//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: cung cung cep  (Read 19869 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
cung cung cep
« on: 01 August 2007, 09:25:22 PM »
moga² nggak OOT
mau tanya nich.. di kota saya ada salah satu vihara yg menyediakan altar sembahyang, di altar tertulis Tuhan Yang Maha Esa. posisinya di luar gedung sih.. jd sepertinya kalo dalam tradisi chinese itu menyembang dewa langit. yg mau saya tanyakan bukankah itu nggak mendidik? dan yg paling bikin saya heran, setiap tgl 1 dan 15 imlek byk yg cung² cep di vihara. bukankah seharusnya cung² cep lebih tepat di lakukan di kelenteng? kenapa dari pihak vihara nggak memberikan pemahaman yg bener kepada umat Buddhist?
ky`nya OOT deh, tp berhubung gak enak bikin thread mulu, admin or momod silahken di pisahkan kalo OOT.


 _/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: cung cung cep
« Reply #1 on: 01 August 2007, 09:34:56 PM »
loh koq nga enak bikin thread ? kalau ada bahan baru justru teman2x disini semua senang. para fakir forum  :>-
There is no place like 127.0.0.1

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: cung cung cep
« Reply #2 on: 01 August 2007, 09:39:03 PM »
Saya rasa kadang sulit mempertahankan idealisme suatu vihara.
Vihara kan butuh dana untuk pembangunan dll
Jadi kadang maaf kata sudah terkontaminasi oleh pemikiran2 yang sifatnya ekonomis
Pertanyaan simpel :
Bagaimana vihara ada dana kalau pengunjung sedikit ?
Dana bukankah dari untuk oleh pengunjung..

Ini pendapat pribadi..

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #3 on: 01 August 2007, 09:57:41 PM »
loh koq nga enak bikin thread ? kalau ada bahan baru justru teman2x disini semua senang. para fakir forum  :>-
wah ternyata cepet banget di tindak lanjuti :D
thx Bro  _/\_

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: cung cung cep
« Reply #4 on: 02 August 2007, 01:07:41 AM »
iya neh gw juga kurang setuju...
di deket rumah gw juga ada... neh gambar Sang Buddha... gede... di atasnya tulisan Tuhan Yang Maha Esa (gara" waktu kecil ke sini neh ampe smu gw pikir Buddha tuh tuhannya Buddhis)...

Kalo kaya kata ko Kasmaran, tuh dah ga bener deh... masa dana oriented gitu... ga perlu takutlah ga da dana... mank umat Buddhisnya yang pure kaga ada apa?
dengan begini jadilah kecampur" terus ajaran Buddha semakin ga jelas... buat yang Buddhis ktp, apalagi dari agama lain... vihara ma kelenteng ga da bedanya... tao dan buddhism juga dianggap sama... tar jadinya muncul lagi generasi yang mikirnya Sang Buddha adalah tuhan yang maha esa... kan kacau itu...  #-o

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: cung cung cep
« Reply #5 on: 02 August 2007, 06:18:02 AM »
Sekarang umat nyang bener aja jarang ke vihara (to *7th* ;) ) gimana mo maju tu vihara. Palagi persepuluhannya paling gede dari cung cung cep.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: cung cung cep
« Reply #6 on: 02 August 2007, 08:31:16 AM »
ehm...  :-? cung cung cep ya, mang bermanfaat ? gw rasa tidak kali ye... tapi seperti kata bro Tan, itu bisa memberikan efek psikologis, layaknya orang berdoa di-agama Samawi.

ibarat manusia itu boleh curhat permasalahan berat yg di-alaminya (seperti 7th) ke manusia yg lain, begitu pula ketika cung" cep, itu layaknya manusia yg curhat kepada sosok Mr. X yg dianggapnya sebagai penyelesai segala masalah, karena mahluk super duper sakti mandra guna. sering kita katakan bahwa cung" cep adalah tradisi chinese, di thailand ada patung 4 face's Buddha, disitu tiap hari puluhan orang cung" cep sekedar memanjatkan permintaan...

