek.
3. Amoha adalah sikap batin bijaksana / panna.
4. Lobha adalah sikap batin yang melekat terhadap objek.
5. Dosa adalah sikap batin yang menolak terhadap objek.
6. Moha adalah sikap batin yang tidak bijaksana, tak dapat
membedakan kusala dan akusala, tak dapat berpegang teguh pada objek
serta tak dapat menetapkan hati atas kebenaran.

Di dalam maha kusala citta, maha vipaka citta, dan maha kiriya citta,
telah dibahas mengenai peran kusala hetu, yaitu alobha, adosa, dan
amoha; dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Pada saat alobha muncul, pasti adosa juga muncul bersama
(kedua sikap batin ini muncul selalu muncul bersama di dalam citta
yang sama). Sebagai contoh: pada saat seorang sedang memaafkan
(adosa) pasti saat itu ia tidak melekat (alobha).
2. Pada saat alobha dan adosa muncul, belum tentu disertai
Amoha. Sebagai contoh: pada saat seorang sedang memaafkan (adosa) dan
tidak melekat (alobha) belum tentu berhubungan dengan pengetahuan
benar (belum tentu orang itu mengerti hakekat perbuatannya itu).
3. Pada saat pikiran / kesadaran tidak berhubungan dengan
pengetahuan benar, tidaklah berarti pikiran / kesadaran itu memiliki
pandangan keliru.

Di dalam akusala citta, maka hetu yang terlibat (akusala hetu)
berperan dengan prinsip-prinsip, sebagai berikut:
1. Pada saat lobha muncul, pasti dosa tidak muncul bersama.
2. Pada saat lobha muncul, pasti moha muncul bersama.
3. Pada saat dosa muncul, pasti moha muncul bersama

Jenis Akusala citta:
1. Lobha-mula-citta, yaitu kesadaran / pikiran akusala yang
dipimpin oleh lobha
2. Dosa-mula-citta, yaitu kesadaran / pikiran akusala yang
dipimpin oleh dosa
3. Moha-mula-citta, yaitu kesadaran / pikiran akusala yang
dipimpin oleh moha

Tulisan diambil dari

Dhamma Study Group Bogor

_/\_ :lotus:

110
Meditasi / Cara memilih Guru Pembimbing Yang Baik
« on: 27 August 2008, 12:53:53 PM »
Pemilihan Guru Pembimbing :

1.   Memberikan bimbingan dengan penuh cinta kasih universal (tidak pandang bangsa, ras, agama, golongan, sekte dsbnya)
2.   Memberikan bimbingan dengan alasan yang tepat sesuai proses sebab akibat
3.   Tidak marah apabila ‘yang dibimbing’ tidak melaksanakan petunjuknya
4.   Tidak terbuai apabila ‘yang dibimbing’ melaksanakan petunjuknya memiliki moral yang baik
5.   Dapat bertindak sebagai konselor/pendengar yang baik
6.   Selalu membimbing dengan uraian yang mendalam
7.   Menganjurkan perbuatan benar dan tidak menganjurkan perbuatan tidak benar
8.   Merahasiakan rahasia ‘yang dibimbing’
9.   Mempunyai pengalaman dalam perkembangan batin pada setiap tahap latihan yang diberikan ketika membimbing
10.   Memiliki pengetahuan mendalam dalam hal sumber informasi, baik pengetahuan kitab suci yang konsisten maupun pengetahuan ilmu dan teknologi sehingga setiap pengalaman dan bimbingannya selalu selaras dengan kitab suci yang benar dan senantiasa tidak ketinggalan jaman.

_/\_ :lotus:

111
Lowongan / LOWONGAN
« on: 22 August 2008, 05:30:22 PM »
Dear Friend,

 

Our company need a new staff for the position as follows :

 
Receptionist

Preferable graduate from University or Academy.

Age between 21-18 years old.

Nice personality and eager to work hard.

Speaks English, handling incoming and outgoing call and phone messages

Ability handling with people.

Ability to do paper work ( typing, filing etc).

Check staff absence daily and make summary every week and month.

Assist other Secretariate/Gen. Admin work.

Having 2 years experiences would be an advantange.

 
General Adminstration Staff

Graduate for University/Academy, if graduate from Law university or IT would be an advantage.

Age between 23-30 years old.

Have 3 years experience in almost the same field.

Nice personality, eager to learn and work hard.

 

Scope of work :

Handling Gen. Admin work.

Filing and other paper work.

Handling legal document and insurance claim.

Personnel data

Dealing and complaint to supplier.

Asset maintenance.

 
Junior IT

Graduate for University of Informatika (IT Graduate).

Age betwewn 22-28 years old.

Experience and know how to handling both LAN system and wireless for 2 years or more.

Ability to operate and implement some major softwares.

 

All the interest applicant could reply this email with sending your CV data and application with photograph and direct call 021 – 319 31295, 310 1537-9 with Meliana Chandra.

