//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas  (Read 24871 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #15 on: 28 November 2009, 08:50:57 AM »
[at] indra: dibuku MN yg bhikkhu bodhi diterjemahkannya kek apa sih?

interpretasi lain, bhikkhu thanissaro,

Quote
"[1] Breathing in long, he discerns, 'I am breathing in long'; or breathing out long, he discerns, 'I am breathing out long.' [2] Or breathing in short, he discerns, 'I am breathing in short'; or breathing out short, he discerns, 'I am breathing out short.' [3] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the entire body.'2 He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the entire body.' [4] He trains himself, 'I will breathe in calming bodily fabrication.'3 He trains himself, 'I will breathe out calming bodily fabrication.'
sensitif pada seluruh tubuh. kekna

 [at] peacemind: samanera, kalau kita lihat satu paragraf itu gimana samanera versi palinya?

‘‘Dīghaṃ vā assasanto ‘dīghaṃ assasāmī’ti pajānāti, dīghaṃ vā passasanto ‘dīghaṃ passasāmī’ti pajānāti; rassaṃ vā assasanto ‘rassaṃ assasāmī’ti pajānāti, rassaṃ vā passasanto ‘rassaṃ passasāmī’ti pajānāti; ‘sabbakāyapaṭisaṃvedī assasissāmī’ti sikkhati, ‘sabbakāyapaṭisaṃvedī passasissāmī’ti sikkhati; ‘passambhayaṃ kāyasaṅkhāraṃ assasissāmī’ti sikkhati, ‘passambhayaṃ kāyasaṅkhāraṃ passasissāmī’ti sikkhati.

Di paragraph ini, beliau menerjemahkan kalimat 'sabbakāyapaṭisaṃvedi assasissāmī'ti sikkhati' sebagai, 'He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the entire body.' Di sini kata 'paṭīsaṃvedi' diterjemahkan sebagai 'sensitive'. Sementara itu, beberapa penerjemah lain menerjemahkan kata ini sebagai 'mengalami'. Mari kita lihat arti sesungguhnya kata ini.

Paṭisaṃvedi adalah kata sifat dari kata kerja 'paṭisaṃvedeti'. Paṭisaṃvedeti berasal dari dua awalan yakni paṭi dan saṃ dan kata vedeti. Awalan paṭi biasanya bermakna 'back'. Sebagai contoh, aneti berarti bring / membawa, sedangkan paṭīaneti adalh bring back. Awalan saṃ memberikan penekanan pada kata yang bersangkutan. Terkadang awalan tersebut berarti a completeness. Sebagai contoh sampājānati = saṃ + pājānati. Pājānati = to know, to discern / untuk mengetahui, sampājānati = mengetahui secara komplet. Sementara itu, vedeti sangat jelas berarti 'to feel, to experience, to enjoy / untuk merasakan, untuk mengalami, untuk menikmati. Karena kata vedi berhubungan dengan perasaan, oleh karenanya Bhikkhu Thanissaro menerjemahkan kata paṭisaṃvedī sebagai 'sensitive'. Sementara itu, penerjemah lain menerjemahkan kata ini sebagai 'experiencing', selain mengingat kata ini juga bisa berarti 'experience atau feel', juga dilihat dari kasus yang ada. Secara harfiah, kata ini juga bisa dilihat dari terjemahan dari salah satu kwalitas Dhamma 'paṇḍitavedaṇiyo'. Vedaniyo juga berasal dari akar kata yang sama seperti vedi / vedeti, yakni vid (to know, to feel, to experience). Kata vedaṇiyo = vid + aṇiyo berarti 'should be felt atau should be experienced'. Paṇḍitavedaṇiyo = should be felt / should be experienced by the wise. Secara kasus (case), kata paṭisaṃvedī tampak terlihat pada kalimat, 'So kāye kāyanupassī viharati - contemplating the body as the body, he dwells". Kasus pada kata 'paṭisaṃvedī' sama dengan anupassī yang berarti 'comtemplating / merenungkan'.

Terlepas dari terjemahan2 yang ada, jika kita melihat analisa dari kata paṭīsaṃvedī, terjemahan2 seperti sensitive, mengalami, atau merasakan, sebenarnya tidaklah cukup. Kita pun harus mengingat awalan paṭi dan saṃ yang memberikan arti tersendiri / penekanan arti pada kata ini. Paṭīsaṃvedī bukan sekedar mengalami / merasakan tetapi juga 'mengalami lebih dalam dan komplet'. Dan apabila kita mengingat awalan paṭi yang umumnya berarti 'back", di sini bisa disimpulkan bahwa pengalamaan ini menekankan pada pengalaman di dalam diri kita - experiencing 'back' within oneself ( in this case the entire breath). Namun demikian, disebabkan karena miskinnya koda kata Inggris dan Indonesia, sangat sulit untuk menerjemahkan kata ini secara sempurna..

After all, segalanya terserah anda. Jika anda mengerti kata yang dimaksud terlepas dari terjemahan yang ada, ini sudah cukup.

Be happy.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #16 on: 28 November 2009, 09:20:07 AM »
 [at] indra: abis pindahan kompie, ilang satu setnya. nanti copy lagi yah.

 [at] peacemind: thanks samanera. saya cuma sedang ingin melihat dari berbagai penerjemah, thanissaro, bodhi dan samanera sih buat melihat dari berbagai sudut.
« Last Edit: 28 November 2009, 09:22:21 AM by Sumedho »
There is no place like 127.0.0.1

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #17 on: 28 November 2009, 09:31:52 AM »
Tubuh di sini maksudnya adalah tubuh nafas: jadi menyadari seluruh nafas masuk/keluar, awal-pertengahan-akhir.

Agreed...
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #18 on: 28 November 2009, 09:48:33 AM »

 [at] peacemind: thanks samanera. saya cuma sedang ingin melihat dari berbagai penerjemah, thanissaro, bodhi dan samanera sih buat melihat dari berbagai sudut.

I know... :D

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #19 on: 28 November 2009, 06:31:37 PM »
IMO, poinnya tentang apa arti seluruh tubuh itu ada di sini:

[at] indra: dibuku MN yg bhikkhu bodhi diterjemahkannya kek apa sih?

interpretasi lain, bhikkhu thanissaro,

Quote
"[1] Breathing in long, he discerns, 'I am breathing in long'; or breathing out long, he discerns, 'I am breathing out long.' [2] Or breathing in short, he discerns, 'I am breathing in short'; or breathing out short, he discerns, 'I am breathing out short.' [3] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the entire body.'2 He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the entire body.' [4] He trains himself, 'I will breathe in calming bodily fabrication.'3 He trains himself, 'I will breathe out calming bodily fabrication.'
sensitif pada seluruh tubuh. kekna

 [at] peacemind: samanera, kalau kita lihat satu paragraf itu gimana samanera versi palinya?

‘‘Dīghaṃ vā assasanto ‘dīghaṃ assasāmī’ti pajānāti, dīghaṃ vā passasanto ‘dīghaṃ passasāmī’ti pajānāti; rassaṃ vā assasanto ‘rassaṃ assasāmī’ti pajānāti, rassaṃ vā passasanto ‘rassaṃ passasāmī’ti pajānāti; sabbakāyapaṭisaṃvedī assasissāmī’ti sikkhati, ‘sabbakāyapaṭisaṃvedī passasissāmī’ti sikkhati; ‘passambhayaṃ kāyasaṅkhāraṃ assasissāmī’ti sikkhati, ‘passambhayaṃ kāyasaṅkhāraṃ passasissāmī’ti sikkhati.

Di paragraph ini, beliau menerjemahkan kalimat 'sabbakāyapaṭisaṃvedi assasissāmī'ti sikkhati' sebagai, 'He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the entire body.' Di sini kata 'paṭīsaṃvedi' diterjemahkan sebagai 'sensitive'. Sementara itu, beberapa penerjemah lain menerjemahkan kata ini sebagai 'mengalami'. Mari kita lihat arti sesungguhnya kata ini.