itu lah manusia, bagi mereka yg bisa melihat bahwa hal itu adalah salah tentu akan memvonis bahwa tindakan itu tidak berguna, tapi bagi mereka yg belum bisa melihat bahwa hal itu salah tentu bagi mereka hal itu berguna untuk sarana curhat [memanjatkan berbagai permintaan]

sekarang kembali ke diri orang itu memilih, yg mana ia merasa nyaman dengan tindakannya, pertama atau kedua daripada kita larang, belum tentu mereka terima opini kita, kalo marah gimana ? sebenarnya doa yg mujarab itu cukup 1 kalimat kali ye "Mr. X kau tau apa yang ku mau, amin..." karena Mr. X adalah maha tau  ^-^

tul di cung" cep lah dana mengalir dengan deras, tapi hal itu bisa diakali, di Vihara gw (Theravada) pengurusannya diserahkan kepada mereka yg tajir/sugih/berduit, itu banyak manfaatnya, dana itu jelas [masa orang kaya mau makan duit Vihara  ;D], kekurangan dana pun mereka dengan suka rela mengeluarkan duit demi...

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: cung cung cep
« Reply #7 on: 02 August 2007, 10:40:12 AM »
Quote
Sekarang umat nyang bener aja jarang ke vihara (to *7th* Wink ) gimana mo maju tu vihara.
buset fans gw neh bener... mau tanda tangan gw kagak?
diaman" nyebut nama gw...  8)

Quote
ibarat manusia itu boleh curhat permasalahan berat yg di-alaminya (seperti 7th) ke manusia yg lain
nambah lagi fans gw...  #-o
yah, curhat ato 'doa' ke manusia jauh lebih bermanfaat daripada curhat ke patung  ;D

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: cung cung cep
« Reply #8 on: 02 August 2007, 10:50:43 AM »
pertama, saya mau menggarisbawahi, please jangan pake istilah "cung cung cep". istilah ini kedengeran sangat gak enak bagi penganut kepercayaan chinese. mereka melakukan tradisi ini dengan alasan dan latar belakang tertentu. sungguh gak adil kalo anda melecehkannya seolah2 tradisi itu meaningless, konyol ataupun bodoh. saya ingat tahun 80an, kelenteng meminjamkan tempat untuk kebaktian buddhis theravada di kota saya. apakah mereka waktu itu bilang buddhis theravada "nungging2"? gak kan? buddhis malahan berhutang budi sama kelenteng. so please hormati kepercayaan dan tradisi mereka. mengata2in "cung2 cep" itu bagaikan membalas air susu dengan air tuba...

kedua, saya sebenernya lebih suka vihara menjadi tempat komunitas ketimbang "tempat suci" seperti di agama2 lain. komunitas dalam arti tempat berdiskusi meluaskan cara berpikir dan pengalaman pada ajaran buddha. dengan pola pikir "tempat suci", terciptalah banyak ritual2 yg kurang sejalan dengan inti ajaran buddha. vihara dan "agama" buddha tidak lagi mengajarkan pemahaman, kebebasan berpikir dan pengalaman spiritual, melainkan menjadi bentuk lain dari belenggu ritual2, penerimaan otoritas agamawan dan kitab suci... tapi tentu saja banyak yg berpikiran lain mengingat faktor2 duniawi seperti dana, membesarkan kuantitas, dll... ini hanyalah pendapat saya ttg idealnya vihara.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: cung cung cep
« Reply #9 on: 02 August 2007, 10:55:30 AM »
*manggut2x*
Patut dipertimbangkan......

Hayo buka Vihara !! *Vihara DhammaCitta*  ;D


 [at] lim:
sebenarnya terkadang bukan pihak vihara yg tidak mau menjelaskan, tetapi taraf pemahaman tamu yang datang itu yg masih belum sampai. ketika mereka datang untuk bakar hio dan meminta, tentu kita tidak bisa serta-merta menegur atau menasehati langsung. Nanti tersinggung dan buntutnya nama komunitas di vihara itu jadi jelek juga.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: cung cung cep
« Reply #10 on: 02 August 2007, 11:02:35 AM »
cung cung cep maksudnya apaan ?
Pai pai... ?

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: cung cung cep
« Reply #11 on: 02 August 2007, 11:05:10 AM »
singkatan acung" trus ditancep...

pai pai lah...

kata orang bandung paitikong (from where those words come from, emangnya semua thi kong)...  :??

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: cung cung cep
« Reply #12 on: 02 August 2007, 11:12:40 AM »
*manggut2x*
Patut dipertimbangkan......

Hayo buka Vihara !! *Vihara DhammaCitta*  ;D


 [at] lim:
sebenarnya terkadang bukan pihak vihara yg tidak mau menjelaskan, tetapi taraf pemahaman tamu yang datang itu yg masih belum sampai. ketika mereka datang untuk bakar hio dan meminta, tentu kita tidak bisa serta-merta menegur atau menasehati langsung. Nanti tersinggung dan buntutnya nama komunitas di vihara itu jadi jelek juga.


