//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - Satria

Pages: [1] 2
1
Kafe Jongkok / Hantu Lukisan
« on: 28 July 2011, 03:49:42 PM »

Terdengar sebuah tangisan yang memilukan, ketika aku berjalan melewati sebuah lukisan. Aku menoleh ke kiri dan ke kanan, mencari sumber suara itu. Tangisan itu berhenti, dan aku tidak melihat seorangpun yang sedang menangis. Akupun melangkahkan kaki lagi, tapi kemudian tangisan itu terdengar lagi, bahkan dengan nada memelas meminta tolong.

Suara tangisan itu terdengar sayup-sayup seperti jauh tapi dekat, seperti teriakan orang yang berteriak di bawah bantal, terdengar samar, tapi bila diperhatikan amatlah jelas bahwa itu sebuah tangisan. Terdorong oleh rasa penasaran, aku menajamkan penglihatan dan pendengaran, dari manakah gerangan sumber suara tangisan itu.

Saya terkejut mendapati bahwa sumber suara tangisan itu berasal dari lukisan perempuan yang ada di dinding. Aku mendekati lukisan itu. Kulihat ada energi-energi halus yang bergerak pada lukisan itu. Lalu aku menyentuhnya, terasalah tanganku seperti disentuh-sentuh oleh angin yang lembut, tapi diantara kelembutannya itu mengandung suatu ketegangan dan kekacauan yang tidak menyenangkan. Yakinlah saya, bahwa lukisan tersebut ada seorang hantu.

Sambil memejamkan mata, dan tangan menyentuh lukisan itu, aku menarik nafas pelan, menghembuskannya pelan, konsentrasi dan berharap dapat membuka tirai gaib, siapakah hantu yang ada pada lukisan tersebut.

Kulihat, ada makhluk yang berputar-putar kebingungan. Dia berputar-putar seperti mencari jalan keluar. Kadang dia menangis, dan kadang dia tampak cemas serta putus asa. Berat benar beban penderitaan yang dirasakan olehnya. Sejenak aku berpikir, “dapatkah hantu ini aku ajak bicara?”

“hai hantu, mengapa kamu selalu berputar-putar, tampak cemas dan kebingungan?” saya mencoba menjalin dialog dengan hantu itu.

“ha..hwa…” bukan suara tawa, tapi suara teriakan seperti teriakan seorang yang kakinya tertindih benda berat. Tapi hantu itu tidak terlalu memperhatikan keberadaanku. Perhatiannya selalu terarah kepada lukisan wanita itu.

Dari gerak-gerik hantu itu, dapatlah diketahui bahwa hantu itu begitu melekat pada lukisan tersebut. Dari atsarnya, dapat diketahui bahwa hantu itu adalah hantu seorang pria yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu. Pria itulah yang membua lukisan wanita tersebut. Dia sangat mengagumi lukisan hasil karyanya sendiri, sehingga menimbulkan kemelekatan padanya.

“ouu… lukisanku ini begitu indah!” Demikian yang selalu dipikirkan oleh hantu itu, lalu ia berteriak seperti lolongan srigala. “Betapa hebatnya aku, betapa pandainya aku, pastilah orang-orang akan mengagumi lukisanku ini!” Dengan berpikir seperti itu, dia merasakan kesenangan. Untuk mempertahankan perasaan menyenangkan tersebut, hantu itu mengulang-ngulan pikirannya. “Betapa indahnya lukisanku, betapa hebatnya aku, pastilah orang-orang mengagumi aku.” Pikiran yang menimbulkan perasaan menyenangkan pada dirinya tersebut, telah membuat si hantu malas memikirkan hal lainnya yang seharusnya dia pikirkan, oleh karena itulah dia terjebak di dalam lukisannya sendiri.

Rasa kagum yang yang mendalam pada lukisannya sendiri, menyebabkan dulu si pembuat lukisan itu kurang memperhatikan dirinya sendiri. Dia tidak memperhatikan kebutuhan jasmani dan ruhaninya, sehingga lupa makan dan lupa tidur. Siang malam hanyalah mengagumi lukisan itu saja. Akhirnya dia jatuh sakit.

Ketika si Pelukis itu jatuh sakit, dia memajang lukisan itu dihadapannya. Sepanjang waktu dia selalu memandangi lukisannya. Dia berkata, “lukisan ini adalah obat dari rasa sakitku.” Memang benar, rasa sakitnya tidak dia rasakan karena pikirannya hanya sibuk memikirkan lukisan itu, tapi penyakitnya tidak terobati, akhirnya dia meninggal. Kemudian dia bertumimbal lahir menjadi hantu lukisan.

“hai hantu lukisan, berhentilah kamu melekati lukisan itu, pergilan dari sana agar hidupmu lebih baik!” kata saya kepada hantu itu.

“ouu…lukisanku begitu indah, betapa hebatnya aku, betapa pandainya aku, pastilah orang-orang mengagumiku, mengagumi lukisanku!” hanya inilah yang dia bisa pikirkan dan bisa dia katakan. Dia tidak mendengarkan nasihat dan tidak melihat petunjuk. Dia menjadi seperti buta dan tuli, kendatipun dia melihat dan mendengar. Tapi yang dia lihat hanya lukisan itu saja. Yang dia dengar hanya pujian orang-orang terhadap lukisannya sendiri. Sungguh malang benar nasibnya.

Saat kawanku, datang menghampiriku, dia berkata, “Bagus kan lukisan itu? Aku membelinya dari pedagang lukisan keliling seharga dua juta lima ratus ribu rupiah.” 

“Ow, seandainya aku punya cukup uang, tentu menawar lukisan ini dari mu untuk saya beli.” Kata saya.

“ah, itu mudah, nanti kalau kau punya uang, kau bisa panggil tukang lukisannya bwt bikin duplikat lukisan ini.” Kata kawanku.

“Oh, tidak. Ada sesuatu pada lukisan ini. Itu bisa dibuat duplikatnya. Lagi pula aku ingin membelinya darimu bukan untuk dipajang, melainkan untuk kubakar.” Kata saya.

Kawanku itu tampak terkejut, dahinya mengkerut tanda heran, lalu dia bertanya, “Lha, kok dibakar?”

“Begini kawan, jangan marah dulu, ada sesuatu pada lukisan ini. Di sana ada hantu. Dia terjebak di dalam lukisan itu. Seharusnya kita menolong hantu itu dengan cara membakar lukisannya, agar si hantu bebas dari lukisan itu!” saya menjelaskan kepada kawan saya.

Kawanku tertawa kecil dan menggoyang-goyang jari telunjuknya, “nah.. ini dia..he..he… kau mau membujuk aku menjual lukisan ini padamu, jadi kau bilang ada hantu di dalam lukisanku.”

“kawan, kapankah aku pernah berbohong padamu? Aku tidak pernah bercanda untuk hal-hal seperti ini!” saya.

Kawanku itu kembali tercenung,”ah tapi, saya tidak mau menjual apalagi membakar lukisan itu. Apalagi sejak pertama membelinya hingga saat ini, tidak ada kejaian yang aneh-aneh pada lukisan tersebut maupun di rumah ini. Atas dasar apa kau mengatakan ada hantu di dalam lukisanku?”

Lalu saya menceritakan hal-hal yang kulihat. Saya berharap, kawanku itu mau merelakan lukisannya dibakar untuk menolong si hantu. Tapi kawanku malah berkata, “sayang sekali, seandainya aku bisa melihat dan mendengarnya sendiri, mungkin aku akan pertimbangkan untuk membakar lukisan ini.”

“Begini kawan, coba kau sentuhkan tanganmu ke lukisan itu, lalu kau rasakan nanti akan ada sesuatu yang bergerak-gerak ditanganmu. Cobalah!” kata saya.

Kawanku mengikuti anjuranku. Dia memejamkan mata untuk konsentrasi. Dan saya bertanya, “apa dapat kau rasakan?”

“Ah, gak ada apa-apa.” Kata kawanku. Ych, berarti dia bukan orang yang peka. Susah juga kalau begini.

