//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ramayana dan Jataka  (Read 20157 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Ramayana dan Jataka
« on: 22 December 2011, 02:45:11 PM »
dalam DASARATHA-JĀTAKA (Jataka No. 461), tersebut kisah masa lalu Sang Buddha yg tokoh2nya sama dengan ramayana.
http://www.sacred-texts.com/bud/j4/j4025.htm

jataka (tipitaka) - ramayana (walmiki):
* rama - rama
* sita - sita
* lakkhana - laksmana
* bharata - bharata
* dasaratha - dasharatha

apa penjelasan atas kemiripan yang sangat mencolok ini?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Ramayana dan Jataka
« Reply #1 on: 22 December 2011, 02:53:35 PM »
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ramayana dan Jataka
« Reply #3 on: 22 December 2011, 07:19:58 PM »
kesamaan nama hanyalah kebetulan semata. atau penyusun jataka kehabisan nama.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Ramayana dan Jataka
« Reply #4 on: 22 December 2011, 08:13:13 PM »
Coba baca ini, salah satu tulisan di blog-nya Wirajhana Eka:
http://wirajhana-eka.blogspot.com/2010/06/rahwana-lebih-patut-di-idola-kan.html
Menurut artikel tersebut, Kisah Ramayana memang banyak versinya. Bisa jadi, kisah dalam Jataka hanyalah salah satu versi dari kisah Ramayana.

Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Ramayana dan Jataka
« Reply #5 on: 22 December 2011, 11:46:40 PM »
kesamaan nama hanyalah kebetulan semata.
katakanlah di india hanya ada 1000 nama.
probabilitas dua buah cerita memiliki 5 tokoh utama yang bernama sama adalah:
1 / (1000 x 1000 x 1000 x 1000 x 1000) = satu per 1000 trilyun.

atau penyusun jataka kehabisan nama.
siapakah penyusun jataka itu? Sang Buddha?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Ramayana dan Jataka
« Reply #6 on: 23 December 2011, 12:20:44 AM »
Coba baca ini, salah satu tulisan di blog-nya Wirajhana Eka:
http://wirajhana-eka.blogspot.com/2010/06/rahwana-lebih-patut-di-idola-kan.html
Menurut artikel tersebut, Kisah Ramayana memang banyak versinya. Bisa jadi, kisah dalam Jataka hanyalah salah satu versi dari kisah Ramayana.
beberapa sumber menyebutkan ramayana sudah ada sejak abad 11 sebelum masehi:
http://www.ramayanaresearch.com/ramayana.html

seperti yg dijabarkan artikel itu, kisah rama-sita ini sudah ada dan merupakan cerita rakyat india sejak jaman dahulu kala. sesuai dengan kepentingan dan selera masing2, cerita ini dikembangkan berbagai pihak menjadi versinya sendiri2...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Ramayana dan Jataka
« Reply #7 on: 23 December 2011, 06:10:57 AM »
Di Kamboja atau Burma, ada Jataka lagi yang dinamakan Rama Jataka. Rama adalah kelahiran lampau Pangeran Siddharta..... ini sudah diyakini oleh para Buddhis Asia Tenggara spt Thai, Kamboja, Burma dsb. Di dalam sendratari mereka, Rama digambarkan sebagai sosok Bodhisattva. Mungkin negara Asia Tenggara yang tidak menyebutkan demikian hanyalah Indonesia, yang masih emnganggap Rama adalah titisan Wisnu.

Di Indonesia, tokoh pangeran Bodhisattva yang terkenal adalah Sutasoma, bukan Rama. Dikatakan dalam Kakawin Sutasoma, bahwa sosok fisik pangeran Sutasoma lebih sempurna daripada Rama dan Krishna yang titisan Wisnu.

