//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Asli?  (Read 41935 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: Asli?
« Reply #45 on: 11 September 2007, 09:23:27 PM »

Yah.. kembali ke pengertiannya masing masing.. obat batuk A,B,C jika tidak mengandung formalin / zat berbahaya yah tidak terlalu fatal..

Tapi jika mengandung formalin / zat berbahaya baru lah itu selayaknya jelas di pantau kalo perlu di cabut izin beredar karena bisa membahayakan pengguna

Saat ini sesuatu yg dianggap "benar" atau "asli" akan dicap "egois" oleh pihak lain sebab batasan ke-"aslian" sudah buram atau bahkan hampir tidak ada.. berbeda pada kisah di jaman sang buddha..(sejauh yg saya baca di sutta).. jika saat itu ada yg salah.. buddha masih bisa langsung menegur.. tapi di saat sekarang kalo ada yg menegur.. pasti balasan yg di terima "ELO SIAPA??"  :-?

"Tapi jika mengandung formalin / zat berbahaya baru lah itu selayaknya jelas di pantau kalo perlu di cabut izin beredar karena bisa membahayakan pengguna"---Lah...ya cuma "jika" aja kok.  Selama ini juga ga berbahaya.

"Saat ini sesuatu yg dianggap "benar" atau "asli" akan dicap "egois" oleh pihak lain sebab batasan ke-"aslian" sudah buram atau bahkan hampir tidak ada."---Yah...sesuatu kalau benar/asli, mau dilebelin apa aja juga ga masalah.

"berbeda pada kisah di jaman sang buddha..(sejauh yg saya baca di sutta).. jika saat itu ada yg salah.. buddha masih bisa langsung menegur.. "---Oh gitu...Wuah...kalau gitu, percuma aja Ajaran hukum Kamma, karena kalau ga ada (Buddha) yang menegur, umat buddha bisa berbuat seenaknya.  Bukannya seperti anak kecil yang beginian ini?

"tapi di saat sekarang kalo ada yg menegur.. pasti balasan yg di terima "ELO SIAPA??"  :-? "---ya yang "pasti" jawab begini ini siapa?  Wuah...kurang sopan juga itu orang. 

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: Asli?
« Reply #46 on: 11 September 2007, 09:39:37 PM »
Kebanyakan yg sembuh jarang turun gunung (^_^)
Wuah wuah...mungkin yang sembuh dari batuk itu takut kena virus batuk lagi di kota, kali.

Sang Buddha ngajar di kota, desa, perjalanan dan di mana-mana.  Sang Buddha juga meminta 60 Arahat pergi ke segala penjuru dan tidak berjalan bersamaan.  Dhamma ada dimana-mana, tidak hanya di tempat sunyi atau di tempat ramai saja. 

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: Asli?
« Reply #47 on: 12 September 2007, 09:07:58 AM »
"Tapi jika mengandung formalin / zat berbahaya baru lah itu selayaknya jelas di pantau kalo perlu di cabut izin beredar karena bisa membahayakan pengguna"---Lah...ya cuma "jika" aja kok.  Selama ini juga ga berbahaya.

"Saat ini sesuatu yg dianggap "benar" atau "asli" akan dicap "egois" oleh pihak lain sebab batasan ke-"aslian" sudah buram atau bahkan hampir tidak ada."---Yah...sesuatu kalau benar/asli, mau dilebelin apa aja juga ga masalah.

"berbeda pada kisah di jaman sang buddha..(sejauh yg saya baca di sutta).. jika saat itu ada yg salah.. buddha masih bisa langsung menegur.. "---Oh gitu...Wuah...kalau gitu, percuma aja Ajaran hukum Kamma, karena kalau ga ada (Buddha) yang menegur, umat buddha bisa berbuat seenaknya.  Bukannya seperti anak kecil yang beginian ini?

"tapi di saat sekarang kalo ada yg menegur.. pasti balasan yg di terima "ELO SIAPA??"  :-? "---ya yang "pasti" jawab begini ini siapa?  Wuah...kurang sopan juga itu orang. 