 

Thanks n regards,

Meliana

_/\_ :lotus:

112
Theravada / MICCHA SAMADHI
« on: 22 August 2008, 05:05:02 PM »
Kutipan dari ceramah Sujin Boriharnwanaket di hadapan para Bhikkhu di
Thailand :

*Konsep dan Sesungguhnya/ Realita*

Lobha mula citta tanpa pandangan salah dalam kehidupan sehari-hari tidak
saja melekat pada objek yang nampak, suara, bebauan dan konsep, namun juga
melekat pada miccha samadhi (konsentrasi yang salah).
Misalnya seseorang yang melakukan praktek yoga dengan konsentrasi
pernapasan, untuk meningkatkan kesehatannya

Orang harus mempunyai pandangan benar untuk memulai samadhi dimana dia akan
segera menyadari mengenai nama dan rupa, lebih cepat mengerti mengenai nama
dan rupa sehingga dapat merealisasi Kebenaran Sejati.

Namun jika seseorang sudah mempunyai pandangan yang salah, maka dia tidak
akan mengetahui mengenai perhatian benar (samma sati), sehingga dia tidak
akan tahu bahwa sati itu sendiri adalah anatta/tidak kekal.
Jadi tidak benar jika seseorang memulai miccha samadhi atau meditasi yang
salah, akan membantu timbulnya panna/kebijaksanaan mengenai nama dan rupa.

Jadi samma sati ( salah satu faktor dari jalan utama berunsur 8 ), harus
didampingi oleh samma ditthi (pengertian benar) yang mengerti mengenai
karakteristik dari kenyataan yang timbul.

Kenyataan yang timbul harus direnungkan dengan cara yang benar sehingga
pengertian benar akan semakin jelas. Pengertian benar mengenai nama dan rupa
berakumulasi menjadi sankharakhanda dan mengembangkan kondisi untuk lebih
mengerti mengenai kenyataan yang sesungguhnya terjadi.

Jika ada sesuatu yang muncul, maka seseorang sudah dapat membedakan apakah
ini pannati ataukah paramattha. Hal yang sama juga terjadi pada proses
mendengar, mencium, merasakan, mengalami objek yang tampak serta mengalami
objek melalui pintu pikiran

maaf jika terjemahan saya kurang memadai, berikut tulisan aslinya dalam
bahasa inggris:

Realities and Concepts Part III

Lobha-mula-citta (consciousness with attachment) without wrong
view,27 ditthivippayutta, which arises in our daily life, is not only
attached to visible object, sound , odour, flavour, tangible object and
concepts, it is also attached to miccha samadhi, wrong concentration.
Someone may, for example, apply himself to yoga exercises such as
concentration on breath in order to improve his bodily health. Then there is
a kind of samadhi.
When the citta is not kusala at such moments there is
lobha-mula-citta with miccha-samadhi, wrong concentration. There may only be
attachment to samadhi with the aim of improving one's bodily health. Someone
may not necessarily have the wrong view that he should apply himself first
to samadhi in order that he afterwards can consider nama and rupa and have
right understanding of them more quickly, and that this is the way to
realize the noble Truths. If he has such wrong understanding he does not
know the characteristic of right mindfulness, samma-sati, he does not know
that sati is not self, anatta. It is not true that when someone applies
himself first to miccha-samadhi it will help panna to know the
characteristics of nama and rupa. In order that sati is samma-sati, a factor
of the Eightfold Path,28 it must accompany samma-ditthi, right
understanding, which understands the characteristics of the realities that
are appearing. These are the objects sati should consider in the right way,
it should be mindful of them so that right understanding can become more and
more refined. Right understanding of nama and rupa is accumulated as
sankharakkhandha29 and thus conditions are being developed for the arising
of direct awareness of the realities which are appearing. When there is
seeing one should know when the object is a pannatti, a concept, and when a
paramattha dhamma. It is the same in the case of hearing, smelling, tasting,
the experience of tangible object and the experience of an object through
the mind-door.

Markos Prawira

_/\_ :lotus:

113
Theravada / Conversation on Buddhism
« on: 07 August 2008, 09:54:05 AM »
Saya dapat artikel ini dari Bro Rendy PJ (cocktail).
Semoga bermanfaat bagi teman-teman Forum ini..... ;D
Bagi yang ingin berdana untuk menterjemahkan ke bahasa Indonesia...saya akan senang sekali (muditacitta) dan saya ucapkan anumodana... _/\_ )

Conversation on Buddhism (I)

Khun Sujin explained about Buddhism in Turkey to our guide Mrs. Tuna,
while we were having a tour on the Bosporus.

Khun Sujin : We would like to have pleasant feeling all the time but
this is not possible. If we can understand the causes of our different
feelings it will help us to have less un-pleasant feeling. Life is so
uncontrollable because each mo¬ment is conditioned. There are many
kinds of conditions for our different experiences. We may think that
it is just by chance that we are born in such or such country and that
each of us has different experiences. In reality there are con¬ditions
for each moment of our lives. We should learn to understand our life,
ourselves. We should learn to understand this moment. People have
different thoughts, different feel¬ings because of different
conditions. We think that there is a self, that there is "I", but what
we consider as "I" must be this moment of seeing, hearing, smelling,
tasting or thinking. Seeing sees a pleasant object or an unpleasant
object, but such experiences occur at different moments. Different
expe¬riences cannot occur all at the same time.
In order to understand our life from moment to moment we do not have
to think in terms of a particular religion. Realities such as seeing,
hearing or feeling are true for everybody, no matter which language we
use in order to name them. Don't we all have pleasant and unpleasant
feeling? Can you control your feelings?

