//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - juanpedro

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 63
31
Laporan ke CS? 
Yang jawab answering machine, minta data macam pula, dari nomor kartu kredit, csv number, nama ibu, dll; terus : "mohon menunggu, customer service kami sedang melayani pelanggan lain"  >:( >:( >:(
=)) =))

32
Meditasi / Re: Pembahasan "Don't Look Down on the DEFILEMENTS"
« on: 13 March 2014, 08:04:25 PM »
Metode vipassana seperti yang dikatakan mbah Menyan bisa juga dipakai, namun itu bagi yang sudah bisa merenungkan anicca, dukkha, anatta, tetapi kalo praktisi pemula kayaknya agak sulit apalagi yang metode dasar meditasinya adalah samatha/samadhi.
apa iya kesuksesan cara yang dikatakan mbah Menyan bergantung pada jenis meditasi? tidakkah bermodal sati saja udah cukup?

mengenai metode yang dibabarkan di Vitakkasanthana Sutta, apakah ada kemungkinan menghasilkan dampak negatif? karena metode tersebut saya pandang seperti usaha menolak/memerangi emosi yang muncul... seakan-akan mencharge bom waktu yang siap meledak kapanpun...

33
Mahayana / Re: Tinjauan tentang makan daging dalam Mahayana
« on: 12 March 2014, 07:53:00 PM »
* saya hanya mengutip isi bacaan di atas. Di tulis bukan mereka-reka tapi ditulis sudah tau atau sadar. Mungkin ada sebagian yang merasa sudah tau sebagian pura2 tidak tahu.

* saya juga hanya mengutip dari Dcpedia tulisan Bhikkhu Dhammika. Bhikkhu Dhammika juga tidak memaksakan harus vegetarian, jadi mengapa harus saling menyudutkan pandangan orang lain..
saya kira itu opini anda, ternyata kutipan semua. maaf :hammer:
padahal mau saya usilin tadi :P

34
Mahayana / Re: Tinjauan tentang makan daging dalam Mahayana
« on: 12 March 2014, 08:27:53 AM »
Artikel yang bagus, wajib dibaca oleh anti-vegetarian-extreme sebagai info. 

Namun, jika kita renungkan secara mendalam, meski tidak sepenuhnya tidak boleh makan daging, tapi apakah ketentuan tiga daging murni ini mudah diterapkan? Bagi seorang praktisi yang berpijak pada pemahaman konvensional, ini akan dianggap sebagai ketentuan yang sangat sepele. Lantas bagaimanakah karakteristik dari pemahaman konvensional itu – pemahaman dari orang yang hanya menjalankan suatu instruksi secara apa adanya tanpa pertimbangan kebijaksanaan?

Dengan demikian orang tersebut akan dapat mudah menyantap daging tanpa mempertimbangkan asal usulnya. Sejauh dia tidak mendengar, melihat dan mengetahui bahwa makhluk tersebut berasal dari rangkaian proses suatu tragedi (pembunuhan yang disertai rasa takut dan jeritan kesakitan), maka dia boleh menyantapnya.

Dari pemahaman ini, kita tiba pada satu pertanyaan yang cukup menggelitik. Bila para anggota Sangha memperoleh daging murni dari hasil pindapata, maka bagaimana dengan umat awam? Dari manakah mereka bisa memperoleh daging murni?

Apakah benar daging di pasar tergolong tiga daging murni? Dalam pandangan yang lebih ekstrem, bisa dikatakan pada saat melihat sajian daging di atas meja, pikiran kita sudah tahu apa yang telah terjadi. Meskipun mata fisik tidak melihat, namun proses visual pembunuhan yang mengerikan itu tidak bisa menutupi mata batin kita. Meskipun telinga fisik tidak mendengar, namun telinga batin kita dapat merasakan suara itu.*

Terlepas dari basis mana yang dipilih, terlepas dari motivasi apa yang dianut, setahap demi setahap pola hidup sehat vegetarian (tidak makan daging) telah berkembang luas ke seluruh penjuru dunia. Para praktisi Jalan Bodhisattva tidak sendirian, dan tentu saja, sebagai praktisi Jalan Bodhisattva harus menyambut baik adanya Hari Vegetarian Se-Dunia yang ditetapkan pada tanggal 1 Oktober setiap tahunnya.

