//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Arya Karniawan

Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 ... 20
16
Meditasi / Re: Ketemu setan
« on: 21 November 2019, 07:48:15 PM »
Cuekin aja (2)

17
Kesempatan Berbuat Baik / Anupubbikatha, Buddha Dhamma Secara Bertahap
« on: 20 November 2019, 04:01:34 PM »
Seseorang yang mengajarkan Dhamma adalah pemberi Tanpa-Kematian. (SN 1.42)

Mari mendanai biaya pencetakan dan distribusi buku *"Anupubbikatha, Buddha Dhamma Secara Bertahap"* .

Buku ini terdiri dari 20 bab yang berisi tematik Anupubbikatha (ajaran bertahap) dan Anupubbasikkha (praktek bertahap) *yang telah menjadi "bahan ajar" Sang Buddha dalam mengajarkan para siswaNya.* Buku ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam mempelajari Ajaran Buddha secara tepat dan bertahap.

 *"Selidikilah dengan saksama, perumah-tangga. Baik sekali bagi orang terkenal seperti engkau untuk menyelidiki dengan saksama." (MN 56)*

Anda dapat melihat sinopsis dan isi buku secara lengkap dalam versi E-Book di sini:

https://drive.google.com/file/d/17qIND4LiF45PfgGuFb8cDCk4XpDbaQAO/view?usp=drivesdk

Jika anda merasa buku ini sangat bermanfaat, anda dapat berkontribusi dalam mendukung biaya pencetakan dan distribusi dengan mentransfer dana anda menggunakan nominal akhiran "8" ke:

Rekening Bank BCA
Lily Suryani G
6600144179

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
1. Arya: 0896-3571-2084
2. Lily: 0811-9206-669

*Diantara dua jenis dana, dana Dhamma adalah yang terunggul. (AN 2.141)*

18
Petunjuk untuk tamu dan pengunjung / Re: User Group
« on: 09 September 2019, 01:50:58 PM »
No

19
Pengembangan DhammaCitta / Re: Make DC Forum Great Again
« on: 27 May 2019, 03:58:53 PM »
forum sebelah maksudnya kask** ?

gak, forum diskusi Buddhis lainnya

20
Pengembangan DhammaCitta / Re: Make DC Forum Great Again
« on: 26 May 2019, 11:38:19 AM »
Mungkin sebagian sedang menghindari ketagihan yang muncul  akibat pencerahan ketagihan.
Dan sebagian lagi sedang memurnikan noda2.

Dan sebagian lagi masih menyelidiki  gangguan.
 Tapi perpustakaan DC tetap ramai...

Dhamma sudah mudah di dapatkan sekarang beda dengan tahun2 berdiri nya DC.

Kalau hemat saya, biarkan saja berjalan apa adanya.

Biarkan "tenggelam" gitu?  :-?

21
Pengembangan DhammaCitta / Re: Make DC Forum Great Again
« on: 26 May 2019, 11:37:25 AM »
Udah gak jaman maen forum, gak real-time. Grup tele aja orgnya 4L doang yg aktif.

baah... 😂

22
Pengembangan DhammaCitta / Make DC Forum Great Again
« on: 25 May 2019, 07:14:34 AM »
Jujur dah lama gak berkunjung di forum ini... Forum ini tetap eksis walau sudah sangat ditinggalkan. Terkadang sesekali aku lihat ada satu dua orang yg cuma sekedar lihat2 forum. Dibandingkan dengan forum tetangga, forum ini seperti kuburan. Perlu adanya upaya untuk membuat forum ini kembali hidup. Ada saran? 😂

23
Wow... 👍

24
Kafe Jongkok / Intermezzo
« on: 10 December 2018, 06:43:11 AM »
Bangun tidur enaknya makan apa?  :-?

25
Diskusi Umum / Re: Anak Indigo Indonesia
« on: 01 December 2018, 07:42:11 AM »
yowis jelas...  ;D
kalo selalu tepat, doi pasti uda jadi crazy rich...

misalnya yang gampang aja deh: ramalin no lotere yang menang.
menang sekali uda dapet ratusan juta rupiah.
terus langsung "all in" buat yang kedua, dari ratusan rupiah berubah jadi milyaran bahkan triliunan...  :P

SGP 4D 😂😂😂

26
Perkenalan / Re: Penyerahan Masa Remaja
« on: 29 November 2018, 11:27:42 PM »
Penyerahan maksudnya?

27
Diskusi Umum / Re: Anak Indigo Indonesia
« on: 27 November 2018, 07:36:01 AM »
Kalo dia bisa melihat masa depan, kenapa dia gak memperingatkan org2 akan terjadi gempa di Palu?