Mrs. Tuna : Well, I try to control my feelings. I am a Moslem, I
believe in God. When I am in a very bad mood I pray to Him and then I
feel better.

Khun Sujin : But you have not seen God.

Mrs. Tuna : I feel His presence. We believe that Mohammed is His prophet .

Khun Sujin : You have not seen Mohammed, but you know him by his
teachings, don't you?

Mrs. Tuna : I pray to God. I read the texts of the Koran. When I want
something very much and I pray, my wishes come true.

Khun Sujin : You don't have to do anything at all?

Mrs. Tuna : All of a sudden my wishes are fulfilled.

Khun Sujin : When people pray do their wishes always come true?

Mrs. Tuna : Some people work hard but they cannot become rich, where
as others who do not work so hard have everything. This depends on
what we call in Arabic "kismet" or destiny.

Khun Sujin : This is difficult to understand. The poor would like to
have many things but they cannot, even though they pray.

Mrs. Tuna : It is their kismet.

Khun Sujin : Should one believe in a God, no matter one is poor or
rich, happy or unhappy?

Mrs. Tuna : According to an old learned man life is a kind of
examination. This life is a voyage or passage to another life.

(TO BE CONTINUE........)

_/\_ :lotus:

114
Jurnal Pribadi / Bunga Lotus di Kota Perang
« on: 02 August 2008, 09:46:34 AM »
:)) :)) :))

Saya mengetik Topik (subject) ini sambil ketawa... :)) ... saya rasa pasti banyak yg tertarik dengan topik ini...  ;D so... bagi yang comment di subject ini...maka akan mendapat hadiah istimewa dari saya yaitu GGGGGGRRRRRRRPPPPPP ....  ;D

Mengapa saya membuat Topik ini? Karena saya rasa perlu menjelaskan tanda-tanda akhir postingan saya yang selalu saya akhiri dengan tanda namaste dan Bunga Lotus. Saya ga nyangka ada orang yang berpikiran bahwa tanda bunga lotus itu untuk menutupi kemarahan. Berarti Pikiran orang itu terlalu berasumsi sendiri. Kasihan sekali orang itu....(karunacitta)....  :(

Tanda Bunga Lotus itu saya anggap sebagai nama saya (lily), karena bunga lotus sangat mirip dengan Bunga Water Lily (seperti nama saya). Dan judul topik yang saya tulis itu sy ibaratkan sebagai arti nama saya ( lily warsiti ). Arti itu di berikan oleh salah satu teman kita yang ada di anggota forum ini. Kalo dia membaca topik ini.... saya ucapkan anumodana buat dia karena dia bisa mengartikan nama saya dengan bagus sekali.... BUNGA LOTUS DI KOTA PERANG... arti ini menjadi perenungan bagi saya dan akan selalu saya ingat arti ini.

Demikianlah yang hendak saya tulis di topik ini.... Semoga teman-teman yang membaca bisa memahaminya dan semoga perbuatan baik teman-teman bisa mengkondisikan perbuatan baik yang lampau berbuah.... sadhu...sadhu...sadhu...

_/\_ :lotus:

115
Kesehatan / [INFO] Sel Telur Manusia
« on: 30 June 2008, 10:50:27 AM »
Sumber : Kompas.co.id
 
Wow, Ini Dia Sel Telur Manusia!
 




New Scientist/Jacques Donnez
Kamis, 12 Juni 2008 | 11:42 WIB
 
UNTUK pertama kalinya dalam sejarah para ahli di Belgia belum lama ini berhasil merekam dengan sangat jelas  proses awal pada reproduksi manusia, yakni keluarnya sel telur dari ovarium seorang wanita.
 
Adalah ginekolog Dr Jacques Donnez dari  Universitas k atholik Louvain (UCL) di Brussels yang berhasil merekam proses pelepasan oosit dari ovarium ketika ia sedang melakukan operasi histerektomi atau pengangkatan kandungan (rahim, uterus) seorang wanita.  Gambar-gambar yang menakjubkan ini juga dipublikasikan dalam majalah New Scientist.
 
Secara alami, wanita normal mengeluarkan satu hingga beberapa sel telur setiap bulan ketika memasuki masa-masa subur.  Namun begitu, sejauh ini belum ada ahli yang mampu merekam secara jelas dan detail momen-momen keluarnya sel telur manusi dari organ wanita.
 
Sel telur dihasilkan oleh folikel-folikel,  kantung-kantung berisi cairan, di bagian dalam  ovarium yang  pada  masa ovulasi akan mengeluarkan benjolan (protrusi) kecil berwarna kemerahan yang terlihat dalam gambar.
 
