//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat  (Read 26934 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« on: 07 November 2012, 05:32:14 PM »
Tampaknya belum ada yang menuliskan untuk yang hobby Travelling via darat menyetir sendiri.
Saya mulai dulu disini.

 _/\_


TRAVELLING JAKARTA – JAWA TIMUR PP (Berikut Kulinernya)

Untuk yang hobby traveling via darat, nyetir bergantian, maka disini saya mau sharing perjalanan touring dari Jakarta ke Trawas PP, pada minggu ke 3 bulan Oktober yang lalu.
Touringnya bukan untuk kebut kebutan, tapi santai menikmati perjalanan, kalau ada kuliner yang enak atau direkomendasi teman , mampir dulu icip icip, baru jalan lagi.

Hari ke 1. Jakarta – Cirebon – Semarang.

Perjalanan dimulai jam 5:30 pagi dari Jakarta dengan harapan masuk kota Cirebon pada jam 10  pagi.  Awal perjalanan mulus sampai pintu tol Cikampek yang bisa dicapai pada jam 6:45.  Perjalanan melewati Sukamandi, Ciasem, Pamanukan masih lancar jaya, fly over Pamanukan bisa dilewati pada pukul 7:30 karena jalanan masih sepi dan hari Sabtu pula.
Begitu tiba di daerah Patrol, disambut oleh rangkaian kemacetan karena ada acara rutin perbaikan jalan di Jalur Pantura Jabar; betul betul matot, macet total, jarak sekitar 12 km ditempuh dalam waktu 2 jam; edan tenan.  >:(
Akhirnya setelah lolos, dari kemacetan perjalanan di lanjut melewati by pass Jatibarang yang mulus, menjelang Arjawinangun, eh macet lagi. Lupa  kalau hari Sabtu adalah hari pasaran di pasar grosir tekstil Tegal Gubug, hilang lagi 1 jam.  :ngomel: :ngomel: :ngomel:
Padahal jarak ke pintu tol Palimanan cuma 19 kilometer lagi.

Setelah lolos dari kemacetan Tegal Gubug, langsung masuk ke tol Palimanan – Kanci, keluar pintu tol Ciperna untuk masuk kota Cirebon.  Di Cirebon ditunggu oleh teman yang mau ikut ke Jawa Timur, beliau sedang dalam kondisi yang kurang gembira karena istri beliau pindah alam 3 bulan sebelumnya dan sampai sekarang masih bingung bingung menyesuaikan diri untuk hidup seorang diri karena putranya berada di luar kota semua.

Setelah menjemput teman, langsung kita berdua dengan penuh semangat menuju Resto Roma yang terkenal Sate Babi dan masakan rumahan khas Cirebon, yaaah, tenggorokan sedang kurang mujur, Resto Roma liburrrr.  :(

Terpaksa cari alternatif lain, cari lotek sayur khas Cirebon, eh, tutup juga, akhirnya diputuskan ke Mang Barno, warung makan Lengko (makanan khas Cirebon) + Sate Kambing.  Lumayan enak dan kenyang.

Ternyata sudah jam 2:30 siang, langsung menuju pintu tol  Ciperna untuk menuju Tegal via tol Pejagan. Jalan tol Kanci – Pejagan dibeberapa tempat kurang baik kondisinya, kalau terlalu cepat, seperti naik kuda; bahkan yang paling parah, terbang karena gundukan saat masuk jembatan.  :o

Keluar tol Pejagan, langsung belok kiri menuju jalan Pantura lama, untuk ke Tegal melalui Brebes.  Untung teman saya tahu jalan potong melalui tengah kota Tegal, sehingga tidak perlu melalui jalur Daendels yang melewati Pelabuhan Tegal , yg sedang diperbaiki juga.
Rehat sambil isi bensin di SPBU yang dikenal dengan SPBU Muri dengan toilet bersih dan terbanyak  (117 toilet ) di Jateng, (dulu  terbanyak di Indonesia , tapi sudah kalah banyak dengan SPBU di rest area km 42 Cikampek – Jakarta)

Teman saya memperdalam ilmu hisap sebentar di SPBU, ilmu hisap disini maksudnya adalah merokok, dan juga ngopi + snack.  :))
Jam 4:15 sore perjalanan dilanjutkan menuju Semarang. Pakai stop over sebentar di salah satu SPBU diluar kota Semarang, untuk pipis.  Jalanan lancar, tidak banyak kendaraan bongsor seperti truk truk gede, tronton, gandengan dll, rupanya mereka yang dari Jakarta berangkat sabtu pagi jam 8, masih bermacet ria di daerah Patrol.

