//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha  (Read 19149 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
[ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« on: 25 March 2009, 11:47:21 AM »
ketika Buddha Gautama bermeditasi dengan cara extrem apa sudah mencapi Arahat?
di MAHASACCAKA SUTTA ada perbincangan dewa2 sebagai berikut
Ketika para dewa melihat diriku, mereka berkata: "Samara Gotama telah mati". Dewa-dewa lain berkata: "Samara Gotama tidak mati, ia hampir mati". Para dewa yang lain berkata: "Samara Gotama itu tidak mati dan bukan dalam keadaan mau mati; ia seorang Arahat. Inilah cara para Arahat."
apa kalau Arahat cuma mencapai "penerangan"

Aku berpikir: "Apabila seorang petapa atau brahmana merasakan rasa sakit, bergetar, menusuk dikarenakan keinginan kerasnya, rasa itu dapat menyamai keadaanku ini tetapi tidak dapat melampauinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu yang akan datang akan merasakan sakit, bergetar dan perasaan menusuk yang amat tajam disebabkan keinginan-keinginan kerasnya. Keadaan itu dapat menyamai perasaanku itu tapi bukan melebihinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu sekarang merasakan sakit, bergetar atau perasaan yang menusuk disebabkan karena keinginan kerasnya, keadaan sakit itu bisa menyamai perasaanku itu namun tidak melebihinya. Tetapi dengan melaksanakan hal yang amat menyakitkan ini saya mencapai tingkat yang tidak beda dengan keadaan manusia biasa yang belum mencapai pengetahuan dan pandangan ariya. Apakah masih ada jalan lain untuk pencapaian penerangan sempurna?
penerangan sempurna? sammasambuddha

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #1 on: 25 March 2009, 11:56:21 AM »
dalam memori saya, kata para dewa adalah: "Ia seorang calon Buddha." bukan Arahat...

boleh tau sourcenya?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #3 on: 25 March 2009, 01:20:25 PM »
ketika Buddha Gautama bermeditasi dengan cara extrem apa sudah mencapi Arahat?

Belum..... ini sudah dijawab sendiri di bawah loh....

Quote
Tetapi dengan melaksanakan hal yang amat menyakitkan ini saya mencapai tingkat yang tidak beda dengan keadaan manusia biasa yang belum mencapai pengetahuan dan pandangan ariya.

di MAHASACCAKA SUTTA ada perbincangan dewa2 sebagai berikut
Ketika para dewa melihat diriku, mereka berkata: "Samara Gotama telah mati". Dewa-dewa lain berkata: "Samara Gotama tidak mati, ia hampir mati". Para dewa yang lain berkata: "Samara Gotama itu tidak mati dan bukan dalam keadaan mau mati; ia seorang Arahat. Inilah cara para Arahat."
apa kalau Arahat cuma mencapai "penerangan"

"Cuma"? ehm, apakah semudah itu utk mencapai "penerangan" dalam artian terbebas dari Lobha, Dosa dan Moha? sori jadi penasaran....

Aku berpikir: "Apabila seorang petapa atau brahmana merasakan rasa sakit, bergetar, menusuk dikarenakan keinginan kerasnya, rasa itu dapat menyamai keadaanku ini tetapi tidak dapat melampauinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu yang akan datang akan merasakan sakit, bergetar dan perasaan menusuk yang amat tajam disebabkan keinginan-keinginan kerasnya. Keadaan itu dapat menyamai perasaanku itu tapi bukan melebihinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu sekarang merasakan sakit, bergetar atau perasaan yang menusuk disebabkan karena keinginan kerasnya, keadaan sakit itu bisa menyamai perasaanku itu namun tidak melebihinya. Tetapi dengan melaksanakan hal yang amat menyakitkan ini saya mencapai tingkat yang tidak beda dengan keadaan manusia biasa yang belum mencapai pengetahuan dan pandangan ariya. Apakah masih ada jalan lain untuk pencapaian penerangan sempurna?
penerangan sempurna? sammasambuddha

Bukankah disini menjelaskan bhw usaha keras yg dilakukan Samana Gotama itu, tidak membawa pencerahan?

Boleh tahu apa hubungannya dengan pertanyaan "apakah ada jalan lain utk mencapai penerangan sempurna"?

metta
« Last Edit: 25 March 2009, 01:22:26 PM by markosprawira »

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #4 on: 25 March 2009, 01:48:54 PM »
http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=695

saya cek di web acess to insight, ternyata sama : "Ia seorang Arahat"

membinggungkan juga yah... mungkin para dewa sudah menganggap pertapa Gotama adalah arahat.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #5 on: 25 March 2009, 01:51:40 PM »
:))


itukan, persepsi dewa....

kalo gak salah setelah itu datang mara yg pura2 baek..
i'm just a mammal with troubled soul



Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #6 on: 25 March 2009, 01:55:56 PM »
hanya seorang sammasambuddha yang bisa mengetahui tingkat pencapaian kesucian seseorang dengan tepat dan pasti, karena bahkan para savaka sendiri kadang tidak mengetahui pencapaian arahat yang lain. Jadi tidak mungkin para dewa mengetahui bahwa siddharta telah mencapai arahat atau belum.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #7 on: 25 March 2009, 02:09:47 PM »
hanya seorang sammasambuddha yang bisa mengetahui tingkat pencapaian kesucian seseorang dengan tepat dan pasti, karena bahkan para savaka sendiri kadang tidak mengetahui pencapaian arahat yang lain. Jadi tidak mungkin para dewa mengetahui bahwa siddharta telah mencapai arahat atau belum.

kalau tidak salah ada suatu keyakinan dalam umat Buddha yaitu: hanya ariya yg dpt mengenal ariya lain... (tidak tahu entah ada referensi pada kitab suci atau tidak)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #8 on: 25 March 2009, 03:11:55 PM »
ketika Buddha Gautama bermeditasi dengan cara extrem apa sudah mencapi Arahat?

Belum..... ini sudah dijawab sendiri di bawah loh....

Quote
Tetapi dengan melaksanakan hal yang amat menyakitkan ini saya mencapai tingkat yang tidak beda dengan keadaan manusia biasa yang belum mencapai pengetahuan dan pandangan ariya.

di MAHASACCAKA SUTTA ada perbincangan dewa2 sebagai berikut
Ketika para dewa melihat diriku, mereka berkata: "Samara Gotama telah mati". Dewa-dewa lain berkata: "Samara Gotama tidak mati, ia hampir mati". Para dewa yang lain berkata: "Samara Gotama itu tidak mati dan bukan dalam keadaan mau mati; ia seorang Arahat. Inilah cara para Arahat."
apa kalau Arahat cuma mencapai "penerangan"

"Cuma"? ehm, apakah semudah itu utk mencapai "penerangan" dalam artian terbebas dari Lobha, Dosa dan Moha? sori jadi penasaran....

Aku berpikir: "Apabila seorang petapa atau brahmana merasakan rasa sakit, bergetar, menusuk dikarenakan keinginan kerasnya, rasa itu dapat menyamai keadaanku ini tetapi tidak dapat melampauinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu yang akan datang akan merasakan sakit, bergetar dan perasaan menusuk yang amat tajam disebabkan keinginan-keinginan kerasnya. Keadaan itu dapat menyamai perasaanku itu tapi bukan melebihinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu sekarang merasakan sakit, bergetar atau perasaan yang menusuk disebabkan karena keinginan kerasnya, keadaan sakit itu bisa menyamai perasaanku itu namun tidak melebihinya. Tetapi dengan melaksanakan hal yang amat menyakitkan ini saya mencapai tingkat yang tidak beda dengan keadaan manusia biasa yang belum mencapai pengetahuan dan pandangan ariya. Apakah masih ada jalan lain untuk pencapaian penerangan sempurna?
penerangan sempurna? sammasambuddha

Bukankah disini menjelaskan bhw usaha keras yg dilakukan Samana Gotama itu, tidak membawa pencerahan?

Boleh tahu apa hubungannya dengan pertanyaan "apakah ada jalan lain utk mencapai penerangan sempurna"?

metta

mungkin saja seorang Arahat tidak beda jauh dengan manusia biasa

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #9 on: 25 March 2009, 03:15:26 PM »
hanya seorang sammasambuddha yang bisa mengetahui tingkat pencapaian kesucian seseorang dengan tepat dan pasti, karena bahkan para savaka sendiri kadang tidak mengetahui pencapaian arahat yang lain. Jadi tidak mungkin para dewa mengetahui bahwa siddharta telah mencapai arahat atau belum.

coba dibaca dulu link diatas, kalau saya sih mengambil kesimpulan petapa Gautama sudah mencapai Arahat

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #10 on: 25 March 2009, 03:34:38 PM »
hanya seorang sammasambuddha yang bisa mengetahui tingkat pencapaian kesucian seseorang dengan tepat dan pasti, karena bahkan para savaka sendiri kadang tidak mengetahui pencapaian arahat yang lain. Jadi tidak mungkin para dewa mengetahui bahwa siddharta telah mencapai arahat atau belum.

kalau tidak salah ada suatu keyakinan dalam umat Buddha yaitu: hanya ariya yg dpt mengenal ariya lain... (tidak tahu entah ada referensi pada kitab suci atau tidak)

tidak semua ariya... tetapi hanya seorang sammasambuddha... karena bahkan para savaka sering tidak mengetahui pencapaian savaka yang lain. (contoh kasus, bhikkhu channa yang "menyayat" leher-nya di hadapan arahat sariputta, dan buddha gotama sendiri yang menegaskan pencapaian arahat channa).
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #11 on: 25 March 2009, 03:43:12 PM »
(1) Sammà-Sambodhi: Pencerahan berupa empat pengetahuan Pandangan Cerah mengenai Jalan yang disertai kemahatahuan. Empat pengetahuan mengenai Jalan adalah pemahaman atas Empat Kebenaran Mulia oleh diri sendiri tanpa bantuan guru, dan memiliki kekuatan untuk melenyapkan kotoran batin, juga kebiasaan-kebiasaan (vàsanà) dari kehidupan-kehidupan sebelumnya; Kemahatahuan adalah pemahaman atas semua prinsip yang perlu diketahui.

