//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS  (Read 325012 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #795 on: 10 May 2011, 07:54:38 PM »
jadi paling aman, gak usah punya agama ya?
iyelah, agama adalah racun :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #796 on: 10 May 2011, 07:58:40 PM »
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Sisi penjual/penyedia jasa: apakah melanggar sila/tidak; apakah sesuai dengan penghidupan benar/tidak.
Sisi pembeli: apakah penggunaan barang/jasa sesuai dengan sila.
Barang/benda yang dijual: selalu netral

Kasus 'panggang babi'
Penyedia: tidak melanggar sila, sesuai penghidupan benar (jika tidak membunuh/menyebabkan pembunuhan)
Konsumen: sedang atthasila, melanggar sila untuk membelinya.
>Penyedia tidak menjadi bersalah walaupun konsumen menggunakannya untuk melanggar sila,

Kasus zat yang digunakan sebagai racun
Penyedia: tidak melanggar sila, tidak sesuai penghidupan benar
konsumen: tergantung penggunaan. Misalnya saya beli racun serangga yang mengandung borax untuk bahan memadamkan api, maka tentu saja tidak melanggar sila.
>Penyedia tetap bersalah karena menjual racun walaupun konsumen menggunakannya bukan sebagai racun.

Kasus pelacur
Penyedia: (IMO) tidak melanggar sila, tidak melanggar penghidupan benar.
konsumen: tergantung kondisi, bisa melanggar, bisa tidak.
>Sama seperti kasus 'panggang babi', penyedia tidak menjadi melanggar walaupun konsumennya melanggar.

44  Cūḷavedalla Sutta(MN)

11. “Yang Mulia, apakah tiga kelompok termasuk dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan, atau Jalan Mulia Berunsur Delapan termasuk dalam tiga kelompok?”

“Tiga kelompok bukan termasuk dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan, teman Visākha, tetapi Jalan Mulia Berunsur Delapan termasuk dalam ketiga kelompok. Ucapan benar, perbuatan benar, dan penghidupan benar – kondisi-kondisi ini termasuk dalam kelompok moralitas. Usaha benar, perhatian benar, dan konsentrasi benar – kondisi-kondisi ini termasuk dalam kelompok konsentrasi. Pandangan benar dan kehendak benar – kondisi-kondisi ini termasuk dalam kelompok kebijaksanaan.”


41  Sāleyyaka Sutta (MN)

8. “Dan bagaimanakah, para perumah tangga, tiga jenis perilaku jasmani yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang membunuh makhluk hidup; ia adalah pembunuh, bertangan darah, terbiasa memukul dan bertindak dengan kekerasan, tanpa belas kasihan pada makhluk-makhluk hidup. Ia mengambil apa yang tidak diberikan; ia mengambil harta dan kekayaan orang lain di desa atau hutan dengan cara mencuri. Ia melakukan perbuatan salah dalam kenikmatan indria; ia melakukan hubungan seksual dengan perempuan-perempuan yang dilindungi oleh ibu, ayah, ibu dan ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, atau sanak saudara mereka, yang memiliki suami, yang dilindungi oleh hukum, dan bahkan dengan mereka yang mengenakan kalung bunga sebagai tanda pertunangan. Itu adalah tiga jenis perilaku jasmani yang tidak sesuai dengan Dhamma, perilaku tidak baik.