“ya sudahlah kawan, Tuhan Maha Tau, bahwa saya bermaksud menolong sesama makhluk yang sedang menderita. Tapi kemampuanku terbatas, aku tidak punya uang untuk membeli lukisan itu dari mu untuk membakarnya, dan juga tidak dapat membuatmu dapat melihat dan memahami penderitaan seorang hantu yang ada pada lukisan itu sehingga kamupun enggan mengikuti anjuranku untuk membakar lukisan itu. Tak ada yang bisa kulakukan lagi. Jadi, lupakanlah saja. Saya hanya akan berdoa, semoga kelak dia menemukan jalan keluar dari penderitaannya. Semoga saja!” Demikianlah saya mengakhiri pembicaraan sebelum akhirnya saya pamit pulang.

Semoga kita tidak melekati pada apapun. Semoga kita tidak melekat pada benda-benda dan mengganggpnya sebagai “aku” dan “milikku”. Semoga kita tidak melekati benda-benda, perlatan, perkakas yang biasa kita gunakan. Semoga kita tidak melekati kendaraan-kendaraan, tempat tidur, taman serta tempat tinggal. Semoga kita tidak melekati hasil karya yang kita buat, seperti lukisan, kerajinan tangan, dan artikel. Semoga kita tidak melekati ide-ide, pemikiran, dan perkataan yang kita ucapkan sendiri. Semoga semua makhluk mencapai kebahagiaan yang sempurna.

2
Humor / Cewek Cantik dan Cewek Jelek
« on: 20 July 2011, 03:39:53 PM »
Cewek cantik : lagi senyum nih …
Cowok bilang : wuiih … senyumnya manis banget kayak orangnya
Cewek jelek : senyum dulu ah …
Cowok bilang : gawat … udah mulai gak waras neh
Cewek cantik : hiks … hiks (lagi nangis)
Cowok bilang : wah bego banget tu cowok ampe nyakitin ni cewek …
Cewek jelek : huwaaaa … hiks hiks
Cowok bilang : berisik!
Cewek cantik : ah enggak ah aku maluu …
Cowok bilang : iiiih … manis banget, pipinya kayak tomat!
Cewek jelek : malu ah
Cowok bilang : sudah layak dan sepantasnya
Cewek cantik : aaarrgggh … (lagi marah)
Cowok bilang : wah tambah cantik deh kalo marah …
Cewek jelek : hiiiih … marah ni
Cowok bilang : Loe kok geto seh? Nyadar dong … (jadi ikut marah)
Cewek cantik : duh panas banget ya hari ini
Cowok bilang : duh kasian, aku kipasin ya
Cewek jelek : wuih panas banget nih hari
Cowok bilang : pas … kayak ikan asin dijemur …
Cewek cantik : cium donk
Cowok bilang : gak usah disuruh kog …
Cewek jelek : cium donk
Cowok bilang : cium tembok aja
Cewek cantik : aku baru diputusin
Cowok bilang : asyik, masih ada lowongan buat gue
Cewek jelek : aku diputusin neh
Cowok bilang : akhirnya … sadar juga tu cowok
Cewek cantik : dandan ah
Cowok bilang : wuah … persis bidadari
Cewek jelek : dandan juga deh
Cowok bilang : mau kayak apa juga sama ajah, sadar dirilah …
Cewek cantik : duh gue dapet cowok jelek neh
Cowok bilang : wah … tu cowok pasti main pelet
Cewek jelek : cowokku jelek nih
Cowok bilang : sesama jenis harus mesra …
Cewek cantik : seksi gak baju gue?
Cowok bilang : busyet … seksi abis, jadi pengeen …
Cewek jelek : seksi kan?
Cowok bilang : iya, kalo yang ngelihat orang buta
Cewek cantik : makan di warteg yuk
Cowok bilang : waah … benar-benar gak sombong, mau ngajak ke warteg
Cewek jelek : makan di warteg aja ya
Cowok bilang : ya iyalah, secara habitatnya …
Cewek cantik : hamil nih gue
Cowok bilang : seksi … gak papa deh, gue rela jadi bapaknya …
Cewek jelek : gue hamil
Cowok bilang : taaakdiiir memang kejam …
Cewek cantik : jalan kaki aja ya
Cowok bilang : oke, aku anterin ya
Cewek jelek : jalan kaki yuk
Cowok bilang : eh siapa ya? (pura-pura amnesia mendadak … )
Cewek cantik : gue gak bisa ngerjain soal ini
Cowok bilang : mau soal yang mana? Pasti aku bantuin
Cewek jelek : jawaban soal ini apa ya?
Cowok bilang : gak tau dan gak usah tanya-tanya!
Cewek cantik : Grookkk! (tidur ngorok … )
Cowok bilang : duh … kasian pasti capek banget dia
Cewek jelek : Grookkk! (tidur ngorok … )
Cowok bilang : bunyi hewan apaan seh itu?

Cewek cantik abis baca ini tersenyum lebar dan berkata, “Tuhan emang adil, dan artikel ini bener banget.”
Cewek jelek baca ini, sabar … dan berkata, “Eerrgh … andai aku tahu siapa yang nulis ini dari awal



3
Humor / mimpi paling religius
« on: 11 July 2011, 03:29:54 PM »
Nasrudin sedang dalam perjalanan dengan pastur dan yogi. Pada hari kesekian, bekal mereka tinggal sepotong kecil roti. Masing-masing merasa berhak memakan roti itu. Setelah debat seru, akhirnya mereka bersepakat memberikan roti itu kepada yang malam itu memperoleh mimpi paling relijius. Tidurlah mereka.

Pagi harinya, saat bangun, pastur bercerita: "Aku bermimpi melihat kristus membuat tanda salib. Itu adalah tanda yang istimewa sekali."

Yogi menukas, "Itu memang istimewa. Tapi aku bermimpi melakukan perjalanan ke nirwana, dan menemui tempat paling damai."

Nasrudin berkata, "Aku bermimpi sedang kelaparan di tengah gurun, dan tampak bayangan nabi Khidir bersabda 'Kalau engkau lapar, makanlah roti itu.' Jadi aku langsung bangun dan memakan roti itu saat itu juga."  _/\_

4
Kafe Jongkok / Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya
« on: 11 July 2011, 11:46:07 AM »
Just Story, Bro!  :)

Masyarakat kala itu gemar membuat patung, dan menyembah patung buatannya sendiri. mereka menamakan patung-patung itu dengan menurut selera mereka. kadang-kadang patung-patung itu mereka namakan " Wadd " dan " Suwa " kadangkala " Yaguts " dan bila sudah bosan digantinya dengan nama " Yatuq " dan " Nasr ". Kemudian Nabi Nuh datang, untuk mengatasi kebodohan masyarakat, menginsyafkan para penjahat, serta mewaraskan orang  yang gila. Tetapi usaha nabi Nuh selama 950 tahun, tidak banyak memberikan hasil. Orang yang mau mengikuti seruan nabi Nuh a.s kurang dari 100 orang.

orang-orang yang ingkar selalu mengolok-olok nabi Nuh, mereka berkata, "Bukankah engkau hanya manusia biasa seperti kami? Mana tuhan yang engkau sebut-sebut itu? kenapa kami tidak bisa melihatnya? tapi tuhan-tuhan kami, lihatlah, kau sendiri dapat melihat tuhan Wadd dan Suwa. Seandainya Tuhan itu memmang ada, dan dia maha kuasa, pasti akan mengutus seorang nabi yang ajaib, yang tubuhnya bercahaya dapat dapat terbang ke angkasa tanpa sayap. Jika ada yang seperti itu niscaya, akan kami ikuti perkataannya."

"Dan lihatlah, siapa saja orang yang menjadi pengikutmu?" kata penentang yang lain, "mereka hanya orang-orang yang bodoh dan miskin. itu pertanda, ajaranmu tak lain hanyalah ajaran yang tidak patut diikuti oleh kami, orang-orang yang cerdas lagi kaya raya."

