Membuat perjanjian dengan pikiran saya
Saya menghabiskan vassa keenam dengan benar-benar menyendiri di sebuah vihara di daerah pegunungan terpencil Thailand Utara. Setelah beberapa waktu, meditasi saya mulai berantakan. Semakin keras saya berusaha untuk menenangkan pikiran saya yang kacau, semakin ganas pikiran berkelana. Pikiran kotor (unmonkish -translator) yang berisikan nafsu dan kekerasan terus-terusan menyerang dan mempermainkan pertahanan saya di pikiran. Dalam sekejap, itu menjadi benar-benar tak terkendali, tapi tak ada siapa-siapa yang bisa menolong.
Suatu hari, dalam keputusasaan, saya membuat janji serius di depan patung Buddha di ruang utama. Saya membuat perjanjian: tiap hari selama satu jam, mulai dari jam 3 sampai jam 4 sore, saya akan membiarkan pikiran-pikiran jelek saya untuk bebas dan muncul sepuasnya. Seks, kekerasan, percintaan, bahkan fantasi yang paling ekstrim pun akan dibiarkan selama waktu tersebut. Sebagai balasannya, saya meminta pikiran saya untuk tenang dan mengikuti nafas di luar waktu spesial tersebut.
Perjanjian itu tidak berjalan seperti yang direncanakan. Di kebanyakan waktu, pikiran saya tetap memberontak seperti biasanya. Dia menolak untuk tunduk mengikuti nafas saya. Dia melawan, menendang dan meloncat dengan ganas seperti kuda liar di rodeo. Kemudian jam 3 sore, untuk memenuhi janji saya, saya menyerah, berhenti melawan dan berhenti berjuang. Saya bersandar ke dinding gubuk saya untuk mengistirahatkan punggung yang sakit, meluruskan kaki untuk mengurangi rasa penat dan memberikan ijin kepada pikiran untuk melakukan apa saja yang dimauinya. Heran, saat itu dan selama 60 menit kemudian, pikiran saya mengikuti setiap nafas keluar dan masuk dengan sangat mudah. Sepertinya saya tidak ingin melakukan apa-apa selain memperhatikan nafas! Pengalaman ini mengajarkan saya perbedaan antara "melepas" dengan "berusaha melepas" (letting go and trying to let go -translator). Ini merupakan pengalaman yang paling dramatis bagi saya dalam melepas.
...
(dari mindfullnes, bliss and beyond karangan ajahn brahm).