9. Dan bagaimanakah, para perumah tangga, empat jenis perilaku ucapan yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang mengatakan yang tidak benar  ; ketika dipanggil oleh pengadilan, atau dalam suatu pertemuan, atau di depan sanak saudaranya, atau oleh perkumpulannya, atau di depan anggota keluarga kerajaan, dan ditanya sebagai seorang saksi sebagai berikut: ‘Baiklah, tuan, katakanlah apa yang engkau ketahui,’ tidak mengetahui, ia mengatakan, ‘aku tahu,’ atau mengetahui, ia mengatakan, ‘aku tidak tahu,’; tidak melihat, ia mengatakan, ‘aku melihat,’ atau melihat, ia mengatakan, ‘aku tidak melihat’; dengan penuh kesadaran ia mengatakan kebohongan demi keselamatan dirinya sendiri, atau demi keselamatan orang lain, atau demi hal-hal remeh. Ia mengucapkan kata-kata jahat; ia mengulangi di tempat lain apa yang telah ia dengar di sini dengan tujuan untuk memecah-belah [orang-orang itu] dari orang-orang ini, atau ia mengulangi kepada orang-orang ini apa yang telah ia dengar di tempat lain dengan tujuan untuk memecah-belah [orang-orang ini] dari orang-orang itu; demikianlah ia adalah seorang yang memecah-belah mereka yang rukun, seorang pembuat perpecahan, yang menikmati perselisihan, bergembira dalam perselisihan, bersukacita dalam perselisihan, pengucap kata-kata yang menciptakan perselisihan. Ia berkata kasar; ia mengucapkan kata-kata yang kasar, keras, menyakiti orang lain, menghina orang lain, berbatasan dengan kemarahan, tidak menunjang konsentrasi. [287] Ia adalah seorang penggosip; ia berbicara di waktu yang salah, mengatakan apa yang tidak benar, mengatakan hal yang tidak berguna, mengatakan yang berlawanan dengan Dhamma dan Disiplin; pada waktu yang salah ia mengucapkan kata-kata yang tidak berguna, tidak masuk akal, melampaui batas, dan tidak bermanfaat. Ini adalah empat jenis perilaku ucapan yang tidak sesuai dengan Dhamma, perilaku tidak baik.

10. “Dan bagaimanakah, para perumah tangga, tiga jenis perilaku pikiran yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang bersifat iri-hati; ia iri pada kekayaan dan kemakmuran orang lain sebagai berikut: ‘oh, semoga apa yang menjadi milik orang lain menjadi milikku!’ Atau ia memiliki pikiran berniat buruk dan niat membenci sebagai berikut: ‘Semoga makhluk-makhluk ini dibunuh dan disembelih, semoga mereka dipotong, musnah, atau dibasmi!’ Atau ia memiliki pandangan salah, penglihatan menyimpang, sebagai berikut: ‘Tidak ada yang diberikan, tidak ada yang dipersembahkan, tidak ada yang dikorbankan; tidak ada buah atau akibat dari perbuatan baik dan buruk; tidak ada dunia ini, tidak ada dunia lain; tidak ada ibu, tidak ada ayah; tidak ada makhluk-makhluk yang terlahir secara spontan; tidak ada para petapa dan brahmana yang baik dan mulia di dunia ini yang telah menembus oleh diri mereka sendiri dengan pengetahuan langsung dan menyatakannya di dunia ini dan di dunia lain.’  Ini adalah tiga jenis perilaku pikiran yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik. Jadi, para perumah tangga, adalah dengan alasan perilaku yang tidak sesuai dengan Dhamma demikian, dengan alasan perilaku tidak baik demikian maka beberapa makhluk di sini, ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, muncul kembali dalam kondisi sengsara, di alam yang tidak bahagia, dalam kesengsaraan, bahkan dalam neraka.


« Last Edit: 10 May 2011, 08:02:58 PM by sriyeklina »
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #797 on: 10 May 2011, 08:16:33 PM »
^
Oh iya ad sila samadhi panna ya...Brti perbuatan benar n penghidupan termasuk kelompok sila juga donk? Bingung jg ​​​​HE³³E³;){^⌣^}HE³³E³;)³E³:D

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #798 on: 10 May 2011, 08:23:57 PM »
^
Oh iya ad sila samadhi panna ya...Brti perbuatan benar n penghidupan termasuk kelompok sila juga donk? Bingung jg ​​​​HE³³E³;){^⌣^}HE³³E³;)³E³:D

perbuatan benar mencakup pancasila utk umat awam atau patimokkha untuk para bhikkhu.
penghidupan benar memang agak overlap dengan sila tapi lebih kepada kegiatan mencari nafkah, misalnya bagi umat awam tidak berdagang makhluk hidup, tidak berdagang senjata, dll dan bagi para bhikkhu tidak melakukan praktek2 perdukunan demi untuk memperoleh dana, tidak menjadi mak comblang, peramal, dll demi untuk memperoleh dana.