Yang lainnya lagi berkata, "kami sebagai pemuka-pemuka masyarakat yang pandai berfikir, memiliki kecerdasan otak dan pandangan yang luas dan yang dipandang masyarakat sebagai pemimpin-pemimpinnya, tidaklah mudak kami menerima ajakanmu dan dakwahmu.Engkau tidak mempunyai kelebihan di atas kami tentang soaL-soal kemasyarakatan dan pergaulan hidup.kami jauh lebih pandai dan lebih mengetahui drpmu tentang hal itu semua.nya.Anggapan kami terhadapmu, tidak lain dan tidak bukan, bahawa engkau adalh pendusta belaka."."

Nuh berkata, menjawab ejekan dan olok-olokan kaumnya:"Adakah engkau mengira bahwa aku dpt memaksa kamu mengikuti ajaranku atau mengira bahwa aku mempunyai kekuasaan untuk menjadikan kamu orang-orang yang beriman jika kamu tetap menolak ajakan ku dan tetap membuta-tuli terhadap bukti-bukti kebenaran dakwahku dan tetap mempertahakan pendirianmu yang tersesat yang diilhamkan oleh kesombongan dan kecongkakan karena kedudukan dan harta-benda yang kamu miliki.Aku hanya seorang manusia yang mendpt amanat dan diberi tugas oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kamu. Jika kamu tetap berkeras kepala dan tidak mahu kembali ke jalan yang benar dan menerima agama Allah yang diutuskan-Nya kepada ku maka terserahlah kepada Allah untuk menentukan hukuman-Nya dan gajaran-Nya keatas diri kamu. Aku hanya pesuruh dan rasul-Nya yang diperintahkan untuk menyampaikan amanat-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Dialah yang berkuasa memberi hidayah kepadamu dan mengampuni dosamu atau menurunkan azab dan seksaan-Nya di atas kamu sekalian jika Ia kehendaki.Dialah pula yang berkuasa menurunkan seksa danazab-nya di dunia atau menangguhkannya sampai hari kemudian. Dialah Tuhan pencipta alam semesta ini, Maha Kuasa ,Maha Mengetahui, maha pengasih dan Maha Penyayang.".

Lalu, Allah memerintahhkan nabi Nuh untuk membuat perahu yang sangat besar. Tidak ada  yang mengajarinya membuat perahu, selain dari Allah. orang-orang ingkar itupun semakin mengolok-olok nabi Nuh. Mereka mengejek dan mengolok-olk dengan mengatakan:"Wahai Nuh! Sejak bila engkau telah menjadi tukang kayu dan pembuat kapal?Bukankah engkau seorang nabi dan rasul menurut pengakuanmu, kenapa sekarang menjadi seorang tukang kayu dan pembuat kapal.Dan kapal yang engkau buat itu di tempat yang jauh dari air ini adalah maksudmu untuk ditarik oleh kerbau ataukah mengharapkan angin yang ankan menarik kapalmu ke laut?"

Setelah selesai pekerjaan pembuatan kapal yang merupakan alat pengangkutan laut pertama di dunia, Nabi Nuh menerima wahyu dari Allah:"Siap-siaplah engkau dengan kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda drp-Ku maka segeralah angkut bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dari setiap jenis makhluk yang ada di atas bumi dan belayarlah dengan izin-Ku."

Nabi Nuh berkata kepada pengikutnya, "Ajaklah sekali lagi, umat untuk naik ke dalam bahtera ku, agar mereka terhindar dari adzab Allah yang akan ditimpakan kepada orang-orang yang ingkar. Siapa yang yang naik ke dalam bahteraku, ia akan selamat!"

Maka para pengikut nabi Nuh dengan segala usaha mengajak orang-orang untuk mengikuti seruan Nabi Nuh, naik ke atas bahteranya.

Nun jauh di dalam hutan, terdapat seorang pertapa bernama Bharghiya. Ketika Sadr, pengikut Nabi Nuh hendak mengambil kayu sebagai bahan membuat kapal di hutan itu, Sadr melihat pertapa itu sedang tekun bersemedi. Sadr menghampiri pertapa itu, lalu berkata "Assalamualaikum! wahai kisanak, apa yang sedang anda lakukan di sini?"

Pertapa yang tadi diam mematung itu, kini mulai menggerakan bola mata dan juga tubuhnya, lalu menjawab, "Namaku Bharghiya, ada keperluan apakah gerangan anda membangunkan saya?"

Sadr berkata, "saya hendak mengajak kisanak untuk masuk ke dalam bahtera nabi Nuh, sebab sebentar lagi Tuhan yang Maha Kuasa akan menurunkan adzabnya berupa banjir yang besar. Marilah kisanak untuk  massuk ke dalam bahtera nabi Nuh, agar selamat dari banjir."

Pertapa itu menjawab, "Tidak, kisanak. Tidak akan terjadi banjir. di sini adalah hutan belantara, pelaran yang tinggi, seumur hidup saya tinggal di sini, tidak pernah terjadi banjir, kni langit tidak memeperlihatkan mendung, dan sungai-sungai mengalir seperti biasanya, maka dari mana akan datangnya banjir. itu tidak masuk akal. Bukan di dalam hutan ini yang akan terjadi banjir, tapi di dalam dirimu sendiri. lihatlah ke dalam dirimu sendiri, di sana ada banjir. engkau harus berrtekun diri untuk menyeberangi banjir itu, yaitu keserakahan, cinta dunia, keinginan-keinginan jahat, nafsu seksual dan benci akan kematian."

"Tapi Tuhan telah mewahyukan kepada nabi Nuh, bahwa Tuhan akan segera menurunkan adzabnya". kata Sadr.

"Atas dasar apa saya harus mempercayai Nuh. Bagaimana kalau sesungguhnya dia berbohong? Bagaimana kalau sebenarnya tuhan itu tidak ada, dan yang berbisik kepada Nuh itu tidak lain dari pada khayalannya sendiri?" tanya Bharghiya.

"aku bersaksi, bahwa Nuh a.s adalah orang yang benar. silahkan kisanak datang dan temui dia secara langsung, dia akan menjawab segala pertanyaan kisanak." Kata Sadr.

"akan saya beritahu, kawan. apa itu kebenaran. kebenaran adalah berbuat kebajikan untuk sesama makhluk hidup serta tidak menyakiti mereka. inilah yang senantiasa harus kita lakukan, yaitu bagaimana dengan kebajikan itu kita membawa diri dan orang lain ke dalam kebahagiaan dan  menjauhi penderitaan hidup, berpikir, berkata dan berbuat secara suci." Demikian jawaban Bharghiya. "marilah bersemedi bersamaku untuk mensucikan hati dan pikiran, maka engkau akan dapat menyeberangi banji dan mencapai kebahagiaan sejati."

"orang orang yang baik dan bijaksana, kawan. Tapi bagaimana bila nabi Nuh benar dan  banjir itu benar-benar datang?" tanya Sadr.

"Seseorang tidak akan menderita, melainkan karena Niqomnya sendiri (karmanya sendiri). Jika selama hidup, senantiasa aku berbuat kebajikan, menuscikan pikiran, perkataan dan perbuatan, maka Niqom apa yang dapat membuatku tenggelam dalam banjir?" tanya Bharghiya.

"Niqom kisanak yang bisa membuat kisanak tenggelam adalah karena kisanak telah mengingkari Nuh a.s sebagai nabi dan utusan Allah, Tuhan yang Maha kuasa." Kata SAdr.

"tidak ada dasar bagiku, untuk mempercayai Nuh sebagai utusan tuhan hanya atas dasar pengakuannya sendiri bahwa dia adalah utuhan Tuhan, sementara tuhan tidak memberi tau kepadaku, bahwa dia itu memang utusannya." jawab Bharghiya.

akhirnya Sadr meninggalkan Bharghiya.

