//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: cung cung cep  (Read 19770 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: cung cung cep
« Reply #15 on: 02 August 2007, 01:47:52 PM »
singkatan acung" trus ditancep...

pai pai lah...

kata orang bandung paitikong (from where those words come from, emangnya semua thi kong)...  :??

kalo orang singkawang (hakka) bilang pai pak kung ( emangnya semua pak kung )...??
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: cung cung cep
« Reply #16 on: 02 August 2007, 01:55:02 PM »
Emang dalem Buddhism kaga ada cung-cung cep ?

Buddhism ya... bukan Theravada

sama aja mbah, juga ada koq... ehm  :-? sebenarnya kan itu cuma bentuk lain cara penghormatan, bisa jg untuk sarana berkomunikasi dengan Mr. T [walau hanya dalam anggapan dia, seperti kata 7th patung dianggap curhat  :-? kalo bathin dia puas dan senang kenapa ga ?] kalo gw seh, mau jalankan ritual pai pake hio lo atau tidak, itu pilihan pribadi yg menentukan, lebih nyaman dimana, ya lakukan yg mana yg memberikan kepuasan sendiri bagi diri kita, tapi jangan ngelarang/paksa orang lain untuk sama dengan kita.

misal kita tidak suka model gitu [pai pake hio lo, hilangkan kesan cung" cep  :P] ya ga usah lakukan, tapi hormati mereka yg senang dengan hal itu, trus jangan dilarang" biarkan mereka yg menentukan, begitu jg sebaliknya...

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: cung cung cep
« Reply #17 on: 02 August 2007, 02:10:15 PM »
gw pribadi lebih ga suka pake hio, tangan posisi anjali aja cukup...
kan setidaknya bisa menghemat bberapa batang hio... apalgi kalo di rumah yang kudu rutin (kalo gw plg ke rumah, gw yang masangin hio semua altar tiap pagi), kan bisa hemat hio tuh...  ;D

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: cung cung cep
« Reply #18 on: 02 August 2007, 02:36:58 PM »
Pai Pai... is Good...
but not the Best...

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #19 on: 02 August 2007, 03:14:20 PM »
pertama, saya mau menggarisbawahi, please jangan pake istilah "cung cung cep". istilah ini kedengeran sangat gak enak bagi penganut kepercayaan chinese. mereka melakukan tradisi ini dengan alasan dan latar belakang tertentu. sungguh gak adil kalo anda melecehkannya seolah2 tradisi itu meaningless, konyol ataupun bodoh. saya ingat tahun 80an, kelenteng meminjamkan tempat untuk kebaktian buddhis theravada di kota saya. apakah mereka waktu itu bilang buddhis theravada "nungging2"? gak kan? buddhis malahan berhutang budi sama kelenteng. so please hormati kepercayaan dan tradisi mereka. mengata2in "cung2 cep" itu bagaikan membalas air susu dengan air tuba...
wah, maaf Bro, akan saya perhatikan. :)
cuma yg saya mau sampaikan disini, bukankah seharusnya vihara memberikan pemahaman yg bener ttg ajaran Buddhism. kalo untuk mencari dana seperti yg Bro Hedi sampaikan saya rasa kurang etis jg. saya cuma lebih setuju kalo tradisi ini ditempatkan pada tempatnya seperti kelenteng. :)

Quote
kedua, saya sebenernya lebih suka vihara menjadi tempat komunitas ketimbang "tempat suci" seperti di agama2 lain. komunitas dalam arti tempat berdiskusi meluaskan cara berpikir dan pengalaman pada ajaran buddha. dengan pola pikir "tempat suci", terciptalah banyak ritual2 yg kurang sejalan dengan inti ajaran buddha. vihara dan "agama" buddha tidak lagi mengajarkan pemahaman, kebebasan berpikir dan pengalaman spiritual, melainkan menjadi bentuk lain dari belenggu ritual2, penerimaan otoritas agamawan dan kitab suci... tapi tentu saja banyak yg berpikiran lain mengingat faktor2 duniawi seperti dana, membesarkan kuantitas, dll... ini hanyalah pendapat saya ttg idealnya vihara.
yg ini saya setuju sekali. persepsi vihara di masyarakat Buddhist KTP sekarang cenderung sebagai "rumah tuhan" tempat sembahyang, menyucikan dosa, menyembah Buddha atau memohon rezeki (maaf cuma asumsi saya) karna melihat byk umat Buddhist yg tidak mengerti esensi dari Buddhism. saya rasa dengan image seperti ini akan sangat sulit sekali bagi Agama Buddha untuk dapat maju secara kualitas maupun kuantitas.
thx