Memasuki kota Semarang, dengan mengikuti petunjuk GPS, melalui pinggir fly over yang macet karena sedang dibangun, sampai lah di hotel Pandanaran kirakira pada jam 8:00 malam,  setelah check in, teman saya keluar sebentar untuk memperdalam ilmu hisap, setelah selesai, kita berdua keluar untuk mengisi perut yang sudah mulai lapar.  Kita putuskan naik becak saja, setelah lebih dari 10 tahun tidak mencoba kendaraan berbahan bakar nasi.  :(
Diantar ke sebuah rumah makan model foodcourt, namanya saya lupa Pondok ....., tidak jauh dari Simpang Lima.  Karena malam minggu, suasananya ramai, selain keluarga yang bawa anak kecil, banyak pasangan yang lagi pacaran disitu.  Makan sayur lodeh, pecel + ayam goreng untuk berdua, teman saya yang bayar terkaget kaget, cuma Rp 26.000,-   ;D
        Karena mulai gerimis, ngga jadi cari tahu petis, langsung buru buru balik ke hotel; dan karena ngga tega dengan si pak becak yang saya perkuda, ongkos becak saya beri ekstra, yang jelas dia bilang , wah oom, terima kasih banyak, dengan ini,  saya bisa langsung pulang.  Rupanya target harian sudah tercapai. :))
   Malamnya sempat ber bbm ria dengan teman saya yang tinggal di Tuban, rencana awal mau nginap di kota Rembang, tanah tumpah darah ibu saya, karena saya sudah kangen dengan makanan yang namanya Sate Sarepeh, ngga ada dikota lain, one of is kind, dan sudah hampir punah.  Malang tak dapat ditolak, info dari teman saya, jangan lewat Rembang, macet total, Semarang – Tuban yang normalnya 5 jam, menjadi 10 jam, karena pembetonan jalan, dari 2 lajur jadi 1 lajur; aneh juga bukannya dilebarkan dulu menjadi 4 lajur baru dibeton, ini di beton dulu sampai mengakibatkan macet luar biasa.  :ngomel: :ngomel:

End utk hari ke 1
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Chen Hui Ling

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.654
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #1 on: 07 November 2012, 06:14:50 PM »
wahh, jadinya ambil hotel pandanaran yah? Bagaimana hotelnya? ;D

itu foodcourtnya Simpang Lima kali yah, saya aja belum pernah kesana loh :))
Don't trust too much, Don't hope too much, Don't love too much, because that too much can hurt you so much

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #2 on: 07 November 2012, 06:30:31 PM »
lokasi: ShowHide




Sate Sarepeh, AWAS bikin laper :): ShowHide



Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #3 on: 08 November 2012, 09:27:26 AM »
lokasi: ShowHide




Sate Sarepeh, AWAS bikin laper :): ShowHide





Hadoooh, jadi bikin ngiler.  TKP nya dimana Mas Tidar?
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #4 on: 08 November 2012, 09:28:58 AM »
wahh, jadinya ambil hotel pandanaran yah? Bagaimana hotelnya? ;D

itu foodcourtnya Simpang Lima kali yah, saya aja belum pernah kesana loh :))

Hotelnya lumayan bersih walaupun sudah tua, tahun 60'an sdh ada.
Ini hotel langganan ortu kalau ke Smg. Kalau saya sih prefer Santika, yg saat itu pas penuh.
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #5 on: 08 November 2012, 10:30:11 AM »
Hari ke 2 Semarang - Mojokerto:

Esok pagi setelah breakfast di hotel yang kurang enak , jam 7:00 kita berangkat menuju Bandungan untuk menjemput teman satu lagi yang sedang reuni dengan teman sekolahnya.  Dari jalan Pandanaran, karena mau mencoba jalan tol Semarang – Ungaran yang baru, balik ke arah barat ,  untung masih pagi fly over yang kemarin macet, masih lancar, dan bisa masuk tol melalui pintu tol Manyaran.  Dari tol Jatingaleh sampai keluar tol Ungarang, kondisi jalan seperti Cipularang, dengan beberapa bagian memiliki pemandangan yang cantik, lebih hijau dari area km 85 sd km 115 di Cipularang.

