//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: DHAMMA  (Read 13522 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: DHAMMA
« Reply #15 on: 21 December 2008, 01:06:48 PM »
Maaf ada koreksi

Aku menjadikan Ariya Sangha sebagai pedoman hidupku
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: DHAMMA
« Reply #16 on: 22 December 2008, 10:24:37 AM »
bukannya lebih bagus kalo Dhamma sebagai pedoman hidupku  ;D

Aku menjadikan Sang Buddha sebagai pedoman hidupku
Aku menjadikan Dhamma sebagai pedoman hidupku
Aku menjadikan Orang-orang suci sebagai pedoman hidupku


Aku menjadikan Buddha sebagai pedoman hidupku
Aku menjadikan Dhamma sebagai pedoman hidupku
Aku menjadikan Ariya Sangha sebagai pedoman hidupku


baru dibahas di kelas weekend kemarin......

makna dari perlindungan disini adalah mencerminkan tekad kita utk bisa mencapai nibbana

Buddha : manifestasi pencapaian nibbana
Dhamma : nibbana adalah asankhata Dhamma
Sangha : manifestasi Ariya Sangha yg sudah mencapai nibbana

Demikianlah pengertian "perlindungan" yg ada dalam buddhism, yg berbeda dengan perlindungan di paham2 lain, dimana mereka "dilindungi" oleh mahluk adi kuasa

semoga bisa bermanfaat bagi kita semua  _/\_

Offline sakura

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: DHAMMA
« Reply #17 on: 15 January 2009, 02:33:25 PM »
Buddhaŋ saranaŋ gacchāmi = aku pergi kepada Buddha sebagai pelindung = aku berlindung pada Buddha
Dhammaŋ saranaŋ gacchāmi = aku pergi kepada Dhamma sebagai pelindung = aku berlindung pada Dhamma
Sańghaŋ saranaŋ gacchāmi = aku pergi kepada Sańgha sebagai pelindung = aku berlindung pada Sańgha

[at] Romo Cunda :
Rom, mohon diperjelas dong,
arti yang tersirat/terkandung dalam kalimat Tisarana itu.
"aku berlindung kepada ........."
maksud dari berlindung seperti apa dan bagaimana ?
anumodana

Offline hide_x893

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 167
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Like My TeaPots (Happy Lion)
Re: DHAMMA
« Reply #18 on: 06 April 2009, 12:39:58 PM »
a. Svakkato Bhagavata Dhammo = Dhamma adalah ajaran Sang Buddha yang sempurna.
maksudnya sempurna disini apa sis Lily

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: DHAMMA
« Reply #19 on: 06 April 2009, 01:54:25 PM »
a. Svakkato Bhagavata Dhammo = Dhamma adalah ajaran Sang Buddha yang sempurna.
maksudnya sempurna disini apa sis Lily

Saya coba jelaskan...

Svakkato Bhagavata Dhammo maksudnya adalah "Dhamma sudah dibabarkan dengan sempurna oleh Sang Buddha".

Dhamma sudah dijelaskan dengan baik, dan tidak ada yang dirahasiakan atau yang ditutup-tutupi.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: DHAMMA
« Reply #20 on: 06 April 2009, 03:42:40 PM »
a. Svakkato Bhagavata Dhammo = Dhamma adalah ajaran Sang Buddha yang sempurna.
maksudnya sempurna disini apa sis Lily

Dhamma dikatakan telah dibabarkan sempurna jika pengajaran dari guru tersebut bisa membawa murid ke tingkat yang tertinggi (dalam hal ini, Arahatta). Jika pengajaran tersebut hanya memberi manfaat, namun bukan manfaat yang tertinggi, maka tidak bisa dikatakan "dibabarkan sempurna".
Karena para murid dapat mencapai Arahatta dengan bimbingan dhamma dari Buddha, maka dikatakan bahwa Dhamma telah dibabarkan dengan sempurna.


Offline ika_polim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 323
  • Reputasi: -16
Re: DHAMMA
« Reply #21 on: 23 April 2009, 12:12:37 PM »
DHAMMA

   Pernyataan kedua yang dijadikan perlindungan oleh umat Buddha adalah Dhamma. Bila mereka berlindung kepada Dhamma, mereka mengucapkan : “Dhammam Saranam Gacchami” yang berarti : “Saya datang berlindung kepada Dhamma.”
   Dhamma berarti kebenaran , kesunyataan, ajaran Sang Buddha, Hukum, peraturan-peraturan tata kesusilaan, pengalaman hidup.
   Istilah Dhamma mempunyai arti yang sangat luas. Tidak terdapat dalam kata-kata Buddhis yang mempunyai lebih luas daripada Dhamma. Ia mencakup bukan saja benda/keadaan yang saling bergantungan, tetapi juga yang tidak saling bergantungan, misalnya Yang Mutlak, Nibbana.
   Ada beberapa pengertian mengenai Dhamma untuk memperjelas arti yang telah disebutkan di atas yaitu :
1. Dhamma 2 : 2 Bagian Dhamma yaitu :
        a.   Rupa    : Materi bentuk jasmani
        b.   Nama    : Bathin, Jiwa
2. Dhamma 2 : 2 Bagian Dhamma yaitu :
      a. Lokiya : duniawi
      b. Lokuttara : di atas duniawi, di luar duniawi, luhur
3. Dhamma 2 : 2 Bagian Dhamma yaitu :
      a. Sankkata-Dhamma : yang bersyarat yaitu :
         - tertampak dilahirkan
         - tertampak lenyapnya
         - selama ia berada tertampak perubahan-perubahannya
      b. Asankkata-Dhamma : yang tidak bersyarat (Nibbana) yaitu :
         - tidak dilahirkan
         - tidak termusnah
         - ada dan tidak berubah
4. Dhamma 3 : 3 Bagian Dhamma yaitu :
      a. Kusala-Dhamma    : keadaan yang baik
      b. Akusala-Dhamma    : keadaan yang tidak baik
      c. Abyakata-Dhamma   : Keadaan yang  netral

Untuk dapat mngerti dengan benar adanya mengenai Dhamma tersebut maka kita harus melaksanakan dengan tiga tahap yaitu :
1. Pariyatti Dhamma    : Belajar dengan tekun Dhamma-Vinaya
2. Patipatti Dhamma    : Melakssanakan Dhamma – Vinaya di dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pativedha Dhamma    : Penembusan, yaitu menganalisa kejadian-kejadian hidup melalui meditasi Vipassana-Bhavana sehingga mencapai kebebasan mutlak.

Dhamma Vinaya, yang dimaksudkan Dhamma adalah Sutta Pitaka dan Abhidhamma Pitaka. Yang dimaksud Vinaya adalah Vinaya Pitaka. Jadinya Dhamma Vinaya adalah Kitab Suci Tipitaka.
   Sang Buddha tidak menuntut kepercayaan membuta dari para pengikutnya, yang tidak mengajarkan kenyakinan yang bersifat dogma, yang tidak menganjurkan upacara-upacara tahyul, tetapi mengajarkan jalan tengah yang mengarahkan manusia pada kehidupan dan pikiran murni guna memperoleh kebijaksanaan mulia dan kebebasan dari semua kejahatan.
   Sang Buddha yang penuh cinta kasih telah parinibbana, namun Dhamma nan mulia yang telah Beliau wariskan seluruhnya pada umat manusia, masih ada dalam bentuknya yang murni.
   Sekalipun Beliau tidak meninggalkan catatan-catatan tertulis tentang ajarannya, tetapi para siswa Beliau yang terkemuka telah merawat ajaran Beliau dengan jalan menghafal dan mengajarkannya secara lisan dari generasi ke generasi.
   Segera setelah Sang Buddha wafat, 500 Arahat yang merupakan siswa yang terkemuka yang ahli dalam Dhamma dan Vinaya (disiplin) menyelenggarakan suatu persamuan untuk mengulang kembali seluruh ajaran Sang Buddha. Yang mulia Ananda Thera yang memiliki kesempatan istimewa mendengarkan semua kotbah Sang Buddha, membaca ulang Dhamma, sedang Upali Thera membaca ulang Vinaya. Demikianlah Tipitaka dikumpulkan dan disusun dalam bentuk yang sekarang oleh para Arahat tersebut.
   Sesuai dengan makna yang terkandung dalam kata tersebut Tipitaka berarti 3 keranjang yaitu :
1.   Vinaya Pitaka, berisi peraturan-peraturan bagi para Bhikkhu-Bhikkhuni
2.   Sutta Pitaka, berarti kumpulan kotbah Sang Buddha dan beberapa siswa Beliau yang terkemuka
3.   Abhidhamma Pitaka, merupakan sistematika ajaran yang terdapat dalam Sutta pitaka

Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktekkan Dhamma, Praktek Dhamma akan membawa kebahagiaan. Barang siapa mengikuti Dhamma tidak akan pergi kea lam penderitaan.
   Adalah wajar bilamana semua makhluk hidup di dunia ini mengharapkan kebahagiaan dan terhindar dari mara bahaya. Binatangpun mencari kebahagiaan. Bila hari cerah kita lihat burung bergembira mencari makanannya dan anjing berjemur diri menikmati hangatnya sinar matahari. Semut hilir mudik bergotong royong mengangkut makanan demi persediaan di dalam sarangnya.
   Bagaimana halnya manusia sebagai makhluk yang berakal, mereka juga berlomba mengumpulkan kebutuhan hidupnya,   harta dan barang-barang demi kebahagiaannya. Apakah benar barang-barang ini dapat memberikan kebahagiaan yang sesungguhnya.
   Bilamana kekayaan atau benda itu diperolehnya dengan cara yang benar sesuai dengan Dhamma. Memang hal itu dapat merupakan faktor bagi timbulnya kebahagiaan. Tetapi sebaliknya bila kekayaan atau benda itu diperolehnya bukan dnegan cara yang benar menurut Dhamma maka bukannya kebahagiaan yang diterima tetapi penderitaan. Oleh karena itu Guru yang bijaksana, Sang Buddha memberikan Petunjuk bagaimana cara yang benar untuk memperoleh kebahagiaan. Meskipun bersifat sementara kebahagiaan di dunia masih berguna bagi kehidupan. Sebab bila tidak ada kebahagiaan hidup manusia tidak ada artinya. Menurut Dhamma bila kita mencari kebahagiaan hendaknya kita tidak meninggalkan kemoralan (Sila) yaitu Pancasila.
   Untuk itu kita harus menyadari ada 2 macam kebahagiaan (sukha) :
1. Samisa-sukha, bahagia yang bermata kail. Kebahagiaan yang didalamnya mengandung ratap tangis dan kekecewaan
2. Nisamisa-sukha, bahagia yang tidak bermata kail. Kebahagiaan sejati karena didalamnya tidak mengandung ratap tangis dan kekecewaan. Kebahagaiaan yang membuat bathin tenang dan tentram

Kebahagiaan yang pertama ialah kebahagiaan yang diperoleh karena mengikuti hawa nafsu (Kama Chanda) yang tidak pernah merasa puas. Bila diikuti terus menyebabkan makhluk hidup terus berputar tak ada akhirnya dalam bahva cakka (roda tumumbal lahir).
   Sebaliknya kebahagiaan yang kedua ialah kebahagiaan bathin yang terbebas dari pengaruh nafsu. Dapat dicapai dengan menahan diri (kamasamvara). Di sebut kebahagiaan tak bermata kail karena merupakan suatu kemenangan dalam perjuangan jalan kesucian.
   Ada 6 macam kebajikan Sang Dhamma (Dhamma Guna 6) yaitu :
a. Svakkato Bhagavata Dhammo = Dhamma adalah ajaran Sang Buddha yang sempurna.
b. Sandittiko = Pelaksana yang melihat kesunyataan dengan kekuatan diri sendiri
c. Akaliko = Terbebas dari keadaan dan waktu
d. Ehipassiko = Mengundang, datang, memeriksa
e. Opanayiko = patut dilaksanakan
f. Pacatam Vedithobo Vinnuhiti = Dapat diselami oleh para Bijaksana dalam bathinnya.


DHAMMA STUDY GROUP, BOGOR

 _/\_ :lotus:

"sesuatu" akan menjadi Dhamma bagi seseorg, jika seseorg itu telah "menjemput" nya sendiri!

pertanyaan:

bagaimana jika ada "sesautu yang disebut Dhamma" oleh org lain dan diberitahukan kpd kita...

apakah "sesuatu yang disebut Dhamma" oleh orang lain itu hrs "dimaknai dan layak disebut Dhamma juga" oleh si penenrima yg belum melakukan "penjemputan" sendiri?

ika.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: DHAMMA
« Reply #22 on: 23 April 2009, 12:23:20 PM »
"sesuatu" akan menjadi Dhamma bagi seseorg, jika seseorg itu telah "menjemput" nya sendiri!

pertanyaan:

bagaimana jika ada "sesautu yang disebut Dhamma" oleh org lain dan diberitahukan kpd kita...

apakah "sesuatu yang disebut Dhamma" oleh orang lain itu hrs "dimaknai dan layak disebut Dhamma juga" oleh si penenrima yg belum melakukan "penjemputan" sendiri?

ika.

pasti belum pernah denger tentang Ehipassiko, Dhamma Vicayo, dll ya?
kalo soal jemputan no comment deh


Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: DHAMMA
« Reply #23 on: 23 April 2009, 12:44:46 PM »
"sesuatu" akan menjadi Dhamma bagi seseorg, jika seseorg itu telah "menjemput" nya sendiri!

pertanyaan:

bagaimana jika ada "sesautu yang disebut Dhamma" oleh org lain dan diberitahukan kpd kita...

apakah "sesuatu yang disebut Dhamma" oleh orang lain itu hrs "dimaknai dan layak disebut Dhamma juga" oleh si penenrima yg belum melakukan "penjemputan" sendiri?

ika.

Yg di bold itu adalah DHAMMA juga. ;D

Nih...sy cuplikan sedikit lagi ttg artikel yg paling atas....
Ada beberapa pengertian mengenai Dhamma untuk memperjelas arti yang telah disebutkan di atas yaitu :
1. Dhamma 2 : 2 Bagian Dhamma yaitu :
        a.   Rupa    : Materi bentuk jasmani
        b.   Nama    : Bathin, Jiwa
2. Dhamma 2 : 2 Bagian Dhamma yaitu :
      a. Lokiya : duniawi
      b. Lokuttara : di atas duniawi, di luar duniawi, luhur
3. Dhamma 2 : 2 Bagian Dhamma yaitu :
      a. Sankkata-Dhamma : yang bersyarat yaitu :
         - tertampak dilahirkan
         - tertampak lenyapnya
         - selama ia berada tertampak perubahan-perubahannya
      b. Asankkata-Dhamma : yang tidak bersyarat (Nibbana) yaitu :
         - tidak dilahirkan
         - tidak termusnah
         - ada dan tidak berubah
4. Dhamma 3 : 3 Bagian Dhamma yaitu :
      a. Kusala-Dhamma    : keadaan yang baik
      b. Akusala-Dhamma    : keadaan yang tidak baik
      c. Abyakata-Dhamma   : Keadaan yang  netral

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline ika_polim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 323
  • Reputasi: -16
Re: DHAMMA
« Reply #24 on: 23 April 2009, 01:09:38 PM »
"sesuatu" akan menjadi Dhamma bagi seseorg, jika seseorg itu telah "menjemput" nya sendiri!

pertanyaan:

bagaimana jika ada "sesautu yang disebut Dhamma" oleh org lain dan diberitahukan kpd kita...

apakah "sesuatu yang disebut Dhamma" oleh orang lain itu hrs "dimaknai dan layak disebut Dhamma juga" oleh si penenrima yg belum melakukan "penjemputan" sendiri?

ika.

Yg di bold itu adalah DHAMMA juga. ;D

Nih...sy cuplikan sedikit lagi ttg artikel yg paling atas....
Ada beberapa pengertian mengenai Dhamma untuk memperjelas arti yang telah disebutkan di atas yaitu :
1. Dhamma 2 : 2 Bagian Dhamma yaitu :
        a.   Rupa    : Materi bentuk jasmani
        b.   Nama    : Bathin, Jiwa
2. Dhamma 2 : 2 Bagian Dhamma yaitu :
      a. Lokiya : duniawi
      b. Lokuttara : di atas duniawi, di luar duniawi, luhur
3. Dhamma 2 : 2 Bagian Dhamma yaitu :
      a. Sankkata-Dhamma : yang bersyarat yaitu :
         - tertampak dilahirkan
         - tertampak lenyapnya
         - selama ia berada tertampak perubahan-perubahannya
      b. Asankkata-Dhamma : yang tidak bersyarat (Nibbana) yaitu :
         - tidak dilahirkan
         - tidak termusnah
         - ada dan tidak berubah
4. Dhamma 3 : 3 Bagian Dhamma yaitu :
      a. Kusala-Dhamma    : keadaan yang baik
      b. Akusala-Dhamma    : keadaan yang tidak baik
      c. Abyakata-Dhamma   : Keadaan yang  netral

_/\_ :lotus:

sepertinya anda lbh tertarik utk mengomentari Dhamma sebagai sesuatu yang Absolut!

sedangkan saya lbh memerlukan diskusi ttg hal Dhamma sebagai bagian dari diri sendiri yang step by step berkembang sesuai dgn tata cara pelatihan kita yg relatif, yang step by step juga akan sampai pada pemahaman ttg hal yang Absolut itu sendiri, pada waktunya!

itu sebabnya saya pinjam kata "Menjemput" Dhamma!


ika.   

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: DHAMMA
« Reply #25 on: 23 April 2009, 01:16:50 PM »
Menurut Bro Ika P... Dhamma itu apa?

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline ika_polim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 323
  • Reputasi: -16
Re: DHAMMA
« Reply #26 on: 23 April 2009, 01:24:33 PM »
Menurut Bro Ika P... Dhamma itu apa?

_/\_ :lotus:

Dhamma itu adalah sepenuhnya "Kebohongan Paling Asli" yang pernah ada di muka bumi ini, bagi setiap mahluk yang belum terberdayakan!

JIka pd saat itu setiap mahkluk "mengaku-ngaku" Dhamma adalah "Kebenaran", maka ia sudah melanggar Kebenaran itu sendiri, yang dlm hal ini Dhamma itu sendiri!

Sampai Dhamma itu mampu "terjemput secara sadar/aware" oleh si mahkluk itu sendiri dan disadarinya sbg pengalman pencerahan relatifnya, Dhamma itu adalah "Kebohongan Yang Paling Asli" dimuka bumi  dan alam sememsta ini!

ika. 


Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: DHAMMA
« Reply #27 on: 23 April 2009, 01:27:28 PM »
sorry om ika.... maksud quote nya itu emang makna sesungguhnya apa ungkapan/kiasan...

bisa dijelaskan panjang lebar -_-" (biar tak terjebak dengan persepsi masing2)
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: DHAMMA
« Reply #28 on: 24 April 2009, 10:30:19 AM »
Menurut Bro Ika P... Dhamma itu apa?

_/\_ :lotus:

Dhamma itu adalah sepenuhnya "Kebohongan Paling Asli" yang pernah ada di muka bumi ini, bagi setiap mahluk yang belum terberdayakan!

JIka pd saat itu setiap mahkluk "mengaku-ngaku" Dhamma adalah "Kebenaran", maka ia sudah melanggar Kebenaran itu sendiri, yang dlm hal ini Dhamma itu sendiri!

Sampai Dhamma itu mampu "terjemput secara sadar/aware" oleh si mahkluk itu sendiri dan disadarinya sbg pengalman pencerahan relatifnya, Dhamma itu adalah "Kebohongan Yang Paling Asli" dimuka bumi  dan alam sememsta ini!

ika. 


:hammer:

Ampun DJ.... ^:)^

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: DHAMMA
« Reply #29 on: 24 April 2009, 12:07:53 PM »
Menurut Bro Ika P... Dhamma itu apa?

_/\_ :lotus:

Dhamma itu adalah sepenuhnya "Kebohongan Paling Asli" yang pernah ada di muka bumi ini, bagi setiap mahluk yang belum terberdayakan!

JIka pd saat itu setiap mahkluk "mengaku-ngaku" Dhamma adalah "Kebenaran", maka ia sudah melanggar Kebenaran itu sendiri, yang dlm hal ini Dhamma itu sendiri!

Sampai Dhamma itu mampu "terjemput secara sadar/aware" oleh si mahkluk itu sendiri dan disadarinya sbg pengalman pencerahan relatifnya, Dhamma itu adalah "Kebohongan Yang Paling Asli" dimuka bumi  dan alam sememsta ini!

ika. 



Buddha mengajarkan Dhamma.
Buddha mengajarkan Kebohongan?

Hati2 dgn yg anda tuliskan Pak.
Jika tidak menguasai sesuatu dan tidak bisa menjelaskannya secara baik dan jelas, jangan coba2 untuk melontarkannya. Bisa2 banyak orang akan salah pengertian dan ini sangat tidak menguntungkan bagi Bapak.

::

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

 

anything