"Tapi jika mengandung formalin / zat berbahaya baru lah itu selayaknya jelas di pantau kalo perlu di cabut izin beredar karena bisa membahayakan pengguna"---Lah...ya cuma "jika" aja kok.  Selama ini juga ga berbahaya.

me :
Engga berbahaya ya bhante?? hmm.. kalo ga berbahaya mungkin ajaran buddha masih sangat jelas dan tidak ada perbedaan pandangan.. mengenai pengertian nibana/nirwana saja sudah rancu antara A/B/C padahal itu tujuan utama para buddha, hakikat ke-buddhaan aja belum jelas kalo masih terlahir atau tidak.. berwujud atau tidak.. dan kalo di pertegas maka pasti saja perselisihan muncul

---------
"Saat ini sesuatu yg dianggap "benar" atau "asli" akan dicap "egois" oleh pihak lain sebab batasan ke-"aslian" sudah buram atau bahkan hampir tidak ada."---Yah...sesuatu kalau benar/asli, mau dilebelin apa aja juga ga masalah.

me:
Kalo dibelain juga bingung ngebelain yg mana?? (^_^) abis kalo di bilang A adalah yg paling mendekati.. pasti muncul "ah itu kan pendapat anda" (^_^).. trus kalo di belain juga pasti terlintas akan muncul lobha, dosa, moha tanpa disadari kalo pelatihan dirinya kurang

-------
"berbeda pada kisah di jaman sang buddha..(sejauh yg saya baca di sutta).. jika saat itu ada yg salah.. buddha masih bisa langsung menegur.. "---Oh gitu...Wuah...kalau gitu, percuma aja Ajaran hukum Kamma, karena kalau ga ada (Buddha) yang menegur, umat buddha bisa berbuat seenaknya.  Bukannya seperti anak kecil yang beginian ini?

me:
Frankly speeking.. ternyata realitanya seperti itu dan tidak jarang yg sadar akan hukum kamma.. jangankan umat awam beberapa anggota sangha-pun tidak sedikit yg seperti itu (tanpa maksud negatif)..  jika tidak seperti realita pastilah sudah banyak para arahat yg bermunculan dan tidak mungkin ajaran buddha terpecah menjadi beberapa aliran

----
"tapi di saat sekarang kalo ada yg menegur.. pasti balasan yg di terima "ELO SIAPA??"  :-? "---ya yang "pasti" jawab begini ini siapa?  Wuah...kurang sopan juga itu orang. 

me:
Siapa pun yg merasa tidak sejalan pemahamannya akan menjawab sepert itu.. dan kurang sopan kan kalo diucapkan (^_^) kalo tidak diucapkan siapa yg tau??
« Last Edit: 12 September 2007, 02:25:45 PM by Radi_muliawan »
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: Asli?
« Reply #48 on: 12 September 2007, 09:11:26 AM »
Kebanyakan yg sembuh jarang turun gunung (^_^)
Wuah wuah...mungkin yang sembuh dari batuk itu takut kena virus batuk lagi di kota, kali.

Sang Buddha ngajar di kota, desa, perjalanan dan di mana-mana.  Sang Buddha juga meminta 60 Arahat pergi ke segala penjuru dan tidak berjalan bersamaan.  Dhamma ada dimana-mana, tidak hanya di tempat sunyi atau di tempat ramai saja. 

Jika demikian bhante bukankah sudah waktunya yg sudah sembuh dari batuk menjelajah kembali untuk memutarkan roda dhamma kepada kami yg membutuhkan tanpa harus kebingungan mencari atau bahkan harus "masuk hutan" ;)
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Asli?
« Reply #49 on: 12 September 2007, 10:46:04 AM »
 [at] atas gw
masalahne..ada gk yg 100% sembuh? ;D ...

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Asli?
« Reply #50 on: 12 September 2007, 11:03:21 AM »
Quote
masalahne..ada gk yg 100% sembuh?

Ada baiknya kamu beli dulu alat ukurnya di Harco Glodok, ntar kita ukur bareng2  ^-^ :))
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: Asli?
« Reply #51 on: 12 September 2007, 02:27:41 PM »
Quote
masalahne..ada gk yg 100% sembuh?

Ada baiknya kamu beli dulu alat ukurnya di Harco Glodok, ntar kita ukur bareng2  ^-^ :))

hehe kalo nyari alat ukurnya di glodok entar jadi minta korting.. "cing cai lah sama hopeng"  :))
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: Asli?
« Reply #52 on: 12 September 2007, 02:31:06 PM »
[at] atas gw
masalahne..ada gk yg 100% sembuh? ;D ...

Yah kalo 100% kaga ada.. 90% juga oke setidaknya udah melewati rata2 minimum.. kurang 10% mah masih di maklumi karena masih terikat sama yg namanya nama/rupa  :D  (gw dapet itungan persentase dari mana coba.. hehe)
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Asli?
« Reply #53 on: 12 September 2007, 03:47:36 PM »
Numpang kutipan dari film Fearless:

Teh kualitas tinggi dan teh kualitas rendah sama2 tumbuh bersama, mereka tidak membedakan mana yang kualitas tinggi dan mana yang kualitas rendah. Yang memberi label kualitas tinggi dan kualitas rendah adalah manusia sendiri.