 _/\_
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Ramayana dan Jataka
« Reply #8 on: 23 December 2011, 06:45:45 PM »
Kakawin Sutasoma itu memang diambil dr Jataka,yaitu Sutasoma Jataka,tp kakawin tsb melenceng dr kisah aslinya dlm Jataka. Dikatakan dlm kakawin tsb bhw Sutasoma yg adl titisan Buddha (Bodhisattva) identik dg sosok raksasa yg adl titisan Siwa (cmiiw). Makanya ad semboyan "Siwa dan Buddha adl satu, berbeda2 tetapi tetap satu, tiada Dharma yg mendua." Ini jg menunjukkan kerukunan antara umat Hindu yg mrpkan pemuja Siwa dan umat Buddha pd masa tsb.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ramayana dan Jataka
« Reply #9 on: 23 December 2011, 06:56:14 PM »
katakanlah di india hanya ada 1000 nama.
probabilitas dua buah cerita memiliki 5 tokoh utama yang bernama sama adalah:
1 / (1000 x 1000 x 1000 x 1000 x 1000) = satu per 1000 trilyun.
siapakah penyusun jataka itu? Sang Buddha?


sptnya menurut para terpelajar, jataka termasuk tambahan belakangan, apalagi atthakathanya

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Ramayana dan Jataka
« Reply #10 on: 23 December 2011, 11:03:27 PM »
all, terima kasih untuk tanggapannya yg mencerahkan...

sptnya menurut para terpelajar, jataka termasuk tambahan belakangan, apalagi atthakathanya
jadi jelasnya menurut para terpelajar ini jataka yg berisikan 550 cerita kehidupan lampau sang bodhisatta, yang merupakan bagian dari sutta pitaka - khuddaka nikaya ini adalah hasil kreatifitas alias karangan dan sisipan belakangan tim penyusun tipitaka? pada edisi tipitaka konsili yg manakah kira2 sisipan ini terjadi?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ramayana dan Jataka
« Reply #11 on: 23 December 2011, 11:16:31 PM »
all, terima kasih untuk tanggapannya yg mencerahkan...
jadi jelasnya menurut para terpelajar ini jataka yg berisikan 550 cerita kehidupan lampau sang bodhisatta, yang merupakan bagian dari sutta pitaka - khuddaka nikaya ini adalah hasil kreatifitas alias karangan dan sisipan belakangan tim penyusun tipitaka? pada edisi tipitaka konsili yg manakah kira2 sisipan ini terjadi?


tidak tahu, tapi Bhikkhu Bodhi yg saya anggap sebagai salah satu terpelajar Buddhis yg cukup kompeten pun meyakini bahwa bagian Khuddaka Nikaya yg dianggap sebagai bagian dari Early Buddhism adalah hanya Dhammapada, Theragāthā, dan Therīgāthā, Suttanipāta, Udāna, dan Itivuttaka. bagian lainnya dianggap sebagai penambahan setelah perpecahan sekte-sekte.

 [at] Kainyn,
ini sekaligus mengoreksi statement tadi mengenai Dhammapada (bukan Atthakatha), mohon diingatkan pada samaya mendatang.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Ramayana dan Jataka
« Reply #12 on: 25 December 2011, 12:20:41 AM »
tidak tahu, tapi Bhikkhu Bodhi yg saya anggap sebagai salah satu terpelajar Buddhis yg cukup kompeten pun meyakini bahwa bagian Khuddaka Nikaya yg dianggap sebagai bagian dari Early Buddhism adalah hanya Dhammapada, Theragāthā, dan Therīgāthā, Suttanipāta, Udāna, dan Itivuttaka. bagian lainnya dianggap sebagai penambahan setelah perpecahan sekte-sekte.
jadi maksud anda, khuddaka nikaya yg tercatat dalam tipitaka sebanyak 15 buku (18 menurut versi burmese) itu hanya 6 buku yang benar2 original dari early buddhism (mungkin berasal dari Buddha dan murid2nya) dan 9 buku lainnya gubahan belakangan?

apabila pernyataan ini benar, apakah ini berarti konsekuensinya bahwa gubahan belakangan ini juga mungkin terjadi pada bagian2 tipitaka lainnya sehingga semuanya harus dibaca dengan cermat dan kritis?

dan apakah itu juga berarti pernyataan bahwa seluruh isi tipitaka yang ada secara baku saat ini (84000 pokok dhamma? cmiiw) adalah belum tentu berasal konsili sangha pertama yang dipimpin oleh mahakassapa, di mana diceritakan bahwa seluruh sutta pitaka dihapalkan dan dituturkan dengan sempurna oleh ananda dan vinaya pitaka dihapalkan dan dituturkan oleh upali? itu dengan asumsi konsili pertama benar2 terjadi seperti itu, walaupun ini juga mungkin dipertanyakan.