Gak semua ramalan Indihome itu tepat... 😗

28
Diskusi Umum / Re: Tradisi India dan Bumi Bulat
« on: 26 November 2018, 04:12:05 PM »
Sedikit pendahuluan, Tulisan ini memiliki kesamaan dari sumber lain yang juga menggunakan penggeseran istilah "parimandala", dan dari sumber yang sama juga, yaitu Satapatha Brahmana; juga nuansa apologetic yang kental. Klaim dari aneka pihak religius dengan format "ilmu modern X sudah ada di kitab Y, Z tahun sebelum Sains menemukan" adalah hal yang sangat umum ditemukan. Bagi orang awam yang asing dengan studi literatur historis ataupun sains, prinsip logika sederhana dapat dipakai untuk menguji kebenarannya, yaitu merumuskan pertanyaan berikut:

1. Jika sudah dituliskan Z tahun sebelumnya, apakah ada aplikasi teknologi tersebut dalam masyarakat tempat teknologi itu ditemukan? Contoh: jika ada klaim "listrik ditemukan 3000 tahun lalu di wilayah tertentu, apakah kemudian ada aplikasi apapun yang berkenaan dengan listrik misalnya lampu, blender, atau mesin bentuk sederhana apapun?
Jika teknologi abad modern dikatakan telah ditemukan oleh pihak tertentu di masa lampau tapi kehidupan masyarakat tersebut tidak terimbas dari penemuan tersebut dan tetap seperti jaman batu, kemungkinan besar adalah klaim semata.

2. Jika sudah dituliskan, apakah ada dampak terhadap kehidupan dan budaya di sana pada waktu itu, dalam bidang lain, misalnya penggambaran dalam kesenian; bahasan dalam literatur lain yang merespon "penemuan" tersebut; atau misal dalam hal klaim geodesy seperti tulisan di atas, kemudian muncul pengukuran diameter dunia, pemetaan benua dan samudra, penjelasan iklim dan musim, perbedaan zona waktu, dan lain-lainnya.
Jika pengetahuan dikatakan telah diketahui oleh pihak tertentu di masa lampau, tapi tidak ada reaksi dan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan apapun, tidak memicu sebuah kemajuan dalam bentuk apapun, maka kemungkinan besar juga itu hanya klaim belaka.


Parimaṇ­ḍala

Sepertinya istilah mandala adalah umum dan merujuk pada bentuk lingkaran. Bagi yang asing dengan istilah ini, silahkan baca-baca.

Bagaimana dengan parimandala? Apakah berbeda? Dalam DN 30. Lakkhanasutta terdapat istilah ini:
"...nigrodha­parimaṇ­ḍalo hoti, yāvatakvassa kāyo tāvatakvassa byāmo yāvatakvassa byāmo tāvatakvassa kāyo..."
"...His proportions have the symmetry of the banyan-tree: the length of his body is equal to the compass of his arms, and the compass of his arms is equal to his height..."
Penjelasan di sini adalah panjang kedua tangan terentangkan adalah sama dengan tinggi badannya. Di sini jelas bahwa yang disinggung adalah proyeksi dua dimensi seperti dalam Vitruvian Man oleh Leonardo da Vinci (perhatikan bahwa proporsi nigrodhaparimandala yang adalah ciri manusia besar adalah berbeda dengan Vitruvian Man yang mewakili orang kebanyakan). Jika parimandala di sini diseret ke bahasan 3 dimensi menjadi bentuk bola, tentu dapat dibayangkan seorang Buddha memiliki proporsi seperti Pac-man, yang sepertinya amat sangat kecil kemungkinannya.

Dalam Vinaya, Sekkhiya, juga ada istilah ini, saya tidak yakin persisnya, namun sepertinya merujuk pada jubah yang dipakai membalut/melingkari tubuh secara menyeluruh. Kalau ada yang bisa info, silahkan bantu.

Istilah ini bukanlah khas Buddhis. Dalam tradisi Jainisme, misalnya postur tubuh demikian adalah salah satu dari 6 jenis ukuran simetri tubuh yang disebabkan oleh samsthana nama-karma.[1] Dijelaskan bahwa bagian atas tubuh berkembang sempurna, namun bagian bawah tidak, sehingga kaki dan lengan memiliki panjang yang sama. (Ini yang memberikan gambar lebih jelas mengenai perbedaan Vitruvian Man dan Lakkhanasutta.) Dalam Tradisi Hindu, postur demikian dianggap sebagai tanda manusia luar biasa.[2]

Aneka teks mengenai seni dan desain dalam Shilpa Sastra membahas bentuk ini, dan menurut Wisdomlib,  Dharma-saṃgraha (section 34) karya Nagarjuna memasukannya ke salah satu dari 20 bentuk objek.

Singkat kata, seperti mandala, istilah parimandala merujuk pada bentuk lingkaran, bukan bola.

Bagaimana dengan istilah "Bhugolo"? Benar, itu adalah bola dan disebutkan dalam Surya Siddhanta, literatur abad 3-4 Masehi. Namun tidak istimewa sebab 500 tahun sebelumnya, di dunia Hellenistik sudah ada bahkan usaha perhitungan keliling bumi. Juga, walaupun menggambarkan bumi secara bulat, namun menggunakan prinsip geosentris di mana bumi adalah diam, dan matahari dan bulan yang mengelilingi. 
Secara singkat bisa dibaca sejarah perkembangan ide bumi bulat.


[1] J. Jaini. Outline of Jainism. Cambridge University Press. p.34
[2] J. Roy. Theory of Avatāra and Divinity of Chaitanya. Atlantic Publishers & Distributors (P) Limited.



Matahari tenggelam di satu bagian, maka terbit di bagian lain

Untuk yang awam dengan kosmologi India kuno (Hindu, Jain, Buddhis), bisa baca-baca tentang gunung Mahameru dulu. Ini adalah gunung sebagai pusat dari dunia yang berbentuk piring. Dalam kosmologi Buddhis setiap cakkavala terdiri dari Mahameru sebagai pusatnya, lalu dikelilingi pegunungan yang lebih kecil dan hutan, kemudian samudera luas. Di piringan bagian utara Mahameru terdapat benua Uttarakuru, sedangkan di selatan, barat, dan timur ada Jambudīpa, Aparagoyāna, dan Pubbavideha. Benua ini adalah mengambang di atas permukaan air seperti dijelaskan dalam DN 16. Air tidak tumpah ke luar angkasa karena setiap cakkavala dibatasi pegunungan melingkar yang menutup samudera, cakkavālasilā. Silahkan baca di sini untuk lengkapnya, sekaligus sumber rujukan.

Sumber paralel dari Abhidharma Sarvastivada lebih detail menggambarkan mengenai struktur ini. Bagi yang berminat bisa buka di sini, hal. 45 untuk bab dunia, atau hal. 49 untuk langsung lihat gambarnya. Di sini kita bisa lebih jelas mengapa matahari terbit di satu tempat berarti tenggelam di tempat lain: karena terbenam di balik Mahameru.

Itu juga menjelaskan frasa "candimasūriyā pariharanti, disā bhanti virocanā" dalam AN 3.80 yang mengatakan bulan dan matahari (di sini digabung dalam kata majemuk/dvandva) mengelilingi (Mahameru). Sejauh jangkauan cahayanya itulah adalah satu "sistem dunia". Proporsi besar matahari dan bulan yang hampir sama besar itu juga dikuatkan dalam Visuddhimagga (VII.44) yang menyebutkan lingkar bulan adalah 49 Yojana dan matahari 50 Yojana. Hanya selisih 2% saja. Menurut sains modern, radius matahari sekitar 696 ribu KM, 40.000% lebih besar dari bulan yang hanya sekitar  1.7 ribu KM saja.



Bonus: suara merambat di angkasa luar

Saya tertarik membahas bagian ini sebab polanya sering ditemukan: 

1. Kitab suci mengatakan sesuatu yang secara pengetahuan adalah tidak mungkin.
Kitab suci: Buddha bisa memperdengarkan suara sampai ke 1000 dunia.
Sains: suara tidak merambat di vakum.

2. Cari pembenaran yang mirip dan judulnya sepertinya mendukung argumen:
* Menurut headline Telegraph sepertinya menggambarkan adanya suara (musik) di angkasa yang didengar Astronot Apollo 10.

* Menurut headline gizmodo ada suara di luar angkasa.

3. Masukkan link dengan headline yang sepertinya mendukung, sehingga membenarkan kitab suci.
--

Menurut saya, jika penulis tidak paham apa isi berita tersebut dan bagaimana mekanisme gelombang suara di ruang angkasa, maka bisa dinilai penulis tersebut adalah orang yang lompat pada kesimpulan tanpa paham isi sumber yang dicantumkannya. Tetapi jika penulis paham isi berita tersebut dan menggiring opini dengan headline berita, maka penulis tersebut adalah seorang penipu. 


[TL;DR] Headline 1: yang didenger di radio astronot adalah interference/gangguan gelombang;
Headline 2: gelombang suara normal terendah yang kita dengar: panjang gelombang 17m, osilasi 20x dalam 1 detik, sementara di ruang angkasa panjang gelombang hitungan tahun cahaya, osilasi 1x dalam jutaan tahun.

Saran untuk pembaca: Bacalah yang kritis, tidak membuta dalam menerima/menolak.

 :jempol: :jempol:

29
Buddhisme Awal / Mahāsaṅghika Bhikṣu Prātimokṣa
« on: 12 November 2018, 10:30:25 AM »
Mahāsaṅghika Bhikṣu Prātimokṣa telah selesai diterjemahkan... ^_^

...
1. Apa baiknya hidup bagi ia yang menutupi batinnya dengan jaring ākuśalamūla, seperti awan-awan tinggi menutupi langit? Dan hidup adalah sangat baik bagi ia yang dengan cepat membawa jaring ākuśalamūla menuju kehancuran di sini, seperti kegelapan yang terkena matahari.

2. Apa gunanya Poṣadha bagi ia yang bertindak dengan Śīlā yang rendah? Ia yang telah jatuh ke dalam jaring usia tua dan kematian dimakan oleh spekulasi tentang keabadian. Dan Poṣadha memiliki tujuan bagi ia yang bertindak dengan Śīlā yang tanpa cacat; ia yang mengakhiri usia tua dan kematian, sebagai penguasa diri menghancurkan Mara dalam pemutusan.

3. Apa gunanya Poṣadha bagi ia yang tidak tahu malu, ia yang telah melanggar Śīlā perilaku baik, yang cenderung dalam penghidupan salah, dan ia yang berbicara seolah-olah abadi? Dan Poṣadha memiliki tujuan bagi ia yang terkendali, yang mengikuti Śīlā perilaku baik, yang cenderung dalam penghidupan benar, dan yang teguh kepada Śīlā yang murni.

4. Apa gunanya Poṣadha bagi ia yang tindakannya adalah Śīlā yang jahat; ia yang terbuang dari Ajaran Sang Guru seperti mayat dari lautan? Dan Poṣadha memiliki tujuan bagi ia yang telah diinstruksikan di sini di tiga dhatu, yang bertangan bersih dan pikiran yang terbebaskan, seperti langit.

5. Apa gunanya Poṣadha bagi ia yang enam organ indranya tidak dijaga secara terus menerus, yang telah jatuh ke alam Mara, dan yang merusak perbuatan benar? Dan Poṣadha memiliki tujuan bagi ia yang enam organ inderanya dijaga dengan baik secara terus menerus, ia yang terbebaskan oleh Instruksi Sang Guru, dan ia yang cenderung dalam Ajaran dalam Instruksi Sang Penakluk.

6. Apa gunanya Poṣadha bagi ia yang mengatakan Śīlā [baik]nya sendiri, tetapi ia juga mengatakan Śīlā yang buruk dari sesama Brahmacari, pria, dewa, dan Sang Guru? Dan Poṣadha memiliki tujuan bagi ia yang memiliki Śīlā yang tidak dianggap tercela, yang selalu berbicara dengan berhati-hati tentang yoga dunia dengan para dewanya.

7. Apa gunanya Poṣadha bagi ia yang telah berpaling dari Ajaran Sang Guru; kepada ia yang malang dan lima pelanggaran dipraktekkan? Dan Poṣadha memiliki tujuan bagi ia yang berdiri dalam Ajaran Sepuluh Kekuatan Nya, Ia Yang Tercerahkan Sempurna, Ia Yang Maha Melihat, dan yang berjalan di jalan cinta.

8. Sekarang ada Poṣadha bagi ia yang memiliki hati Sang Guru, Dharma, dan Saṃgha, dan yang belum meninggalkan disiplin, pembabaran, hidup bersama, kepuasan, dan Instruksi Sang Guru. Ada pengetahuan yang tidak terkondisi bagi ia yang telah mendatangi Raja Dharma.

9. Ia yang terus-menerus murni [menerima bantuan] tangan dan Poṣadha. Ia yang terus menerus murni dan berprilaku yang tidak tercela [kepada] Saṃgha.

10. Selama inti dari Saṃgha tidak terancam sehubungan dengan Prātimokṣa Sūtra, selama itulah Dharma Sejati dan persatuan di dalam Saṃgha berdiri.

11. Selama ada para pengajar ahli yang menjelaskan dan memahami Permata Dharma, selama itulah Dharma Sejati berdiri, demi kesejahteraan seluruh dunia.

12. Karena itulah, engkau harus bersatu bersama dalam keharmonisan, bermartabat, melayani satu sama lain, dan memahami Raja Dharma. Dukacita secara permanen ditaklukkan di dalam kondisi Nirvana.
...

Nb: Mengingat ini adalah terjemahan dengan sumber padanan yang terbatas, saya sudah mengoptimalkan teks terjemahan sebaik mungkin. Jika terdapat kesalahan dalam terjemahan, silahkan adukan ke saya... :)

https://drive.google.com/open?id=1d0-jbg3R9gaNv5wURJhsQnTbCi_qHHzM

30
Keluarga & Teman / Re: minta saran
« on: 10 November 2018, 08:14:28 AM »
halo...saya ingin minta saran bagaimana menyingkapi ketidakadilan? Sehari2 hak kita diambil cuma bisa melihat tanpa bisa berbuat apa2, bagaimana cara menyingkapinya? thx

boleh diceritakan lebih lanjut?

Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 ... 20