Bodhisatta langsung berbicara setelah lahir bukan hanya pada kelahirannya sebagai Pangeran Siddhattha, tetapi juga ketika Beliau terlahir sebagai Mahosadha Sang Bijaksana dan ketika Beliau terlahir sebagai Pangeran Vessantara. Dengan demikian ada tiga kelahiran di mana Bodhisatta langsung berbicara setelah terlahir.
Penjelasan singkat:
(1) Dalam kelahirannya sebagai Mahosadha Sang Bijaksana, Bodhisatta keluar dari rahim ibunya, sambil memegang sepotong kayu cendana yang diberikan oleh Dewa Sakka, raja dewa. Sang ibu yang menyaksikan benda yang dipegang oleh bayinya yang baru lahir bertanya, “Anakku, apa yang kau bawa di tanganmu?” “O Ibu, ini obat,” jawab Bodhisatta.
Demikianlah, Beliau pada mulanya diberi nama Osadha Kumara, yang artinya, “Putra Obat.” Obat itu dengan hati-hati disimpan dalam sebuah kendi. Semua pasien dengan berbagai penyakit seperti buta, tuli, dan dapat disembuhkan dengan obat tersebut, pasien pertama adalah ayahnya yang kaya raya, yang menderita sakit kepala disembuhkannya. Karena kemujaraban obat yang Beliau miliki, Bodhisatta kemudian dikenal sebagai Mahosadha, artinya, pemuda yang memiliki obat yang paling manjur.
(2) Dalam kelahiran Bodhisatta sebagai Raja Vessantara, ketika Beliau terlahir, Beliau mengulurkan tangan kanan dengan telapak tangan terbuka dan berkata, “O Ibu, apa yang engkau miliki dalam istana emasmu yang dapat kudanakan?” Sang ibu menjawab, “Anakku, Engkau terlahir untuk menjadi kaya raya di dalam istana emas ini.” Kemudian sang ibu meraih tangan anaknya yang terbuka dan menyerahkan sekantung uang senilai seratus keping perak. Demikianlah, Bodhisatta berbicara saat kelahirannya sebagai Raja Vessantara.
(3) Seperti yang telah diceritakan di atas, dalam kehidupan terakhirnya sebagai Pangeran Siddhattha, Bodhisatta mengucapkan seruan berani begitu Beliau lahir.
Ini adalah tiga kelahiran di mana Bodhisatta langsung berbicara setelah ibu-Nya melahirkan-Nya.
~RAPB I, pp. 440-441~