Paṭisaṃvedi adalah kata sifat dari kata kerja 'paṭisaṃvedeti'. Paṭisaṃvedeti berasal dari dua awalan yakni paṭi dan saṃ dan kata vedeti. Awalan paṭi biasanya bermakna 'back'. Sebagai contoh, aneti berarti bring / membawa, sedangkan paṭīaneti adalh bring back. Awalan saṃ memberikan penekanan pada kata yang bersangkutan. Terkadang awalan tersebut berarti a completeness. Sebagai contoh sampājānati = saṃ + pājānati. Pājānati = to know, to discern / untuk mengetahui, sampājānati = mengetahui secara komplet. Sementara itu, vedeti sangat jelas berarti 'to feel, to experience, to enjoy / untuk merasakan, untuk mengalami, untuk menikmati. Karena kata vedi berhubungan dengan perasaan, oleh karenanya Bhikkhu Thanissaro menerjemahkan kata paṭisaṃvedī sebagai 'sensitive'. Sementara itu, penerjemah lain menerjemahkan kata ini sebagai 'experiencing', selain mengingat kata ini juga bisa berarti 'experience atau feel', juga dilihat dari kasus yang ada. Secara harfiah, kata ini juga bisa dilihat dari terjemahan dari salah satu kwalitas Dhamma 'paṇḍitavedaṇiyo'. Vedaniyo juga berasal dari akar kata yang sama seperti vedi / vedeti, yakni vid (to know, to feel, to experience). Kata vedaṇiyo = vid + aṇiyo berarti 'should be felt atau should be experienced'. Paṇḍitavedaṇiyo = should be felt / should be experienced by the wise. Secara kasus (case), kata paṭisaṃvedī tampak terlihat pada kalimat, 'So kāye kāyanupassī viharati - contemplating the body as the body, he dwells". Kasus pada kata 'paṭisaṃvedī' sama dengan anupassī yang berarti 'comtemplating / merenungkan'.

Terlepas dari terjemahan2 yang ada, jika kita melihat analisa dari kata paṭīsaṃvedī, terjemahan2 seperti sensitive, mengalami, atau merasakan, sebenarnya tidaklah cukup. Kita pun harus mengingat awalan paṭi dan saṃ yang memberikan arti tersendiri / penekanan arti pada kata ini. Paṭīsaṃvedī bukan sekedar mengalami / merasakan tetapi juga 'mengalami lebih dalam dan komplet'. Dan apabila kita mengingat awalan paṭi yang umumnya berarti 'back", di sini bisa disimpulkan bahwa pengalamaan ini menekankan pada pengalaman di dalam diri kita - experiencing 'back' within oneself ( in this case the entire breath). Namun demikian, disebabkan karena miskinnya koda kata Inggris dan Indonesia, sangat sulit untuk menerjemahkan kata ini secara sempurna..

After all, segalanya terserah anda. Jika anda mengerti kata yang dimaksud terlepas dari terjemahan yang ada, ini sudah cukup.

Be happy.

IMO, kalo kaya aja maka berarti maksud Sang Buddha adalah tubuh, apalagi sabbakaya berarti seluruh tubuh.. Kalo kayasankhara baru berarti nafas. Meminjam istilah dari Samanera biar kerenan dikit, bagian ini sudah nitatha (eksplisit) dan bukan neyyatha (implisit) jadi tidak perlu ditarik lagi artinya. Awas salah tarik jadi ....
Simple simple ajalah.. Jangan bikin susah.. :D

Mettacittena,
_/\_
appamadena sampadetha

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #20 on: 28 November 2009, 07:18:34 PM »
gile, kekna mesti "membalas kebencian dengan kebencian" nih biar bisa cepet canggih kek mbah jerry
There is no place like 127.0.0.1

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #21 on: 28 November 2009, 07:46:04 PM »
Urun pendapat ya? Menurut saya, konsentrasi yang kuat adalah konsentrasi yang konstan dan tak terputus. Untuk mencegah agar perhatian tak terputus (mencegah pikiran berkelana), maka kita mengikuti nafas dari awal hingga akhir kembali ke awal lagi tanpa terputus, bahkan bila mungkin tak terputus walau sepersejuta detik sekalipun, perhatian menetap selalu pada napas.

Bila kita harus juga memperhatikan tubuh lalu napas dan sebaliknya apakah perhatian itu akan terpusat?  Seingat saya pada waktu meditasi samatha saya dilarang untuk memperhatikan tubuh, bahkan pada waktu makanpun (sebaiknya) perhatian hanya ditujukan ke napas.