Kemudian tercurahlah dari langit dan memancur dari bumi air yang deras dan dahsyat yang dalam sekelip mata telah menjadi banjir besar melanda seluruh kota dan desa menggenangi daratan yang rendah mahupun yang tinggi sampai mencapai puncak bukit-bukit sehingga tiada tempat berlindung dari air bah yang dahsyat itu kecuali kapal Nabi Nuh yang telah terisi penuh dengan para orang mukmin dan pasangan makhluk yang diselamatkan oleh Nabi Nuh atas perintah Allah.

Ketika hujan deras melanda, nabi nuh menyeru kembali orang-orang agar masuk ke dalam kapalnya. orang-orang ingkar itu berkata, "Kami tidak akan masuk ke dalam bahteramu. Tiadalah hujan ini, kecuali sekejap saja."

Tetapi hujan tidak kunjung berhenti. Banjir mulai terjadi. dan orang-orang ingkar itu berkata kepada teman-temannya, "jangan takut, banjir ini tidak akan lebih tinggi dari ini. bila hujan mereda, air ini akan susut kembali."

Bahkan Kan`an, putera nabi Nuh sendiri enggan mengikuti ajakan ayahnya untuk masuk ke dalam bahtera. Kan'aan, putera Nabi Nuh, yang tersesat dan telah terkena racun rayuan syaitan dan hasutan kaumnya yang sombong dan keras kepala itu menolak dengan keras ajakan dan panggilan ayahnya yang menyayanginya dengan kata-kata yang menentang:"Biarkanlah aku dan pergilah, jauhilah aku, aku tidak sudi berlindung di atas geladak kapalmu aku akan dapat menyelamatkan diriku sendiri dengan berlindung di atas bukit yang tidak akan dijangkau oleh air bah ini."

Tapi hujan tidak mereda, dan air semakin meninggi hingga menenggelamkan rumah-rumah mereka. Pemuka-pemuka mereka menyeru teman-temannya, "Marilah kita naik ke tempat yang lebih tinggi! bawa serta tuhan-tuhan kita, dan kita akan memohon kepadanya agar kita diselamatkan dari banjir ini" lalu mereka berbondong-bondong naik ke tempat yang lebih tinggi. Tapi air terus mengejar mereka sampai ke puncak gunung. orang-orang mulai hanyut dan terbawa banjir. Bumi kering telah menjadi lautan.

Perahu nabi Nuh telah terangkat dari tiang pancangnya. Dengan iringan"Bismillah majraha wa mursaha"belayarlah kapal Nabi Nuh dengan lajunya menyusuri lautan air, menentang angin yang kadang kala lemah lembut dan kadang kala ganas dan ribut. Di kanan kiri kapal terlihatlah orang-orang kafir bergelut melawan gelombang air yang menggunung berusaha menyelamat diri dari cengkaman maut yang sudah sedia menerkam mereka di dalam lipatan gelombang-gelombang itu. Sadr mencoba menebarkan pandangannya ke segenap penjuru, untuk mencari pertapa Bharghiya. Ia ingin mengetahui nasib pertapa itu, apakah ia akan selamat, ataukah akan tenggelam di dalam banjir yang besar itu. Tapi sadr tidak menemukan pertapa itu ditengah-tengah orang-orang yang sedang terhanyut.



5
Jurnal Pribadi / Jurnal Satria
« on: 21 June 2011, 04:09:21 PM »
Umat kr****n meyakini bahwa Yesus dapat bertemu dan berbicara secara langsung pada umatnya. Kejadian mistic tersebut umumnya menjadi sebab seseorang pemeluk agama non  kr****n memutuskan untuk memeluk agama kr****n. Bahkan hal-hal seperti itu di alami oleh para tokoh-tokoh dan pemuka agama-agama lain. Bagi mereka, pengalaman berjumpa dengan Yesus merupakan pengalaman yang luar biasa, pencerahan dan kebahagiaan yang tiada bandingannya.


Quote from: Gi bor Neshamah
Sudah sering kita mendengar ada beberapa kisah perjalanan iman dari agama "A" ke agama kr****n, dan yg mengejutkan, tidak sedikit dr kisah2 tsb yang bermimpi bertemu yesus atau bahkan makan bareng (roti).. dan tidak jarang seorang Muslim yg sering ikut diskusi Islam-kr****n pernah bermimpi bertemu yesus bahkan ada kesaksian dari teman myQuran (Jhana) yg pernah mendengar suara yesus ketika sadar...

Seperti yg kita ketahui, Kisah "bertemu Yesus" dijadikan alasan beberapa org untuk berpindah keimanan menuju agama kr****n, dan mimpi bertemu Yesus sendiri dianggap sebagai sesuatu yg istimewa dan TANDA bahwa yg diajak bicara akan menerima Kristus dan memang telah berbicara kpd "Tuhan"

Kendatipun sebenarnya, diantara sepuluh juta orang manusia, mungkin hanya satu orang yang mengalami berjumpa langsung dengan Yesus, tapi bila jumlah itu dikumpulkan, maka telah banyak kasus yang terjadi dari berbagai belahan dunia. Umat kr****n sendiri banyak yang sangat menginginkan berjumpa dengan yesus baik dalam mimpi maupun secara langsung, tapi tidak semua orang beruntung dapat berjumpa dengan Yesus. Akan tetapi kesaksian orang-orang yang berjumpa dengan Yesus secara langsung menjadi penguat keimanan mereka dan daya tarik bagi umat kr****n maupun non kr****n.

Walaupun demikian, sebagian orang mencoba menganalisis pengalaman mistik orang lain tersebut dari sisi psikologi :

Quote from: LittleMiaw
Itu mah efek placebo.... Karena terobsesi atau karena terlalu sering memikirkan suatu obyek, alam bawah sadar kemudian mengasosiasikan simbol2 yang sering kita pikirkan kemudian menciptakan kisah tersendiri dalam mimpi.

mereka sangat tidak percaya, atau menganggap orang yang mengaku bertemu Yesus itu pengkhayal, mengidap gangguan psikologi dll. sebagian orang menyangkal soal perjumpaan dengan Yesus melalui teori Filsafatnya :

Quote from: Argan Ali
Tuhan yang mengadakan 'mana' (ruang dan tempat) oleh karenanya 'mana' tidak berarti bagi-Nya. Ia sangat tinggi untuk diliputi ruang dan tempat, dia ada di segala ruang tanpa bersentuhan dan bergandengan. Dia mengetahui segala yg ada padanya. Tidak ada sesuatupun yg lepas dari pengawasan-Nya. Itulah sebenar-benarnya Tuhan. So jika anda bermimpi bertemu Tuhan, maka sebenarnya itu adalah setan yg menjelma atau hanya sekadar bunga mimpi.

Tidak akan ada yang benar-benar memahami bagaimana dahsyatnya pengalaman batin yang dialami saat berjumpa dengan Yesus, selain orang yang mengalaminya sendiri. Mereka yang tidak pernah mengalaminya cenderung akan menilai dan menyimpulkan dengan cara “yang tidak mengena”, penilaian-penialain serta analisis mereka akan menjadi “jauh api dari pada panggang”.


Kendatipun demikian, saya ingin mencoba melukiskan suatu alasan, mengapa kita tidak boleh meremehkan pengalaman mistik soal perjumpaan dengan Yesus.

Manusia dimanapun berada, dan apapun yang mereka lakukan, mereka mengharapkan kebahagiaan sebesar-besarnya, dan berharap jauh dari penderitaan dan kesengsaraan hidup. Saat berjumpa dengan Yesus, kebahagiaan yang di dambakan selama itu hidup menjadi tercapai. Tiada kebahagiaan yang lebih besar yang bisa dirasakan oleh seseorang selain ketika berjumpa dengan Yesus. Ada berbagai jenis kebahagiaan, mulai dari bentuk-bentuk kebahagiaan duniawi hingga kebahagiaan spiritual seperti yang bisa diperoleh melalui tarekat dan suluk, kebahagiaan meditatif, kebahagiaan samadhi, kebahagiaan pencerahan, kebahagiaan intelektual, tapi kebahagiaan saat berjumpa dengan Yesus itu melampaui semua bentuk kebahagiaan tersebut, itu adalah kebahagiaan yang muncul karena kasihnya.