Benar.. Makanya seperti post saya di atas. Sangat sulit mempertahankan idealisme.
Lagi pula perlu diketahui, bahwa pada zaman Orba, hanya boleh ada 5 agama. Makanya terjadi perkawinan Tao, Kong Hu Cu, dll dengan Buddhism. Jadi untuk merubah sesuatu yang telah mendarah daging juga dibutuhkan waktu yang lama..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline langitbiru

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 547
  • Reputasi: 23
Re: cung cung cep
« Reply #13 on: 02 August 2007, 12:20:52 PM »
pertama, saya mau menggarisbawahi, please jangan pake istilah "cung cung cep". istilah ini kedengeran sangat gak enak bagi penganut kepercayaan chinese. mereka melakukan tradisi ini dengan alasan dan latar belakang tertentu. sungguh gak adil kalo anda melecehkannya seolah2 tradisi itu meaningless, konyol ataupun bodoh. saya ingat tahun 80an, kelenteng meminjamkan tempat untuk kebaktian buddhis theravada di kota saya. apakah mereka waktu itu bilang buddhis theravada "nungging2"? gak kan? buddhis malahan berhutang budi sama kelenteng. so please hormati kepercayaan dan tradisi mereka. mengata2in "cung2 cep" itu bagaikan membalas air susu dengan air tuba...

point ini saya setuju banget. tanpa sadar kita sdh menghina kepercayaan orang lain. kl selama ini kita  sdh tau dan merasakan bagaimana dihina agama kita, jangan sampai kita melakukan hal yg sama.
« Last Edit: 02 August 2007, 12:25:32 PM by langitbiru »
oni... kao titi bobo... gigi...

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: cung cung cep
« Reply #14 on: 02 August 2007, 12:51:47 PM »
Emang dalem Buddhism kaga ada cung-cung cep ?

Buddhism ya... bukan Theravada

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: cung cung cep
« Reply #15 on: 02 August 2007, 01:47:52 PM »
singkatan acung" trus ditancep...

pai pai lah...

kata orang bandung paitikong (from where those words come from, emangnya semua thi kong)...  :??

kalo orang singkawang (hakka) bilang pai pak kung ( emangnya semua pak kung )...??
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: cung cung cep
« Reply #16 on: 02 August 2007, 01:55:02 PM »
Emang dalem Buddhism kaga ada cung-cung cep ?

Buddhism ya... bukan Theravada

sama aja mbah, juga ada koq... ehm  :-? sebenarnya kan itu cuma bentuk lain cara penghormatan, bisa jg untuk sarana berkomunikasi dengan Mr. T [walau hanya dalam anggapan dia, seperti kata 7th patung dianggap curhat  :-? kalo bathin dia puas dan senang kenapa ga ?] kalo gw seh, mau jalankan ritual pai pake hio lo atau tidak, itu pilihan pribadi yg menentukan, lebih nyaman dimana, ya lakukan yg mana yg memberikan kepuasan sendiri bagi diri kita, tapi jangan ngelarang/paksa orang lain untuk sama dengan kita.

misal kita tidak suka model gitu [pai pake hio lo, hilangkan kesan cung" cep  :P] ya ga usah lakukan, tapi hormati mereka yg senang dengan hal itu, trus jangan dilarang" biarkan mereka yg menentukan, begitu jg sebaliknya...

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: cung cung cep
« Reply #17 on: 02 August 2007, 02:10:15 PM »
gw pribadi lebih ga suka pake hio, tangan posisi anjali aja cukup...
kan setidaknya bisa menghemat bberapa batang hio... apalgi kalo di rumah yang kudu rutin (kalo gw plg ke rumah, gw yang masangin hio semua altar tiap pagi), kan bisa hemat hio tuh...  ;D

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: cung cung cep
« Reply #18 on: 02 August 2007, 02:36:58 PM »
Pai Pai... is Good...
but not the Best...