 _/\_

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #20 on: 02 August 2007, 03:23:42 PM »
[at] lim:
sebenarnya terkadang bukan pihak vihara yg tidak mau menjelaskan, tetapi taraf pemahaman tamu yang datang itu yg masih belum sampai. ketika mereka datang untuk bakar hio dan meminta, tentu kita tidak bisa serta-merta menegur atau menasehati langsung. Nanti tersinggung dan buntutnya nama komunitas di vihara itu jadi jelek juga.
hmmm bener jg Bro. bisa dimengerti. sungguh dilematis memang. patut menjadi perhatian bagi kita semua untuk mencari jalan keluar terbaik.
edit : mengenai tulisan "Tuhan Yang Maha Esa" di altar saya rasa nggak ada alasan yg bisa dibenarkan donk??  ;D

 _/\_
« Last Edit: 02 August 2007, 03:26:39 PM by lim »

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: cung cung cep
« Reply #21 on: 02 August 2007, 03:35:24 PM »
Soal Tuhan YME sih itu, tergantung yg punya vihara sih....
Kalau nga salah biasanya yg demikian itu vihara tridharma (CMIIW). Karena di tridharma demikian, hak mereka jg untuk menulisnya.
There is no place like 127.0.0.1

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #22 on: 02 August 2007, 03:54:13 PM »
sepertinya sih bukan vihara tridharma Bro, kurang tau persis, nggak mgkn tri dharma sih, soalnya nggak ada rupangĀ² seperti di klenteng, adanya cuma rupang Buddha sama rupang Avalokitesvara.  ???

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: cung cung cep
« Reply #23 on: 02 August 2007, 04:05:06 PM »
atau sisa2x orde lama karena dahulu kan sensitif soal tuhan yme.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: cung cung cep
« Reply #24 on: 02 August 2007, 06:37:30 PM »
tiga agama sudah dari negeri china dikawinkan koq, nama beken-nya sam kaw/san jiau.... kalau berkunjung ke malaysia, atau daerah2 lain di asia tenggara banyak sekali dijumpai kelenteng-kelenteng yang persis sama dengan di indonesia.. pertanyaannya apakah agama tao dan konghucu juga dilarang di daerah sana?

Benar.. Makanya seperti post saya di atas. Sangat sulit mempertahankan idealisme.
Lagi pula perlu diketahui, bahwa pada zaman Orba, hanya boleh ada 5 agama. Makanya terjadi perkawinan Tao, Kong Hu Cu, dll dengan Buddhism. Jadi untuk merubah sesuatu yang telah mendarah daging juga dibutuhkan waktu yang lama..


Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: cung cung cep
« Reply #25 on: 02 August 2007, 08:13:14 PM »
i dunno... malay...

but singapore kayanya ngga deh... malah yang berkembang banget tao ma konghucu yah?
soalnya baru" temen dari singapur dateng, kita maen ke vihara vipassana graha di lembang, gw liat cara dia nyembah rupangnya ya ala tao/konghucu...

siapa neh yang sring maen ke sg?

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: cung cung cep
« Reply #26 on: 03 August 2007, 12:57:46 AM »
 :))
aduhai kirain apaan cung cung cep... maksudnya kan baik tradisi lah gak ada yg salah brooo...
gw aja suka kok pai pai menghormati aja menurut gw sama aja kok kyk kt namaskara kpd sang buddha

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: cung cung cep
« Reply #27 on: 03 August 2007, 01:07:42 AM »
Nah...
Kenapa Namaskara/Anjali atau apapun namanya...
Gak disebut menyembah ?

Pdhl sama-sama sujud...
sama-sama menghormati Patung...

bedanya satu ngabisin Hio...
Satu lage ngabisin tenaga...


Mengutip kata-kata Mr. Lim: "Bukankah itu gak mendidik ?"

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: cung cung cep
« Reply #28 on: 03 August 2007, 01:11:50 AM »
Mengenai kata-kata "Tuhan Yang Maha Esa"

gue penasaran...
apa yg sedang diomongi Vihara-nya I-Kuan Tao (read: Maitreya) ?

atau... bener-bener Vihara Buddhism ?
Bisa di confirm patung/altar apa/siapa yg ada dsono

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: cung cung cep
« Reply #29 on: 03 August 2007, 01:16:08 AM »
patung objek

 

anything