Sesungguhnya, manusia itu begitu damba akan kasih sayang. Kita telah merasakan bagaimana bahagianya kita karena kita tau ibu bapak kita begitu kasih dan sayangnya kepada kita. Tetapi kata orang, yang lebih besar dari kasih ibu bapak itu adalah kasih Tuhan. Di dalam agama manapun, kecuali agama Buddha, kita diajarkan bahwa Tuhan itu adalah Maha Pengasih. Semua orang percaya dan yakin, walaupun sebenarnya belum benar-benar merasakan bagaimana seseorang atau sesuatu begitu besar dalam mengasihi dirinya. Sampai saat berjumpa dengan Yesus, ia barulah menyadari bahwa ia telah menemukan sebuah kasih yang tiada bandingannya, yang menimbulkan kebahagiaan yang tiada bandingannya.


Sebelum orang lain menyangkal peristiwa mistik “berjumpa dengan Yesus” yang dialami seseorang, dia sendiri telah mencoba menyangkal sekeras-kerasnya akan kenyataan itu. Apalagi bila sebelumnya tertanam kuat di dalam keyakinannya bahwa “Yesus adalah nabi Isa a.s, hanya hamba Allah dan mustahil merupakan Firman Tuhan Yang Maha Suci.” atau dengan doktrin, “kr****nism adalah sesat”. Ia akan menyangkal perjumpaan itu dengan “ilmu tauhid”yang telah ia pelajari. Akan tetapi ajaibnya, Yesus menjawab “segala tanya” dan “segala sangkalan” tersebut. Mungkin ia akan mendebat Yesus, tetapi Yesus dengan penuh kasih sayang akan mematahkan segala argumentasinya. Orang lain tidak mendengar dan tidak melihat, bagaimana ketka dia bercakap-cakap dengan Yesus, tidak melihat bagaimana Yesus dengan kasih sayang telah mematahkan seluruh argumentasinya. Oleh karena itu, orang lain dengan mudah saja menuduh pada orang ini sebagai “pengkhayal” atau terkena gangguan psikologi. Menurut saya, itu sebuah penilaian yang gegabah, sewenang-wenang dan tidak berperasaan.

Tidaklah mudah untuk menggambarkan kepada sesama manusia “berita apa” yang dibawa oleh Yesus kepada seseorang yang dipilih Yesus untuk dijumpainya. Karena Yesus telah menjelaskan dengan kasih yang sempurna yang dengan kesempurnaan kasihnya itu sampai merasuk ke dalam dada orang itu, yang dengan itu kebenaran dapat dilihat dan diterima. Dan orang itu telah kehabisan argumen untuk membantah kasih Yesus, sehingga ia tidak melihat sesuatupun yang dapat menjadi alasan untuk dirinya “berserah” kepada kasih Yesus.

Apabila orang itu terus membantah kebenaran yang diberikan oleh Yesus, maka orang itu akan menjadi bingung. Kenapa? Karena dia seperti menyangkal dirinya sendiri. Seperti bila ia berkata kepada dirinya “ini adalah tangan kiriku” namun dalam waktu yang bersamaan iapun membantah, “bukan, ini bukan tangan kiriku, ini adalah tangan kananku.” Ia akan bingung, menderita dan merasa seakan hendak gila. Ia tidak akan sanggup membantah nurani yang telah melihat kebenaran. Hal-hal seperti ini, umat kr****n sendiri terlalu banyak yang tidak sanggup untuk memahaminya, maka demikian pula umat non kr****n.

Dan yang mengabarkan tentang semua ini saat ini di sini adalah saya, seorang muslim bukan dari kalangan awam, karena merupakan lulusan sebuah pesantren, aktif di berbagai organisasi keislaman, serta menyelami segenap mazhab Islam yang ada seperti salafi, LDII, Tarekat, hinnga ke syiah. Dan 7 tahun terakhir, saya menjadi santri majelis taklim Syiah, yang dalam hal ini pandangan ulama-ulama syiah terhadap pengalaman mistik bertemu Yesus juga tak jauh beda dengan pandangan ulama salafi. Bahkan adik ulama syiah yang menjadi guru saya telah masuk kr****n karena pengalaman mistiknya berjumpa Yesus, sampai-sampai guru saya itu menyangka bahwa para pendeta telah melakukan praktik sihir terhadap adiknya. Adalah bukan pilihan saya, bila kemudian Yesus menemui saya dan berbicara kepada saya. Padahal, saya tidak pernah ada ketertarikan sedikitpun terhadap kr****n. Seandainya ada ketertarikan terhadap agama lain, saya lebih tertarik dengan Agama Buddha. Dan saya tau betul pengalaman-pengalaman pencerahan samatha-vippasana buddhisme karena saya mengalaminya secara langsung melalui ketekunan praktik meditasi Buddhisme yang saya jalani. Tetapi kedatangan Yesus kepada saya adalah tanpa terduga sama sekali, dan tanpa diharap-harapkan. Entahlah mengapa, justru mereka yang sangat berharap-harap berjumpa Yesus, sampai saat ini masih belum dapat berjumpa dengannya. Bahkan, seumur hidup saya mendambakan ingin berjumpa dengan Rasulullah saw, kendatipun hanya dalam mimpi, tapi harapan ini tidak pernah terjadi, mengapa justru Isa a.s yang datang kepadaku dalam keadaan jaga, bukan dalam tidur, bukan dalam mimpi.

Jangan menyangka bahwa saya telah meninggalkan Islam, menjadi buddhis atau kr****n. Sampai saat ini, saya masih seorang muslim yang senantiasa menjalankan shalat 5 waktu, berpuasa pada bulan ramadhan dan menunaikan zakat. Kemana-mana saya membawa Quran dan menghafalnya. Yesus yang berjumpa dengan saya, ia tidak mengatakan “keluarlah dari Islam, dan masuklah ke dalam kr****n.” tidak, dia tidak mengatakan demikian sama sekali. Dia hanya berkata, “Bila hati mu lembut, maka kebenaran akan kau terima (dariku).”

[mod]Jurnal pribadi adalah semacam thread pribadi atau catatan harian. Satu orang, satu jurnal. Jadi berbagai jurnal dari orang yang sama, saya merge. -KK-[/mod]

6
Game / Tanya-Jawab-Tanya Buddhisme
« on: 16 June 2011, 03:47:38 PM »
maaf bro, saya balik lagi ....

dan mohon izin kepada admin dan moderator untuk membuat aturan game di thread ini. Mudah-mudahan ada kawan mau berpartisipasi!

sejak semula, saya datang ke sini dengan niat untuk belajar. Sekarang, saya mencoba belajar dengan cara berbeda. saya tidak akan berdiskusi, apalagi berdebat, tapi saya mencoba belajar dengan cara membuat "game" tanya-jawab-tanya".

Pertama-tama, saya akan mengajukan sebuah pertanyaan. silahkan anda menjawabnya.
Kedua, orang yang pertama kali menjawab, dialah yang berhak mengajukan 1 pertanyaan.
Ketiga, pertanyaan yang diajukan harus seputar budhisme.
Keempat, pertanyaan yang diajukan boleh atas dasar ingin mengetahui jawaban tersebut, karena kita benar-benar tidak mengetahuinya atau karena kita ingin mengetahui jawaban orang lain untuk dibandingkan dengan jawaban lain yang sudah kita ketahui.
Kelima, kita boleh menguraikan argumentasi dari jawaban-jawaban kita, tapi kita tidak boleh menilai atau memperdebatkan atau menyangkal jawaban-jawaban orang lain. prinsipnya "biarkan orang lain dengan jawabannya sendiri", tanpa harus diperdebatkan. kalau jawaban itu benar, mari kita ambil sebagai pelajaran yang berharga. kalau jawaban tersebut salah, mari kita abaikan saja.
Keenam, tidak boleh ada yang berkomentar, kecuali dalam bentuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh orang lain.
Ketujuh, tidak boleh ada yang mengajukan pertanyaan sebelum memberikan suatu jawaban.
Kedelapan, yang memberikan jawaban "tidak tahu" tidak boleh mengajukan pertanyaan berikutnya.
kesembilan, jika semua jawaban adalah "tidak tahu", maka penanya boleh menjawab pertanyaannya sendiri, bila memang sudah tau jawabannya. lalu mengajukan pertanyaan lainnya. atau langsung mengajukan pertanyaan lainnya, bila memang tidak tau jawaban dari pertanyaan sendiri tersebut.
Kesepuluh, tidak boleh mengajukan pertanyakan mengenai persoalan pribadi.
kesebelas, mari kita niati bermain game ini untuk saling membantu dan menularkan pengetahuan pada orang lain.

untuk memulai, saya ajukan sebuah pertanyaan :

Seseorang yang telah mencapai Jhana-4, apakah masih mungkin untuk melakukan suatu kejahatan?

silahkan dilanjut !

7
Diskusi Umum / Memahami Sutta Menggunakan Logika
« on: 25 May 2011, 02:02:51 PM »
Dari hasil diskusi dengan umat Buddhis di forum dhammacitta.org, saya mengetahui bahwa umumnya umat Buddhis tidak mengenal atau kurang mengenal apa itu Logika. Pengertian mereka tentang Logika, berbeda dari yang seharusnya. Dan setelah saya perkenalkan, apa dan bagaimana itu logika kemudian mereka menganggap Logika hanyalah sintaksisme, ilmu menyusun kalimat yang gak penting. Maka tidak henti-hentinya mereka melecehkan Logika itu sendiri, di mana logika merupakan karya besar seorang filsuf ternama, yaitu Aristoteles. Padahal Logika, kendatipun hanya merupakan bagian dari ilmu bahasa, ia sangat penting untuk menguji dan memahami suatu kebenaran. Tapi umat Buddhis ini tidak percaya, kalo logika bisa digunakan untuk menguji dan memahami suatu kebenaran secara pasti, kebenaran yang sah, valid, tanpa keraguan, tepat, serta tidak terbantahkan. Logika bisa bermanfaat untuk menguji dan memahami kebenaran ajaran-ajaran di dalam sutta-sutta dan di dalam Budhisme. Oleh karena itu, saya akan memberikan contoh mengenai bagaimana memahami sutta dengan menggunakan logika.


Dalam buku Petikan Angutara Nikaya, Kelompok Tiga No. 29 Hal 119 :

Para Bhikkhu, ada tiga tanda yang terkondisi dari yang terkondisi. Apakah yang tiga itu? Asal mulanya difahami, lenyapnya difahami, perubahannya ketika masih berlangsung difahami.


Mari kita telaah satu persatu kalimat dari sabda sang Buddha tersebut sehingga kita memiliki pengertian yang jelas.

Tiga Tanda Yang  Terkondisi

ada tiga tanda yang terkondisi dari yang terkondisi dari yang terkondisi

Kalau dikonversi ke dalam bahasa logika yang baku, sebagai berikut :

Yang terkondisi itu memiliki tiga tanda yang terkondisi

Dan apa ketiga tanda tersebut ?

-   Kemunculannya dapat difahami
-   Perubahannya dapat difahami
-   Kelenyapannya dapat difahami

Jadi, kalau ditanyakan “Apa itu yang terkondisi?”, maka jawaban yang tepat adalah “Yang terkondisi adalah yang munculnya, perubahannya serta lenyapnya dapat difahami”. 

Muncul, berubah dan lenyap, apakah itu cocok dengan sifat ketidak kekalan? Ya cocok. Bahkan muncul, berubah dan lenyap adalah makna dari ketidak kekalan itu sendiri. Dengan demikian berarti, segala yang terkondisi adalah tidak kekal.

Sabda sang Buddha, dalam Petikan Angutara Nikaya No. 48 hal 166 :

Semua bentukan tidak kekal.

Bila kalimat tersebut digabung dengan kalimat tentang yang terkondisi, maka sebagai berikut :


Semua bentukan tidak kekal.
Semua yang terkondisi adalah tidak kekal


Lalu bagaimana kesimpulannya?

Sayangnya, kedua kalimat tersebut tidak dapat dan tidak boleh melahirkan kesimpulan apapun, karena melanggar hukum dasar logika No. 6, yaitu premis tidak boleh sama-sama menidak.

Tetapi, bila kita mengkonversi nya ke dalam kata benda, maka apakah kita dapat membuat suatu kesimpulan?

Semua bentukan adalah yang tidak kekal
Semua yang terkondisi adalah yang tidak kekal


Penambahan kata “yang” tersebut tidak mengubah essensi dari kalimatnya, jadi penambahan kata “yang” diperbolehkan sepanjang tidak melanggar hukum logika. Tapi sayang, kedua kalimat itupun melanggar hukum dasar logika untuk disimpulkan, yaitu hukum dasar yang ke-3 yang menyatakan bahwa midle term harus bersifat “meniap”. Sedangkan dalam kedua kalimat tersebut kedua midle term tidak meniap. Jadi tidak bisa dan tidak boleh melahirkan kesimpulan apapun. Masalahnya, apakah kita boleh mengubah posisi term agar bisa disimpulkan dengan benar?

Misalnya, “Setiap yang tidak kekal adalah yang terkondisi.”

Apakah itu kalimat yang benar berdasarkan sabda sang Budda dalam sutta? Jika benar, maka kalimat tersebut merupakan definisi, bukan sebagai proposisi. Apakah kita boleh menyimpulkan suatu definisi? Boleh saja, selama tidak melanggar 6 hukum dasar logika dan 19 modusnya. Lalu bagaimana kesimpulannya? Sebagai berikut :

“Setiap bentukan adalah yang terkondisi”

Bagaimana dengan isi kesimpulan tersebut, apakah itu sebuah proposisi ataukah sebuah definisi? Itu adalah sebuah definisi, dan bukan proposisi bentuk A. Bagaimana cara kita mengetahuinya? Mudah saja, karena kedua term bersifat meniap (universal), sedangkan kalimat tersebut tidak berbentuk E. Oleh karena itu, secara otomatis itu merupakan sebuah definisi. Dan kita boleh menyebut definisi tersebut diberikan oleh sang Buddha, adapun kita hanyalah menyimpulkannya saja, serta tidak menambahkan sedikitpun opini kita terhadap sabda sang Buddha yang tertulis di dalam Sutta tersebut.

Apakah sampai di sini berarti kajiannya selesai? Belum karena kita harus menanyakan kebenaran kalimat ini ?

“Setiap yang tidak kekal adalah yang terkondisi.”

Di situ ada penambahan kata “Setiap” pada term awal. Dari mana asal usul kata “Setiap” tersebut, mengapa tidak menggunakan kata “sebagian” ? Apakah tertulis dalam sutta sang Buddha secara langsung mengatakan demikian? Bila “ya” berarti sempurnalah kesimpulan tadi. Tapi bila dalam sutta sang Buddha tidak menyatakan demikian secara langsung, maka kita harus menyelidiki terlebih dahulu dari mana asal-usul kata “Setiap” tersebut?

Bila atas dasar pengalaman dan pengamatan kita sendiri kita tidak menemukan bentuk apapun yang kekal, dan selalu semuanya yang kita lihat muncul, berubah dan lenyap, lalu kita menyimpulkan “Setiap yang tidak kekal adalah yang terkondisi”. Berarti kita telah melihat Dhamma. Bila kalimat itu memang tidak tertulis di dalam sutta, berarti kita melihat Dhamma yang nyata yang tidak tertulis di dalam sutta. Ini adalah kebenaran ilmiah yang tidak dapat dibantah lagi. Sang Buddha dan umat buddha, umat non buddha dan seluruh umat manusia, tidak akan dapat menemukan “yang tidak kekal” selain “yang terkondisi”, maka pernyataan “setiap yang tidak kekal adalah yang terkondisi” merupakan Dhamma, hukum kebenaran yang tidak dapat dibantah oleh siapapun. Dan segala dhamma adalah sesuai dengan ajaran sang Buddha. Dengan demikian kesimpulan “Setiap bentukan adalah yang terkondisi” merupakan definisi yang diberikan oleh sang Buddha itu sendiri mengenai “Bentukan” atau “yang terkondisi” serta merupakan kesimpulan yang sah, valid, benar, tepat, tidak diragukan, tidak dapat dan tidak boleh dibantah oleh siapapun.



8
Ini yang dikatakan temenku tentang sang Buddha dan umatnya :

Quote from: temenku
Tidak satu pun yang lebih disalahfahami selain sikap Buddha kepada Tuhan. Seringkali dikatakan bahwa Buddha itu tinggal diam bilamana dia ditanya tentang Tuhan, diamnya itu ditafsirkan sebagai penolakkan atas adanya Tuhan. Sebuah bukti kuat menunjukkan bahwa Buddha itu membawakan ajaran Upanishad. Dia tidak asing lagi dengan fikiran-fikiran dan istilah-istilah keagamaan. Ketika Upanishad menggunakan kata-kata “Pribadi” seringkali digunakan dalam pengertian Pribadi Semesta atau Tuhan, prinsip metafisik dari kehadiran – inilah Brahman, Pribadi yang tersembunyi dalam-dalam di segala makhluk. Sang Buddha jelas-jelas menggunakan kata Pribadi dengan pengertian yang sama ketika beliau berkata:

“Aku berlindung kepada Sang Pribadi” (Digya Nikaya 2:120),

dan dalam kata-kata berikut:

“Pribadi adalah Tuhan itu sendiri, apakah ada Tuhan yang lebih tinggi dari itu? Bila seseorang menguasai baik-baik diri pribadinya, maka dia akan menemukan Satu Tuhan yang sukar didapat.” (Dharmmapada, 12: 159).

Walaupun demikian, sikapnya tentang menuju ke idea Tuhan seringkali disalahtafsirkan. Karena itu ia berusaha memperhalus dan mempertajam pengertian Tuhan - Ia meletakkan seorang atheis dan Buddhis sebagai dentingan halus suatu renungan yang tidak penting. Tetapi hal ini mungkin disebabkan Buddha terlalu besar,
tidak terlalu kecil, idea tentang Tuhan diperhalus untuk menekankan pada diri sendiri agar memperoleh ketajaman pengertian tentang kedewataan.

Jadi tujuan agama Buddha itu seperti semua agama lainnya adalah Nirwana (bahasa Pali, Nibbhana), yang dalam risalah asli dari Sang Buddha berarti kembalinya roh ke haribaan Tuhan.

9
Pengalaman Pribadi / dasar perempuan binal ? (17+)
« on: 12 May 2011, 10:07:23 AM »
seperti biasanya, kalo saya berangkat ato pulang kerja sendiri, saya suka ngajak orang lain yang kebetulan ktemu di jalanan untuk naik motor saya. yang saya ajak kadang nenek-nenek, kakek-kakek, ibu-ibu, gadis, bujang, atau anak-anak. pokoknya, saya gak pilih-pilih. "Mau kemana bu, om, teh, kang,  atau mas?" begitu biasanya saya menyapa para pejalan kaki. "Kalo mau ke depan, yuk bareng ma saya!" Sebagian menolak dan sebagian mau ikut.

Naasnya, suatu malam saya pulang kerja, di perjalanan ada cewek lagi jalan. dalam hati saya bergumam, "duh kasian tuh cewek, mana ini jalan sepi, di jalan sendiri lagi." Tapi saya ragu mau ngajak dia. Jadi, saya lewat aja. Tapi perempuan itu memanggil, "Mas, saya ikut ke depan mas!" saya berhenti dan perempuan itu berlari ke arah saya.

Eh tak taunya itu perempuan jahat. Dia memberhentikan saya di suatu tempat di mana disitu sudah berkumpul kawan-kawannya sebanyak 5 orang. Dia turun dan teriak-teriak minta uang satu juta rupiah. "mas, kamu udah pake saya tapi kenapa gak mau bayar?" fitnah. Orang-orang yang ada disitu, yang saya duga pasti kawannya, mereka sama berkata, "Iya donk, jangan cuma mau enaknya aja, bayar donk!"

"wah, aku dirampok nih!" Demikian bisikku dalam hati. lalu saya berkata lantang, "lha, kok mesti bayar sih. Anda kan yang numpang ma saya. mestinya kamu yang bayar saya!"

"eh mas,... brengsek lu ya.... loe dah enak-enakan tadi masukin itu dzakar ke pantat gw, trus skarang loe mau kabur?" wadah, perempuan itu ngomong nyerocos yang jorok-jorok, saya gak bisa ceritain semuanya.

saya membuka helm sambil berkata, "ya ampun mbak. insyaf mbak! sya gak kepikiran berbuat seperti itu!". Helm saya jinjing dan yang membalut kepala saya tinggal peci. karena memang saya suka pake peci, kendatipun di tempat kerja.

Karena melihat peci di kepala saya, itu perempuan tambah sewot, "Eh, loe jangan so jadi ustadz ya! pake peci segala! kepala aja pake peci kayuak ustadz, tapi k****l loe nge***t m***k gw!

perdebatan tidak berujung. sampai mereka memaksa menggeladahi saya. untungnya saya gak bawa uang banyak. di dompet saya cuma ada 13 ribu ribuah. si perempuan itu mengambil dan membuangnya. sambil bilang, "hah... bokek luh!"

saya berniat kabur, tapi beberapa laki2 memegagi pinggang saya. lebih dari itu, mereka mencoba merebut HP dan kunci motor saya. Jika HP itu punya saya, mungkin lebih baik saya berikan saja dari pada harus ribut. tapi itu HP punya anak saya yang saya pinjam. saya marah dan tidak rela, lalu saya pukul tangan orang yang menggeladahi saya itu. lalu saya teriak "tolong! tolong!" saya mencoba meminta perhatian orang-orang yang lewat. Ah, seperti biasanya, tidak ada orang yang mau terlibat masalah. mereka cuma melihat, atau kadang berhenti sebentar, lalu pergi lagi. mungkin mereka pikir "biarlah itu terjadi, toh itu karena karmanya sendiri!" ancur dah dunia kalo orang-orang dah mikir kayak gitu!

Coba bila anda dalam posisi saya, apa yang kiranya akan anda lakukan?

10
Diskusi Umum / Kebenaran Objektif
« on: 09 May 2011, 01:56:28 PM »
Thread ini, lanjutan dari pembahasan mengenai kebenaran relatif yang dibahas di sini >> http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20155.0;message=346094

diawali dengan apa yang disampaikan oleh bro Upasaka :

Suatu "teori yang bisa diterima" itu sangat subjektif di tiap orang. Mengapa? Karena setiap orang punya pengalaman hidup yang berbeda sejak kecil sampai saat ini, sehingga semua informasi yang ditangkap indrianya akan dilogikai sesuai dengan persepsinya. Makanya kita bisa bertemu orang-orang yang sangat yakin dengan suatu teori, meskipun teori itu tidak masuk akal bagi orang lainnya.

di sini saya tidak mengerti, apa yang dimaksud bro Upasaka dengan "subjektif". Jadi, saya bertanya, Apa maksud dari "teori yang bisa diterima" dan maksud dari "subjektif" tersebut? dan apa makna dari "dilogikai sesuai dengan persepsinya" ? apakah pandangan tersebut bertentangan dengan pandangan bahwa "teori yang bisa diterima" itu harus objektif ?

Adapun menurut pendapat saya, teori yang benar harus diterima oleh setiap orang yang berpikiran waras. di dalam teori yang benar, tidak ada unsur subjektif. Jika suatu kebenaran yang objektif diingkari, tidak berarti kebenaran itu subjektif, tetapi orang yang mengingkari itu mungkin belum mengerti, enggan mengerti atau justru tidak waras.

Dengan mengemukakan pandangan saya pribadi, saya tidak bermaksud membantah atau berdebat, tapi bermaksud untuk belajar. Jadi, silahkan bro Upasaka dan yang lainnya untuk menanggapi!

11
Pengembangan DhammaCitta / Sistem Penomoran Kalimat
« on: 13 March 2011, 12:38:29 PM »
Hai Teman2 & Kang Admin!

Maaf, saya kembali ke sini! Gak tau kenapa dah, walaupun udah di usir berkali-kali ma Admin, saya balik melulu, lengket terus ama DC. Udah lama saya ngintip DC tanpa komen. sekarang saya pengen masuk lagi, ada sesuatu yang pengen saya share. Mudah-mudahan teman-teman dan Adminnya ada respect. Dan mudah-mudahan tidak ada yang mengingat-ingat kehidupan saya di masa lalu. karena saya sudah bereinkarnasi menjadi manusia baru. tidak ada yang selalu sama kan bro?

saya ingin share tentang sistem penomoran kalimat :
[0000499][0000513]Saya belum mengetahui, apakah ada orang lain yang pernah menggunakan metoda ini atau tidak. [0000504]Dan saya belum mengetahui, bagaimana penilaian orang lain terhadap inovasi saya ini. [0000505]Apakah mereka akan menilainya baik ataukah buruk?[0000506]Apakah mereka akan dapat menghargainya ataukah tidak?[0000507]Saya membutuhkan tanggapan dari orang lain tentang sistem penomoran kalimat ini sebagai metoda "berpikir terstruktur".[0000508]Oleh karena itu, saya akan mencoba mempresentasikannya kepada orang lain.[0000509]Dan saya siap untuk menerima penilaian apapun dari mereka.[0000510]Bila ada penilaian yang baik, maka semoga itu menjadi semangat bagi saya untuk lebih berinovasi.[0000511]Jika ada kritikan atau penilaian yang buruk terhadap sistem yang saya presentasikan ini,[0000512]maka semoga ada manfaat yang bisa saya petik dari kritikan tersebut.

tapi kalo di simpan di posting pertama, kepanjangan. jadi saya lanjut di posting kedua aja.

12
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi / [help]Install 2 xampp pada satu komputer
« on: 22 February 2011, 03:18:57 PM »
mungkin kita menganggap bahwa menginstall satu xampp saja pada satu pc sudah cukup. menginstall 2 kali, mungkin akan dianggap "kurang kerjaan". tapi sebenarnya untuk kasus-kasus tertentu, hal itu dibutuhkan. seperti pada kasus yang saya alami. saya bermaksud numpang menguplod website di server sebuah perusahaan. tapi di server tersebut sudah terpasang xampp dan sebuah website yang dikelola oleh pihak ketiga (developer web). akses ke phpmyadmin dipassword. dan saya tidak diberitahu passord tersebut. tidak ada jalan lain, untuk bisa menjalankan web, saya harus menginstall xammp sendiri.

setelah di install, beberapa file saya setting. akhirnya dua server dapat dijalankan secara bersamaan :


tapi, pas saya hendak mengakses phpmyadmin terjadi error.





gimana ya bro?

mudah-mudahan ada master web yang mau berbagi ilmunya ke saya di sini!

13
Diskusi Umum / tidak ada topik menarik, meditasi saja!
« on: 03 January 2011, 07:17:38 AM »
pernahkah anda berkunjung ke forum-forum diskusi untuk berpartisipasi dalam suatu topik diskusi yang menarik, tapi sayangnya anda tidak menemukan topik-topik diskusi yang menarik?

tidak menemukan topik diskusi yang menarik merupakan hal yang kurang menyenangkan. tapi dengan mengembangkan konsentrasi dan kesadaran, kita akan selalu dapat menemukan topik diskusi yang menarik perhatian kita. atau mungkin, karena konsentrasi, akhirnya semua topik jadi tampak menarik. jika tidak, pikiran kita akan dianugrahi ide-ide baru yang melimpah, sehingga selalu saja ada hal-hal baru yang menarik untuk kita diskusikan.

Bgaimana pendapat kawan-kawan?

14
Buddhisme untuk Pemula / Kepala Botax
« on: 31 December 2010, 09:09:43 PM »
sang Buddha tidak berkepala botax. trus kenapa para bikkhu pada botax?


15
Diskusi Umum / Bercinta dengan TV dan Internet
« on: 17 December 2010, 01:32:53 PM »
disebuah toko buku, sya pernah melihat sebuah buku berjudul "Bercinta dengan Televisi". ada yang pernah membacanya? saya sendiri tidak membeli dan belum pernah membacanya sampai saat ini. tak tau pasti apa isi buku tersebut. sekedar menebak, mungkin isi buku tersebut membahas tentang kebiasaan orang-orang yang terlalu banyak menghabiskan waktunya untuk menonton TV.

yah, TV dan juga internet bisa menjadi "candu" yang berbahaya bagi kita. kabarnya di Cina telah dibangung panti-panti rehabilitasi untuk para korban Internet Addictif. tidak diketahui, apa telah dibangun juga panti rehab untuk TV addictif.

saya ingin menghimbau semua orang, bapak-bapak, ibu-ibu, orang dewasa, remaja, maupun anak-anak, pria maupun wanita untuk brhati-hati dan jangan sampai menjadi korban Internet Adictif atau TV Adictif. Dunia ini memang menyuguhkan banyak sajian yang menarik dan menyenangkan. itu bermanfaat, agar manusia tidak stress. dengan sedikit hiburan, pikiran yang sempit bisa jadi lega. penyakit mental maupun fisik, bisa disembuhkan melalui terapi hal-hal yang menyenangkan. tetapi sebaliknya, terikat dengan hal-hal menyenangkan, sajian acara-acara menarik dari TV itu justru bisa menimbulkan penyakit mental dan fisik.

untuk menghindari kecanduan TV dan Internet, kita perlu menemukan apa yang disebut dengan kesenangan yang suci. ada 4 kesenangan yang suci :

1. kesenangan yang muncul dari berbuat baik
apabila kita berbuat baik, maka muncul perasaan menyenangkan. perasaan menyenangkan ini bersifat positif. tak masalah bila anda kecanduan perasaan menyenangkan dari perbuatan baik ini, karena membuat anda semakin rajin berbuat baik.

2. Kesenangan yang muncul karena memahami ajaran yang indah dan benar
para bikkhu merasa senang hati dan bergembira, karena mendengar pembabaran dhamma yang indah dari sang Buddha. tak sedikit para bikkhu yang hanya dengan mendengar pembabaran dhamma, kemudian mereka lansung mencapai tingkat kesucian tertentu. karena kegembiraannya telah mengkondisikan pikirannya untuk bisa berkonsentrasi dengan mantap dan melihat makna ajaran yang dibabarkan.

3. kesenangan yang muncul dari sifat konsentrasi
bila konsentrasi berkembang, perasaan menyenangkan berkembang. bahkan kegembiraan yang muncul setelah tercapainya jhana-jhana sanggup hingga menggetarkan tubuh, perasaan menyenangkan itu merasuk hingga ke kuku-kuku jari.

4. Kesenangan yang muncul dari berkembangnya kesadaran
karena melihat munul dan lenyapnya segala ssuatu, akhirnya seseorang mencapai kelegaan. kelegaan ini adalah kebahagiaan yang muncul dari "melepaskan", atau "bebas dari keterikatan".

siapa yang telah mengenal 4 jenis kesnangan tersebut dengan baik, ia berhenti dari terobsesi dengan kesenangan-kesenangan indrawi, kesnangan yang tidak murni, kesenangan yang muncul dari pemikiran dan khayalan. ia tidak akan "bercinta dengan TV ataupun Internet".


Pages: [1] 2