(3) Sàvaka-Bodhi: Pencerahan berupa empat pengetahuan Pandangan Cerah mengenai Jalan, yaitu pemahaman atas Empat Kebenaran Mulia oleh diri sendiri dengan bantuan guru

kalau savaka dan sammasambuddha mencapai pencerahan dengan kemampuan seperti yang di-bold warna biru... sedangkan untuk sammasambuddha memiliki kemampuan tambahan seperti yang di bold warna merah.

Menurut saya, salah satu kemahatahuan yang bisa kita ketahui dari kemampuan seorang sammasambuddha dituangkan di dalam ABHIDHAMMA.
« Last Edit: 25 March 2009, 03:45:55 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #12 on: 25 March 2009, 03:49:55 PM »
seorang arahat masih mempunyai cita2 yg lebih tinggi, sammasambuddha?

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #13 on: 25 March 2009, 03:56:42 PM »
seorang arahat masih mempunyai cita2 yg lebih tinggi, sammasambuddha?

arahat yang mana satu, bro NIAR ?

dalam konsep Theravada, semua sammasambuddha, paccekabuddha dan savaka buddha semuanya adalah ARAHAT. karena semuanya memiliki pengetahuan tentang Jalan (Arahatta-Magga-Nana). Hanya saja seorang sammasambuddha memiliki Kemahatahuan (sabbanuta nana) yang memungkinkan seorang sammasambuddha menurunkan ajaran dan menjelaskan semua pemahaman atas prinsip yang perlu diketahui.

Dalam Theravada, baik sammasambuddha, pacceka buddha dan savaka itu sudah mencapai nibbana... Tidak ada lanjutan lagi. Setelah Anupadisesa Nibbana (nibbana tanpa sisa), para arahat tersebut tidak dilahirkan lagi di alam manapun.

---

Kalau sdr.Niar berkunjung ke board MAhayana, akan dijumpai bahwa dalam konsep Mahayana, seorang SAVAKA di-golongkan ke dalam Bodhisatva tingkat ke-7. Dan para bodhisatva tingkat ke-7 ini (termasuk di dalam-nya para SRAVAKA) masih bisa keluar dari nibbana-nya untuk melanjutkan ke bodhisatva tingkat ke-10 (setara dengan annutara sammasambuddha). Dalam Saddharmapundarika sutra (sutra mahayana) bahkan di-ramal-kan pencapaian annutara sammasambuddha (samyaksambuddha) oleh beberapa savaka buddha seperti Ananda dsbnya.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #14 on: 25 March 2009, 04:07:52 PM »
Quote
arahat yang mana satu, bro NIAR ?
petapah gautama lah

bergini nih maksud aye
kalau dia sudah mencapai setaraf arahat savaka buddha seharusnya dia sudah padam ( cuma : tanpa sisa )
kenapa seorang yg telah mencapai setaraf savaka buddha masih bingung dan melanjutkan untuk
mencapai taraf sammasambuddha

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #15 on: 25 March 2009, 04:18:08 PM »
Quote
arahat yang mana satu, bro NIAR ?
petapah gautama lah

bergini nih maksud aye
kalau dia sudah mencapai setaraf arahat savaka buddha seharusnya dia sudah padam ( cuma : tanpa sisa )
kenapa seorang yg telah mencapai setaraf savaka buddha masih bingung dan melanjutkan untuk
mencapai taraf sammasambuddha

dear N1AR,

Disini adalah forum Theravada sedangkan yg anda tanyakan adl secara Mahayana jadi sepertinya pertanyaan anda lebih cocok utk ditanyakan di Thread Mahayana

Secara Theravada, bro dilbert diatas sudah dengan jelas menyatakan :
Quote
Dalam Theravada, baik sammasambuddha, pacceka buddha dan savaka itu sudah mencapai nibbana... Tidak ada lanjutan lagi. Setelah Anupadisesa Nibbana (nibbana tanpa sisa), para arahat tersebut tidak dilahirkan lagi di alam manapun.

semoga bermanfaat

metta

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #16 on: 25 March 2009, 04:22:16 PM »
ketika Buddha Gautama bermeditasi dengan cara extrem apa sudah mencapi Arahat?

Belum..... ini sudah dijawab sendiri di bawah loh....

Quote
Tetapi dengan melaksanakan hal yang amat menyakitkan ini saya mencapai tingkat yang tidak beda dengan keadaan manusia biasa yang belum mencapai pengetahuan dan pandangan ariya.

di MAHASACCAKA SUTTA ada perbincangan dewa2 sebagai berikut
Ketika para dewa melihat diriku, mereka berkata: "Samara Gotama telah mati". Dewa-dewa lain berkata: "Samara Gotama tidak mati, ia hampir mati". Para dewa yang lain berkata: "Samara Gotama itu tidak mati dan bukan dalam keadaan mau mati; ia seorang Arahat. Inilah cara para Arahat."
apa kalau Arahat cuma mencapai "penerangan"

"Cuma"? ehm, apakah semudah itu utk mencapai "penerangan" dalam artian terbebas dari Lobha, Dosa dan Moha? sori jadi penasaran....

Aku berpikir: "Apabila seorang petapa atau brahmana merasakan rasa sakit, bergetar, menusuk dikarenakan keinginan kerasnya, rasa itu dapat menyamai keadaanku ini tetapi tidak dapat melampauinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu yang akan datang akan merasakan sakit, bergetar dan perasaan menusuk yang amat tajam disebabkan keinginan-keinginan kerasnya. Keadaan itu dapat menyamai perasaanku itu tapi bukan melebihinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu sekarang merasakan sakit, bergetar atau perasaan yang menusuk disebabkan karena keinginan kerasnya, keadaan sakit itu bisa menyamai perasaanku itu namun tidak melebihinya. Tetapi dengan melaksanakan hal yang amat menyakitkan ini saya mencapai tingkat yang tidak beda dengan keadaan manusia biasa yang belum mencapai pengetahuan dan pandangan ariya. Apakah masih ada jalan lain untuk pencapaian penerangan sempurna?
penerangan sempurna? sammasambuddha

Bukankah disini menjelaskan bhw usaha keras yg dilakukan Samana Gotama itu, tidak membawa pencerahan?

Boleh tahu apa hubungannya dengan pertanyaan "apakah ada jalan lain utk mencapai penerangan sempurna"?

metta

mungkin saja seorang Arahat tidak beda jauh dengan manusia biasa

Maaf, tapi pertanyaan saya belum terjawab

Quote
1. "Cuma"? ehm, apakah semudah itu utk mencapai "penerangan" dalam artian terbebas dari Lobha, Dosa dan Moha? sori jadi penasaran....

Quote
2. Bukankah disini menjelaskan bhw usaha keras yg dilakukan Samana Gotama itu, tidak membawa pencerahan?

Boleh tahu apa hubungannya dengan pertanyaan "apakah ada jalan lain utk mencapai penerangan sempurna"?

mohon penjelasan

metta

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #17 on: 25 March 2009, 04:25:16 PM »
Quote
arahat yang mana satu, bro NIAR ?
petapah gautama lah

bergini nih maksud aye
kalau dia sudah mencapai setaraf arahat savaka buddha seharusnya dia sudah padam ( cuma : tanpa sisa )
kenapa seorang yg telah mencapai setaraf savaka buddha masih bingung dan melanjutkan untuk
mencapai taraf sammasambuddha

di thread starter sdr.niar... mana ada referensi tentang SIDDHARTA mencapai arahat (savaka buddha), kecuali persepsi dari para dewa ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #18 on: 25 March 2009, 04:35:30 PM »
sepertinya perlu dibuat thread khusus seperti di Mahayana

       Pertanyaan kritis mengenai Theravada menurut pandangan yg berbeda...

;D
i'm just a mammal with troubled soul



Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #19 on: 25 March 2009, 05:26:44 PM »
kalau mau dibahas secara fakta / kenyataan, saya rasa sudah pernah,tetapi di closed...
bahkan masih ada pertanyaan yang tidak didapatkan jawabannya.