Tambahan:
Tetapi menurut sudut pandang Buddhis, apakah orang yang memiliki hati yang baik dan vegetarian lebih baik dibandingkan orang yang memiliki hati yang baik tetapi pemakan daging?**
Jika tujuan dari seorang vegetarian yang baik hati menghindari makan daging dikarenakan perhatiannya pada hewan-hewan dan tidak ingin terlibat dalam kekejaman industri peternakan modern, maka ia tentunya telah mengembangkan welas kasihnya dan perhatiannya pada makhluk lain lebih tinggi tingkatnya dibandingkan dengan pemakan daging. Banyak orang menyadari bahwa sementara mereka mengembangkan Dhamma, mereka memiliki kecenderungan untuk menjadi vegetarian.
*bukankah ini namanya mereka-reka masa lalu?

** iya, memiliki 'ego lebih suci' dari yang makan daging.

35
Kesehatan / Re: [ask]GIZI dlm rumput ?
« on: 12 March 2014, 08:17:33 AM »
nih baru dapet linknya (+ videonya juga)  =P~
inhabitat.com/poop-burger-japanese-researcher-creates-artificial-meat-from-human-feces/
how omnivorous :-& :-& :-&

36
Seremonial / Re: happy birthday cc Hui Ling ;D
« on: 12 March 2014, 08:14:35 AM »
jiah ultah to...

met ultah aja dek <:-P <:-P <:-P

Don't count the age, count the blessings  :))

37
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 07 March 2014, 05:35:14 PM »
Hadayavatthu bahkan tidak muncul dalam Abhidhamma pitaka Mahavihara, baru muncul pada Atthasalini, sudah jauh sekali dari jaman pra-sektarian. Jadi sepertinya memang khas Theravada.
Dalam kasus normal yah memang tentu tidak sulit. Tapi juga ada di mana mata awam tidak bisa bedakan seperti di Mahaparinibbana sutta (yang masih untung karena ada Anuruddha) atau yang mirip yaitu kasus Aggasavaka Buddha Kassapa, Sanjiva yang dibakar oleh orang-orang yang lewat, dan Pacceka-Buddha yang dibakar oleh kelompok Samavati (di masa lampaunya).

-------
Ya, namanya juga opini, maka tentu ada yang merasa janggal, dan tentu ada juga yang merasa baik-baik saja. Maka ada yang betah di satu agama, ada yang tidak cocok. Dengan mengetahui pendapat umum juga bisa dijadikan bahan pembelajaran dalam kehidupan, seperti contoh kasus di atas, kalau orang lagi setengah mati karena susuk, sebaiknya tidak meminta bantuan ke Buddhis, misalnya.
setuju :P


38
Informasi kegiatan Buddhis Berbayar / Re: Youth Camp V
« on: 04 March 2014, 11:49:08 AM »
aku masih muda gak yaaa??
cek lab dulu ajah Om :hammer:

39
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 04 March 2014, 11:47:56 AM »
Tidak masalah. Memang ideologi dan prinsip itu cocok-cocokan saja kok. :)
Ya, terutama jika si pasien (diduga) adalah orang suci, salah tindakan bisa Avici akibatnya.
mmm... kalo misal pasien itu sudah benar-benar rela dibunuh apakah pembunuhan atas dirinya bisa dianggap benar (plus poin kamma baik)? kan mengakhiri dukkha pasien? :))

Kalo Bodhisattva (secara Mahayana) kira2 apa yang akan dilakukannya jika dihadapkan pada kasus ginian ya? ;D
upaya kausalya? :o

Kalo Zen Master yang ada di posisi orang pintar, kira2 dia pake mikir panjang ngga ya? :P

40
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 04 March 2014, 10:20:49 AM »
Nah, Euthanasia dan kasus "daun kelor" itu sebetulnya memang mirip dan itu yang mau saya tanyakan. Sejujurnya saya buka thread ini karena kasus ikan, "yin-yang fish". Dalam kasus-kasus seperti ini kalau saya tanyakan ke Buddhis, tidak ada yang setuju dengan mercy killing karena panduannya 5 syarat membunuh itu. Bahkan saya tekankan pertanyaan, "jadi kalau ada ikannya itu setengah mati, hanya dibacakan karaniya metta sutta saja?" dan jawabannya "iya".

Karena itu saya hendak tanyakan, apa benar sih 5 syarat itu selalu begitu dan apakah tepat jika diterapkan pada semua situasi dan kondisi? Jikapun memang jawabannya bahwa 5 syarat itu mutlak, yah memang tidak mengapa juga. Namanya juga cocok-cocokan.


kayaknya memang udah jadi dogma dalam agama Buddha sih Om :P

OK. Ini pertanyaan opini saja:
1. Kalau sis hema di posisi 'orang pintar', akankah menyapu daun kelornya?
2. Jika sis hema di posisi pasien, apakah yang diharapkan dari 'orang pintar' tersebut?

Ya, jika dia sengaja tembak dan karenanya rusanya kemudian mati, maka memang masuk dalam kriteria membunuh. Sebab ketika dia sadar dan mengetahui bahwa tembakannya akan membunuh, spekulasi geledek atau rusa terbang dalam pikirannya tidak menganulir niat membunuhnya.


wah pertanyaan no 1 saya rasa sangat dilematis bagi umat Buddhis ^-^

41
Meditasi / Re: Posisi Full-Lotus
« on: 03 March 2014, 08:05:59 PM »
posisi full lotus itu bisa di lihat di bbrp rupang Buddha.. bagaimana posisinya ??..yaitu jika duduk bersila di atas lotus   ;D
zen banget jawabannya :)) :hammer:

Peregangan:
kedua tapak kaki temukan, lalu tahan/genggam dengan kedua belah tangan
lalu badan direbahkan kedepan sampe mentok ke lantai
(semoga perut elo bukan perut buncit)
kedua kakinya berarti ditekuk membentuk segitiga gitu Om? lalu nyoba mencium lantai ditengah-tengahnya?
kalo soal perut saya rasa masih bisa diatur la :))

42
Meditasi / Re: Posisi Full-Lotus
« on: 03 March 2014, 09:26:10 AM »
setahuku sih latihan posisi itu namun jika tak menggunakan posisi itupun tidak mempengaruhi dalam meditasi karena kalau dipaksakan malah akan menjadi hambatan dalam meditasi itu sendiri akibat timbulnya rasa2 seperti kesemutan ataupun kebas (mati rasa) setelah meditasi...

just IMHO  _/\_ CMIIW
sampai sekarang belum bisa latihan dengan posisi begitu walo kakinya ditekuk-tekuk secara paksa (mentok half-lotus) :))
iya si pose bukan satu-satunya faktor, tapi kalo memang ada caranya saya mau coba.
kalo sista sendiri seringnya pake posisi apa?

gapapa sis, makasih ya :)

43
Meditasi / Posisi Full-Lotus
« on: 03 March 2014, 09:01:39 AM »
Dear rekan2 DC,

mau tanya nih,
Adakah cara peregangan/senam/etc yang bisa bikin kedua kaki mampu membentuk formasi full-lotus?

terima kasih sebelumnya _/\_

44
Seremonial / Re: Ayahanda Bro Shinichi Koma
« on: 27 February 2014, 08:16:45 AM »
turut berduka cita. Sabar dan tabah ya Bro Shin. Semoga ayah bro berbahagia disana :rose:

45
Seremonial / Re: Ayahanda Bro Shinichi Koma
« on: 26 February 2014, 08:40:34 AM »
semoga ayah Bro Shin segera sembuh. Sabar ya Bro :lotus:

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 63
anything