Karena saya tidak gabung dalam organisasi Buddhis, saya jawab setahu saya saja.
kalo yg sarat kesederhanan ini gue kasi kaya dibawah bisa jawab nga yah??? wkwkkwkwkkwkwk
saya mau tanya,bagaimana kalau umat menyumbang ke bhante??? lewat dayaka nya atau lewat yayasan???
Bhante tidak menerima sumbangan berupa uang, hanya makanan (tidak lewat tengah hari) dan jubah. Jubah yang dibawa hanya satu (yang dipakai) dan 1 set lagi adalah milik bersama (harus diberikan jika ada yang perlu). Untuk musim hujan, kalau tidak salah boleh bawa tambahan.
Vihara bisa dipersembahkan untuk Sangha, tetapi hanya simbolik saja. Anggota sangha sendiri tidak memilikinya, namun tetap milik umat.
lalu yayasan itu bila menerima dana umat apakah dana itu tranparan,? bayar pajak nga??? karena yayasan kena pajak
lalu apakah pengurus yayasan itu jujur nga bayar pajak??? sesuai 8 jalan utama kan harus ikutin loh
Kalau itu saya tidak tahu. Seperti saya bilang, tidak ikut organisasi mana pun.
lalu apakah bhante itu bole belanja barang kebutuhannya yg harus minta uangnya ke yayasan ato ke dayaka???
kalo ke dayaka ya berarti kita ngasi nya ke dayaka??? apakh dayaka itu bisa dipercaya?
Kebutuhan bhikkhu hanya jubah dan mangkok, serta dana makanan setiap hari. Memang bhante mau shopping apa sampai minta uang?
nih pengurus rese nih ceritnya,kaya anak2 DC disini, udah bingung nih... banyak ditanya???
lalu apakah 1 bulan itu bhante itu pakai dana yg disumbangkan berapa??? belanja apa saja??? makan apa saja dengan dana itu???,sisa dana itu kemana??? lalu yg terima dana itu siapa? kebutuhannya apa saja dari hasil digunakan nya?
bayar pajak nga yg nerima itu???
Sudah dijelaskan di atas. Bhante tidak nyetir mobil, jadi tidak perlu bensin. Bhante tidak memiliki rumah, jadi tidak bayar listrik, tidak bayar PBB. Semua diurus umat. Setahu saya kalau di US, pajak tidak dikenakan untuk yang berhubungan dengan agama. Saya tidak tahu kalau di Indonesia begitu atau tidak. Pastinya itu diurus umat, bukan bhikkhu.
lalu bhante itu masi punya keluarga??? kalo ada sanak keluarga apakah boleh bhante itu membantu sanak keluarganya?
Dengan dana umat? Saya rasa tidak. Salah satu pertimbangan seseorang menjadi petapa juga adalah kemapanan keluarga. Ada kisah seorang Anagami bernama Ghatikara yang tidak menjadi bhikkhu karena menjaga orang tuanya yang sudah tua dan buta.
pokok nya ente dayaka jangan banyak tanya bhante buat bantu orang tau???
nah kalo kaya diatas gimana???
Jika seorang bhikkhu diduga melakukan pelanggaran, boleh dilaporkan ke Sangha bersangkutan. Berbeda dengan LSY yang menjadi "supreme leader" yang tidak mungkin dipersalahkan, semua anggota Sangha masih takluk di bawah vinaya dan bisa dikeluarkan dari Sangha berdasarkan rapat.
terus bhante membantu orang atau sanak keluarganya dari dana pribadinya apakah harus ada tanda terima atau tidak???
btw bhante nya bayar pajak nga kenegara? kan harus sesuai 8 jalan utama???
ingat setiap warganegara harus bayar pajak tnapa kecuali???
nah bhante ada bayar pajak nga???
Sebagian sudah dijawab.
Mengenai pajak juga sudah dijawab, dengan tambahan: kalau bhante tidak punya kepemilikan kecuali mangkok dan jubah, itu berarti sangat jauh di bawah UMR. Jadi pajaknya nihil.
kalo nga ada besok gue suru petugas pajak cek in tuh aliran theravada yg ngaku paling lurus dan benar serta suci dan paling alaim ini nah berani nga disuruh petugas pajak cek itu semua??? harus transparansi loh? terima dana dari mana? dari siapa apakah uang hasil kejahatan???
hasil money laundry???
kan kita nga bole terima uang haram??
kalo berani sti berani nga dicek aliran dana nya sama pajak??
Silahkan. Bahkan saya dukung itu. Sekalian kita cek apakah Sangha Theravada ini ngaku-ngaku lurus doang, atau memang menjalankan Ajaran Buddha sesungguhnya. Nanti anda bisa bandingkan sendiri dengan hidup LSY secara langsung.
nah apakah DC ini bayar pajak?
bisa nga anda jawab itu semua?
satu2 nga kenapa
Ini tidak relevan, tapi saya jawab. Ya, saya bayar pajak.