Halo salam kenal semua
saya tertarik untuk belajar agama buddha dan ingin sekali ke vihara ikut kebaktian dsb tetapi saya belum pernah sama sekali di umur saya yg sudah 20 tahunan ini .. mungkin ada teman2 di sini yg berdomisili di tangerang yang bisa bantu saya
sebenarnya orang tua saya buddha, kakak saya semua kr****n.. orang tua saya buddha tetapi ke vihara hanya hari2 besar saja . Pernah saya ikut papa saya ke vihara ketika masih kecil tetapi saya merasa bingung, karena yg orang tua saya lakukan adalah sembahyang di altar2.. jujur aja saya tidak mengerti bagaimana cara berdoa di agama buddha.. sejak kecil saya sekolah di sekolah kr****n, mgkn kalo ke gereja saya sudah sering .. kebanykan ajakan untuk ke gereja oleh teman2 .. tapi entah kenapa saya lebih tertarik untuk belajar agama buddha.. karena melihat di agama buddha perbuatan dan karma lebih penting daripada menyembah Tuhan itu sendiri
jujur saja di keluarga saya berbicara mengenai agama adalah hal tabu buat saya, jadi saya jarang sekali membicarakan tentang agama di keluarga. Saya ingign ikut kebaktian di vihara seperti belajar membaca parita dan mendengar ceramah2 dll tapi saya tidak tahu harus mulai dari mana.. mungkin teman2 di sini yg sering mengikuti kebaktian di vihara dll khususnya di daerah Tangerang bisa membantu saya untuk membimbing saya seperti mengajak saya untuk mengikuti kebaktian2 di vihara dsb
terima kasih.. salam
keluarga beragama spt itu bukan hal yg buruk.jika nara melihat
riwayat agung para buddha. selalu demikian siklusnya.
sebelum arahat sammasambuddha muncul, lokiya atau dunia ini
berada di telapak kaki gods, menurut ajaran mereka tentunya.
para brahmana, manusia yg paling dihormati raja karena kemampuan
batinnya, sangat menghormat gods.
karena mereka tahu langsung, jika meremehkan akibatnya spt apa.
para gods bisa membuat kerajaan hancur dalam satu malam jika murka,
harta benda bisa habis jika kena pastu mereka, nyawa putus dijalan
oleh kemarahan mereka.
kitab suci agama samaxx dan hindxx banyak bercerita mengenai ini.
setelah buddha mangkat, ajaran ini berkembang di jambudwipa.
ciri khasnya pujian, bhakti, moralitas, surga, dan menjunjung tinggi kesetiaan.
jika manusia setia kpd mereka, merekapun akan memenuhi janjinya
menolong lahir di alam mereka.
shg tidak salah jika ada toleransi kepada mereka.apalagi itu adalah
bagian dari keluarga sendiri.
kekuatan spt itu juga ada pada orang yg tekun belajar agama.
mereka bisa melihat jalan kehidupan orang lain, dimana mesti
diam, dimana mesti maju.
jika main main, pembimbingnya marah, habislah semua
investasi kebaikan yg dikumpulkan susah payah.
inilah yg disebut karma baik hancur.
apa yg dimilikinya. termasuk orang disekitarnya juga hancur.
namun ia selamat.
oleh karena itu nara,
jika nara masih pemula, buatlah batas dalam belajar agama buddha.
u pemula, pancasila dan buddhanusati sdh pokok.lebih dari cukup
jangan melewati batas tanpa pembimbing.
sbg terhindar dari kesalahan yg sebenarnya tidak perlu.
jika ada kesalahan, masih bisa minta maaf didepan altar buddha
di vihara.
nara, apakah agama itu kejam sekali dengan hukuman spt ini.
jawab sy tentu tidak kejam.
apa jadinya agama, jika ada salah interpretasi pada teks teks kuno
yg diwariskan ribuan tahun yg lalu.
jika itu terjadi, banyak orang generasi berikutnya yg mendapat
ajaran keliru akibat perbuatan tidak mereka sadari itu salah.
jika keluarga menghormati tuhxx, jangan dipersoalkan.
jangan diserang dengan teori karma dan perbuatan.
carilah teman divihara yg "sejenis" , dalam arti pindahan dari agama K itu.
kemudian lihatlah pada teman yg sedari kecil beragama buddha
diajak ortu ke vihara sekedar taruh bunga, pasang hio.
perbedaannya spt langit dan bumi.
nara,
yg pertama spt orang sakit hati dibooing pacar sekian tahun
yg kedua malah easy going, tiada beban.hidupnya lebih gembira.
jadikan yg kedua sbg contoh dan teladan.
jadikan yg kedua sbg contoh dan teladan.meskipun kelihatan spt
kerbau hidungnya diberi tali, namun batinnya bersih.
jika memang ada batasan, ia tahu kapan mesti bertanya dan
apa yg dikerjakan jika pembimbingnya diam saja.
jika suka sutta, tetap membuat batasan.
ini u umat biasa, u samana, u bhikkhu.
sbg tahu apa yg mesti dikerjakan dan apa yg belum dikerjakan.
yg membuat batasan tentu pembimbing yg benar.
jangan buat buat sendiri.
itu baru bijaksana.
selamat belajar agama buddha
selamat juga menjadi bagian dari keluarga yg harmoni
sekalipun agama berbeda