Begitu pula dengan ilmu bela diri. Tidak ada ilmu bela diri yang lebih tinggi atau lebih rendah. Yang membedakan adalah kemampuan manusia untuk menguasai bela diri. Kompetisi bela diri adalah sarana untuk mengetahui kemampuan masing-masing orang dalam menguasai bela diri, bukan untuk membandingkan tinggi-rendahnya ilmu bela diri.

Barangkali jika diaplikasikan pada topik ini, menjadi:

Semua aliran tradisi Buddhisme tidak membedakan mana yang asli dan mana yang palsu. Yang memberi label asli dan palsu adalah manusia sendiri. Dan yang paling penting di sini adalah bukan membedakan asli-palsunya suatu aliran, melainkan bagaimana kita sebagai manusia menguasai ajaran Buddhisme. Yang dimaksud dengan menguasai di sini adalah menguasai baik secara teori dan praktek.

Saya mengetahui bahwa banyak juga orang-orang yang mempunyai tingkat spiritual tinggi di luar tradisi Theravada, misalnya Zen, Tantrayana, dll.. Bahkan saya juga mengetahui bahwa ada orang-orang yang memiliki tingkat spiritual tinggi walaupun mereka tidak meng-klaim diri mereka sebagai Buddhis. Saya memang tidak dapat "membaca" batin seseorang, tapi saya bisa menerka kualitas batin seseorang dari sikap, ucapan, dan perbuatannya.

Apapun keyakinan kita, dari tradisi apapun kita, yang paling penting adalah bagaimana kita menguasainya dan mengaplikasikannya dalam hidup sehari-hari..

Jadi, apakah Theravada itu asli atau bukan? So what gitu lho..  ^-^
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Asli?
« Reply #54 on: 12 September 2007, 03:53:06 PM »
Quote
Semua aliran tradisi Buddhisme tidak membedakan mana yang asli dan mana yang palsu. Yang memberi label asli dan palsu adalah manusia sendiri. Dan yang paling penting di sini adalah bukan membedakan asli-palsunya suatu aliran, melainkan bagaimana kita sebagai manusia menguasai ajaran Buddhisme. Yang dimaksud dengan menguasai di sini adalah menguasai baik secara teori dan praktek.

Setuju!
Masih banyak hal yang bisa dibicarakan untuk meningkatkan pemahaman Dhamma kita. Pembicaraan / diskusi yg bersifat menambah wawasan atau analisa antar aliran sih ok, tetapi persengketaan / saling klaim antar aliran sebaiknya dihindarkan, dan posting2 yang mengandung hatred sebaiknya dihindarkan. Semoga hal ini jadi pemikiran bagi pengelola milis ini.

Salam,
Suchamda
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Asli?
« Reply #55 on: 12 September 2007, 03:55:46 PM »
"tapi saya bisa menerka kualitas batin seseorang dari sikap, ucapan, dan perbuatannya." bukannya sama dengan "memberi label kualitas tinggi dan kualitas rendah adalah manusia sendiri"


Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Asli?
« Reply #56 on: 12 September 2007, 04:42:54 PM »
"tapi saya bisa menerka kualitas batin seseorang dari sikap, ucapan, dan perbuatannya." bukannya sama dengan "memberi label kualitas tinggi dan kualitas rendah adalah manusia sendiri"

Betul!  ;D

Sama seperti memberi label, makanan ini lezat atau hambar atau tidak enak, musik ini merdu atau sumbang, aroma ini harum atau bau, kaya-miskin, untung-rugi, cantik-jelek, tua-muda, terpuji-tercela, dsb.. dsb..

Tampaknya sebagian besar manusia memang masih terikat dengan label2 ini (kalau mau jujur)..
Kalau mau makan, kita mencari yang lezat kan?
Kalau mau dengar lagu / musik, kita mencari yang merdu kan?
Kalau mau beli parfum, kita mencari yang harum kan?
dsb.. dsb..  ^-^

Menurut saya sih sah2 saja memberi label..
Asalkan tetap menghargai yang lainnya..

Lagipula maksud saya memberi label "kualitas batin yang tinggi" pada posting sebelumnya hanya untuk memberitahu bahwa orang-orang baik juga terdapat pada keyakinan lain.. Itu saja. Tanpa bermaksud lainnya..
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: Asli?
« Reply #57 on: 12 September 2007, 10:35:24 PM »

"Tapi jika mengandung formalin / zat berbahaya baru lah itu selayaknya jelas di pantau kalo perlu di cabut izin beredar karena bisa membahayakan pengguna"---Lah...ya cuma "jika" aja kok.  Selama ini juga ga berbahaya.

me :
Engga berbahaya ya bhante?? hmm.. kalo ga berbahaya mungkin ajaran buddha masih sangat jelas dan tidak ada perbedaan pandangan.. mengenai pengertian nibana/nirwana saja sudah rancu antara A/B/C padahal itu tujuan utama para buddha, hakikat ke-buddhaan aja belum jelas kalo masih terlahir atau tidak.. berwujud atau tidak.. dan kalo di pertegas maka pasti saja perselisihan muncul

