Ada yang mengatakan bahwa meditasi metta (kasih sayang) itu dengan cara mengucapkan:
"semoga saya bahagia, bebas dari penderitaan, bebas dari kesukaran, bebas dari penyakit, dst.."
Kemudian dilanjutkan dengan: "semoga keluarga saya bahagia, bebas dari penderitaan, bebas dari kesukaran, bebas dari penyakit, dst.."
Kemudian dilanjutkan dengan: "semoga teman saya bahagia, bebas dari penderitaan, bebas dari kesukaran, bebas dari penyakit, dst.."
Kemudian dilanjutkan dengan: "semoga musuh saya bahagia, bebas dari penderitaan, bebas dari kesukaran, bebas dari penyakit, dst.."
Dan: "semoga semua makhluk bahagia, bebas dari penderitaan, bebas dari kesukaran, bebas dari penyakit, dst.."
Ucapan ini dilakukan berulang-ulang.
Ada juga yang mengatakan bahwa meditasi metta itu dilakukan dengan cara visualisasi:
Membayangkan suatu objek misalnya bayi (atau binatang) yang netral. Lalu di dunia ini tidak ada siapa-siapa kecuali saya dan bayi (atau binatang) itu. Membayangkan bahwa seandainya tidak ada saya, maka tidak ada yang merawat bayi (atau binatang) itu, oleh karena itu saya merawat dan mencurahkan kasih sayang kepada bayi (atau binatang) itu. Kemudian objek bayi (atau binatang) itu diganti dengan objek lain, misalnya ortu, keluarga, teman, musuh, dll...
Ada juga yang mengatakan bahwa meditasi metta itu dilakukan dengan cara visualisasi yang digabung dengan nafas:
membayangkan bahwa di luar tubuh ini ada asap hitam yang melambangkan hal2 negatif (kesedihan, penyakit, kekacauan, dst)
dengan bernafas, kita menghirup asap hitam itu lalu menghembuskan asap putih yang melambangkan hal2 positif (kegembiran, kesehatan, kedamaian, dst)
Dan sangat mungkin masih ada meditasi metta versi-versi lainnya.
1. Jika ada, silakan sharing..
2. Kalau menurut Tipitaka, bagaimana mempraktekkan meditasi metta?