Telur-telur akan muncul pada ujung benjolan tersebut dengan bentuk sel-sel yang mirip jeli. Setelah keluar dan lepas dari benjolan tersebut, sel-sel kemudian akan berkelana menuju tuba falopi di mana nantinya akan dibuahi oleh sel sperma dari seorang pria.
 
Sel telur dalam gambar tersebut adalah milik seorang perempuan berusia 45 tahun asal Belgia.  Donnez mengatakan, beberapa teori mengindikasikan bahwa pelepasan sel telur dalam ovarium bersifat "eksplosif", namun apa yang direkamnya  ini berlangsung sekitar 15 menit.
 
AC
Sumber : BBC

_/\_ :lotus:

116
Kesempatan Berbuat Baik / Pemancar untuk Radio Buddhis di Medan
« on: 19 June 2008, 11:03:44 AM »
Namo Buddhaya,
 
Ada temen JINAMARGA THIEN SANG 08126005378 menginformasikan kekurangan biaya pengadaan pemancar utk radio Buddhis di Medan. Dana masih kurang sekitar 52 juta.
 
Jika berminat membantu, dana dapat ditransfer ke BCA 022 160 1628 JAYA MANGALA
 
Semoga semua mahkluk berbahagia.
 
Salam metta,
Lie Ching

_/\_ :lotus:

117
Kafe Jongkok / Hati-hati Penipuan
« on: 19 June 2008, 10:37:14 AM »
Saya dapat email ini dari teman.... dan saya pikir email ini bermanfaat buat kita agar selalu hati-hati (waspada) terhadap segala bentuk penipuan.
Kata Bung Napi....waspada....waspadalah.... ;D
Motto Tuhan Medho.....sati...sati....sati.... ;D