---------
"Saat ini sesuatu yg dianggap "benar" atau "asli" akan dicap "egois" oleh pihak lain sebab batasan ke-"aslian" sudah buram atau bahkan hampir tidak ada."---Yah...sesuatu kalau benar/asli, mau dilebelin apa aja juga ga masalah.

me:
Kalo dibelain juga bingung ngebelain yg mana?? (^_^) abis kalo di bilang A adalah yg paling mendekati.. pasti muncul "ah itu kan pendapat anda" (^_^).. trus kalo di belain juga pasti terlintas akan muncul lobha, dosa, moha tanpa disadari kalo pelatihan dirinya kurang

-------
"berbeda pada kisah di jaman sang buddha..(sejauh yg saya baca di sutta).. jika saat itu ada yg salah.. buddha masih bisa langsung menegur.. "---Oh gitu...Wuah...kalau gitu, percuma aja Ajaran hukum Kamma, karena kalau ga ada (Buddha) yang menegur, umat buddha bisa berbuat seenaknya.  Bukannya seperti anak kecil yang beginian ini?

me:
Frankly speeking.. ternyata realitanya seperti itu dan tidak jarang yg sadar akan hukum kamma.. jangankan umat awam beberapa anggota sangha-pun tidak sedikit yg seperti itu (tanpa maksud negatif)..  jika tidak seperti realita pastilah sudah banyak para arahat yg bermunculan dan tidak mungkin ajaran buddha terpecah menjadi beberapa aliran

----
"tapi di saat sekarang kalo ada yg menegur.. pasti balasan yg di terima "ELO SIAPA??"  :-? "---ya yang "pasti" jawab begini ini siapa?  Wuah...kurang sopan juga itu orang. 

me:
Siapa pun yg merasa tidak sejalan pemahamannya akan menjawab sepert itu.. dan kurang sopan kan kalo diucapkan (^_^) kalo tidak diucapkan siapa yg tau??
"Engga berbahaya ya bhante?? hmm.. kalo ga berbahaya mungkin ajaran buddha masih sangat jelas dan tidak ada perbedaan pandangan.. mengenai pengertian nibana/nirwana saja sudah rancu antara A/B/C padahal itu tujuan utama para buddha, hakikat ke-buddhaan aja belum jelas kalo masih terlahir atau tidak.. berwujud atau tidak.. dan kalo di pertegas maka pasti saja perselisihan muncul"---pengertian nibbana/nirvana yang berbeda sudah muncul saat sang Buddha masih hidup.  Beliau toh ga mempermasalahkan itu.

"Kalo dibelain juga bingung ngebelain yg mana?? (^_^) abis kalo di bilang A adalah yg paling mendekati.. pasti muncul "ah itu kan pendapat anda" (^_^).. trus kalo di belain juga pasti terlintas akan muncul lobha, dosa, moha tanpa disadari kalo pelatihan dirinya kurang"---Apa perlu dibelain?  Ajaran sang Buddha itu luas kok.  Kalo cuma tau yang A ato yang B aja ato yang C aja...wuah...pengetahuan kita sempit.

"Frankly speeking.. ternyata realitanya seperti itu dan tidak jarang yg sadar akan hukum kamma.. jangankan umat awam beberapa anggota sangha-pun tidak sedikit yg seperti itu (tanpa maksud negatif)..  jika tidak seperti realita pastilah sudah banyak para arahat yg bermunculan dan tidak mungkin ajaran buddha terpecah menjadi beberapa aliran"----Welcome to Buddhism.

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: Asli?
« Reply #58 on: 12 September 2007, 10:37:51 PM »
Jika demikian bhante bukankah sudah waktunya yg sudah sembuh dari batuk menjelajah kembali untuk memutarkan roda dhamma kepada kami yg membutuhkan tanpa harus kebingungan mencari atau bahkan harus "masuk hutan" ;)
Ya...tanya sendiri yang sudah sembuh...lah aku masi gila kok...

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: Asli?
« Reply #59 on: 13 September 2007, 07:44:22 AM »
Jika demikian bhante bukankah sudah waktunya yg sudah sembuh dari batuk menjelajah kembali untuk memutarkan roda dhamma kepada kami yg membutuhkan tanpa harus kebingungan mencari atau bahkan harus "masuk hutan" ;)
Ya...tanya sendiri yang sudah sembuh...lah aku masi gila kok...
Wah bhante aja bilang masih gila gimana saya umat awam  ;D gila setengah mati batuk kronis hampir TBC  ;)
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti