Teman-teman sekalian nampaknya terlalu lama kita mendengar ucapan bhikkhu satu bertentangan dengan bhikkhu yang lain mengenai Vipassana dan Samatha, yang kadang-kadang berdasarkan pendapat pribadi belaka.
Saya kira sudah waktunya kita mengakhiri dan kembali pada apa yang diajarkan oleh Sang Buddha sesuai dengan Tipitaka.
Yuganadha Sutta:
20. Ekaü samayaü àyasmà ànando kosambiyaü viharati ghositàràme. Tatra kho àyasmà ànando bhikkhå àmantesi; àvuso bhikkhavoti. âvusoti kho te bhikkhå àyasmato ànandassa paccassosuü. âyasmà ànando etadavoca:
[PTS Page 157] [\q 157/] yo hi ko ci àvuso bhikkhu và bhikkhunã và mama santike arahattappattiü vyàkaroti. Sabbo so catåhi maggehi, etesaü và a¤¤atarena. Katamehi catåhi?
Idha àvuso bhikkhu samathapubbaïgamaü vipassanaü bhàveti. Tassa samathapubbaïgamaü vipassanaü bhàvayato maggo sa¤jàyati. So taü maggaü àsevati bhàveti bahulãkaroti. Tassa taü maggaü àsevato bhàvayato bahulãkaroto sa¤¤ojanà pahãyanti. Anusayà vyantãhonti.
Puna ca paraü àvuso bhikkhu vipassanàpubbaïgamaü samathaü bhàveti, tassa vipassanàpubbaïgamaü samathaü bhàvayato maggo sa¤jàyati. So taü maggaü àsevati bhàveti bahulãkaroti. Tassa taü maggaü àsevato bhàvayato bahulãkaroto sa¤¤ojanà pahãyanti. Anusayà vyantãhonti.
Puna ca paraü àvuso bhikkhu samathavipassanaü yuganaddhaü bhàveti. Tassa samathavipassanaü yuganaddhaü bhàvayato maggo sa¤jàyati. So taü maggaü àsevati bhàveti bahulãkaroti. Tassa taü maggaü àsevato bhàvayato bahulãkaroto sa¤¤ojanà pahãyanti. Anusayà vyantãhonti.
Puna ca paraü àvuso bhikkhuno dhammuddhaccaviggahãtaü mànaü hoti. So àvuso samayo yantaü cittaü ajjhattaüyeva santiññhati sannisãdati ekodihoti samàdhiyati. Tassa maggo sa¤jàyati. So taü maggaü àsevati bhàveti bahulãkaroti. Tassa taü maggaü àsevato bhàvayato bahulãkaroto sa¤¤ojanà pahãyanti. Anusayà vyantãhonti.
Yo hi ko vi àvuso bhikkhu và bhikkhunã và mama santike arahattappattiü vyàkaroti, sabbo so imehi catåhi maggehi, etesaü và a¤¤atarenàti.
Pañipadàvaggo dutiyo.
http://www.metta.lk/tipitaka/2Sutta-Pitaka/4Anguttara-Nikaya/Anguttara2/4-catukkanipata/017-patipadavaggo-p.htmlYuganaddha Sutta: In Tandem
On one occasion Ven. Ananda was staying in Kosambi, at Ghosita's monastery. There he addressed the monks, "Friends!"
"Yes, friend," the monks responded.
Ven. Ananda said: "Friends, whoever — monk or nun — declares the attainment of arahantship in my presence, they all do it by means of one or another of four paths. Which four?
"There is the case where a monk has developed insight preceded by tranquillity. As he develops insight preceded by tranquillity, the path is born. He follows that path, develops it, pursues it. As he follows the path, developing it & pursuing it — his fetters are abandoned, his obsessions destroyed.
"Then there is the case where a monk has developed tranquillity preceded by insight. As he develops tranquillity preceded by insight, the path is born. He follows that path, develops it, pursues it. As he follows the path, developing it & pursuing it — his fetters are abandoned, his obsessions destroyed.
"Then there is the case where a monk has developed tranquillity in tandem with insight. As he develops tranquillity in tandem with insight, the path is born. He follows that path, develops it, pursues it. As he follows the path, developing it & pursuing it — his fetters are abandoned, his obsessions destroyed.
"Then there is the case where a monk's mind has its restlessness concerning the Dhamma [Comm: the corruptions of insight] well under control. There comes a time when his mind grows steady inwardly, settles down, and becomes unified & concentrated. In him the path is born. He follows that path, develops it, pursues it. As he follows the path, developing it & pursuing it — his fetters are abandoned, his obsessions destroyed.
"Whoever — monk or nun — declares the attainment of arahantship in my presence, they all do it by means of one or another of these four paths."
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an04/an04.170.than.htmlYuganadha Sutta: berbarengan.
Pada suatu ketikan Y.A. Ananda berdiam di Kosambi, di Ghositarama. Disana beliau menyapa para bhikkhu, "Avuso!"
"Ya, avuso, " para bhikkhu menjawab.
Y.A. Ananda berkata: "Avuso, siapapun - bhikkhu atau bhikkhuni - menyatakan pencapaian tingkat kesucian Arahat waktu saya hadir, mereka melakukannya dengan salah satu dari ke-empat jalan. Yang manakah keempat jalan itu?
"Ada bhikkhu yang mengembangkan
Vipassana didahului Samatha. Ketika ia mengembangkan Vipassana didahului Samatha, muncullah jalan (bila dikaitkan dengan tujuh visuddhi, magga yang dimaksud disini adalah magga magga nanadassana visuddhi yaitu pemurnian yang membedakan jalan dan bukan jalan. Bukan sotapati Magga). Ia mengikuti jalan itu, mengembangkannya, mengejarnya. Ketika ia mengikuti jalan tersebut, mengembangkan dan mengejarnya - belenggunya lenyap.
"Ada bhikkhu yang mengembangkan
Samatha didahului Vipassana. Ketika ia mengembangkan Samatha didahului Vipassana , muncullah jalan. Ia mengikuti jalan itu, mengembangkannya, mengejarnya. Ketika ia mengikuti jalan tersebut, mengembangkan dan mengejarnya - belenggunya lenyap.
"Ada bhikkhu yang mengembangkan
Samatha berbarengan dengan Vipassana. Ketika ia mengembangkan Samatha berbarengan dengan Vipassana , muncullah jalan. Ia mengikuti jalan itu, mengembangkannya, mengejarnya. Ketika ia mengikuti jalan tersebut, mengembangkan dan mengejarnya - belenggunya lenyap.
"Ada bhikkhu yang keragu-raguannya mengenai Dhamma (menurut buku komentar yang dimaksud adalah kekotoran Vipassana/ Vipassana upakilesa) terkendali. Ada masanya Ketika batinnya menjadi mantap, tenang, dan menjadi terpusat dan terkonsentrasi. Muncullah jalan. Ia mengikuti jalan itu, mengembangkannya, mengejarnya. Ketika ia mengikuti jalan tersebut, mengembangkan dan mengejarnya - belenggunya lenyap.
Siapapun - bhikkhu atau bhikkhuni - menyatakan pencapaian Arahat pada waktu saya hadir, mereka melakukannya dengan salah satu dari keempat cara ini."