Kalau menurut saya, perbuatan yang bahkan dilandasi dengan aLaDaM itu masih memiliki buah karma. Apakah kita tidak pernah berbuat baik (bahkan sekalipun) yang tidak dilandasi dengan aLaDaM ? Saya rasa semua individu pasti pernah melakukan perbuatan baik (yang sekecil apapun dan bahkan hanya sekali) dengan dilandasai oleh aLaDaM ? Dan apakah perbuatan itu bisa berbuah ? Bisa ya dikehidupan sekarang dan bisa juga tidak dikehidupan sekarang.
yah, singkatnya Anda tidak bisa menerima apa yg tertulis di Angutara Nikaya III 34 ini:
Jika suatu tindakan dilakukan dengan tanpa-keserakahan, terlahir dari tanpa-keserakahan, disebabkan oleh tanpa-keserakahan, muncul dari tanpa-keserakahan... Jika suatu tindakan dilakukan dengan tanpa-kebencian... Jika suatu tindakan dilakukan dengan tanpa-kebodohan-batin, terlahir dari tanpa-kebodohan-batin, disebabkan oleh tanpa-kebodohan- batin, muncul dari tanpa-kebodohan-batin, begitu keserakahan, kebencian dan kebodohan batin lenyap maka tindakan itu ditinggalkan, terpotong di akarnya, dibuat gersang seperti tunggul pohon palma, terhapus sehingga tidak lagi bisa muncul di masa depan.14
seperti yg saya katakan sebelumnya, saya tidak berniat utk memaksakan pendapat saya kepada orang lain. marilah kita pegang ini sebagai perbedaan, & tidak perlu menanam buah keserakahan kita utk memaksa orang lain sependapat dg kita.
sorry yah TS, sudah OOT dari pembahasan tindakan netral
Mungkin pertanyaannya diubah menjadi begini ?...
1. Apakah seorang puthujana (umat awam) bisa melakukan perbuatan yang aLaDaM (bahkan sekecil apapun dan hanya satu kali saja) ?
2. Apakah semua perbuatan seorang ARAHAT (yang terbebas) adalah aLaDaM ?
Jika jawaban 1 adalah BISA dan jawaban 2 adalah PASTI...
maka kesimpulannya adalah :
Semua perbuatan ARAHAT adalah aLaDaM, tetapi perbuatan para ARAHAT sudah tidak berpotensi membuahkan hasil pada kehidupan yang akan datang, karena sudah tidak ada kelahiran kembali. Tetapi seorang Puthujana pun masih bisa melakukan perbuatan yang aLaDaM walaupun hanya sekali saja dan sekecil apapun, dan "MUNGKIN" ada konsekuensi berbuahnya KARMA (KARMA PHALA) di kehidupan yang lampau.
tetapi ini hanyalah satu penarikan kesimpulan ala saya sendiri. Sebagaimana yang dikatakan di dalam MILINDA PANHA, bahwa Tanpa Campur Tangan seorang BUDDHA, Tidak dapat DITERANGKAN RENTANG JAUH BERLAKUNYA KARMA.