"buddha dan dhamma diluar logika dan akal sehat" ^^
mungkin demikian ungkapan-nya.

yah, syair yang cocok.
"ada penderitaan tetapi tidak ada yang menderita"

salam metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #20 on: 25 March 2009, 05:45:01 PM »
hanya seorang sammasambuddha yang bisa mengetahui tingkat pencapaian kesucian seseorang dengan tepat dan pasti, karena bahkan para savaka sendiri kadang tidak mengetahui pencapaian arahat yang lain. Jadi tidak mungkin para dewa mengetahui bahwa siddharta telah mencapai arahat atau belum.

kalau tidak salah ada suatu keyakinan dalam umat Buddha yaitu: hanya ariya yg dpt mengenal ariya lain... (tidak tahu entah ada referensi pada kitab suci atau tidak)

tidak semua ariya... tetapi hanya seorang sammasambuddha... karena bahkan para savaka sering tidak mengetahui pencapaian savaka yang lain. (contoh kasus, bhikkhu channa yang "menyayat" leher-nya di hadapan arahat sariputta, dan buddha gotama sendiri yang menegaskan pencapaian arahat channa).

hehe... exceptional sutta
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #21 on: 25 March 2009, 06:07:58 PM »
hanya seorang sammasambuddha yang bisa mengetahui tingkat pencapaian kesucian seseorang dengan tepat dan pasti, karena bahkan para savaka sendiri kadang tidak mengetahui pencapaian arahat yang lain. Jadi tidak mungkin para dewa mengetahui bahwa siddharta telah mencapai arahat atau belum.

kalau tidak salah ada suatu keyakinan dalam umat Buddha yaitu: hanya ariya yg dpt mengenal ariya lain... (tidak tahu entah ada referensi pada kitab suci atau tidak)

tidak semua ariya... tetapi hanya seorang sammasambuddha... karena bahkan para savaka sering tidak mengetahui pencapaian savaka yang lain. (contoh kasus, bhikkhu channa yang "menyayat" leher-nya di hadapan arahat sariputta, dan buddha gotama sendiri yang menegaskan pencapaian arahat channa).

hehe... exceptional sutta

maksud exceptional sutta ? ? ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #22 on: 25 March 2009, 08:34:19 PM »
exceptional |ikˈsep sh ənəl|
adjective
unusual; not typical :
There is no place like 127.0.0.1

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #23 on: 25 March 2009, 08:40:42 PM »
Quote
2. Bukankah disini menjelaskan bhw usaha keras yg dilakukan Samana Gotama itu, tidak membawa pencerahan?

Boleh tahu apa hubungannya dengan pertanyaan "apakah ada jalan lain utk mencapai penerangan sempurna"?

disini memang tidak.
kalau saya baca.. di link diatas. sepertinya waktu itu pendeta gautama sudah paham

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #24 on: 25 March 2009, 08:42:17 PM »
hehe... exceptional sutta

dengan kekecualian ?

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #25 on: 25 March 2009, 09:12:47 PM »
hanya seorang sammasambuddha yang bisa mengetahui tingkat pencapaian kesucian seseorang dengan tepat dan pasti, karena bahkan para savaka sendiri kadang tidak mengetahui pencapaian arahat yang lain. Jadi tidak mungkin para dewa mengetahui bahwa siddharta telah mencapai arahat atau belum.

kalau tidak salah ada suatu keyakinan dalam umat Buddha yaitu: hanya ariya yg dpt mengenal ariya lain... (tidak tahu entah ada referensi pada kitab suci atau tidak)

tidak semua ariya... tetapi hanya seorang sammasambuddha... karena bahkan para savaka sering tidak mengetahui pencapaian savaka yang lain. (contoh kasus, bhikkhu channa yang "menyayat" leher-nya di hadapan arahat sariputta, dan buddha gotama sendiri yang menegaskan pencapaian arahat channa).

hehe... exceptional sutta

maksud exceptional sutta ? ? ?
kitab komentar mengatakan bahwa bhikkhu Channa belum arahat ketika menggunakan pisau.
hanya di detik2 menjelang kematianlah bhikkhu Channa mencapai arahat & langsung parinibbana.
shg wajar saja Sariputta tidak tahu, karena Channa menggunakan pisau setelah Sariputta dan Maha Cunda pergi.

jadi sepertinya memang ada kepercayaan bahwa:
1. Arahat tidak mungkin bunuh diri
2. Arahat dapat mengenal Arahat lain
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #26 on: 25 March 2009, 09:27:41 PM »
hanya seorang sammasambuddha yang bisa mengetahui tingkat pencapaian kesucian seseorang dengan tepat dan pasti, karena bahkan para savaka sendiri kadang tidak mengetahui pencapaian arahat yang lain. Jadi tidak mungkin para dewa mengetahui bahwa siddharta telah mencapai arahat atau belum.

kalau tidak salah ada suatu keyakinan dalam umat Buddha yaitu: hanya ariya yg dpt mengenal ariya lain... (tidak tahu entah ada referensi pada kitab suci atau tidak)

tidak semua ariya... tetapi hanya seorang sammasambuddha... karena bahkan para savaka sering tidak mengetahui pencapaian savaka yang lain. (contoh kasus, bhikkhu channa yang "menyayat" leher-nya di hadapan arahat sariputta, dan buddha gotama sendiri yang menegaskan pencapaian arahat channa).

hehe... exceptional sutta

maksud exceptional sutta ? ? ?
kitab komentar mengatakan bahwa bhikkhu Channa belum arahat ketika menggunakan pisau.
hanya di detik2 menjelang kematianlah bhikkhu Channa mencapai arahat & langsung parinibbana.
shg wajar saja Sariputta tidak tahu, karena Channa menggunakan pisau setelah Sariputta dan Maha Cunda pergi.

jadi sepertinya memang ada kepercayaan bahwa:
1. Arahat tidak mungkin bunuh diri
2. Arahat dapat mengenal Arahat lain

Menurut saya bhikkhu channa sudah arahat baru menggorok lehernya sendiri... menurut anda ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #27 on: 25 March 2009, 09:32:52 PM »
saya percaya bhikkhu Channa sudah arahat, jadi pernyataannya tentang menggunakan pisau "tanpa cela" bukanlah sebuah pernyataan sesumbar yg dibuat, krn dirinya memang tau jelas tidak ada kelahiran berikutnya lagi.

OOT neh :P

ok, :backtotopic:
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #28 on: 25 March 2009, 09:34:59 PM »
hanya seorang sammasambuddha yang bisa mengetahui tingkat pencapaian kesucian seseorang dengan tepat dan pasti, karena bahkan para savaka sendiri kadang tidak mengetahui pencapaian arahat yang lain. Jadi tidak mungkin para dewa mengetahui bahwa siddharta telah mencapai arahat atau belum.

kalau tidak salah ada suatu keyakinan dalam umat Buddha yaitu: hanya ariya yg dpt mengenal ariya lain... (tidak tahu entah ada referensi pada kitab suci atau tidak)

tidak semua ariya... tetapi hanya seorang sammasambuddha... karena bahkan para savaka sering tidak mengetahui pencapaian savaka yang lain. (contoh kasus, bhikkhu channa yang "menyayat" leher-nya di hadapan arahat sariputta, dan buddha gotama sendiri yang menegaskan pencapaian arahat channa).

hehe... exceptional sutta

maksud exceptional sutta ? ? ?
kitab komentar mengatakan bahwa bhikkhu Channa belum arahat ketika menggunakan pisau.
hanya di detik2 menjelang kematianlah bhikkhu Channa mencapai arahat & langsung parinibbana.
shg wajar saja Sariputta tidak tahu, karena Channa menggunakan pisau setelah Sariputta dan Maha Cunda pergi.

jadi sepertinya memang ada kepercayaan bahwa:
1. Arahat tidak mungkin bunuh diri
2. Arahat dapat mengenal Arahat lain

Menurut saya bhikkhu channa sudah arahat baru menggorok lehernya sendiri... menurut anda ?

Saya meragukan yang saya bold biru diatas, seingat saya Sang Buddha hanya mengatakan bahwa yang dilakukan YM. Channa bukan kesalahan, karena tidak menyebabkan penderitaan bagi mahluk lain.

Bro/sis, bisa bantu saya link suttanya?
yaa... gitu deh

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #29 on: 25 March 2009, 09:42:12 PM »
Buddha memang menegaskan bahwa Channa mencapai arahat dalam penjelasan kira2 spt berikutnya:
"yg kusebut tercela adalah meninggalkan jasmani sekarang & mengambil jasmani baru."

namun tidak disebutkan kapan bhikkhu Channa itu arahat, apakah sebelum menggunakan pisau, ataupun sesudah menggunakan pisau.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #30 on: 25 March 2009, 09:44:41 PM »
MN 144: Channovada Sutta(Advice to Venerable Channa.)


I heard thus.