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #19 on: 02 August 2007, 03:14:20 PM »
pertama, saya mau menggarisbawahi, please jangan pake istilah "cung cung cep". istilah ini kedengeran sangat gak enak bagi penganut kepercayaan chinese. mereka melakukan tradisi ini dengan alasan dan latar belakang tertentu. sungguh gak adil kalo anda melecehkannya seolah2 tradisi itu meaningless, konyol ataupun bodoh. saya ingat tahun 80an, kelenteng meminjamkan tempat untuk kebaktian buddhis theravada di kota saya. apakah mereka waktu itu bilang buddhis theravada "nungging2"? gak kan? buddhis malahan berhutang budi sama kelenteng. so please hormati kepercayaan dan tradisi mereka. mengata2in "cung2 cep" itu bagaikan membalas air susu dengan air tuba...
wah, maaf Bro, akan saya perhatikan. :)
cuma yg saya mau sampaikan disini, bukankah seharusnya vihara memberikan pemahaman yg bener ttg ajaran Buddhism. kalo untuk mencari dana seperti yg Bro Hedi sampaikan saya rasa kurang etis jg. saya cuma lebih setuju kalo tradisi ini ditempatkan pada tempatnya seperti kelenteng. :)

Quote
kedua, saya sebenernya lebih suka vihara menjadi tempat komunitas ketimbang "tempat suci" seperti di agama2 lain. komunitas dalam arti tempat berdiskusi meluaskan cara berpikir dan pengalaman pada ajaran buddha. dengan pola pikir "tempat suci", terciptalah banyak ritual2 yg kurang sejalan dengan inti ajaran buddha. vihara dan "agama" buddha tidak lagi mengajarkan pemahaman, kebebasan berpikir dan pengalaman spiritual, melainkan menjadi bentuk lain dari belenggu ritual2, penerimaan otoritas agamawan dan kitab suci... tapi tentu saja banyak yg berpikiran lain mengingat faktor2 duniawi seperti dana, membesarkan kuantitas, dll... ini hanyalah pendapat saya ttg idealnya vihara.
yg ini saya setuju sekali. persepsi vihara di masyarakat Buddhist KTP sekarang cenderung sebagai "rumah tuhan" tempat sembahyang, menyucikan dosa, menyembah Buddha atau memohon rezeki (maaf cuma asumsi saya) karna melihat byk umat Buddhist yg tidak mengerti esensi dari Buddhism. saya rasa dengan image seperti ini akan sangat sulit sekali bagi Agama Buddha untuk dapat maju secara kualitas maupun kuantitas.
thx

 _/\_

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #20 on: 02 August 2007, 03:23:42 PM »
[at] lim:
sebenarnya terkadang bukan pihak vihara yg tidak mau menjelaskan, tetapi taraf pemahaman tamu yang datang itu yg masih belum sampai. ketika mereka datang untuk bakar hio dan meminta, tentu kita tidak bisa serta-merta menegur atau menasehati langsung. Nanti tersinggung dan buntutnya nama komunitas di vihara itu jadi jelek juga.
hmmm bener jg Bro. bisa dimengerti. sungguh dilematis memang. patut menjadi perhatian bagi kita semua untuk mencari jalan keluar terbaik.
edit : mengenai tulisan "Tuhan Yang Maha Esa" di altar saya rasa nggak ada alasan yg bisa dibenarkan donk??  ;D

 _/\_
« Last Edit: 02 August 2007, 03:26:39 PM by lim »

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: cung cung cep
« Reply #21 on: 02 August 2007, 03:35:24 PM »
Soal Tuhan YME sih itu, tergantung yg punya vihara sih....
Kalau nga salah biasanya yg demikian itu vihara tridharma (CMIIW). Karena di tridharma demikian, hak mereka jg untuk menulisnya.
There is no place like 127.0.0.1

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #22 on: 02 August 2007, 03:54:13 PM »
sepertinya sih bukan vihara tridharma Bro, kurang tau persis, nggak mgkn tri dharma sih, soalnya nggak ada rupang² seperti di klenteng, adanya cuma rupang Buddha sama rupang Avalokitesvara.  ???

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: cung cung cep
« Reply #23 on: 02 August 2007, 04:05:06 PM »
atau sisa2x orde lama karena dahulu kan sensitif soal tuhan yme.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: cung cung cep
« Reply #24 on: 02 August 2007, 06:37:30 PM »
tiga agama sudah dari negeri china dikawinkan koq, nama beken-nya sam kaw/san jiau.... kalau berkunjung ke malaysia, atau daerah2 lain di asia tenggara banyak sekali dijumpai kelenteng-kelenteng yang persis sama dengan di indonesia.. pertanyaannya apakah agama tao dan konghucu juga dilarang di daerah sana?

Benar.. Makanya seperti post saya di atas. Sangat sulit mempertahankan idealisme.
Lagi pula perlu diketahui, bahwa pada zaman Orba, hanya boleh ada 5 agama. Makanya terjadi perkawinan Tao, Kong Hu Cu, dll dengan Buddhism. Jadi untuk merubah sesuatu yang telah mendarah daging juga dibutuhkan waktu yang lama..


Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: cung cung cep
« Reply #25 on: 02 August 2007, 08:13:14 PM »
i dunno... malay...

but singapore kayanya ngga deh... malah yang berkembang banget tao ma konghucu yah?
soalnya baru" temen dari singapur dateng, kita maen ke vihara vipassana graha di lembang, gw liat cara dia nyembah rupangnya ya ala tao/konghucu...

siapa neh yang sring maen ke sg?

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: cung cung cep
« Reply #26 on: 03 August 2007, 12:57:46 AM »
 :))
aduhai kirain apaan cung cung cep... maksudnya kan baik tradisi lah gak ada yg salah brooo...
gw aja suka kok pai pai menghormati aja menurut gw sama aja kok kyk kt namaskara kpd sang buddha

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: cung cung cep
« Reply #27 on: 03 August 2007, 01:07:42 AM »
Nah...
Kenapa Namaskara/Anjali atau apapun namanya...
Gak disebut menyembah ?

Pdhl sama-sama sujud...
sama-sama menghormati Patung...

bedanya satu ngabisin Hio...
Satu lage ngabisin tenaga...


Mengutip kata-kata Mr. Lim: "Bukankah itu gak mendidik ?"

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: cung cung cep
« Reply #28 on: 03 August 2007, 01:11:50 AM »
Mengenai kata-kata "Tuhan Yang Maha Esa"

gue penasaran...
apa yg sedang diomongi Vihara-nya I-Kuan Tao (read: Maitreya) ?

atau... bener-bener Vihara Buddhism ?
Bisa di confirm patung/altar apa/siapa yg ada dsono

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: cung cung cep
« Reply #29 on: 03 August 2007, 01:16:08 AM »
patung objek

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: cung cung cep
« Reply #30 on: 03 August 2007, 01:54:56 AM »
yang deket rumah gw maitreya tuh...

di altarnya lukisan sang buddha gede... di atasnya tulisan tuhan yme ntu... n gw da pernah bilang nyang ada poto kakek dan nenek itu di sampingnya...

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #31 on: 03 August 2007, 02:01:36 AM »
 [at] atas gw
bener tuh Maitreya..jijay ah..musyrik dan haram..

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: cung cung cep
« Reply #32 on: 03 August 2007, 02:04:17 AM »
 :)) :)) :))

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: cung cung cep
« Reply #33 on: 03 August 2007, 02:05:32 AM »
 =)) =))

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: cung cung cep
« Reply #34 on: 03 August 2007, 02:08:36 AM »
tuh salah-satu yg di benci El Sol...

harus kah membenci mereka sampe "jijay + haram" ?

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #35 on: 03 August 2007, 02:10:17 AM »
lah..gw gk bilank benci kok...gk suka ajah...ama die orang..gk sampe taraf benci...

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: cung cung cep
« Reply #36 on: 03 August 2007, 02:10:45 AM »
maseh ingat kebaktiannya, tangan dikepal kaya mau doa, sujud, nunduk, ketokin ke batal duduk ampe 1000x...

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: cung cung cep
« Reply #37 on: 03 August 2007, 02:12:07 AM »
 [at] El Sol: mnurut elo perlu gak membantu mereka ?
en gmana cara bantu mereka?

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #38 on: 03 August 2007, 02:21:35 AM »
maseh ingat kebaktiannya, tangan dikepal kaya mau doa, sujud, nunduk, ketokin ke batal duduk ampe 1000x...
bener tuh..gw dulu khan member..sebelum ketemu Dhamma...hah

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #39 on: 03 August 2007, 02:24:06 AM »
[at] El Sol: mnurut elo perlu gak membantu mereka ?
en gmana cara bantu mereka?
perlu..tapi gw gk tao carane...karena Dhamma gk bisa dipaksakan juga yak...kecuali dia orang mo diskusi...boleh ajah dihantem pake Dhamma...

cara bantu dia orang? tanya yg Mahayana tuh...hehe...suruh Boddhisatvanya sadarin tuh..^^  :P

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: cung cung cep
« Reply #40 on: 03 August 2007, 02:25:15 AM »
knp gak suruh Buddha (Siddartha) aja... ?
bukankah lebih gampang ?