yg terakhir, kalo memang isi tipitaka boleh diragukan dan dikritisi, bagaimana cara menguji validitas dan otentisitasnya, bagaimana memilah mana yg bisa diabaikan, mana yg berisi ajaran yg otentik?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ramayana dan Jataka
« Reply #13 on: 25 December 2011, 01:45:34 AM »
jadi maksud anda, khuddaka nikaya yg tercatat dalam tipitaka sebanyak 15 buku (18 menurut versi burmese) itu hanya 6 buku yang benar2 original dari early buddhism (mungkin berasal dari Buddha dan murid2nya) dan 9 buku lainnya gubahan belakangan?
bukan itu maksud saya. saya hanya memberikan suatu informasi, maksud dari sumber informasi ini, mana saya tau.
Quote
apabila pernyataan ini benar, apakah ini berarti konsekuensinya bahwa gubahan belakangan ini juga mungkin terjadi pada bagian2 tipitaka lainnya sehingga semuanya harus dibaca dengan cermat dan kritis?
kalau saya pribadi, asli atau tidak saya tetap berusaha untuk membaca dengan cermat dan kritis.

Quote
dan apakah itu juga berarti pernyataan bahwa seluruh isi tipitaka yang ada secara baku saat ini (84000 pokok dhamma? cmiiw) adalah belum tentu berasal konsili sangha pertama yang dipimpin oleh mahakassapa, di mana diceritakan bahwa seluruh sutta pitaka dihapalkan dan dituturkan dengan sempurna oleh ananda dan vinaya pitaka dihapalkan dan dituturkan oleh upali? itu dengan asumsi konsili pertama benar2 terjadi seperti itu, walaupun ini juga mungkin dipertanyakan.

menurut Bhikkhu Bodhi lagi, bagian2 teks yg sangat kental bernuansa theravada ia yakini sebagai produk pasca-perpecahan.

Quote
yg terakhir, kalo memang isi tipitaka boleh diragukan dan dikritisi, bagaimana cara menguji validitas dan otentisitasnya, bagaimana memilah mana yg bisa diabaikan, mana yg berisi ajaran yg otentik?


mungkin, bisa menggunakan beberapa tools seperti Mahaparinibbana sutta, Kalama Sutta, Gotami Sutta, berangkat dari asumsi bahwa sutta2 yg kita jadikan alat bantu tersebut harus diyakini sebagai otentik.

« Last Edit: 25 December 2011, 01:58:23 AM by Indra »

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Ramayana dan Jataka
« Reply #14 on: 25 December 2011, 08:03:37 AM »
Studi tentang kronologis kanon Pali (bukan keotentikan) ada di http://www.budsas.org/ebud/ebsut053.htm

Pendapat Bhikkhu Thanissaro ttg bagaimana seorang Buddhis menguji keotentikan kanon Pali:
Quote
Because this passage is contained in a religious scripture, the statements attracting the most attention have been those rejecting the authority of religious teachers, legends, traditions, and scripture; along with those insisting on the importance of knowing for oneself. These remarkably anti-dogmatic statements — sometimes termed the Buddha's Charter of Free Inquiry — have tended to divert attention from the severe strictures that the passage places on what "knowing for oneself" entails. In questioning the authority of reports, it dismisses the basic material on which the historical method is based. In questioning the authority of inference and probability, it dismisses some of the method's basic techniques. In questioning the authority of logical conjecture, analogies, and agreement through pondering views, it dismisses the methods of free-thinking rationalism in general.

This leaves only two methods for ascertaining the Dhamma, both of them related to the question raised in this passage and central to other teachings in the canon: What is skillful, what is unskillful? In developing any skill, you must (1) pay attention to the results of your own actions; and (2) listen to those who have already mastered the skill. Similarly, in ascertaining the Dhamma, you must (1) examine the results that come from putting a particular teaching in practice; and (2) check those results against the opinions of the wise.

http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/thanissaro/authenticity.html
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa