Terima kasih saya ucapkan kepada teman2 se- Dhamma yang sudah baik dan berkenan membalas.
Saya sudah berusaha untuk banyak memberikan nasehat dan mengajak nya menonton beberapa video di youtube mengenai ceramah Bhante yang kira2 isinya tentang dukkha, kematian, dan ketidak kekalan. Namun, setelah menonton, Bapak ini kembali dihinggapi perasaan, pikiran yang sama.
Nah, kemarin pas perayaan tahun baru, Bapak ini mendapatkan cerita bahwa alm si anak pulang atau mengunjungi temannya (yang semasa hidup selalu bermain bersama). Si teman dari si alm ini bercerita, beberapa kali alm mengunjungi dia, dan sempat meminta minum karena haus. Dimana ketika temannya memberikan minum seketika gelas itu terbang. Si Bapak ini kemudian menjadi bersedih kembali dan bingung.
Apakah itu memang terjadi atau khayalan anak2 semata?
Lalu, pertanyaan yang kedua. Jadi, kira2 seminggu atau sebulan sebelum si anak ini meninggal, si Bapak mendapatkan mimpi bahwa anaknya akan meninggal. Nah, kemudian dia bercerita kepada orang (setelah si anak meninggal), bahwa seharusnya ketika mendapatkan mimpi seperti itu, si Bapak harus sembahyang (ke tepekong, atau kelenteng, dll) agar mimpi itu tidak menjadi kenyataan. Pertanyaannya adalah kematian itu pasti, akan datang, tapi apakah bisa diundur? Seperti melawan takdir? Karena si Bapak ini percaya bahwa takdir bisa dilawan (diundur).
Terima kasih atas jawaban yang teman2 berikan, tetapi alangkah lebih baik jika disertakan sedikit pelajaran akan Dhamma, supaya baik saya maupun Bapak ini bisa lebih memperdalam Dhamma.