Kalau saya lihat sekilas, memang isinya berbeda, tapi IMO terlalu terburu-buru kalau mengatakan ini adalah pengaruh 'ajaran belakangan'. Dalam ajaran-ajaran awal, memang dikenal 2 macam micchaditthi, yaitu (1) yang mengabaikan moralitas, yang jika digenggam erat memiliki 2 tujuan pasti: neraka atau rahim binatang, dan (2) yang menyebabkan orang berada dalam samsara (62 pandangan salah di Brahmajalasutta).
Karena micchaditthi ada 2 klasifikasi, maka tidak aneh juga kalau lawannya, samma ditthi, juga terbagi dua, yang satu adalah (1) yang menganut moralitas, yang otomatis mengarahkan orang pada kelahiran yang baik, dan (2) yang membawa orang terlepas dari samsara (pandangan anicca-dukkha-anatta).
Jadi walaupun sutta ini isinya beda, masih belum 'big deal', paling-paling kita bisa lihat lebih jelas bahwa masing-masing sekte (setelah perpecahan) memang melestarikan sutta yang diinterpretasikan secara berbeda.