Offline Brado

  • Sebelumnya: Lokkhitacaro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.645
  • Reputasi: 67
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #799 on: 10 May 2011, 08:31:38 PM »
Saya ingin menanyakan ini :

Kasus pelacur
Penyedia: (IMO) tidak melanggar sila, tidak melanggar penghidupan benar.
konsumen: tergantung kondisi, bisa melanggar, bisa tidak.
>Sama seperti kasus 'panggang babi', penyedia tidak menjadi melanggar walaupun konsumennya melanggar.

dengan referensi ini :

41  Sāleyyaka Sutta (MN)

8. “Dan bagaimanakah, para perumah tangga, tiga jenis perilaku jasmani yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang membunuh makhluk hidup; ia adalah pembunuh, bertangan darah, terbiasa memukul dan bertindak dengan kekerasan, tanpa belas kasihan pada makhluk-makhluk hidup. Ia mengambil apa yang tidak diberikan; ia mengambil harta dan kekayaan orang lain di desa atau hutan dengan cara mencuri. Ia melakukan perbuatan salah dalam kenikmatan indria; ia melakukan hubungan seksual dengan perempuan-perempuan yang dilindungi oleh ibu, ayah, ibu dan ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, atau sanak saudara mereka, yang memiliki suami, yang dilindungi oleh hukum, dan bahkan dengan mereka yang mengenakan kalung bunga sebagai tanda pertunangan. Itu adalah tiga jenis perilaku jasmani yang tidak sesuai dengan Dhamma, perilaku tidak baik.

Apakah bukan berarti para pelacur tersebut juga masih termasuk kriteria perempuan2 yang dilindungi ?

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #800 on: 10 May 2011, 08:42:35 PM »
Saya ingin menanyakan ini :

dengan referensi ini :

Apakah bukan berarti para pelacur tersebut juga masih termasuk kriteria perempuan2 yang dilindungi ?
Tergantung kebijaksanaan tiap orang dalam menilai dan memutuskan.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #801 on: 11 May 2011, 08:50:26 AM »
analisa yang siip dari sisi dhamma...

Kalau boleh saya bertanya ke Bro Kainyn...

Soal skenario : misalnya Bro Kainyn dihadapakan pada persoalan lagi sakit berat dan terbatas dana pengobatan, kemudian ada anak perempuan bro Kainyn yang ingin berbakti dengan "menjual diri" untuk mendapatkan dana pengobatan. Bagaimana sikap bro sendiri menyikapi ini ?
** Curious pingin tahu dan benar benar no offense.
Bukannya sudah pernah ditanya? :)
Kalau dia merasa terbebani & terpaksa melakukan sesuatu hal (bukan hanya menjual diri, tapi sekadar menjual semua harta/tabungan masa depannya, atau bahkan menikah dengan orang kaya yang tidak disukainya), mungkin saya lebih baik menghilang atau bahkan bunuh diri. Tapi kalau ia dengan sadar, mengetahui segala konsekwensi, tidak terpaksa, merasa itu yang terbaik bagi dirinya, bukan demi diri saya (yang hampir mati itu), menjual diri demi dana pengobatan, maka selain saya tetap mencintainya walaupun ia seorang pelacur, saya akan turut berbahagia atas niat baiknya. Dengan catatan, tentunya di negara yang melegalkan prostitusi. 

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #802 on: 11 May 2011, 09:02:26 AM »
harus dilihat dari sudut agama dulu, bagi pelacur dia misalnya tidak beragama, atau beragama lain, itu sudah berbeda, tidak ada hubungannya dengan sila, paling dengan "dosa"

lain halnya kalau yang jadi pelacur itu budis, yang "misalkan" ingin menjalankan sila (Terbayangkah?)
ibarat seseorang menjadi pelacur rasanya agama menjadi nomor dua, tuhannya (Uang) yang nomor satu, segala sila dan lain di kesampingkan.
kemudian pihak pembeli, misalkan dia budis, bertekad menjalankan sila rasanya dia tidak akan melakukan hal yang gegabah.
apabila dia budis dan ingin menjalankan sila dan kemudian ke pelacur :
apabila pelacur itu single apakah melanggar?
punya suami apakah melanggar?

secara 3 syarat (tidak mendengar, mengetahui, menyuruh =)) ) terpenuhi bagaimana nih =))
Kalau memang beragama lain, memang harus mengikuti aturan agama tersebut.
Lalu seandainya Buddhis, kalau memang dia mengetahui/menduga pelacur tersebut adalah objek yang melanggar sila, mungkin memang sebaiknya dihindari.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #803 on: 11 May 2011, 09:16:44 AM »
44  Cūḷavedalla Sutta(MN)

11. “Yang Mulia, apakah tiga kelompok termasuk dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan, atau Jalan Mulia Berunsur Delapan termasuk dalam tiga kelompok?”