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #41 on: 03 August 2007, 02:30:02 AM »
knp gak suruh Buddha (Siddartha) aja... ?
bukankah lebih gampang ?
Kalo dalam konsep Theravada..Buddha khan dah lepas...dah gk terlahirkan, dah gk terikat pada dunia ini..dan dah gk care ama dunia ini...kalo dalam Mahayana khan beda...eloe sakit perut..Buddha ama Boddhisatva dateng cariin dokter..

bukankah begitu?

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: cung cung cep
« Reply #42 on: 03 August 2007, 02:34:49 AM »
Lha... emangnya Bodhisatva terikat sama dunia ?

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #43 on: 03 August 2007, 02:36:47 AM »
Lha... emangnya Bodhisatva terikat sama dunia ?

keterikatan/kemelekatan Boddhisatva paling tinggi dan dianggap paling mulia adalah..ingin agar semua makhluk sama2 merealisasikan Nibbana...

bukankah begitu?

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: cung cung cep
« Reply #44 on: 03 August 2007, 02:40:56 AM »
Mungkin benar...
Mungkin juga salah...

adakah faedah membenarkan opini tersebut ?

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #45 on: 03 August 2007, 02:43:19 AM »
Mungkin benar...
Mungkin juga salah...

adakah faedah membenarkan opini tersebut ?
lah..mikir ajah dah tao...sang Buddha bilank kalo Nibbana itu melepaskan kita dari samsara..lah, kalo sang Buddha masi disamsara nolongin orang..bukanne dia masi disamsara?

maksud faedah?

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #46 on: 03 August 2007, 02:05:57 PM »
koq jadi bahas Boddhisatva yak ?  ^-^

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: cung cung cep
« Reply #47 on: 04 August 2007, 12:03:38 AM »
bro..bro..broo... buset dach... gw kgk ngerti mahayana n theravada tdk ada yg beda2 soal itu org jalan ke kiri belon tentu lebih baik dr org yg jalan ke kanan.. bgt jg sebaliknya.. keep your mind in peace bratha..
 _/\_

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: cung cung cep
« Reply #48 on: 04 August 2007, 04:49:43 PM »
kiri ada karena kanan... dan sebaliknya... salah satu sisi dihilangkan,. maka sisi lain juga akan hilang  :)

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #49 on: 05 August 2007, 11:02:31 PM »
moga² nggak OOT
mau tanya nich.. di kota saya ada salah satu vihara yg menyediakan altar sembahyang, di altar tertulis Tuhan Yang Maha Esa. posisinya di luar gedung sih.. jd sepertinya kalo dalam tradisi chinese itu menyembang dewa langit. yg mau saya tanyakan bukankah itu nggak mendidik? dan yg paling bikin saya heran, setiap tgl 1 dan 15 imlek byk yg cung² cep di vihara. bukankah seharusnya cung² cep lebih tepat di lakukan di kelenteng? kenapa dari pihak vihara nggak memberikan pemahaman yg bener kepada umat Buddhist?
ky`nya OOT deh, tp berhubung gak enak bikin thread mulu, admin or momod silahken di pisahkan kalo OOT.

 _/\_
"di kota saya ada salah satu vihara yg menyediakan altar sembahyang, di altar tertulis Tuhan Yang Maha Esa.posisinya di luar gedung sih.. jd sepertinya kalo dalam tradisi chinese itu menyembang dewa langit. yg mau saya tanyakan bukankah itu nggak mendidik? " --- Kota kamu ada di wilayah Republik Indonesia ga?  Kalo iya, apa yang ga mendidik?  Bukannya Rakyat Indonesia menjunjung KETUHANAN YANG MAHA ESA.  Uda pernah belajar Pancasila sebagai ideologi Republik Indonesia? 

"dan yg paling bikin saya heran, setiap tgl 1 dan 15 imlek byk yg cung² cep di vihara." --- OH...baru jadi Buddhis yah?  tgl 1 dan 15 imlek itu adalah hari uposatha, dimana di tradisi Buddhis dari jama Sang Buddha, para umat melakukan Puja Bhakti atau ritual keagamaan.

"bukankah seharusnya cung² cep lebih tepat di lakukan di kelenteng?"---Oh, gitu yah?  Emang kalo Buddhis ga pake hio?  Emang ga boleh cung2 cep di vihara yah?  Siapa yang larang?