_/\_ :lotus:
=====================================

Dear frend,
Just sharing cerita lucu aja mengenai penipuan lewat SMS yang semakin canggih.
Kejadiannya sekitar bulan lalu February, kebetulan gue ngiklanin jual mobil lewat internet ( HYPERLINK "http://www.mobilku. com"www.mobilku. com). Kira-kira 3 hari iklan dipasang mendadak pagi-pagi sekitar jam 8 gue ditelpon oleh seorang laki-laki (No HPnya : 0813-822-86473 atau 0813-222-68975) . Karena diiklan gue tulis harga mobil gue 95 juta orang tersebut yang selalu menyebut nama dirinya Haji Bambang mengatakan bahwa dia ada di proyek di Surabaya dan dia tertarik untuk membelikan mobil tersebut untuk istrinya dan dia bilang sanggup bayar 90 juta rupiah. Gue bilang, mending Pak Bambang itu kirim istrinya atau orang yang dia percaya untuk liat kondisi barang dulu, tapi dia bilang 100% percaya kondisi mobil bagus sesuai diiklankan dan sesuai dengan photo kendaraan diinternet tersebut.
Akhirnya gue setuju dengan penawaran dia 90 juta dengan syarat nomor gue (kebetulan cuma 2 angka dan 1 huruf) sama setir momo gue ambil, dan dia setuju.
Abis gitu dia minta gue sms nomor account bank gue karena dia mau langsung bayar DP 30% (katanya supaya mobil gak diambil orang lain) atau Rp. 30 juta kerekening gue hari itu juga.
Gue mulai curiga dan mulai menganalisis, kenapa orang demikian mudah mau beli kucing dalam karung karena belum liat barangnya? Emotional mendapat duit langsung 30 juta untungnya dikalahkan akal sehat gue.
Pasti ada yang gak bener nich... Cuma begonya gue udah terlanjur kasih nama jelas, dan kirim SMS nonmor account bank gue kebedebah ini.. Buru-buru gue cari Bank BCA terdekat dan kuras semua duit gue (cuma tinggalin 50 ribu perak, he,he,he...) .
Bener juga, gak lama kemudian si bedebah yang mengaku bernama Haji Bambang itu telpon gue lagi, dia bilang karena Bank gue BCA dan dia member BCA Internet Banking maka dia mau cocokan data gue dengan petugas BCA supaya gak salah alamat kirim (masuk akal kan alasannya... ????).
Gue diminta segera ke ATM BCA terdekat dan segera hubungi bedebah ini begitu sampai didepan ATM BCA. Maka buru-buru gue lari ke ATM BCA terdekat dan telepon dia. Kejadian detailnya kiraa-kira begini :
Gue : Pak Bambang, saya sudah cek di ATM saya; kenapa kok belum masuk 30 juta dari Bapak???
Bambang : Oh, pasti belum pak; karena saya harus cocokan dulu nomor rekening bapak dengan petugas dari BCA Pusat Jakarta. Oh iya, berapa saldo rekening bapak saat ini supaya bapak bisa cek apakah sudah masuk atau belum transfer saya...???
Gue : langsung masukan ATM dan masuk kemenu saldo. Dengan tegas gue bilang : Seratus Sembilan Puluh Lima Juta Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah.... (sambil senyum-senyum karena dilayar duit gue cuma 50 ribu perak)
Bambang : Oh. OK Pak, jangan ditutup dulu, saya akan teleconference dengan petugas BCA. Kemudian dia pencet nomor-nomor dari HPnya dan tersambung dengan seseorang yang mengaku petugas BCA (ini real teleconference) .
Petugas BCA : ada yang saya bisa bantu pak??? Kemudian Pak Bambang berbicara dengan sepengetahuan saya agar petugas BCA memandu saya untuk mendapatkan transfer uang dari rekening Haji Bambang.
Petugas BCA : Pak Henry, anda sudah berada di depan ATM BCA??? Coba silahkan masukan kartu bapak ke ATM dan masukan kode rahasia/PIN bapak.
Gue : sudah pak (sambil masukan ATM dan ketik PIN asli gue).
Petugas BCA : Karena kita mau transfer kerekening bapak maka bapak harus masuk kemenu transfer (he,he,he... .. pinter yach orang ini menggiring orang lain masuk perangkap. Kalau masuk kesini kan artinya gue yang harus transfer kerekening orang lain...????)
Gue : Sudah pak, saya sudah masuk menu transfer. Apalagi yang saya harus lakukan??
Petugas BCA : Bapak ketik kode rahasia : 195 213 474 (gue catet angka ini yang sebenernya nominal transfer gue kerekening sibedebah). Tapi yang gue lakukan gue ketik 10.000 (sepuluh ribu perak).
Apalagi pak? Kata gue...
Petugas BCA : masukkan nomor rekening klien kami 2291484362 kemudian tekan oke.
Gue : sudah saya lakukan pak (terlihat dilayar nama RUDY WIJAYA norek BCA : 2291484362 dan transfer sejumlah Rp.10,000 (bukan Rp. 194,213,474 seperti yang dia instruksikan)
Petugas BCA : segera tekan OK pak...
Gue : Sudah Pak...
Petugas BCA : bapak segera masuk kemenu pulsa isi ulang dan tekan simpati
Gue : Sudah pak (tapi gue masuk ke menu Indosat untuk isis ulang pulsa bini gue, he,he,he.... )
Petugas BCA (dengan semangat 45!!!) : Tekan 500,000 pak Gue : Sudah pak (padahal gue cuma masuk Rp. 100,000 karena bini gak pake pulsa banyak sebulan).
Tiba-tiba telepon terputus....
Dengan tenang gue ambil bukti transfer untuk bukti gue lapor ke BCA atau kekepolisian (struk transfer BCA no rek : 2291484362 a/n Rudy Wijaya).
Gue segera kekantor cabang BCA dan melapor bahwa gue dirugikan walaupun cuma Rp. 10,000,- tapi ada bukti transfer ditangan gue... g****knya petugas BCA belagak pilon dan minta gue bikin laporan dulu kepolisi karena mereka gak bisa kerja tanpa itu. Ceritanya sama dengan operator telepon selular yang belagak pilon kalau ada korban yang melapor ditipu dari nomor tertentu...
Cuma karena gue udah tau bakal begini yach udah, gue yakin 1000% sibedebah pasti telpon balik lagi kegue begitu dia liat cuma dapet Rp. 10,000,--- (ha,ha,ha... .....)
Betul juga, hari itu sibedebah telepon gue 20x tanpa gue angkat karena gue banyak kerjaan.
Pada hari ketiga baru gue angkat telponnya dan terjadilah kejadian lucu dibawah ini :
Gue : Yach Pak Bambang, kenapa terputus waktu kemarin??? Saya udah siapkan kwitansi untuk Bapak sejumlah Rp. 30 juta. Saya harus kirim kemana yach...???
Bambang : Wah, salah dikami pak. Rekening saya belum terdebet kerekening bapak...???
Gue : Mosok sich Pak...??? Yang saya tau rekening saya sekarang ada 800 juta lebih, saya kira bapak sudah transfer kesaya...
Bambang : Belum pak (dengan semangat 45....!!!!) Apa bapak bisa segera ke ATM BCA untuk bisa dapat 30 juta dari saya...???
Gue : sebenernya bapak ada dimana sich...??? Saya kebetulan ada di Surabaya sekarang dan saya bsia ketemu bapak untuk kasih kwitansi...
Bambang : Saya di Surabaya pak... tapi tolong bapak segera ke ATM BCA saja sekarang.
Gue (dengan tenang) : Kalau didata kami bapak sich tidak kemana-kemana satu minggu ini, bapak hanya ada di Jakarta saja.... Jadi silahkan bapak tunggu kami untuk menjemput bapak dan kawanan bapak untuk bisa menginap gratis dikantor kami BARESKRIM POLDA METRO JAYA........ ...
Bambang : langsung tutup telpon dan sampai detik ini tidak pernah aktif lagi telpon selularnya.. .
Mungkin bisa share buat yang mau kena tipu, kalau kita tenang maka gantian kita yang bisa menipu mereka..... Ha,ha,ha.... ........ Rugi 10 ribu perak tapi gue puas benget bisa menipu para penipu...... ..

118
Theravada / AbhiDhamma Class
« on: 24 May 2008, 10:54:41 AM »
[at] atas
gitu banyak yak isine..-_-"

kalo gitu bahas yg basic dulu deh...yuk...ajarin...

Bro el sol yang baik...

Mendingan gini aje.... ;D
Bro el sol mulai dari anatta ( tiada diri ) dulu. Bro el sol kan udah tahu ttg anatta. nah...skrg kita masuk ke praktek....
contoh :
~ Jika ada org yg menghinamu ato menghina agamamu? gimana respon batin bro el sol? 
~ dan ketika bro el sol melihat cewek cantik...gimana respon batin bro el sol?

_/\_ :lotus:

119
Sutta Vinaya / MAHA PARINIBBANA SUTTA
« on: 22 May 2008, 12:51:13 PM »
MAHA PARINIBBANA SUTTA
(Sumber : Maha Parinibbana Sutta, Editor : Pandita Pannasiri, Disempurnakan : Cornelis Wowor, MA., Diterbitkan oleh CV. Lovina Indah, Jakarta 1989)

 
BAB I
DEMIKIANLAH YANG TELAH KAMI DENGAR
    1. Ketika Sang Buddha berdiam di atas puncak Gijjhakuta, Rajagaha, raja Magadha Ajatasattu, putra ratu Viheda berkeinginan untuk berperang melawan suku Vajji. Raja Ajatasattu berpikir : "Suku Vajji yang berdaulat dan jaya akan aku musnahkan, celakakan dan basmi seluruhnya."
    2. Kemudian raja Ajatasattu menitahkan patihnya Brahmana Vassakara sambil bersabda : "Brahmana, pergilah menghadap Sang Buddha. Sampaikanlah salam hormat dan sujudku kepada Beliau. Sampaikan pula harapanku, semoga Beliau selalu dalam keadaan sehat walafiat, selamat sejahtera dan selalu bahagia. Selanjutnya sampaikan pula kepada Beliau, bahwa aku raja Ajatasattu dari Magadha, hendak berperang melawan suku Vajji. Suku Vajji yang berdulat dan jaya itu, akan aku musnahkan, celakakan dan basmi seluruhnya.
Setelah mendengar rencanaku ini, apapun jawaban Sang Buddha, simpanlah itu dalam ingatanmu dengan sebaik-baiknya, dan kemudian beritahukanlah kepadaku. Aku yakin Sang Tathagata akan menyampaikan pendapatnya dengan jujur, karena Sang Buddha tidak pernah berbicara yang tidak jujur."
    3. Setelah mendengar sabda dan pesan raja Ajatasattu Patih Vassakara menyatakan persetujuannya sambil berdatang sembah : "Baik, Tuanku, segala titah kami junjung tinggi di atas kepala kami." Kemudian Brahmana Vassakara menitahkan untuk menyiapkan keretanya yang indah dan kereta-kereta lainnya bagi para pengiringnya. Setelah semuanya siap, berangkatlah Patih Brahmana Vassakara dengan diiringi oleh para pengiringnya menuju Gijjhakuta, untuk menghadap kepada Sang Buddha. Sesampai di suatu tempat di atas bukit itu, perjalanan tidak dapat di tempuh dengan naik kereta, mereka terpaksa meneruskan perjalanan dengan berjalan.
    Setelah Patih Brahmana Vassakara sampai di hadapan Sang Buddha, beliau lalu bersujud kepada Sang Buddha, setelah itu Patih Brahmana Vassakara duduk di salah satu sisi Sang Buddha. Kemudian dengan suara yang lemah lembut, Patih Brahmana Vassakara berkata : "Sang Gotama yang mulia, saya datang menghadap Yang Mulia ialah untuk menyampaikan pesan raja Ajatasattu dari Magadha. Baginda raja Ajatasattu menghaturkan hormat dan sujud ke hadapan Bhante, dan memujikan semoga Bhante selalu selamat, dalam keadaan sehat walafiat dan selamat sejahtera serta selalu berbahagia. Baginda juga memerintahkan kepada saya, untuk menyampaikan pesan baginda raja Ajattasattu yang ingin mengadakan peperangan dengan suku Vajji yang berdaulat dan jaya itu. Baginda hendak memusnahkan, mencelakakan dan akan membasmi mereka seluruhnya."
 