“Tiga kelompok bukan termasuk dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan, teman Visākha, tetapi Jalan Mulia Berunsur Delapan termasuk dalam ketiga kelompok. Ucapan benar, perbuatan benar, dan penghidupan benar – kondisi-kondisi ini termasuk dalam kelompok moralitas. Usaha benar, perhatian benar, dan konsentrasi benar – kondisi-kondisi ini termasuk dalam kelompok konsentrasi. Pandangan benar dan kehendak benar – kondisi-kondisi ini termasuk dalam kelompok kebijaksanaan.”
Maksud "moralitas" yang saya sebutkan sebelumnya adalah yang dipandang dari pancasila, bukan secara JMB8. Kalau penghidupan benar, memang dari JMB8.



Quote
41  Sāleyyaka Sutta (MN)

8. “Dan bagaimanakah, para perumah tangga, tiga jenis perilaku jasmani yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang membunuh makhluk hidup; ia adalah pembunuh, bertangan darah, terbiasa memukul dan bertindak dengan kekerasan, tanpa belas kasihan pada makhluk-makhluk hidup. Ia mengambil apa yang tidak diberikan; ia mengambil harta dan kekayaan orang lain di desa atau hutan dengan cara mencuri. Ia melakukan perbuatan salah dalam kenikmatan indria; ia melakukan hubungan seksual dengan perempuan-perempuan yang dilindungi oleh ibu, ayah, ibu dan ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, atau sanak saudara mereka, yang memiliki suami, yang dilindungi oleh hukum, dan bahkan dengan mereka yang mengenakan kalung bunga sebagai tanda pertunangan. Itu adalah tiga jenis perilaku jasmani yang tidak sesuai dengan Dhamma, perilaku tidak baik.

9. Dan bagaimanakah, para perumah tangga, empat jenis perilaku ucapan yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang mengatakan yang tidak benar  ; ketika dipanggil oleh pengadilan, atau dalam suatu pertemuan, atau di depan sanak saudaranya, atau oleh perkumpulannya, atau di depan anggota keluarga kerajaan, dan ditanya sebagai seorang saksi sebagai berikut: ‘Baiklah, tuan, katakanlah apa yang engkau ketahui,’ tidak mengetahui, ia mengatakan, ‘aku tahu,’ atau mengetahui, ia mengatakan, ‘aku tidak tahu,’; tidak melihat, ia mengatakan, ‘aku melihat,’ atau melihat, ia mengatakan, ‘aku tidak melihat’; dengan penuh kesadaran ia mengatakan kebohongan demi keselamatan dirinya sendiri, atau demi keselamatan orang lain, atau demi hal-hal remeh. Ia mengucapkan kata-kata jahat; ia mengulangi di tempat lain apa yang telah ia dengar di sini dengan tujuan untuk memecah-belah [orang-orang itu] dari orang-orang ini, atau ia mengulangi kepada orang-orang ini apa yang telah ia dengar di tempat lain dengan tujuan untuk memecah-belah [orang-orang ini] dari orang-orang itu; demikianlah ia adalah seorang yang memecah-belah mereka yang rukun, seorang pembuat perpecahan, yang menikmati perselisihan, bergembira dalam perselisihan, bersukacita dalam perselisihan, pengucap kata-kata yang menciptakan perselisihan. Ia berkata kasar; ia mengucapkan kata-kata yang kasar, keras, menyakiti orang lain, menghina orang lain, berbatasan dengan kemarahan, tidak menunjang konsentrasi. [287] Ia adalah seorang penggosip; ia berbicara di waktu yang salah, mengatakan apa yang tidak benar, mengatakan hal yang tidak berguna, mengatakan yang berlawanan dengan Dhamma dan Disiplin; pada waktu yang salah ia mengucapkan kata-kata yang tidak berguna, tidak masuk akal, melampaui batas, dan tidak bermanfaat. Ini adalah empat jenis perilaku ucapan yang tidak sesuai dengan Dhamma, perilaku tidak baik.