"kenapa dari pihak vihara nggak memberikan pemahaman yg bener kepada umat Buddhist?"---Kamu ga ngomong ama pihak Vihara?  Kok malah ngomong ama kita-kita yang ga tau Vihara yang dimaksud ada dimana.  Emang yang bener apa sih?

Sorry...jawaban gue oot juga...

Offline hartono238

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 295
  • Reputasi: 8
Re: cung cung cep
« Reply #50 on: 06 August 2007, 05:22:59 AM »
bravo untuk bhante kita, yg selalu sama jika menjawab, santai, lugas, mudah dimengerti, dan tepat sasaran

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: cung cung cep
« Reply #51 on: 06 August 2007, 10:19:20 AM »
Benar, jawaban Bhante sangat bagus dan mengena. Anumodana untuk Bhante. Dhamma yang sungguh sangat bagus.

Metta,

Tan

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: cung cung cep
« Reply #52 on: 06 August 2007, 12:34:11 PM »
sering" maen kesini Bhante....  ^:)^

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #53 on: 08 August 2007, 03:05:45 PM »
moga² nggak OOT
mau tanya nich.. di kota saya ada salah satu vihara yg menyediakan altar sembahyang, di altar tertulis Tuhan Yang Maha Esa. posisinya di luar gedung sih.. jd sepertinya kalo dalam tradisi chinese itu menyembang dewa langit. yg mau saya tanyakan bukankah itu nggak mendidik? dan yg paling bikin saya heran, setiap tgl 1 dan 15 imlek byk yg cung² cep di vihara. bukankah seharusnya cung² cep lebih tepat di lakukan di kelenteng? kenapa dari pihak vihara nggak memberikan pemahaman yg bener kepada umat Buddhist?
ky`nya OOT deh, tp berhubung gak enak bikin thread mulu, admin or momod silahken di pisahkan kalo OOT.

 _/\_
"di kota saya ada salah satu vihara yg menyediakan altar sembahyang, di altar tertulis Tuhan Yang Maha Esa.posisinya di luar gedung sih.. jd sepertinya kalo dalam tradisi chinese itu menyembang dewa langit. yg mau saya tanyakan bukankah itu nggak mendidik? " --- Kota kamu ada di wilayah Republik Indonesia ga?  Kalo iya, apa yang ga mendidik?  Bukannya Rakyat Indonesia menjunjung KETUHANAN YANG MAHA ESA.  Uda pernah belajar Pancasila sebagai ideologi Republik Indonesia? 

"dan yg paling bikin saya heran, setiap tgl 1 dan 15 imlek byk yg cung² cep di vihara." --- OH...baru jadi Buddhis yah?  tgl 1 dan 15 imlek itu adalah hari uposatha, dimana di tradisi Buddhis dari jama Sang Buddha, para umat melakukan Puja Bhakti atau ritual keagamaan.

"bukankah seharusnya cung² cep lebih tepat di lakukan di kelenteng?"---Oh, gitu yah?  Emang kalo Buddhis ga pake hio?  Emang ga boleh cung2 cep di vihara yah?  Siapa yang larang?

"kenapa dari pihak vihara nggak memberikan pemahaman yg bener kepada umat Buddhist?"---Kamu ga ngomong ama pihak Vihara?  Kok malah ngomong ama kita-kita yang ga tau Vihara yang dimaksud ada dimana.  Emang yang bener apa sih?

Sorry...jawaban gue oot juga...

wah.. Banthe jawabnya tegas bgt..   ;D
thx Banthe emg baru jd Buddhist nich..  :P
mohon bimbingan Banthe  ^:)^

 _/\_

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: cung cung cep
« Reply #54 on: 27 November 2007, 01:20:55 PM »
menurut saya kenapa tdk kita manfaatkan agar umat kelenteng jadi mengerti dhamma. caranya disediakan vcd dan buku2 dhamma agar umat kelenteng mengerti dhamma dan pelan2 diarahkan. kan cara muda untuk membuat orang tertarik dgn Agama Buddha.

gimana menurut teman2?

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #55 on: 27 November 2007, 02:07:54 PM »
Pengunjung kelenteng rata2 orang tua, jarang sh orang tua yang betah baca buku dhamma... mending lewat vcd..

bukannya di vihara Buddhayana , tuhan YME kadang disebut dengan Sanghyang Adi Buddha?

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: cung cung cep
« Reply #56 on: 27 November 2007, 03:24:21 PM »
daripada berdebat mending umat awam yang cung cung cep diarahkan oleh Umat Buddha yang mengerti Dhamma agar mereka bisa mengerti tentang Hukum Karma, manfaat Berdana, dll sehingga mereka mempunyai pengertian yang benar tentang Agama Buddha dan tidak lari ke Agama tetangga yang lebih menjanjikan ini dan itu bila menemui masalah.
Kan hitung2 kitar Berdana Dhamma. Makanya bila ada Umat awam yang datang ke Vihara harus didekati dan jangan dicuekin :o)

Omithofo,
H
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #57 on: 27 November 2007, 03:57:58 PM »
Justru itu yg terjadi saat ini.. coba dh dateng ke vihara2 yang kita pada ga kenal orang2nya.. jarang2 ada yang negor, ngajak ngobrol , ngebaekin dh.. pali cuma negor say hello basa basi doang..

coba kalo agama tetangga, baru dateng udah diajak ngobrol, ditanya alamatnya, minggu depan ditawarin mau dijemput ga? kalo punya anak pasti ditawarin mau ikut jemputan sekolah minggu ato nggak, dll dh..

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: cung cung cep
« Reply #58 on: 27 November 2007, 03:59:03 PM »
menurut saya kenapa tdk kita manfaatkan agar umat kelenteng jadi mengerti dhamma. caranya disediakan vcd dan buku2 dhamma agar umat kelenteng mengerti dhamma dan pelan2 diarahkan. kan cara muda untuk membuat orang tertarik dgn Agama Buddha.
gimana menurut teman2?

IDE yang bagus....
Seperti Saya kenal dhamma juga lewat klenteng. Karena sering ke klenteng dan di situ ada yg berdana "Buku tanya jawab Bhante Uttamo" yg ada tertulis web Samaggiphala. Pas di kantor ada internet maka saya bisa membuka web tsb.
Bukunya juga bagus lho.

Btw.....Siapa yang mau berdana vcd dan buku2 tsb ya?  :-? :-? :-?

 _/\_  :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: cung cung cep
« Reply #59 on: 27 November 2007, 04:53:35 PM »
Justru itu yg terjadi saat ini.. coba dh dateng ke vihara2 yang kita pada ga kenal orang2nya.. jarang2 ada yang negor, ngajak ngobrol , ngebaekin dh.. pali cuma negor say hello basa basi doang..
coba kalo agama tetangga, baru dateng udah diajak ngobrol, ditanya alamatnya, minggu depan ditawarin mau dijemput ga? kalo punya anak pasti ditawarin mau ikut jemputan sekolah minggu ato nggak, dll dh..

Kalo mau ada orang yang negor, ngajak ngobrol , ngebaekin dh.....harusnya bermula dari diri kita sendiri dulu.... ^:)^ ^:)^ ^:)^

Jangan bedakan dengan agama tetangga, nanti akan timbul kecenderungan batin.

 _/\_  :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: cung cung cep
« Reply #60 on: 27 November 2007, 05:38:19 PM »
daripada berdebat mending umat awam yang cung cung cep diarahkan oleh Umat Buddha yang mengerti Dhamma agar mereka bisa mengerti tentang Hukum Karma, manfaat Berdana, dll sehingga mereka mempunyai pengertian yang benar tentang Agama Buddha dan tidak lari ke Agama tetangga yang lebih menjanjikan ini dan itu bila menemui masalah.
Kan hitung2 kitar Berdana Dhamma. Makanya bila ada Umat awam yang datang ke Vihara harus didekati dan jangan dicuekin :o)
Omithofo,
H

Ayo....mulai sekarang banyak-banyaklah berdana dhamma ato jadi marketing dhamma juga  :)

 _/\_   :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #61 on: 23 December 2007, 12:41:06 AM »
Pengunjung kelenteng rata2 orang tua, jarang sh orang tua yang betah baca buku dhamma... mending lewat vcd..

bukannya di vihara Buddhayana , tuhan YME kadang disebut dengan Sanghyang Adi Buddha?
gmn kalo bagi²in buku beyond belief di kelenteng² dan vihara² biar byk Buddhist KTP jd berniat belajar Buddhism  =))

pengalaman pribadi nich.. mgkn kalo tanpa beyond belief saya masih Buddhist KTP  :>-

 

anything