Dalam latihan vipassana bhavana (metode Mahasi) juga demikian, kita diinstruksikan untuk memperhatikan kembang-kempis perut "experiencing the whole process".

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #22 on: 28 November 2009, 07:48:33 PM »
gile, kekna mesti "membalas kebencian dengan kebencian" nih biar bisa cepet canggih kek mbah jerry

Makanya suhu nggak canggih-canggih... sebab nggak membalas kebencian dengan kebencian sih...   ;D
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #23 on: 28 November 2009, 07:50:13 PM »
 [at] Suhu
:)) Ngga lah.. Cuma belajar utk lebih "jeli" aja koq. Dan guru saya utk itu Samanera. So the credit goes to him. ^:)^

Btw yg di atas itu bukan utk Samanera, tp utk penanya, TS-nya. Cuma kebetulan dr Samanera ada bahasa Palinya, jd sekalian tak quote aja gitu. ;D
appamadena sampadetha

Offline albert

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 9
  • Reputasi: 2
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #24 on: 28 November 2009, 11:30:24 PM »
Terima kasih atas penjelasannya saudara2 ku se Dhamma, semoga semua mahluk berbahagia.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #25 on: 29 November 2009, 12:10:35 AM »
Anumodana utk sharingnya bert. Sering2 yah biar kita para mahluk DC yg kesepian ngga tambah bengong di malming gini.. Dah jomblo, ga ada bahasan rasanya gemana gitu.. hiks :(

Mettacittena,
_/\_
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #26 on: 29 November 2009, 12:20:32 AM »
Anumodana utk sharingnya bert. Sering2 yah biar kita para mahluk DC yg kesepian ngga tambah bengong di malming gini.. Dah jomblo, ga ada bahasan rasanya gemana gitu.. hiks :(

Mettacittena,
_/\_

maksud loe?

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #27 on: 29 November 2009, 12:30:04 AM »
Anumodana utk sharingnya bert. Sering2 yah biar kita para mahluk DC yg kesepian ngga tambah bengong di malming gini.. Dah jomblo, ga ada bahasan rasanya gemana gitu.. hiks :(

Mettacittena,
_/\_

maksud loe?
Kita ber-tiga Jomblo  ^-^
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #28 on: 29 November 2009, 09:54:15 AM »
IMO, poinnya tentang apa arti seluruh tubuh itu ada di sini:

[at] indra: dibuku MN yg bhikkhu bodhi diterjemahkannya kek apa sih?

interpretasi lain, bhikkhu thanissaro,

Quote
"[1] Breathing in long, he discerns, 'I am breathing in long'; or breathing out long, he discerns, 'I am breathing out long.' [2] Or breathing in short, he discerns, 'I am breathing in short'; or breathing out short, he discerns, 'I am breathing out short.' [3] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the entire body.'2 He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the entire body.' [4] He trains himself, 'I will breathe in calming bodily fabrication.'3 He trains himself, 'I will breathe out calming bodily fabrication.'
sensitif pada seluruh tubuh. kekna

 [at] peacemind: samanera, kalau kita lihat satu paragraf itu gimana samanera versi palinya?

‘‘Dīghaṃ vā assasanto ‘dīghaṃ assasāmī’ti pajānāti, dīghaṃ vā passasanto ‘dīghaṃ passasāmī’ti pajānāti; rassaṃ vā assasanto ‘rassaṃ assasāmī’ti pajānāti, rassaṃ vā passasanto ‘rassaṃ passasāmī’ti pajānāti; sabbakāyapaṭisaṃvedī assasissāmī’ti sikkhati, ‘sabbakāyapaṭisaṃvedī passasissāmī’ti sikkhati; ‘passambhayaṃ kāyasaṅkhāraṃ assasissāmī’ti sikkhati, ‘passambhayaṃ kāyasaṅkhāraṃ passasissāmī’ti sikkhati.

Di paragraph ini, beliau menerjemahkan kalimat 'sabbakāyapaṭisaṃvedi assasissāmī'ti sikkhati' sebagai, 'He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the entire body.' Di sini kata 'paṭīsaṃvedi' diterjemahkan sebagai 'sensitive'. Sementara itu, beberapa penerjemah lain menerjemahkan kata ini sebagai 'mengalami'. Mari kita lihat arti sesungguhnya kata ini.

Paṭisaṃvedi adalah kata sifat dari kata kerja 'paṭisaṃvedeti'. Paṭisaṃvedeti berasal dari dua awalan yakni paṭi dan saṃ dan kata vedeti. Awalan paṭi biasanya bermakna 'back'. Sebagai contoh, aneti berarti bring / membawa, sedangkan paṭīaneti adalh bring back. Awalan saṃ memberikan penekanan pada kata yang bersangkutan. Terkadang awalan tersebut berarti a completeness. Sebagai contoh sampājānati = saṃ + pājānati. Pājānati = to know, to discern / untuk mengetahui, sampājānati = mengetahui secara komplet. Sementara itu, vedeti sangat jelas berarti 'to feel, to experience, to enjoy / untuk merasakan, untuk mengalami, untuk menikmati. Karena kata vedi berhubungan dengan perasaan, oleh karenanya Bhikkhu Thanissaro menerjemahkan kata paṭisaṃvedī sebagai 'sensitive'. Sementara itu, penerjemah lain menerjemahkan kata ini sebagai 'experiencing', selain mengingat kata ini juga bisa berarti 'experience atau feel', juga dilihat dari kasus yang ada. Secara harfiah, kata ini juga bisa dilihat dari terjemahan dari salah satu kwalitas Dhamma 'paṇḍitavedaṇiyo'. Vedaniyo juga berasal dari akar kata yang sama seperti vedi / vedeti, yakni vid (to know, to feel, to experience). Kata vedaṇiyo = vid + aṇiyo berarti 'should be felt atau should be experienced'. Paṇḍitavedaṇiyo = should be felt / should be experienced by the wise. Secara kasus (case), kata paṭisaṃvedī tampak terlihat pada kalimat, 'So kāye kāyanupassī viharati - contemplating the body as the body, he dwells". Kasus pada kata 'paṭisaṃvedī' sama dengan anupassī yang berarti 'comtemplating / merenungkan'.

Terlepas dari terjemahan2 yang ada, jika kita melihat analisa dari kata paṭīsaṃvedī, terjemahan2 seperti sensitive, mengalami, atau merasakan, sebenarnya tidaklah cukup. Kita pun harus mengingat awalan paṭi dan saṃ yang memberikan arti tersendiri / penekanan arti pada kata ini. Paṭīsaṃvedī bukan sekedar mengalami / merasakan tetapi juga 'mengalami lebih dalam dan komplet'. Dan apabila kita mengingat awalan paṭi yang umumnya berarti 'back", di sini bisa disimpulkan bahwa pengalamaan ini menekankan pada pengalaman di dalam diri kita - experiencing 'back' within oneself ( in this case the entire breath). Namun demikian, disebabkan karena miskinnya koda kata Inggris dan Indonesia, sangat sulit untuk menerjemahkan kata ini secara sempurna..

After all, segalanya terserah anda. Jika anda mengerti kata yang dimaksud terlepas dari terjemahan yang ada, ini sudah cukup.

Be happy.

IMO, kalo kaya aja maka berarti maksud Sang Buddha adalah tubuh, apalagi sabbakaya berarti seluruh tubuh.. Kalo kayasankhara baru berarti nafas. Meminjam istilah dari Samanera biar kerenan dikit, bagian ini sudah nitatha (eksplisit) dan bukan neyyatha (implisit) jadi tidak perlu ditarik lagi artinya. Awas salah tarik jadi ....
Simple simple ajalah.. Jangan bikin susah.. :D

Mettacittena,
_/\_

Yap, kata sabbakāya memang sudah secara eksplisit (nītatha= if you want to call it :D) merujuk pada 'seluruh jasmani ini'. Namun perlu diingat bahwa istilah kāya dalam Tipitaka bukan hanya merujuk pada 'jasmani' namun juga bisa diartikan sebagai koleksi, kumpulan atau grup. Sebagai contoh, kata mahājanakāya berarti a group of crowd people. Selain itu,meskipun kata kāya diterjemahkan sebagai 'tubuh / body', terkadang tubuh yang dimaksud bukan musti tubuh jasmani ini. Sebagai contoh, istilah vedanākāya yang ada dalam Dīghanikāya bisa diartikan sebagai the body of feeling. Oleh karena itu, kata sabbakāya dalam konteks ini juga bisa dimasukan ke dalam neyyatha (perlu dianalisa lagi). Dan sesuai dengan Patisambhida and buku2 Komentar, istilah ini mengacu kepada the entire body of breath.  Dalam  Patisambhida aṭṭhakatha, seperti apa yang saudara Jerry katakan, istilah kāyasaṇkhara juga berkaitan dengan nafas. Kitab ini menerangkan sebagai berikut:

"Sabbakāyapaṭisaṃvedīti sabbassa assāsapassāsakāyassa paṭisaṃvedī. Passambhayaṃ kāyasaṅkhāranti oḷārikaṃ assāsapassāsaṅkhātaṃ kāyasaṅkhāraṃ passambhento vūpasamento".

Meaning:

"Sabbakāyapaṭisaṃvedī means experiencing  whole body of breath in and out. Passambhayaṃ kāyasaṅkhāra means calming down and pacifying the bodily fabrication connected to the gross breath in and out."

Be happy..

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #29 on: 30 November 2009, 01:19:20 AM »
_/\_ Sdr Peacemind,

IMO sih kalau di situ merujuk pada nafas, tentu Sang Buddha tambahkan embel2 sankhara, tidak perlu meralat lagi setelah di sana dikatakan sabbakaya lantas kemudian diralat dengan spesifikasi kayasankhara di kalimat berikutnya. Anggaplah Sang Buddha terlewat lalu di kalimat/tahap ke-4 kayanupassana tersebut meralat lebih spesifik dengan menyebut kayasankhara. Terlepas dr Sutta mana dulu yg terlebih dibabarkan di antara ke-3 Sutta ini...

Mari lihat.. Poin pertama, 4 tahapan pertama dalam 16 tahapan Anapanasati Sutta hampir sama dengan Satipatthana Sutta hanya berbeda dalam kompleksitasnya. Dalam Satipatthana dan Mahasatipatthana Sutta, bagian kayanupassana kalimat ke-3 tersebut tetap menggunakan sabbakaya dan kalimat berikutnya menggunakan kayasankharam.
Di sini, saya melihat Sang Buddha selalu konsisten dalam ke-3 Sutta tsb menggunakan term sabbakaya, lalu kayasankhara dan tidak mengesankan sabbakaya adalah terminologi yg salah sebut atau perlu ditarik artian implisitnya. Pertanyaannya, mengapa?

Berikutnya saya lihat pengalaman 'experiencing the whole body of breath in and out' itu sebenarnya secara implisit telah dialami dalam poin 1 dan 2 sebelumnya. (setidaknya bagi saya) Apakah saat mengamati nafas keluar-masuk panjang&pendek tsb seseorang tidak mengamati keseluruhan tubuh nafas (kayasankhara) dari awal hingga akhir?
Jika jawabannya tidak, maka berarti perlu bagi Sang Buddha menambahkan satu baris kalimat yg terkesan bertele-tele.
Jika jawabannya ya, maka berarti baris tersebut berarti bukan baris yg bertele-tele tanpa pengertian lebih yg sekedar ditambahkan melainkan memiliki pengertian lain. Jika benar demikian, apa pengertian lain tsb yg berbeda dgn penjelasan komentar selama ini?

Lalu membandingkan dng kalimat ke-4 dan melihat kembali keseluruhan bagian 1-4, dan melihat bahwa kalimat 1,2 dan 4 tidak perlu dicari artian implisitnya, maka alasan kenapa kalimat ke-3 harus dicari artian implisitnya kekurangan bukti kuat. Dan sangat mungkin bahwa ke-4 kalimat dalam kayanupassana tsb telah eksplisit dan tidak perlu menarik artian implisitnya.

Atau 'mungkin' ada kemungkinan lain, bahwa yg dimaksud sabbakaya di sini adalah keseluruhan tubuh dan termasuk fabrikasi tubuh, yaitu nafas. Jadi tubuh&nafas. Tetapi jika selain tubuh yg dimaksud memang nafas, maka kembali lagi sebenarnya implikasi nafas sudah ada dalam poin 1-2.


Mettacittena,
appamadena sampadetha