//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Hantu kelaparan dgn mulut sebesar lubang jarum  (Read 3887 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Hantu kelaparan dgn mulut sebesar lubang jarum
« on: 03 February 2010, 11:30:33 PM »
Kembali ke rumah sakit Singhburi, Luang Po dlm kondisi yg menyakitkan. Dia tidak dapat membuka mulutnya, sehingga akhirnya ia menjadi sangat haus. Ia tidak dapat minum, dan sewaktu mereka memberinya makan melalui sedotan plastik yg dimasukkan ke mulutnya, ia tidak dapat menyedot makanannya ke dalam mulutnya, utk makan pagi, mereka harus perlahan-lahan menyuapinya sedikit demi sedikit. Ia teringat bagaimana neneknya pernah mengingatkannya bahwa ia akan menjadi hantu kelaparan dengan mulut sebesar lubang jarum. Ia tidak bisa makan dgn cara yg biasa selama 50 hari. Bukan itu saja, ia juga tdk bisa berbicara. Kalau ia berusaha membuka mulutnya lebih lebar, rahang atasnya akan menekan ke bawah dan darah akan segera mengalir. Kalau ia bergerak sewaktu makan, darah akan mengalir lagi. Ia harus sepenuhnya disuapi dgn sendok, sehingga ia harus menderita seperti hantu kelaparan, persis seperti yg dikatakan neneknya. Ia harus menjadi hantu kelaparan karena telah memakan dana makanan yg disiapkan utk Para Bhikkhu.
Sekembalinya dari rumah sakit yg telah ditempatinya selama 50 hari, Luang Po berpikir bahwa ia harus membayar hutang2 karma yg telah dilakukannya di dunia manusia ini, jadi ia memperluas area di sekeliling ruang pertemuan sehingga menjadi ruang pertemuan yg luas. Inilah yg telah ditekadkannya utk dilakukan - untuk membayar semua karma buruk yg telah dilakukannya di dunia manusia ini dgn mengajarkan Dhamma. Ia tidak akan membangun lagi gedung2. Ia akan mengajar dan "membangun orang-orang".
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Hantu kelaparan dgn mulut sebesar lubang jarum
« Reply #1 on: 08 February 2010, 07:18:23 PM »
Akhirnya setelah mulai sembuh, Luang Po mengadakan upacara pengumpulan jasa utk mengembalikan semangatnya dan banyak umat awam yg ikut berpartisipasi. Di hari terakhir, Tuan Chan dan sahabatnya datang utk mengembalikan semangat Luang Po dan membawakan catatan yg ditulis "Luang Po". ia telah melipat catatan itu dgn rapi. Setelah upacara pengumpulan jasa dan pelimpahan jasa selesai dilakukan, ia mengeluarkan catatan itu utk dibacakan kepada orang2 yg hadir di sana, tetapi ternyata tidak ada tulisan di kertas itu. Kertas itu kosong. Ia membingkai kertas catatan itu sebagai peringatan atas kejadian tsb.
Alasan atas pentinya mengkaitkan cerita2 Luang Po dan orang2 lainnya adalah krn ia adalah saksi dan "seorang penyiar karma", bukan saja karena ia telah mengalami sendiri akibat2 karma di kehidupannya sendiri, tetapi ia juga telah mengumpulkan pengalaman2 karma orang lain, ada ratusan kasus2 karma yg telah dikumpulkannya, dan lebih dari 50 diantaranya telah dipublikasikan ke dalam kumpulan buku2nya "Hukum Karma - Praktek Dhamma", yg skrg sudah mencapai jilid 16. Tiga jilid yg pertama sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh murid2nya : Dr. Suchitra Onkom dan Dr. Naraporn Rungsimuntakul. Jilid2 lainnya sedang dalam proses penterjemahan. Asisten Profesor Donald W. Sandage yg bertanggung jawab sebagai editor dan pembaca.
Luang Po menyadari bahwa individu2 bisa mendapatkan kedamaian kalau mereka sudah memahami dgn jelas cara kerja karma dan akibat2nya. Ia mampu membuktikan bahwa umat manusia bisa mengikis karma buruk mereka dgn mempraktekkan Empat Landasan Kesadaran, yg telah dinyatakan oleh Buddha sejak lama sekali, sebagai satu-satunya jalan yg menuntun ke Nibbana, keadaan damai abadi. Inilah alasannya, setelah kecelakaan berat yg menyebabkan lehernya patah, dia mencurahkan perhatiannya dan hidupnya utk menolong umat manusia dgn mengajarkan mereka utk mempraktekkan Empat Landasan Kesadaran. Org2 dari seluruh penjuru dunia, baik Buddhis maupun non Buddhis, datang ke Wat Amabavana utk belajar metode praktek yg disebutnya "Buddhologi".

Sumber : Menciptakan Kedamaian Dunia yg Berkelanjutan oleh Suchitra Onkom. Penerbit Karaniya
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

 

anything