   Belok kanan menuju Bandungan yang jalannya berkelok kelok dan menanjak, sempit pula. Akhirnya  sekitar jam 8, resort hotel yang dituju ditemukan setelah tanya sana sini. Problem ke 2 muncul, untuk memanggil teman saya, yang sedang ada di aula tempat reuni, tidak bisa pakai hp, yang kita bawa, tidak ada sinyal disitu.  Setelah tunggu menunggu setengah jam, teman yang satu lagi keluar, sambil ngomel, “tadi katanya sudah dekat, lama amat”, yaah.  :(

   Akhir kata, kita bertiga berangkat menuju Jawa Timur, tadinya mau lewat Ambarawa – Banyubiru – Salatiga, tetapi berdasar info teman , jalan disitu rusak dan akan lebih lama.  Akhirnya terpaksa balik ke jalur Semarang – Bawen dengan harapan di area kebun kopi Banaran masih sepi, biasanya hari minggu menjadi daerah tujuan wisata penduduk Semarang dan sekitarnya.
   Macet sedikit di Banaran, tapi bisa tiba di Salatiga pukul 10:00.  Runding punya runding, saya pingin kuliner Soto garasi Esto yang katanya salah satu soto terenak di Jawa Tengah , kata teman saya yang wong Salatiga.  Setelah tanya pak parkir, di depan hotel Grand Wahid, ternyata lokasi sasaran terletak di jalan kecil Langensuko di belakang hotel Grand Wahid.  Mobil di parkir di depan hotel, kita bertiga berjalan kaki ke TKP (Tempat Kenikmatan Perut).
             Pesan 3 soto nasi lengkap dengan kerupuk karak (beras) yang dihancur leburkan dan dicampur dalam satu mangkok soto ayam ukuran sedang.  Ini jenis soto ayam pakai sedikit santan yang beda dengan soto ayam gaya Semarang, Kudus, Ambengan Surabaya, Lamongan, Banjarmasin , ataupun Soto Ayam Sadang Purwakarta. ; yang jelas enak deh.  Minumnya rame rame pesan es jeruk. Dan tambah kopi lagi untuk si pecandu. Saat bayar, saya yang bingung, Rp 39.000,- termasuk tambahan 1 perkedel goreng,  1 telor masak kecap, 3 karak.  Karena kuatir si mbok yang sudah sepuh salah hitung, saya minta dihitung ulang, eh masih tetap rp 39.000,-  Pantesan orang yang tinggal di Salatiga, umur nya panjang panjang, lha makanan se- enak dan sehat seperti itu harganya murah meriah.
   Saat jalan balik ke mobil, teman saya yang saya jemput di Bandungan (dia setelah pulang dari Amrik, sekarang tinggal di Bali), bilang, “thank you, saya bisa makan makanan kesukaan saya sejak kecil, dulu kalau liburan main ke Salatiga, selalu makan disitu.”   
Saya kaget , lalu saya bilang, “kenapa cuma pesan 1 mangkok, hayo balik lagi,” dia  bilang sambil ketawa lebar, “sudah puas, cukup , ojo kemaruk  sejak tadi pagi makan terlalu banyak.”.
   Perjalanan dilanjutkan dengan tekad tidak melalui Solo yang sering macet apalagi hari minggu hari libur, penduduk setempat banyak yang raun raun atau pusing pusing (istilah Medan) di jalan raya  naik sepeda motor dengan kukuh untuk  tidak meninggalkan budaya asli Solo, ‘alon alon asal kelakon’.  ;D

Kita memakai jalur  alternatif, dari Salatiga lewat jalur ke menuju Boyolali, sampai di Tingkir belok kekiri menuju Karang gede, dan lanjut ke Gemolong, di Gemolong cari SPBU utk isi bensin dan pipis lagi.  terus bablas ke Sragen. Jalan alternatif ini pernah saya lewati 3 tahun yang lalu, tapi sekarang sudah diperlebar dan mulus, tidak pake lobang sehingga perjalanan lancar .  Jika lewat Boyolali, Solo dan Sragen, pasti 1,5 jam lebih lebih lama, selain macet, juga bisa 3 sampai 4 jam lebih lama, krn saya pasti ajak teman untuk kulineran seperti cari srabi Notosuman yang terkenal sampai ke mancanegara.
    Dari Sragen , melalui jalur bypass sehingga tidak perlu melewati 6 trafic light yang merahnya lama banget di jalan utama kota Sragen  kita bablas ke kota Ngawi, kira kira 3 km menjelang kota Ngawi, mampir ke restoran yang namanya sama dengan srabi yang terkenal di Solo, kali ini untuk isi tangkinya penumpang.
Restoran yang megah ini, hanya kita bertiga yang makan di siang itu, padahal jam 12:30. Rame rame pesan Nasi Pecel pakai tambah tahu dan tempe goreng, karena menu yang lain tidak menarik. Selain pesan minum es jeruk, kopi pun jadi sasaran berikutnya.  Setelah 40 menit menunggu barulah muncul Nasi Pecel, yang mugkin sayurnya harus beli dulu dipasar.    Pecelnya sedang saja lagi pula pelit bumbu. Kali ini  agak mahal Rp 103.000,-  saya anggap mahal karena tidak sepadan dengan kualitas.

