//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan  (Read 29677 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #60 on: 17 July 2007, 09:49:14 AM »
om2, tante2, mbah2... liat topik di sini:
Bertuhan bukan berarti bermoral
http://www.dhammacitta.org/forum/index.php/topic,129.0.html

 ;D ;D ;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sugara Yao

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #61 on: 02 December 2007, 11:45:54 PM »
Namo Buddhaya,

Saya kira topik usulan Sdr. Surjadie juga bagus sekali. Oleh karena itu, saya hendak membuka topik baru untuk dimasukkan dalam e-book ya berjudul "Beragama."

Sebagai pembuka pertanyaannya adalah seperti yang diusulkan oleh Sdr. Surjadie:

1.Kebanyakan orang mau beragama karena percaya Tuhan.
Mereka percaya bahwa Tuhan tersebut Mahakuasa yang menciptakan alam semesta.
Seberapa banyakkah orang yg lebih percaya hukum karma ketimbang percaya
Tuhan?

tidak ada salahnya melihat-lihat tulisan "terwujudnya agama" diwebside ini :
http://www.konghucu.com/DAK/DAK_058.html

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #62 on: 03 December 2007, 05:42:09 AM »
Quote
Sejak permulaan kehidupan manusia sudah jelas disadari bahwa antara manusia harus ada cinta kasih_.
Diantara kelompok/ masyarakat manusia ada orang2  tertentu  yang dapat menerima wahyu, bagaimana tata  cara kehidupan bermasyarakat.

Mereka2 itu dapat digolongkan sebagai wali/ nabi  yang menyampaikan  pada umat manusia bagaimana
harus  hidup berdampingan  dalam keadaan damai dan  tenang,  rukun, selamat dunia akhirat.
Cara2 menyampaikan pedoman2 itu sesuai dengan pengetahuan, pikiran, pandangan manusia pada masa
itu. Pedoman bermasyarakat adalah titik tolak ajaran agama.

Pandangan yang menarik dari sudut pandang konghucu :)

Tapi sepertinya Buddhisme diluar cakupan sudut pandang konghucu tersebut. Buddhisme bukan diawali oleh pedoman bermasyarakat dan bukan merupakan wahyu.
There is no place like 127.0.0.1