Bro Morpheus yg baik,
Anda benar sekali, telah terjadi pertumpahan darah, saya juga telah membaca kisah ini. Ada yg perlu diperhatikan dalam pertikaian ini, BUKAN pertempuran, tapi sungguh2 duel antara 2 orang gentlemen, yaitu King Dutthugemunu (Dutthagamani lebih dikenal dg nama Dutthugemunu) dan King Elara, karena King Elara ini adalah Tamil bukan Sinhala, sehingga king Dutthugemunu ingin menyatukan negaranya hanya untuk Sinhala dan Buddhism (Tamil non-Buddhist). Tujuan beliau mulia karena jika Tamil yg berkuasa maka Buddhism akan mengalami kehancuran, jadi demi mempertahankan Buddhism satu2 jalan adalah dengan cara mengalahkan King Elara. setelah duel dimenangkan beliau, untuk menghormati King Elara maka dilakukan pemakaman megah layaknya menghormati Raja yang Agung (kematian yg gagah berani) dan didirikan monumen, dan Raja mengumandangkan kepada seluruh rakyat agar tidak membunyikan drum (sejenis tambur utk tabuh2an), serta bunyi2an yang lain, ketika melintasi area ini, hingga detik ini masih berlaku.
demikian sedikit tambahan info dari saya. nice post sayang ga bisa kasih GRP.
mettacittena,