SYARAT-SYARAT KESEJAHTERAAN
SUATU BANGSA
    4. Pada saat itu Ananda berdiri di belakang Sang Buddha sedang mengipasi Beliau. Kemudian Sang Buddha bersabda kepada Ananda : "Pernahkah kau mendengar bahwa suku Vajji itu sering berkumpul untuk mengadakan musyawarah, dan musyawarah mereka apakah berlangsung dengan lancar serta selalu dicapai kata mufakat?"
"Bhante, kami telah mendengar bahwa memang demikianlah adanya."
"Kalau demikian halnya, perkembangan dan kemajuan suku Vajji yang seharusnya kita harapkan, bukan kemundurannya."
"Pernahkah kau mendengar, apakah suku Vajji itu dalam permusyawaratan-permusyawaratannya selalu menganjurkan perdamaian? dan apakah di dalam menyelesaikan berbagai masalah yang mereka hadapi, mereka selalu dapat menyelesaikan dengan damai?"
"Bhante, memang demikianlah yang telah kami dengar."
"Kalau demikian halnya, perkembangan dan kemajuan suku Vajji yang harus kita harapkan, bukan kemundurannya."
"Pernahkah kau mendengar bahwa suku Vajji telah menetapkan adanya hukum-hukum yang baru, dan telah merubah tradisi mereka yang lama atau mereka meneruskan pelaksanaan peraturan-peraturan lama yang sesuai dengan dhamma?"
"Bhante, demikianlah yang telah kami dengar."
"Pernahkah kau mendengar bahwa suku Vajji selalu menunjukkan rasa hormat dan bakti serta menghargai kepada orang yang lebih tua dan menganggap sangat berharga dan bermanfaat untuk selalu mengindahkan mereka?"
"Bhante, demikianlah yang telah kami dengar."
"Kalau demikian halnya, perkembangan dan kemajuan suku Vajji yang seharusnya kita harapkan, bukan kemundurannya."
"Pernahkah kau mendengar bahwa suku Vajji melarang dengan keras adanya penculikan atau penahanan wanita-wanita atau gadis-gadis dari keluarga baik-baik?"
"Bhante, demikianlah yang telah kami dengar."
"Kalau demikian halnya, perkembangan dan kemajuan suku Vajji yang seharusnya kita harapkan, bukan kemundurannya."
"Pernahkah kau mendengar bahwa suku Vajji sangat menghormati dan menghargai tempat-tempat suci mereka dan mereka dengan taat melaksanakan puja bhakti, baik di tempat suci yang ada di kota maupun yang ada di luar kota?" "Bhante, demikianlah yang telah kami dengar."
"Kalau demikian halnya, perkembangan dan kemajuan suku Vajji yang seharusnya kita harapkan, bukan kemundurannya."
"Pernahkah kau mendengar bahwa suku Vajji melindungi serta menjaga orang-orang suci itu dengan sepatutnya. Bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan, diusahakan supaya memiliki pekerjaan, hidup dengan aman dan damai?" "Demikianlah yang telah kami dengar, Bhante."
"Kalau demikian halnya, perkembangan dan kemajuan suku Vajji yang seharusnya kita harapkan, bukan kemundurannya."
    5. Kemudian Sang Bhagava berkata kepada Brahmana Vassakara : "Pada suatu ketika, kami berdiam di Vesali, di cetiya Sarandada. Di cetiya itu kami telah mengajarkan kepada suku Vajji mengenai tujuh syarat untuk membina kesejahteraan suatu bangsa. Selama syarat itu dapat dihayati dan diamalkan dengan baik, maka perkembangan dan kemajuan suku Vajji yang seharusnya kita harapkan, bukan kemundurannya."
    Setelah Sang Buddha berkata demikian, Brahmana Vassakara lalu bersujud kepada Sang Buddha dan berkata : "Wahai Gotama, jika suku Vajji benar-benar dapat menghayati dan mengamalkan salah satu atau lebih dari ke tujuh syarat tersebut untuk dapat mencapai kesejahteraan, maka perkembangan dan kemajuan suku Vajji yang seharusnya diharapkan, bukan kemundurannya. Lebih-lebih lagi kalau mereka dapat menghayati dan mengamalkan ke tujuh syarat-syarat tersebut. Jika demikian, suku Vajji tidak dapat ditaklukkan oleh raja Magadha; juga walaupun terjadi peperangan yang dilalukan oleh raja Ajatasattu dari Magadha. Kecuali, dengan diplomasi atau memecahkan persatuan mereka. Baiklah Gotama, perkenankanlah kami mohon diri, karena masih banyak tugas yang harus kami laksanakan."
    "Silakan, Brahmana," jawab Sang Buddha. Brahmana Vassakara bangkit dari duduknya, dan dengan hati yang gembira ia menyatakan setuju dengan pendapat Sang Buddha. Kemudian Brahmana Vassakara setelah menghormat kepada Sang Buddha, lalu mohon diri.
 