At one time the Blessed One lived in the squirrels’ sanctuary in the bamboo grove in Rajagaha. At that time, venerable Sariputta, venerable Mahacunda and venerable Channa lived on the Gijjha peak. At that time venerable Channa was seriously ill. Venerable Sariputta getting up from his seclusion in the evening approached venerable Mahacunda and said. ‘Friend, Chunda, let’s approach venerable Channa to inquire about his health.’ Venerable Mahacunda accepting venerable Sariputta’s suggestion, both approached venerable Channa. After exchanging friendly greetings with venerable Channa they sat on a side and venerable Sariputta said. ‘ Friend, Channa, how are you feeling? Would you survive? Are the unpleasant feelings decreasing or increasing? Do the feelings show the increasing end or the decreasing end?’

‘Friend, Sariputta, I do not feel well, will not survive. My unpleasant feelings are severe and increasing, not decreasing. The unpleasant feelings are increasing until the end. Friend, Sariputta, my top hurts a lot. I feel as though a strong man was giving me a headdress with a strong headband. I do not feel well and will not survive. My unpleasant feelings are severe and increasing, not decreasing. The unpleasant feelings are increasing until the end. Friend, Sariputta, my belly hurts a lot as though a lot of air was turning about in my belly. I feel as though a clever butcher or his apprentice was carving my belly with a sharp butcher’s knife I do not feel well and will not survive. My unpleasant feelings are severe and increasing, not decreasing. The unpleasant feelings are increasing until the end. Friend, Sariputta, there is a lot of burning in my body. I feel as though two strong men taking me by my hands and feet are pulling me to a pit of burning embers and are scorching and burning me. I do not feel well and will not survive. My unpleasant feelings are severe and increasing, not decreasing. The unpleasant feelings are increasing until the end. Friend, Sariputta, I will take a weapon to end life.’

‘Friend, Channa, do not take a weapon, do survive. We desire that you survive. If venerable Channa does not get suitable nourishment, I will find them for venerable Channa. If venerable Channa does not get suitable medical requisites, I will find them for venerable Channa.. If venerable Channa does not have a suitable attendant, I will attend to venerable Channa. Friend, Channa, do not take a weapon, do survive. We desire that you survive.

‘Friend, Sariputta, it is not that I’m in want of suitable nourishment, or suitable medical requisites, or a suitable attendant, yet my duties by the Teacher are done long ago, with pleasure and not with displeasure.

Friend, Sariputta, for a disciple who has done his duties by the Teacher pleasantly, there is nothing wrong if he takes a weapon to end life, remember it as that.’

‘Friend Channa, I will ask a certain question if venerable Channa would volunteer to explain.’

‘Friend, Sariputta, ask, I will explain.’

‘Friend, Channa, is your reflection, eye, eye-consciousness, and things cognizable by eye consciousness, are me, I’m in them, they are self? Is your reflection, ear, ear-consciousness, and things cognizable by ear -consciousness, are me, I’m in them and they are self? Is your reflection, nose, nose-consciousness, and things cognizable by nose-consciousness, are me, I’m in them, they are self? Is your reflection, tongue, tongue-consciousness, and things cognizable by tongue-consciousness, are me, I’m in them, they are self? Is your reflection, body, body-consciousness, and things cognizable by body-consciousness, are me, I’m in them, they are self? Is your reflection, mind, mind-consciousness, and things cognizable by mind-consciousness, are me, I’m in them, they are self?

‘Friend, Sariputta, eye, eye-consciousness, and things cognizable by eye consciousness, are not me, I’m not in them, they are not self. Friend, Sariputta, ear, ear-consciousness, and things cognizable by ear -consciousness, are not me, I’m not in them, they are not self. Friend, Sariputta, nose, nose-consciousness, and things cognizable by nose-consciousness, are not me, I’m not in them, they are not self. Friend, Sariputta, tongue, tongue-consciousness, and things cognizable by tongue-consciousness, are not me, I’m not in them, they are not self. Friend, Sariputta, body, body-consciousness, and things cognizable by body-consciousness, are not me, I’m not in them, they are not self Friend, Sariputta, mind, mind-consciousness, and things cognizable by mind-consciousness, are not me, I’m not in them, they are not self.’

‘Friend, Channa, seeing what in the eye, eye-consciousness and things cognizable by eye-consciousness do you realize, eye, eye-consciousness and things cognizable by eye consciousness are not me, I’m not in them and they are not self? ‘Friend, Channa, seeing what in the ear, ear-consciousness and things cognizable by ear-consciousness do you realize, ear, ear-consciousness and things cognizable by ear consciousness are not me, I’m not in them and they are not self? ‘Friend, Channa, seeing what in the nose nose-consciousness and things cognizable by nose-consciousness do you realize, nose, nose-consciousness and things cognizable by nose consciousness are not me, I’m not in them and they are not self? ‘Friend, Channa, seeing what in taste, taste-consciousness and things cognizable by taste-consciousness do you realize, taste, taste-consciousness and things cognizable by taste-consciousness are not me, I’m not in them and they are not self? ‘Friend, Channa, seeing what in the body, body-consciousness and things cognizable by body-consciousness do you realize, body, body-consciousness and things cognizable by body-consciousness are not me, I’m not in them and they are not self? ‘Friend, Channa, seeing what in the mind, mind-consciousness and things cognizable by mind-consciousness do you realize, mind, mind-consciousness and things cognizable by mind-consciousness are not me, I’m not in them and they are not self?

‘Friend, Sariputta seeing the cessation of the eye, eye-consciousness and things cognizable by eye-consciousness I realized, eye, eye-consciousness and things cognizable by eye consciousness are not me, I’m not in them and they are not self. Friend, Sariputta, seeing the cessation of ear, ear-consciousness and things cognizable by ear-consciousness I realized, ear, ear-consciousness and things cognizable by ear consciousness are not me, I’m not in them and they are not self. Friend, Sariputta seeing cessation of the nose, nose-consciousness and things cognizable by nose-consciousness, I realized, nose, nose-consciousness and things cognizable by nose consciousness are not me, I’m not in them and they are not self. Friend, Sariputta, seeing the cessation of taste, taste-consciousness and things cognizable by taste-consciousness I realized, taste, taste-consciousness and things cognizable by taste-consciousness are not me, I’m not in them and they are not self. Friend, Sariputta, seeing the cessation of the body, body-consciousness and things cognizable by body-consciousness I realized, body, body-consciousness and things cognizable by body-consciousness are not me, I’m not in them and they are not self. Friend, Sariputta, seeing the cessation of the mind, mind-consciousness and things cognizable by mind-consciousness I realized, mind, mind-consciousness and things cognizable by mind-consciousness are not me, I’m not in them and they are not self’

Then venerable Mahacunda said to venerable Channa. ‘Friend, Channa, constant attention should be given to this too in the dispensation of the Blessed One. To the settled there is change, to the not settled there is no change. (*1) When there is no change, there is delight. (*2) When there is delight, there is no inclination. (*3) When there is no inclination, there is no coming and going. (*4) When there is no coming and going, there is no disappearing and appearing (*5)When there is no disappearing and appearing, there is no here or there, or in between. (*6) That is the end of unpleasantness.

Venerable Sariputta and venerable Mahcunda having advised venerable Channa, in this manner got up from their seats and went away. Soon after they had gone venerable Channa took a weapon and put an end to his life. Then venerable Sariputta approached the Blessed One, worshipped, sat on a side and said.’Venerable sir, venerable Channa has put an end to his life, what are his movements after death?’

‘Sariputta, wasn’t the faultlessness of the bhikkhu Channa declared in your presence?’

‘Venerable sir, in Pabbajira, the village of the Vajjii’s, the families of venerable Channa’s friends, well -wishers and earlier relations live.’

‘Sariputta, there may be the families of venerable Channa’s friends, well-wishers and earlier relatives, I say, there is no fault to that extent. Sariputta, if someone gives up this body and seizes another, I say it is a fault. In the bhikkhu that fault is not apparent. Bhikkhu Channa took his life faultlessly.’

The Blessed One said thus and venerable Sariputta delighted in the words of the Blessed One.

Notes.

1.To the settled there is change, to the not settled there is no change. ‘nissitassa calita.m, anissitassa calita.m na’tthi’ When the bhikkhu develops his mind, there are various stages in which the mind makes settlements. When such a settlement is made, there is change, when no such settlement is made, there is no change.The Blessed One’s Teaching is that the bhikkhu should not be settled anywhere. It is the Teaching of the mind’s extinction.

2. When there is no change, there is delight.’calite asati passaddhi’ A change is a change in feelings, as a result of a contact at one or the other of the doors of mental contact. When there is no such change, there is delight. Delight is a special feature necessary for the development of the mind, so that it may not deviate from the correct path.

3.When there is delight there is no inclination.’passaddhiyaa sati, nati na hoti.’ Inclination is to be bent to this and that. The delighted one enjoys the path, and does not deviate from it. He becomes so sure of the path, that a teacher is not necessary for him any more.

4. When there is no inclination, there is no coming and going. ‘natiyaa asati aagatigati na hoti.’ The coming and going is a persistent feature of the mind. Always coming to its place of interest. The mind’s nature of persistently returning to a point is the factor, which paves someone’s rebirth in some place.

5. When there is no coming and going, there is no disappearing and appearing.’aagatigatiyaa asati cutuupapaato na hoti’ When the mind’s nature of coming and going is not evident, the disappearing and appearing does not happen.

6.When there is no disappearing and appearing, there is no here or there or in between.’cutuupapaate asati n’eva idha na hura.m na ubhaya.m antarena.’ When the mind does not disappear and appear, and when it is neither in between, it is the end of unpleasantness.

MAJJHIMA NIKAAYA III

(5. 2) Channovaadasutta.m
144. Advice to Venerable Channa.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #31 on: 25 March 2009, 09:45:32 PM »
request, pembahasan Channa sutta dipisahkan ke thread tersendiri saja...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #32 on: 25 March 2009, 09:51:00 PM »
Buddha memang menegaskan bahwa Channa mencapai arahat dalam penjelasan kira2 spt berikutnya:
"yg kusebut tercela adalah meninggalkan jasmani sekarang & mengambil jasmani baru."

namun tidak disebutkan kapan bhikkhu Channa itu arahat, apakah sebelum menggunakan pisau, ataupun sesudah menggunakan pisau.

Saya setuju dengan pandangan sdr.fabian di thread [akar perpecahan] tentang pengakhiran hidup para arahat. Para Arahat karena sudah mengetahui bahwa karma kehidupan-nya sebagai manusia akan berakhir kadang kadang menggunakan cara yang tidak lazim untuk meninggal dunia. Ada yang menggunakan abhinna objek kasina api (membakar diri di udara), dan termasuk ada yang menggorok lehernya sendiri.

Menggunakan abhinna objek kasina api (membakar diri) seperti hal-nya arahat Ananda, juga tidak kalah ngerinya dibandingkan dengan menggorok leher. Tetapi bagi seorang ARAHAT yang telah memenangkan JALAN, tiada lagi ketakutan dan kemelekatannya terhadap jasmani, bathin-nya sehingga mengakhiri hidup dikatakan BLAMELESS (tidak bersalah / anupavijja).

JAdi LOGIKA-nya adalah CHANNA sudah ARAHAT sebelum menggorok leher, sehingga BUDDHA bisa memastikan bahwa perbuatan CHANNA adalah anupavijja (blameless), disamping itu BUDDHA menanyakan kepada SARIPUTRA tentang apa yang dikatakan oleh CHANNA sebelum mengakhiri hidupnya. Dan BUDDHA meluruskan apa yang dipersepsi berlainan oleh pernyataan bhikkhu CHANNA, sehingga menegaskan bahwa CHANNA sudah mencapai arahat...

Sariputta, wasn’t the faultlessness of the bhikkhu Channa declared in your presence?’

‘Venerable sir, in Pabbajira, the village of the Vajjii’s, the families of venerable Channa’s friends, well -wishers and earlier relations live.’

‘Sariputta, there may be the families of venerable Channa’s friends, well-wishers and earlier relatives, I say, there is no fault to that extent. Sariputta, if someone gives up this body and seizes another, I say it is a fault. In the bhikkhu that fault is not apparent. Bhikkhu Channa took his life faultlessly.


VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #33 on: 25 March 2009, 10:00:54 PM »
Buddha memang menegaskan bahwa Channa mencapai arahat dalam penjelasan kira2 spt berikutnya:
"yg kusebut tercela adalah meninggalkan jasmani sekarang & mengambil jasmani baru."

namun tidak disebutkan kapan bhikkhu Channa itu arahat, apakah sebelum menggunakan pisau, ataupun sesudah menggunakan pisau.

Saya setuju dengan pandangan sdr.fabian di thread [akar perpecahan] tentang pengakhiran hidup para arahat. Para Arahat karena sudah mengetahui bahwa karma kehidupan-nya sebagai manusia akan berakhir kadang kadang menggunakan cara yang tidak lazim untuk meninggal dunia. Ada yang menggunakan abhinna objek kasina api (membakar diri di udara), dan termasuk ada yang menggorok lehernya sendiri.

Menggunakan abhinna objek kasina api (membakar diri) seperti hal-nya arahat Ananda, juga tidak kalah ngerinya dibandingkan dengan menggorok leher. Tetapi bagi seorang ARAHAT yang telah memenangkan JALAN, tiada lagi ketakutan dan kemelekatannya terhadap jasmani, bathin-nya sehingga mengakhiri hidup dikatakan BLAMELESS (tidak bersalah / anupavijja).

JAdi LOGIKA-nya adalah CHANNA sudah ARAHAT sebelum menggorok leher, sehingga BUDDHA bisa memastikan bahwa perbuatan CHANNA adalah anupavijja (blameless), disamping itu BUDDHA menanyakan kepada SARIPUTRA tentang apa yang dikatakan oleh CHANNA sebelum mengakhiri hidupnya. Dan BUDDHA meluruskan apa yang dipersepsi berlainan oleh pernyataan bhikkhu CHANNA, sehingga menegaskan bahwa CHANNA sudah mencapai arahat...

Sariputta, wasn’t the faultlessness of the bhikkhu Channa declared in your presence?’

‘Venerable sir, in Pabbajira, the village of the Vajjii’s, the families of venerable Channa’s friends, well -wishers and earlier relations live.’

‘Sariputta, there may be the families of venerable Channa’s friends, well-wishers and earlier relatives, I say, there is no fault to that extent. Sariputta, if someone gives up this body and seizes another, I say it is a fault. In the bhikkhu that fault is not apparent. Bhikkhu Channa took his life faultlessly.




Terjemahannya, please....
(bahasa inggris saya parah bener).
yaa... gitu deh

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #34 on: 26 March 2009, 12:45:02 PM »
kalau mau dibahas secara fakta / kenyataan, saya rasa sudah pernah,tetapi di closed...
bahkan masih ada pertanyaan yang tidak didapatkan jawabannya.

"buddha dan dhamma diluar logika dan akal sehat" ^^
mungkin demikian ungkapan-nya.

yah, syair yang cocok.
"ada penderitaan tetapi tidak ada yang menderita"

salam metta.

mau tanya lagi :)

‘Dedaunan dalam gengaman Yang Terberkati lebih
sedikit; daun-daun di hutan lebih banyak.’
kebenaran mulia.
kebenaran = kenyataan = realitas
Tapi realitas berbeda dari fiksi. Demikian juga bahasa, instrumen riil bagi pemahaman manusia.  Dia bukan rekaan.
tapi benar, nyata, bukti, realistik
jadi selain kebenaran mulia, masih ada kebenaran lainnya?

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #35 on: 26 March 2009, 12:52:55 PM »
apa empat kebenaran mulia dalam buddhist sudah final untuk memahami nibanna = nyata/ realistik?

All true Buddhists want to know the answer to this
question. Many people in modern times have realised
nibbæna. Those who practise meditation intensively with
systematic mindfulness, as taught by Venerable Mahæsø
Sayædaw of Burma or other great teachers, will have a
good chance to realise it, but they must be exceptionally
diligent.
ini aye quote dari e-book "What is Nibbana"

seperti meditasi = cuma realisasi, tapi saya yakin itu bukan nibbana / kenyataan
manusia bisa merealisasikan nibbana pada kehidupan sekarang juga, tapi bukan benar2 kenyataan nibbana, gitu yah
jadi orang yg sudah merealisasikan nibbana / merasakan nya , belum tentu itu kebenaran nibbana?

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #36 on: 26 March 2009, 12:54:29 PM »
sori saya kehabisan bahasa, tapi ngertikan. bahasa cuma bahasa ciptaan manusia T_T
aye susah ungkapin . mohon bimbingan

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #37 on: 26 March 2009, 02:35:53 PM »
ketika Buddha Gautama bermeditasi dengan cara extrem apa sudah mencapi Arahat?
di MAHASACCAKA SUTTA ada perbincangan dewa2 sebagai berikut
Ketika para dewa melihat diriku, mereka berkata: "Samara Gotama telah mati". Dewa-dewa lain berkata: "Samara Gotama tidak mati, ia hampir mati". Para dewa yang lain berkata: "Samara Gotama itu tidak mati dan bukan dalam keadaan mau mati; ia seorang Arahat. Inilah cara para Arahat."

saudara N1AR yang baik,
Perbincangan diantara para dewa disebabkan mereka
tidak tahu keadaan batin petapa Siddhattha.

Quote
apa kalau Arahat cuma mencapai "penerangan"

Kesucian Arahat dan para Buddha sama, (Arahat adalah Buddha dan Buddha adalah Arahat) kesucian sama, kemurnian batin sama, Nibbana sama. Yang membedakan diantara keduanya adalah Pengetahuan, kebijaksanaan, kecakapan batin, keahlian dalam Jhana & Abhinna dsbnya.

Quote
Aku berpikir: "Apabila seorang petapa atau brahmana merasakan rasa sakit, bergetar, menusuk dikarenakan keinginan kerasnya, rasa itu dapat menyamai keadaanku ini tetapi tidak dapat melampauinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu yang akan datang akan merasakan sakit, bergetar dan perasaan menusuk yang amat tajam disebabkan keinginan-keinginan kerasnya. Keadaan itu dapat menyamai perasaanku itu tapi bukan melebihinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu sekarang merasakan sakit, bergetar atau perasaan yang menusuk disebabkan karena keinginan kerasnya, keadaan sakit itu bisa menyamai perasaanku itu namun tidak melebihinya. Tetapi dengan melaksanakan hal yang amat menyakitkan ini saya mencapai tingkat yang tidak beda dengan keadaan manusia biasa yang belum mencapai pengetahuan dan pandangan ariya. Apakah masih ada jalan lain untuk pencapaian penerangan sempurna?
penerangan sempurna? sammasambuddha

Sang Buddha menerangkan kepada Saccaka mengenai sia-sianya menempuh jalan ekstrim (menyiksa diri dan/atau memuaskan diri) untuk mencapai kesucian. Tak ada jalan lain untuk mencapai pencerahan selain Jalan Ariya berunsur Delapan, in adalah jalan satu-satunya (Esa Maggo Visuddhiya), satu-satunya jalan untuk mencapai kesucian.

Semoga bermanfaat,

sukhi hotu,

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #38 on: 27 March 2009, 09:29:45 AM »
kalau mau dibahas secara fakta / kenyataan, saya rasa sudah pernah,tetapi di closed...
bahkan masih ada pertanyaan yang tidak didapatkan jawabannya.

"buddha dan dhamma diluar logika dan akal sehat" ^^
mungkin demikian ungkapan-nya.

yah, syair yang cocok.
"ada penderitaan tetapi tidak ada yang menderita"

salam metta.

mau tanya lagi :)

‘Dedaunan dalam gengaman Yang Terberkati lebih
sedikit; daun-daun di hutan lebih banyak.’
kebenaran mulia.
kebenaran = kenyataan = realitas
Tapi realitas berbeda dari fiksi. Demikian juga bahasa, instrumen riil bagi pemahaman manusia.  Dia bukan rekaan.
tapi benar, nyata, bukti, realistik
jadi selain kebenaran mulia, masih ada kebenaran lainnya?

Kebenaran atau Dhamma dibagi menjadi 2 yaitu
1. Paramattha Dhamma
2. Pannati (baca: Panyati) Dhamma

Paramattha dhamma adalah Kebenaran secara hakekat yg sesungguhnya yang terbagi menjadi 2 yaitu :
- Sankhata Dhamma : keadaan yg bersyarat yaitu tertampak dilahirkan, tertampak lenyapnya dan selama masih ada, tertampak perubahan2nya
Disini yg dibahas adalah Rupa/fisik, Citta/kesadaran/pikiran dan cetasika/faktor2 batin
- Asankhata Dhamma : Keadaan yg tidak bersyarat yaitu tidak dilahirkan, tidak musnah serta ada dan tidak berubah
Disini yg dibahas adalah Nibbana

2. Pannati Dhamma adalah kebenaran yang bukan ada dengan sendirinya tetapi sesuatu yg diberikan nama, dijadikan panggilan sesuai kenginan, kesepakatan manusia

Jadi benar bhw masih banyak kebenaran lain selain 4 Kebenaran mulia

Bahwa 1 meter = 100 cm, itu adalah kebenaran, tapi Pannati
Bahwa berat badan dihitung dengan Kilogram, itu adalah kebenaran, tapi Pannati
Bahwa membunuh dikenakan hukuman penjaran minimal 20 thn s/d seumur hidup, itu adalah kebenaran, tapi Pannati

* Jadi apakah Pannati Dhamma itu berguna atau tidak?
- Tentunya berguna bahkan Tipitaka itu sendiri adalah Pannati Dhamma yg berusaha menerangkan Paramattha Dhamma agar dimengerti oleh kita semua

Pannati Dhamma itu seperti perahu yg membantu kita untuk dapat menyeberang ke pantai seberang (Paramattha Dhamma)
Tapi jika sudah sampai di pantai seberang (sudah bisa memahami Paramattha Dhamma/mencapai Nibbana), perahu itu dengan sendirinya sudah tidak diperlukan lagi

semoga bermanfaat

metta

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #39 on: 27 March 2009, 10:05:40 AM »
super markos sip sip sip untuk istilah dhammanya :jempol:

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #40 on: 27 March 2009, 01:15:42 PM »
senang jika bs membawa manfaat bro..... sori kalo kebanyakan bahasa "aneh"-nya he3

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #41 on: 28 March 2009, 11:16:55 AM »
apa empat kebenaran mulia dalam buddhist sudah final untuk memahami nibanna = nyata/ realistik?

All true Buddhists want to know the answer to this
question. Many people in modern times have realised
nibbæna. Those who practise meditation intensively with
systematic mindfulness, as taught by Venerable Mahæsø
Sayædaw of Burma or other great teachers, will have a
good chance to realise it, but they must be exceptionally
diligent.
ini aye quote dari e-book "What is Nibbana"


seperti meditasi = cuma realisasi, tapi saya yakin itu bukan nibbana / kenyataan
manusia bisa merealisasikan nibbana pada kehidupan sekarang juga, tapi bukan benar2 kenyataan nibbana, gitu yah
jadi orang yg sudah merealisasikan nibbana / merasakan nya , belum tentu itu kebenaran nibbana?

Saudara N1AR yang baik,

Nibbana bukan merupakan sesuatu yang dipahami, tetapi Nibbana (dalam hal ini Saupadisesa Nibbana) adalah sesuatu yang dialami/di realisasi pada waktu meditator duduk bermeditasi (sedangkan pemahaman muncul dengan sendirinya sesudah mengalami).
Nibbana dialami pada waktu meditator telah mempraktikkan Jalan Ariya Berunsur Delapan dan mengalami empat kebenaran Ariya, yaitu:

1. Menyelami dukkha (Dukkha Ariya Sacca)
2. Sumber dukkha (Dukkha Samudaya Ariya Sacca)
3. Berhentinya dukkha (Dukkha Nirodha Ariya sacca)
4. Jalan Ariya berunsur delapan untuk menghentikan dukkha (Dukkha Nirodha Gamini  Patipada Ariya Sacca)

-Pada prakteknya pertama duduk bermeditasi kita langsung melatih dan menjalankan poin yang ke 4 (Jalan Ariya berunsur Delapan) lebih dahulu, sehingga muncul samma sati dan samma samadhi.
-Dengan munculnya Sammma Sati dan Samma Samadhi maka kita mampu menyelami dukkha.
-Setelah mampu menyelami dukkha maka kita mampu melihat asal mula (sumber) dukkha. Perhatikan disini kita mempergunakan kata  "melihat"  karena dengan mata batin kita dapat melihat bentuk-bentuk sebagaimana dia muncul, bukan hanya perenungan atau pengertian secara teori, tetapi kita sungguh-sungguh melihat dengan mata batin. Oleh karena itu disebut melihat atau mengalami sendiri.
- Setelah melihat asal mula dukkha dan tahu mengapa dia timbul (yang disebabkan grasping atau kemelekatan baik terhadap hal yang menyenangkan maupun hal yang tak menyenangkan) maka batin mampu melepas/tidak bereaksi terhadap fenomena-fenomena tersebut dan dengan demikian dukkha juga berhenti. Hal yang patut diperhatikan lagi disini yaitu objek yang timbul dalam batin dan jasmani itu sebenarnya netral [ceu Lily mode: on   :)], grasping membuat objek tersebut menjadi tidak netral.
-Dengan berhentinya grasping maka objek yang muncul seperti kayu yang terbakar tetapi tidak diberi tambahan bahan bakar (bahan bakarnya adalah: grasping atau kemelekatan), maka api tersebut akan padam dengan sendirinya.
-Dengan berhentinya objek-objek atau fenomena batin dan jasmani tersebut, maka fenomena-fenomena tersebut akan padam, dengan padamnya fenomena tersebut maka batin terbebas.
-Dengan terbebasnya batin, dari fenomena-fenomena/kondisi-kondisi/sankhara maka batin mengalami Nibbana.

Pengalaman Nibbana ini (Saupadisesa Nibbana) diterangkan oleh Sang Buddha sebagaimana yang Beliau alami dan juga dialami oleh sebagian meditator Vipassana dari jaman dahulu hingga jaman sekarang, yang tertuang dalam Dhammacakkapavatthana Sutta yaitu:
cakkhu udapadi (muncul penglihatan), vijja udapadi (muncul pengetahuan), nana udapadi (muncul pandangan terang), panna udapadi (muncul kebijaksanaan) dan aloka udapadi (muncul cahaya). khusus untuk cahaya batin (aloka) ini muncul berkaitan dengan ketenangan dan konsentrasi.

Jadi tidak benar bila dikatakan bahwa pengalaman Nibbana (Saupadisesa Nibbana) seperti orang yang setengah sadar, atau seperti orang tertidur. Pengalaman Nibbana dialami oleh mereka yang batinnya very...very...very.... sharp....

Semoga keterangan ini bermanfaat.

Semoga teman-teman berusaha bisa mencapai Nibbana dalam kehidupan ini juga...  :)

sukhi hotu

 _/\_
« Last Edit: 28 March 2009, 11:26:14 AM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #42 on: 28 March 2009, 11:27:50 AM »
Saudara N1AR yang baik,

Nibbana bukan merupakan sesuatu yang dipahami, tetapi Nibbana (dalam hal ini Saupadisesa Nibbana) adalah sesuatu yang dialami/di realisasi pada waktu meditator duduk bermeditasi (sedangkan pemahaman muncul dengan sendirinya sesudah mengalami).
Nibbana dialami pada waktu meditator telah mempraktikkan Jalan Ariya Berunsur Delapan dan mengalami empat kebenaran Ariya, yaitu:

1. Menyelami dukkha (Dukkha Ariya Sacca)
2. Sumber dukkha (Dukkha Samudaya Ariya Sacca)
3. Berhentinya dukkha (Dukkha Nirodha Ariya sacca)
4. Jalan Ariya berunsur delapan untuk menghentikan dukkha (Dukkha Nirodha Gamini  Patipada Ariya Sacca)

-Pada prakteknya pertama duduk bermeditasi kita langsung melatih dan menjalankan poin yang ke 4 (Jalan Ariya berunsur Delapan) lebih dahulu, sehingga muncul samma sati dan samma samadhi.
-Dengan munculnya Sammma Sati dan Samma Samadhi maka kita mampu menyelami dukkha.
-Setelah mampu menyelami dukkha maka kita mampu melihat asal mula (sumber) dukkha. Perhatikan disini kita mempergunakan kata  "melihat"  karena dengan mata batin kita dapat melihat bentuk-bentuk sebagaimana dia muncul, bukan hanya perenungan atau pengertian secara teori, tetapi kita sungguh-sungguh melihat dengan mata batin. Oleh karena itu disebut melihat atau mengalami sendiri.
- Setelah melihat asal mula dukkha dan tahu mengapa dia timbul (yang disebabkan grasping atau kemelekatan baik terhadap hal yang menyenangkan maupun hal yang tak menyenangkan) maka batin mampu melepas/tidak bereaksi terhadap fenomena-fenomena tersebut dan dengan demikian dukkha juga berhenti. Hal yang patut diperhatikan lagi disini yaitu objek yang timbul dalam batin dan jasmani itu sebenarnya netral [ceu Lily mode: on   :)], grasping membuat objek tersebut menjadi tidak netral.
-Dengan berhentinya grasping maka objek yang muncul seperti kayu yang terbakar tetapi tidak diberi tambahan bahan bakar (bahan bakarnya adalah: grasping atau kemelekatan), maka api tersebut akan padam dengan sendirinya.
-Dengan berhentinya objek-objek atau fenomena batin dan jasmani tersebut, maka fenomena-fenomena tersebut akan padam, dengan padamnya fenomena tersebut maka batin terbebas.
-Dengan terbebasnya batin, dari fenomena-fenomena/kondisi-kondisi/sankhara maka batin mengalami Nibbana.

Pengalaman Nibbana ini (Saupadisesa Nibbana) diterangkan oleh Sang Buddha sebagaimana yang Beliau alami dan juga dialami oleh sebagian meditator Vipassana dari jaman dahulu hingga jaman sekarang, yang tertuang dalam Dhammacakkapavatthana Sutta yaitu:
cakkhu udapadi (muncul penglihatan), vijja udapadi (muncul pengetahuan), nana udapadi (muncul pandangan terang), panna udapadi (muncul kebijaksanaan) dan aloka udapadi (muncul cahaya). khusus untuk cahaya batin (aloka) ini muncul berkaitan dengan ketenangan dan konsentrasi.

Jadi tidak benar bila dikatakan bahwa pengalaman Nibbana (Saupadisesa Nibbana) seperti orang yang setengah sadar, atau seperti orang tertidur. Pengalaman Nibbana dialami oleh mereka yang batinnya very...very...very.... sharp....

Semoga keterangan ini bermanfaat.

Semoga teman-teman berusaha bisa mencapai Nibbana dalam kehidupan ini juga...  :)

sukhi hotu

 _/\_

sdr.fabian...

apakah nibbana hanya dialami/direalisasi oleh meditator yang duduk bermeditasi saja ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #43 on: 28 March 2009, 11:34:07 AM »
Quote
sdr.fabian...

apakah nibbana hanya dialami/direalisasi oleh meditator yang duduk bermeditasi saja ?

Saudara Dilbert yang baik,

Nibbana bisa dialami dalam berbagai posisi; duduk, berdiri, jalan atau berbaring. Bahkan Bhante Ananda lebih unik lagi, beliau mengalami Nibbana dalam posisi akan berbaring.

Yang saya maksudkan pada umumnya meditator mengalami hal ini dalam posisi duduk.

sukhi hotu

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #44 on: 28 March 2009, 11:34:30 AM »
bagaimana mengetahui kalau dukkha telah berhenti? seperti keberhasilan di meditasi?

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #45 on: 28 March 2009, 11:37:58 AM »
meditasi = Pannati Dhamma
nibanna = Paramattha Dhamma

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #46 on: 28 March 2009, 11:44:55 AM »
bagaimana mengetahui kalau dukkha telah berhenti? seperti keberhasilan di meditasi?

Saudara N1AR yang baik,

Berhentinya dukkha disebabkan non-grasping, berhentinya dukkha yang dimaksud diatas juga  dilanjutkan dengan mengalami Nibbana pada saat itu juga.

Non grasping terhadap kondisi-kondisi menyebabkan kondisi-kondisi juga berhenti. Dengan berhentinya kondisi-kondisi maka dukkha juga lenyap, akibatnya Avijja lenyap dan batin mengalami Nibbana.

semoga keterangan ini membantu

Sukhi hotu,

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #47 on: 28 March 2009, 11:46:29 AM »
meditasi = Pannati Dhamma
nibanna = Paramattha Dhamma


Saudara N1AR yang baik,

Pengertiannya adalah: Paramattha Dhamma dialami pada waktu kita bermeditasi

sukhi hotu,

 _/\_

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #48 on: 28 March 2009, 12:29:28 PM »
Quote
sdr.fabian...

apakah nibbana hanya dialami/direalisasi oleh meditator yang duduk bermeditasi saja ?

Saudara Dilbert yang baik,

Nibbana bisa dialami dalam berbagai posisi; duduk, berdiri, jalan atau berbaring. Bahkan Bhante Ananda lebih unik lagi, beliau mengalami Nibbana dalam posisi akan berbaring.

Yang saya maksudkan pada umumnya meditator mengalami hal ini dalam posisi duduk.

sukhi hotu

 _/\_

yap... dari cerita, Y.A. Ananda mencapai kesucian arahat diluar 4 postur biasa, yaitu pada saat akan berbaring. mungkin posisi 45 derajat... hehehehe
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline ika_polim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 323
  • Reputasi: -16
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #49 on: 15 April 2009, 07:44:35 PM »
ketika Buddha Gautama bermeditasi dengan cara extrem apa sudah mencapi Arahat?
di MAHASACCAKA SUTTA ada perbincangan dewa2 sebagai berikut
Ketika para dewa melihat diriku, mereka berkata: "Samara Gotama telah mati". Dewa-dewa lain berkata: "Samara Gotama tidak mati, ia hampir mati". Para dewa yang lain berkata: "Samara Gotama itu tidak mati dan bukan dalam keadaan mau mati; ia seorang Arahat. Inilah cara para Arahat."
apa kalau Arahat cuma mencapai "penerangan"

Aku berpikir: "Apabila seorang petapa atau brahmana merasakan rasa sakit, bergetar, menusuk dikarenakan keinginan kerasnya, rasa itu dapat menyamai keadaanku ini tetapi tidak dapat melampauinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu yang akan datang akan merasakan sakit, bergetar dan perasaan menusuk yang amat tajam disebabkan keinginan-keinginan kerasnya. Keadaan itu dapat menyamai perasaanku itu tapi bukan melebihinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu sekarang merasakan sakit, bergetar atau perasaan yang menusuk disebabkan karena keinginan kerasnya, keadaan sakit itu bisa menyamai perasaanku itu namun tidak melebihinya. Tetapi dengan melaksanakan hal yang amat menyakitkan ini saya mencapai tingkat yang tidak beda dengan keadaan manusia biasa yang belum mencapai pengetahuan dan pandangan ariya. Apakah masih ada jalan lain untuk pencapaian penerangan sempurna?
penerangan sempurna? sammasambuddha


IMHO, bukankah yg lbh seharusnya diprioritaskan adalah berani menghargai dan selanjutnya disemangati oleh berbagai pengalaman "penerangan sendiri" yang masih bersifat sgt2 relatif yang kemudian mampu menjadikan itu semua sbg "anak2 tangga" menuju dan mencapai/merealisasikan penerangan yang sesungguhnya???

ika.

Offline ENCARTA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 797
  • Reputasi: 21
  • Gender: Male
  • love letters 1945
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #50 on: 16 April 2009, 09:15:26 AM »
kenapa penerangan sendiri yg membingungkan masih harus dicari sendiri, kalau memang sang Buddha sudah menemukan formulanya.
seperti ada orang menemukan mobil
seharusnya dari blueprintnya kita bisa bikin mobil itu sama percis seperti yg sudah digambarkan
tanpa harus direka2 lagi kan

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #51 on: 17 April 2009, 08:54:32 AM »
 [at] ENCARTA

Apa semua mobil itu persis sama?

silahkan lihat berapa banyak produsen mobil, berapa banyak merk dan tipe dari setiap produsen
berapa banyak merk dan tipe dari komponen yg digunakan seperti ban, sekrup, wiper bahkan sampai bahan jok yg digunakan.....

Tapi apakah karena berbeda merk, tipe, produsen atau ban yg digunakan, lalu disebut bhw itu bukan mobil? tentunya tidak khan.... itu tetap adalah mobil

Sama seperti Anda lulus SD dengan ranking 1, nilai rapor rata2 9.5
Saya juga lulus SD tapi ranking 45 dengan nilai rata2 rapor 6.5
Sama-sama lulus SD namun kualitasnya berbeda

Demikian juga pencerahan/nibbana. Buddha sudah menerangkan dengan sempurna namun setiap mahluk mempunyai keistimewaan dan kendala tersendiri yang tidak bisa disamakan

metta

Offline ika_polim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 323
  • Reputasi: -16
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #52 on: 17 April 2009, 11:06:02 AM »
kenapa penerangan sendiri yg membingungkan masih harus dicari sendiri, kalau memang sang Buddha sudah menemukan formulanya.
seperti ada orang menemukan mobil
seharusnya dari blueprintnya kita bisa bikin mobil itu sama percis seperti yg sudah digambarkan
tanpa harus direka2 lagi kan

IMHO, yang dinamakan "penerangan/pencerahan" itu sgt2 bersifat "subyektif/pribadi", jadi walupun "Penerangan/Pencerahan" yang "Sempurna" itu akan mempunyai "Esensi yang Sama , Satu dan itu-itu juga", namun krn sifat "ke unik an" dari setiap pribadi adalah berbeda hampir dlm segala hal, maka jalan keluar yang paling OK dan masuk akal adalah tetap spt yang sempat saya ungkap di atas, yaitu: menghargai setiap "pengalaman penerangan/pencerahan relatif" serta mau terus disemangati oleh pengalaman serta pengetahuan langsung tsb dan menjadikannya sebagai sarana/fasilitas paling singkat perealisasian Nibbana itu!!!

Btw, ternyata Tipitakapun lbh banyak dan menenkankan tata cara prosesnya dan bukan membuang waktu membicarakan ttg hal Nibbananya???


ika.

Offline ENCARTA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 797
  • Reputasi: 21
  • Gender: Male
  • love letters 1945
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #53 on: 17 April 2009, 12:04:54 PM »
Quote
Btw, ternyata Tipitakapun lbh banyak dan menenkankan tata cara prosesnya dan bukan membuang waktu membicarakan ttg hal Nibbananya???
se7 kenapa yah

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #54 on: 17 April 2009, 12:14:55 PM »
 [at] love letters 1945

karena Nibbana itu adalah pengalaman pribadi......... dan bila disampaikan dengan kata2....... maka nanti terjadi kebingungan..... karena maknanya tidak dapat dicerap oleh mereka yg masih gelo...

makanya lebih baik disampaikan prosesnya.... sehingga biar tercapai Nibbana.....

dan ingat Nibbana itu untuk dicapaii.... bukan untuk di mengerti........
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ENCARTA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 797
  • Reputasi: 21
  • Gender: Male
  • love letters 1945
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #55 on: 17 April 2009, 12:18:09 PM »
wuih ebat hatred.. udah maju nih :jempol:

Offline ika_polim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 323
  • Reputasi: -16
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #56 on: 17 April 2009, 12:19:54 PM »
[at] love letters 1945

karena Nibbana itu adalah pengalaman pribadi......... dan bila disampaikan dengan kata2....... maka nanti terjadi kebingungan..... karena maknanya tidak dapat dicerap oleh mereka yg masih gelo...

makanya lebih baik disampaikan prosesnya.... sehingga biar tercapai Nibbana.....

dan ingat Nibbana itu untuk dicapaii.... bukan untuk di mengerti........

IMHO, karena Nibbana itu bukan "suatu tempat" tapi "suatu frekuensi unik pada gelombang otak manusia"!!!

ika.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #57 on: 17 April 2009, 12:30:18 PM »
om ika... gmana seh......

tadi katanya Nibbana itu dah gak ada getaran lagi...........

sekarang malah dibilang frekuensi.....
i'm just a mammal with troubled soul



Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #58 on: 17 April 2009, 04:29:02 PM »
om ika... gmana seh......

tadi katanya Nibbana itu dah gak ada getaran lagi...........

sekarang malah dibilang frekuensi.....

Makna yg sangat dalam........

GRP utk hat deh.........

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #59 on: 17 April 2009, 04:44:54 PM »
om ika... gmana seh......

tadi katanya Nibbana itu dah gak ada getaran lagi...........

sekarang malah dibilang frekuensi.....

ikutan GRP sent juga...

Mantap... TOP MARKOTOP...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #60 on: 17 April 2009, 05:12:46 PM »
 wah.......  ^^ ^^ ^^ ^^   kam sia kam sia kam sia......

siapa dulu dong guru nya.... :D :D :D :D.........
i'm just a mammal with troubled soul



Offline doris

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 23
  • Reputasi: 1
  • hallo semoga bahagia
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #61 on: 17 April 2009, 05:20:14 PM »


IMHO, yang dinamakan "penerangan/pencerahan" itu sgt2 bersifat "subyektif/pribadi", jadi walupun "Penerangan/Pencerahan" yang "Sempurna" itu akan mempunyai "Esensi yang Sama , Satu dan itu-itu juga", namun krn sifat "ke unik an" dari setiap pribadi adalah berbeda hampir dlm segala hal, maka jalan keluar yang paling OK dan masuk akal adalah tetap spt yang sempat saya ungkap di atas, yaitu: menghargai setiap "pengalaman penerangan/pencerahan relatif" serta mau terus disemangati oleh pengalaman serta pengetahuan langsung tsb dan menjadikannya sebagai sarana/fasilitas paling singkat perealisasian Nibbana itu!!!

Btw, ternyata Tipitakapun lbh banyak dan menenkankan tata cara prosesnya dan bukan membuang waktu membicarakan ttg hal Nibbananya???


ika.



Oom Ika wrote:

Btw, ternyata Tipitakapun lbh banyak dan menenkankan tata cara prosesnya dan bukan membuang waktu membicarakan ttg hal Nibbananya???


dari mana Oom Ika tahu tentang hal itu?.


Menurut Oom Ika membicarakan nibbana itu membuang waktu, lalu membicarakan apa dong yang tidak buang waktu?




Kemana aku mencari guru sejati

Offline ika_polim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 323
  • Reputasi: -16
Re: [ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha
« Reply #62 on: 21 April 2009, 03:03:23 PM »


IMHO, yang dinamakan "penerangan/pencerahan" itu sgt2 bersifat "subyektif/pribadi", jadi walupun "Penerangan/Pencerahan" yang "Sempurna" itu akan mempunyai "Esensi yang Sama , Satu dan itu-itu juga", namun krn sifat "ke unik an" dari setiap pribadi adalah berbeda hampir dlm segala hal, maka jalan keluar yang paling OK dan masuk akal adalah tetap spt yang sempat saya ungkap di atas, yaitu: menghargai setiap "pengalaman penerangan/pencerahan relatif" serta mau terus disemangati oleh pengalaman serta pengetahuan langsung tsb dan menjadikannya sebagai sarana/fasilitas paling singkat perealisasian Nibbana itu!!!

Btw, ternyata Tipitakapun lbh banyak dan menenkankan tata cara prosesnya dan bukan membuang waktu membicarakan ttg hal Nibbananya???


ika.



Oom Ika wrote:

Btw, ternyata Tipitakapun lbh banyak dan menenkankan tata cara prosesnya dan bukan membuang waktu membicarakan ttg hal Nibbananya???


dari mana Oom Ika tahu tentang hal itu?.


Menurut Oom Ika membicarakan nibbana itu membuang waktu, lalu membicarakan apa dong yang tidak buang waktu?






jika kamu sdh menyadari bahwa kamu sendiri sdh memiliki kekuatan kebijaksanaan utk memulai "perjalanan" , kenapa tidak segera dimulai perjalanan itu???

jika disepanjang perjalanan menemukan hal2 yang dirasa memerlukan bahan pembanding, jadikan semua buku yang anda anggap "bermutu" utk membrikan komentar sesuai versinya masing2!

jika sdh demikian semua buku bacaan dan ajaran itu tidak akan lagi menjadi "beban pemberat" disepanjang perjalanan anda, melainkan akan lbh menjadi "pelumas-memperlancar"nya.


ika.
ika.