//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: KARANGAN ATAU BUKAN???  (Read 86193 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #90 on: 07 July 2011, 08:52:39 PM »
[at] Kelana and all
Ngapain toh heboh? hahahaha...  :)) :)) :)) maksud saya di Dham(m)apada ada kata" "bunuh" itu...dan sudah pada ngerti toh kalau artinya cuman simbolis saja!! hahahhahaa

Lagian ketika Padmasambhava dikatakan bunuh pria satu kampung itu aja ada upadesha-nya (atthakata kalau istilah Pali) yang menjelaskan bahwa membunuh tersebut hanya simbolis saja kok dan ini ada dalam biografi Padmasambhava yg sudah diterjemahkan di Indo.....  :)) :)) :)).... jd g bener" membunuh.

Lagian kagak ada lah Dharmapada Mahayana....  :)) :)).. yg ada tu Dharmapada Mahisasaka dan Sarvastivada dan keduanya dipakai Mahayana.....  8) 8) 8)


Heboh?? Bukankah ini adalah persepsi anda sendiri, Sdr Gandalf?
Di sini saya tidak mempermasalahkan “bunuh ibu” atau “bunuh ayah” karena saya tahu persis itu bukanlah arti sesungguhnya, bahkan literatur Mahayana (Sutra) sekalipun mengatakan itu bukan sesungguhnya. Tapi saya mempermasalahkan sumber yang anda gunakan yang mungkin harus anda akui bukan dari Dharmapada tapi dari Dhammapada.
 
Kedua, saya tidak pernah mengatakan Dharmapada Mahayana, mungkin kehebohan pikiran anda sendiri yang mempersepsikannya demikian. Saya jelas menyampaikan bahwa mayoritas literatur Mahayana yang ada sekarang bersumber dari teks-teks bahasa Sanskerta.

Inilah mungkin bermula dari kehebohan anda menanggapi dalam masalah pembunuhan yang dilakukan Padmasambhava yang anda coba mengimbanginya dengan literatur yang tidak semestinya.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #91 on: 07 July 2011, 08:54:07 PM »
Bukankah anda tahu saya dan anda sama" tak bisa membuktikannya karangan atau bukan? Lantas untuk apa dibahas? Kalau mau bahas buat aja:

1. Apakah Samyutta Nikaya ini karangan murid" Buddha aja apa bukan ya?
2. Apakah Atthakatha A B C itu karangan benernya apa bukan ya?

Dan kita semua tidak bisa membuktikan. Lantas apa yang didiskusikan? Hipotesa?

Bahkan berdasar temuan sejarah, naskah Pali tertua malah kalah sama temuan naskah" Sarvastivada dan Saddharmapundarika Sutra yang lebih tua lagi.

 _/\_
The Siddha Wanderer

dari diskusi kita akan bisa menganalisa, memeriksa, dan akhirnya menyimpulkan.

jika anda ingin membahas apakah Nikaya adalah karangan murid2 Sang Buddha, silakan buka thread baru, saya pasti akan turut berpartisipasi

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #92 on: 07 July 2011, 08:55:22 PM »
Quote
Heboh?? Bukankah ini adalah persepsi anda sendiri, Sdr Gandalf?
Di sini saya tidak mempermasalahkan “bunuh ibu” atau “bunuh ayah” karena saya tahu persis itu bukanlah arti sesungguhnya, bahkan literatur Mahayana (Sutra) sekalipun mengatakan itu bukan sesungguhnya. Tapi saya mempermasalahkan sumber yang anda gunakan yang mungkin harus anda akui bukan dari Dharmapada tapi dari Dhammapada.
 
Kedua, saya tidak pernah mengatakan Dharmapada Mahayana, mungkin kehebohan pikiran anda sendiri yang mempersepsikannya demikian. Saya jelas menyampaikan bahwa mayoritas literatur Mahayana yang ada sekarang bersumber dari teks-teks bahasa Sanskerta.

Inilah mungkin bermula dari kehebohan anda menanggapi dalam masalah pembunuhan yang dilakukan Padmasambhava yang anda coba mengimbanginya dengan literatur yang tidak semestinya.

Hahahaha... ya sudah terserah anda. Silahkan baca postingan anda sendiri.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #93 on: 07 July 2011, 08:55:54 PM »
bold, 
banyak terjadi, di topik ini aja udah terbukti.  ^-^

Benar Sdr. Adi. Oleh karena itu saya mengajak agar kita semua mengetahui benar apa yang ingin kita sampaikan terutama mengenai teks-teks.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #94 on: 07 July 2011, 08:57:52 PM »
Hahahaha... ya sudah terserah anda. Silahkan baca postingan anda sendiri.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Silahkan juga baca postingan awal anda yang mengutip Dhammapada bukan Dharmapada
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #95 on: 07 July 2011, 08:59:22 PM »
Quote
dari diskusi kita akan bisa menganalisa, memeriksa, dan akhirnya menyimpulkan.

jika anda ingin membahas apakah Nikaya adalah karangan murid2 Sang Buddha, silakan buka thread baru, saya pasti akan turut berpartisipasi

Hahah ya sudah bahas aja karangan atau bukan dilihat dari sisi Padmasambhava sebagai emanasi, bukan kaitannya dengan perumpamaan bunuh membunuh. Yang didiskusikan adalah apakah itu "emanasi"?

Bukankah "member punya hak tidak menjawab". Sy pergunakan hak itu.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #96 on: 07 July 2011, 08:59:48 PM »

apakah karena padmasambhava maka anda mengatakan OOT? padahal ini justru sangat relevan menurut topik, apakah kisah padmasambhava ini adalah karangan dari para pemujanya?

imo : Ya 
maaf ! tapi saya bukan pemujanya  ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #97 on: 07 July 2011, 09:00:25 PM »
Quote
Silahkan juga baca postingan awal anda yang mengutip Dhammapada bukan Dharmapada

Sudah  ;D

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #98 on: 07 July 2011, 09:02:30 PM »
Hahah ya sudah bahas aja karangan atau bukan dilihat dari sisi Padmasambhava sebagai emanasi, bukan kaitannya dengan perumpamaan bunuh membunuh. Yang didiskusikan adalah apakah itu "emanasi"?

Bukankah "member punya hak tidak menjawab". Sy pergunakan hak itu.

 _/\_
The Siddha Wanderer

baik member maupun bukan member keduanya punya hak menjawab dan hak tidak menjawab, bebas memilih   :)
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #99 on: 07 July 2011, 09:02:41 PM »
Sudah  ;D

 _/\_
The Siddha Wanderer
Kalau sudah jika boleh bertanya (dijawab boleh ,tidak juga tidak apa-apa), anda mengutip dari Dharmapada atau dari Dhammapada teks yang anda kutip?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #100 on: 07 July 2011, 09:03:40 PM »
sebagai tambahan saja... saya sudah membaca biografi guru padmasambawa yg diterbitkan karaniya, memang benar GP membunuh anak menteri tsb dengan menjatuhkan katvanga di atas kepalanya shg anak tersebut meninggal.

ingin tau alasannya? GP mempunyai kekuatan waskita yg membaca karma anak menteri tsb kelak. bahwa dia akan membunuh banyak orang ketika dia besar nanti. Sbg tindakan pencegahan dan pembebasan, GP membunuh anak tsb agar ia terhindar dari karma berat yg akan membuat dia jatuh ke neraka. Tidak ada cara lain selain membunuh anak tsb dari penglihatan waskita seorang boddhisattva agung seperti GP.

tindakan membunuh tsb didasarkan atas welas asih agung, agar anak tsb bisa diselamatkan, sebelum ia besar nanti dan melakukan perbuatan karma yg sangat berat. Dan kemungkinan besar GP mempunyai kekuatan yg bisa membuat anak tersebut terlahir di alam yg lebih baik. semua karma anak tsb telah diketahui secara gamblang oleh GP sehingga beliau berani mengambil tindakan membunuh demi menyelamatkan anak tsb. Akan tetapi krn tidak mengerti, raja dan para menteri menganggap pembunuhan tsb sebagai tindakan kriminal, shg beliau diasingkan.

Di Jatakamala sutra juga ada ttg kehidupan lampau Sakyamuni Buddha pada saat beliau menjadi bodhisattva agung. Beliau dengan berani membunuh seorang penjahat di atas kapal yg akan mencari harta karun. Saat itu dengan kekuatan kewaskitaan, beliau melihat bahwa penjahat tsb berencana akan membunuh dgn meracuni semua penumpang kapal (300 orang) dan mengambil harta karun untuk dirinya sendiri.

sebelum hal itu terjadi, sang bodhisattva telah mengetahui nya, lalu beliau mengambil tindakan pencegahan dan sekaligus menyelamatkan penjahat tsb agar tidak melakukan perbuatan karma berat, walaupun dengan cara membunuhnya. dan terbukti benar bahwa ditemukan sejumlah bubuk racun yg telah dipersiapkan oleh penjahat tsb.

sekali lagi, tindakan membunuh seorang bodhisattva agung hanya didasarkan pada welas asih agung demi menyelamatkan mahluk2 lainnya dari karma berat, dan hal itu sangat sulit untuk dilakukan oleh manusia biasa. Dalam hal ini sang bodhisattva tsb memang telah "qualified" atau memiliki kemampuan kewaskitaan yg luar biasa yg bisa mengetahui segala bentuk karma sebelum hal itu terjadi. Dan sudah pasti beliau melakukan pembunuhan tsb untuk menyelamatkan banyak mahluk lain, dengan motivasi yg bajik, dan didasari atas mahakaruna serta bodhicitta agung.

semoga membantu pengertian anda ...  :)

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #101 on: 07 July 2011, 09:05:06 PM »
Quote
Kalau sudah jika boleh bertanya (dijawab boleh ,tidak juga tidak apa-apa), anda mengutip dari Dharmapada atau dari Dhammapada teks yang anda kutip?

Lantas kenapa kalau saya kutip dari Dhammapada?

Di Dharmapada Udanavarga juga ada kutipan yang mirip sekali bahkan hampir persis. Asalnya sama aja.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #102 on: 07 July 2011, 09:06:28 PM »
Hahah ya sudah bahas aja karangan atau bukan dilihat dari sisi Padmasambhava sebagai emanasi, bukan kaitannya dengan perumpamaan bunuh membunuh. Yang didiskusikan adalah apakah itu "emanasi"?

Bukankah "member punya hak tidak menjawab". Sy pergunakan hak itu.

 _/\_
The Siddha Wanderer

baik "emanasi", tentunya mash relevan kalau kita menganalisa perilaku padmasambhava yg katanya adalah emanasi Buddha. karena saya tidak memiliki kemampuan untuk kembali ke masa lampau, maka saya hanya berusaha memahami melalui pembahasan spt pada thread ini. anda yg buru2 mengalihkan topik agar aib dari idola anda tidak terbongkar, (atau minimal begitulah kesan yg saya tangkap).

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #103 on: 07 July 2011, 09:07:55 PM »
Kalau sudah jika boleh bertanya (dijawab boleh ,tidak juga tidak apa-apa), anda mengutip dari Dharmapada atau dari Dhammapada teks yang anda kutip?

IMO
tadinya memang tidak tahu bahwa benar adalah membunuh orang tua,
sesudah ada kutipan Dhammapada dari sdr Hendrako, barulah ngerti bahwa bunuh ibu dan ayah adalah kiasan bukan bunuh orang tua benaran.
kemudian berkelit lagi, ya boleh2 saja sih, namanya juga UPAYA KAUSALYA  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #104 on: 07 July 2011, 09:09:31 PM »
ingin tau alasannya? GP mempunyai kekuatan waskita yg membaca karma anak menteri tsb kelak. bahwa dia akan membunuh banyak orang ketika dia besar nanti. Sbg tindakan pencegahan dan pembebasan, GP membunuh anak tsb agar ia terhindar dari karma berat yg akan membuat dia jatuh ke neraka. Tidak ada cara lain selain membunuh anak tsb dari penglihatan waskita seorang boddhisattva agung seperti GP.

tindakan membunuh tsb didasarkan atas welas asih agung, agar anak tsb bisa diselamatkan, sebelum ia besar nanti dan melakukan perbuatan karma yg sangat berat. Dan kemungkinan besar GP mempunyai kekuatan yg bisa membuat anak tersebut terlahir di alam yg lebih baik. semua karma anak tsb telah diketahui secara gamblang oleh GP sehingga beliau berani mengambil tindakan membunuh demi menyelamatkan anak tsb. Akan tetapi krn tidak mengerti, raja dan para menteri menganggap pembunuhan tsb sebagai tindakan kriminal, shg beliau diasingkan.


ini sama persis dengan emanasinya di abad 20 ini yaitu Badut LSY. LSY juga membunuh orang (menurut pengakuannya sendiri dan yg ia ajarkan kepada pengikut2nya) demi welas asihnya, untuk "menyeberangkan" korbannya ke alam surga.

 

anything