10. “Dan bagaimanakah, para perumah tangga, tiga jenis perilaku pikiran yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang bersifat iri-hati; ia iri pada kekayaan dan kemakmuran orang lain sebagai berikut: ‘oh, semoga apa yang menjadi milik orang lain menjadi milikku!’ Atau ia memiliki pikiran berniat buruk dan niat membenci sebagai berikut: ‘Semoga makhluk-makhluk ini dibunuh dan disembelih, semoga mereka dipotong, musnah, atau dibasmi!’ Atau ia memiliki pandangan salah, penglihatan menyimpang, sebagai berikut: ‘Tidak ada yang diberikan, tidak ada yang dipersembahkan, tidak ada yang dikorbankan; tidak ada buah atau akibat dari perbuatan baik dan buruk; tidak ada dunia ini, tidak ada dunia lain; tidak ada ibu, tidak ada ayah; tidak ada makhluk-makhluk yang terlahir secara spontan; tidak ada para petapa dan brahmana yang baik dan mulia di dunia ini yang telah menembus oleh diri mereka sendiri dengan pengetahuan langsung dan menyatakannya di dunia ini dan di dunia lain.’  Ini adalah tiga jenis perilaku pikiran yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik. Jadi, para perumah tangga, adalah dengan alasan perilaku yang tidak sesuai dengan Dhamma demikian, dengan alasan perilaku tidak baik demikian maka beberapa makhluk di sini, ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, muncul kembali dalam kondisi sengsara, di alam yang tidak bahagia, dalam kesengsaraan, bahkan dalam neraka.
Yang ini bisa dijelaskan apa maksudnya? Saya melihat pelacur tidak dalam kriteria objek yang dilarang. Saya juga tidak lihat profesi pelacur berhubungan dengan ucapan tidak benar. 

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #804 on: 11 May 2011, 09:25:55 AM »
Saya ingin menanyakan ini :
Quote
Kasus pelacur
Penyedia: (IMO) tidak melanggar sila, tidak melanggar penghidupan benar.
konsumen: tergantung kondisi, bisa melanggar, bisa tidak.
>Sama seperti kasus 'panggang babi', penyedia tidak menjadi melanggar walaupun konsumennya melanggar.
dengan referensi ini :
Quote
41  Sāleyyaka Sutta (MN)

8. “Dan bagaimanakah, para perumah tangga, tiga jenis perilaku jasmani yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang membunuh makhluk hidup; ia adalah pembunuh, bertangan darah, terbiasa memukul dan bertindak dengan kekerasan, tanpa belas kasihan pada makhluk-makhluk hidup. Ia mengambil apa yang tidak diberikan; ia mengambil harta dan kekayaan orang lain di desa atau hutan dengan cara mencuri. Ia melakukan perbuatan salah dalam kenikmatan indria; ia melakukan hubungan seksual dengan perempuan-perempuan yang dilindungi oleh ibu, ayah, ibu dan ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, atau sanak saudara mereka, yang memiliki suami, yang dilindungi oleh hukum, dan bahkan dengan mereka yang mengenakan kalung bunga sebagai tanda pertunangan. Itu adalah tiga jenis perilaku jasmani yang tidak sesuai dengan Dhamma, perilaku tidak baik.
Apakah bukan berarti para pelacur tersebut juga masih termasuk kriteria perempuan2 yang dilindungi ?
Setahu saya dilindungi di sini maksudnya masih hidup dalam perwalian, apakah orang tua, saudara kandung/jauh. Yang dilindungi hukum saya pikir adalah yang berkaitan dengan hukum (adat) setempat yang berlaku, mungkin di antaranya inses, anak di bawah umur, dan juga para petapa.


Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #805 on: 11 May 2011, 11:27:35 AM »
Maksud "moralitas" yang saya sebutkan sebelumnya adalah yang dipandang dari pancasila, bukan secara JMB8. Kalau penghidupan benar, memang dari JMB8.


Yang ini bisa dijelaskan apa maksudnya? Saya melihat pelacur tidak dalam kriteria objek yang dilarang. Saya juga tidak lihat profesi pelacur berhubungan dengan ucapan tidak benar. 
Jika seperti yang bro ungkapkan seharusnya semua profesi tidak ada yang dilarang termasuk menjual racun,senjata,minuman keras,narkoba. Karena semua objek netral. Dan kenapa bro mengatakan menjual racun adalah penghidupan yang salah?