KESEJAHTERAAN PARA BHIKKHU
    6. Setelah Brahmana Vassakara meninggalkan Sang Buddha, lalu Sang Buddha berkata kepada Ananda ; "Ananda, segera kumpulkan para bhikkhu yang ada di Rajagaha di ruangan Dhammasala ini."
"Baiklah, Bhante," jawab Ananda. Setalah itu Ananda melaksanakan perintah Sang Buddha. Setalah para bhikkhu yang ada di Rajagaha berkumpul semua, Ananda menghadap Sang Buddha.
"Bhante, para bhikkhu telah berkumpul. Kami persilakan Bhante untuk memberikan pembinaan dan bimbingan kepada mereka."
Setelah itu, Sang Buddha menuju ke ruangan Dhammasala dan duduk di tempat duduk yang telah disediakan. Sang Buddha kemudian berkata kepada para bhikkhu : "Dengarlah dan perhatikan dengan sekasama, para bhikkhu tentang tujuh syarat yang harus dihayati dan diamalkan untuk mendapat kesejahteraan hidup."
"Silakan, Bhante," jawab para bhikkhu.
    "Para bhikkhu, kami selalu mengharapkan perkembangan dan kemajuan para bhikkhu, bukan kemundurannya. Perkembangan kemajuan akan tercapai, jika kalian dapat menghayati dan mengamalkan ketujuh syarat untuk mencapai kesejahteraan sebagai berikut :
•   Hendaknya kalian, para bhikkhu yang telah berjumlah besar ini terus berkumpul dan bermusyawarah untuk mencapai mufakat.
•   Di dalam pertemuan-pertemuan, para bhikkhu hendaknya selalu menganjurkan persatuan dan perdamaian.
•   Hendaknya para bhikkhu tidak menetapkan aturan-aturan baru dan tidak menghapuskan yang telah ada. Hendaknya mereka berbuat sesuai dengan peraturan disiplin(vinaya) yang telah ada.
•   Hendaknya mereka selamanya menghormati dan menghargai dan berbakti kepada para bhikkhu yang lebih tua, terhadap yang lebih lama ada dan berpengalaman, para pendiri dan para pemimpin dan menganggap hal ini sebagai suatu perbuatan yang sangat berharga dan bermanfaat kalau memuliakan mereka.
•   Hendaknya mereka jangan sampai terikat dengan pamrih hal mana dapat membawa mereka untuk tumimbal lahir kembali.
•   Hendaknya mereka menyenangi hutan sebagai tempat tinggal yang tenang.
•   Hendaknya mereka mengembangkan pikiran bahwa orang-orang baik di antara para teman akan mendatangi dan mereka yang akan datang akan hidup dengan tenang.
    Bilamana tujuh syarat ini telah diamalkan, maka kesejahteraan akan dicapai oleh bhikkhu, lebih-lebih jika para bhikkhu benar-benar telah menghayati dan memahaminya, maka perkembangan dan kemajuan para bhikkhu yang kita harapkan bukan kemundurannya.
    7. Tujuh syarat yang lebih lanjut untuk dapat mencapai kesejahteraan, akan kami jelaskan, perhatikan dan dengarkan dengan seksama.
"Baiklah Bhante," jawab para bhikkhu.
"Perkembangan dan kemajuan para bhikkhu yang kita harapkan, bukan kemundurannya selama para bhikkhu :
•   Tidak senang dalam kegiatan keduaniawian,
•   Tidak menyukai percakapan yang tak berguna,
•   Tidak malas dan senang tidur
•   Tidak melibatkan diri pada masalah sosial (pesta, politik dan sebagainya),
•   Tidak terikat pada sang aku dan tidak berpamrih yang jahat,
•   Tidak bersahabat dengan orang yang jahat,
•   Tidak berhenti berusaha atau berjuang karena sikap mental yang terlalu memperhitungkan hasil dan keuntungan-keuntungan yang tidak berarti.
    Selama para bhikkhu melaksanakan ketujuh syarat ini dan para bhikkhu benar-benar memahaminya, maka perkembangan dan kemajuan para bhikkhu yang kami harapkan, bukan kemundurannya.
    8. "Tujuh syarat selanjutnya yang dapat mengantarkan kalian memasuki kehidupan yang sejahtera, akan kami utarakan. Dengarkanlah dan perhatikanlah dengan seksama apa yang akan kuucapkan."
"Silakan, Bhante," jawab para bhikkhu.

bersambung....

_/\_ :lotus:

120
Dear teman-teman forum...

Berhubung Dr. Mehm Tin Mon (seorang dokter dan pakar
abhidhamma yg paling di hormati di Myanmar) masih
mengajarkan kursus intensif abhidhamma di VPDS sampai
dengan tanggal 23 Mei 2008 (tinggal 5 hari lagi) dan
bagi teman-teman forum yang punya aksen buletin atau
majalah buddhist bisa mempergunakan kesempatan ini
untuk interview dengan Dr. Mehm Tin Mon. (dalam hal
ini tentunya kalo teman-teman forum berminat).

Kalo perlu... tanggal 22 Mei 2008 ini, hari kamis jam
13.00, Dr. Mehm Tin Mon akan mengisi ceramah ttg
PIKIRAN di fakultas psikologis UNTAR (Universitas
Tarumanegara) . Acara ini akan di hadiri oleh para
dosen sekitar 20 orang lebih (non buddhist) dan juga
mahasiswa-mahasiswa . Bagi yang ingin interview dengan
Dr. Mehm Tin Mon, bisa juga ikut di acara tersebut.

Semoga dengan interview tsb bisa memajukan
buletin/majalah buddhist di Indonesia...
sadhu...sadhu. ..sadhu.. .

Anumodana... .
Salam Metta...
Lily W

_/\_ :lotus:

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15
anything