     Jam 2 siang perjalanan dilanjut, minggu siang itu entah kenapa, jalanan sepi sedikit sekali kendaraan yang lalu lalang,  setelah lewat Caruban, Nganjuk, Kertosono, Jombang tibalah kita di Mojokerto, melewati bypass Mojokerto, lanjut terus ke Mojosari, telpon telponan dengan teman satu lagi yang dari Bali, dia ternyata menunggu di Resto Lilo Chicken.  Cari punya cari akhirnya ketemu pada jam 17:00.  Mengingat tempat menginap di Trawas tidak menyediakan makan malam, kita rame rame makan dulu di Lilo Chicken, nasi gorengnya lumayan enak, seperti biasa yang sudah kecanduan ilmu hisap, melatih lagi ilmunya sampai puas sambil ngopi, kali ini 2 cangkir dia habiskan. :)) :))
     Sambil menunggu nasi goreng yang dalam proses produksi, kita belanja beberapa kebutuhan di Alfamart di ruko sebelah.

      Jam 6 sore , perjalanan dilanjut menuju Trawas, dan tiba ditujuan setelah jam 7 malam dan kondisi sudah gelap.  Setelah bertemu dengan sang penguasa disitu, dan mendapatkan tempat untuk menginap masing masing, kita putuskan untuk istirahat, Karena badan sangat panas, mandi di air dingin yang betul betul dingin terasa begitu menyegarkan dan menjadi pengantar tidur yang baik.

End hari ke 2
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #6 on: 08 November 2012, 01:22:59 PM »
Lebih sip kalau dilengkapi foto2nya perjalanan Kaucu.

Boleh foto daerah2 yang dilewati / disinggahi, atau foto makanan yang dinikmati (wisata kuliner).  ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #7 on: 08 November 2012, 03:06:20 PM »
Total perjalanan berapa hari om mokau?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #8 on: 08 November 2012, 03:12:41 PM »
Total perjalanan berapa hari om mokau?

kalau bukan pemalas, waktu tempuh jakarta-trawas cuma 16 jam

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #9 on: 08 November 2012, 03:37:58 PM »
kalau bukan pemalas, waktu tempuh jakarta-trawas cuma 16 jam
Bukannya dengan waktu tersebut sampai ada yg bersumpah tidak akan mengunakan jalur darat lg..
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #10 on: 08 November 2012, 03:41:51 PM »
Bukannya dengan waktu tersebut sampai ada yg bersumpah tidak akan mengunakan jalur darat lg..

sumpah selalu bisa dilanggar

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #11 on: 08 November 2012, 05:36:11 PM »

klo ndak salah ingat ini di sekitar jalan Wahidin.
dr TPI, jendSud dan kemudian jln Wahidin. Rumah tsb depannya Vihara (pasti tau lah, siapa yang dibesarkan besarkan di vihara tsb ?)  :D


Hadoooh, jadi bikin ngiler.  TKP nya dimana Mas Tidar?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #12 on: 08 November 2012, 06:44:22 PM »
Total perjalanan berapa hari om mokau?

Simak aja postingan berikutnya.  ;D.
Jangan seperti di kuliah aja, baru bab 2, udah langsung lihat , ini textbook tamatnya dihalaman berapa.  :))
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline s.l

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #13 on: 08 November 2012, 10:27:06 PM »
Wah asik ada bahas travelling,..  jadi kepengen memperkenalkan diri, tapi bingung mau mulai dari mana ;D 
mau kasih saran aja om, tulisanya harus ditambahin lelucon atau kejadian lucu juga, jangan melulu makan, ama nama jalan om. ;D _/\_


Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #14 on: 08 November 2012, 11:05:37 PM »
Wah asik ada bahas travelling,..  jadi kepengen memperkenalkan diri, tapi bingung mau mulai dari mana ;D 
mau kasih saran aja om, tulisanya harus ditambahin lelucon atau kejadian lucu juga, jangan melulu makan, ama nama jalan om. ;D _/\_


Ya, kalau ada kejadian yg lucu.  ;)
~Life is suffering, why should we make it more?~

 

anything