Saya pikir dengan profesi beternak dan menjual ternak-pun termasuk penghidupan yang benar. Dengan catatan, jangan dibunuh. Jika sudah dibeli orang dan si pembeli yang membunuh, itukan salah mereka. Dan saya juga tidak perlu tanya-tanya sama yang beli, apakah ternak ini akan dipotong atau tidak.

Saya juga tertarik menjual minuman keras,narkoba. Dan saya juga tidak perlu bertanya, akan mereka gunakan untuk apakah semua itu. Anggap saja semua pembeli itu membeli untuk bahan penelitian. Jika mereka salah gunakan berarti mereka yang salah.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #806 on: 11 May 2011, 11:31:50 AM »
^
Kemarin aku juga terpikir yg spt cc sri blg tuh... Hehe...

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #807 on: 11 May 2011, 02:45:23 PM »
Jika seperti yang bro ungkapkan seharusnya semua profesi tidak ada yang dilarang termasuk menjual racun,senjata,minuman keras,narkoba. Karena semua objek netral. Dan kenapa bro mengatakan menjual racun adalah penghidupan yang salah?

Saya pikir dengan profesi beternak dan menjual ternak-pun termasuk penghidupan yang benar. Dengan catatan, jangan dibunuh. Jika sudah dibeli orang dan si pembeli yang membunuh, itukan salah mereka. Dan saya juga tidak perlu tanya-tanya sama yang beli, apakah ternak ini akan dipotong atau tidak.

Saya juga tertarik menjual minuman keras,narkoba. Dan saya juga tidak perlu bertanya, akan mereka gunakan untuk apakah semua itu. Anggap saja semua pembeli itu membeli untuk bahan penelitian. Jika mereka salah gunakan berarti mereka yang salah.

Berdagang senjata, racun  dsbnya kita tau bakal digunakan untuk membunuh makhluk hidup lain.

Sedangkan pelacur menjual jasanya: membantu pemuasan panca indera konsumennya.

Hal ini mirip dengan profesi tukang pijat, penari, penyanyi, foto model, dll

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #808 on: 11 May 2011, 02:51:07 PM »
Jika seperti yang bro ungkapkan seharusnya semua profesi tidak ada yang dilarang termasuk menjual racun,senjata,minuman keras,narkoba. Karena semua objek netral. Dan kenapa bro mengatakan menjual racun adalah penghidupan yang salah?

Saya pikir dengan profesi beternak dan menjual ternak-pun termasuk penghidupan yang benar. Dengan catatan, jangan dibunuh. Jika sudah dibeli orang dan si pembeli yang membunuh, itukan salah mereka. Dan saya juga tidak perlu tanya-tanya sama yang beli, apakah ternak ini akan dipotong atau tidak.

Saya juga tertarik menjual minuman keras,narkoba. Dan saya juga tidak perlu bertanya, akan mereka gunakan untuk apakah semua itu. Anggap saja semua pembeli itu membeli untuk bahan penelitian. Jika mereka salah gunakan berarti mereka yang salah.


setuju...pikiran saya jg seperti demikian...tpdi sisi lain  alangkah hubungan pikiran kita dgn pekerjaan yg kita lakukan tentu sangat erat sehingga pikiran kita tdk bs langsung mengabaikan begitu saja bahwa itu secara tdk lgsg ikut merugikan makhluk lain...jadi disarankan untuk dihindari sehingga tdk menimbulkan perasaan bersalah...

"pikiran adalah pelopor"
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #809 on: 11 May 2011, 02:58:23 PM »

setuju...pikiran saya jg seperti demikian...tpdi sisi lain  alangkah hubungan pikiran kita dgn pekerjaan yg kita lakukan tentu sangat erat sehingga pikiran kita tdk bs langsung mengabaikan begitu saja bahwa itu secara tdk lgsg ikut merugikan makhluk lain...jadi disarankan untuk dihindari sehingga tdk menimbulkan perasaan bersalah...

"pikiran adalah pelopor"

yup... terus psk yang uda tau objek nya adalah objek terlarang, kalo tetap menjual menurutku tetap mendapat kamma buruk ya... hehe....

 

anything