Di dalam MMD, seluruh usaha sudah berhenti sejak awal mulai duduk bermeditasi ...
Salam,
hudoyo
bukankah duduk atau bermeditasi itu adalah salah satu bentuk usaha juga?
Ketika berjalan ke dhammasala ... lalu duduk di atas bantal ... itu si aku yang berusaha untuk bermeditasi ... tapi itu bukan meditasi itu sendrii ...
Tapi ... begitu menutup mata dan mulai 'sadar' akan segala fenomena badan & batin ini pada saat kini ... itulah meditasi ... dan di situ tidak ada upaya (viriya), tidak ada konsentrasi ... tidak ada pikiran ... tidak ada tujuan ... tidak ada masa depan ... tidak ada si aku.
Selanjutnya, saya kutipkan kembali tulisan saya untuk Riky di thread Meditasi > MMD :
(3) Dalam MMD, tidak ada usaha (viriya) dan konsentrasi sama sekali ... Yang ada hanya sadar secara pasif ... sesuai ajaran Sang Buddha dalam Bahiya-sutta & Malunkyaputta-sutta.
Pak tidak ada usaha(viriya) apakah jika saya pada saat meditasi menekankan usaha untuk setiap hari meditasi itu termaksuk "usaha" tidak ya pak?Jika tekad gimana?Saya bertekad untuk setiap hari meditasi itu termaksuk "aku" kah?
Ya, betul, itu aku. ... Bukankah yang ingin mencapai nibbana itu aku? ... Jadi, yang bertekad untuk bermeditasi itu juga aku ...
Riky, ... pahamilah bahwa aku itu tidak niscaya "buruk" ...
aku itu ada yang mulia ... aku ingin ber
dana kepada Sangha ... ber
dana bangun vihara ... ingin menjalankan
sila ... ingin bermeditasi
(bhavana) ... semua itu aku. ... Aku mengumpulkan
kamma baik ... Tapi sebaik apa pun kamma kita, kita tetap berada di dalam
samsara ... mengalami
dukkha ...
Nah, bila Riky berjalan menuju kamar untuk bermeditasi ... lalu mulai duduk di ranjang ... selama masih ada
kehendak, ada
usaha ... itu
masih aku ... aku yang baik ...
Tapi
begitu Riky duduk ...
menyadari badan & batin ini
secara pasif, terus-menerus, dari saat ke saat ... maka
pikiran berhenti ... dan oleh karena itu,
aku pun berakhir ... di situ yang ada hanya
sadar akan saat kini ... tidak ada lagi
ingatan untuk apa ya saya bermeditasi ini ... tidak ada lagi
cita-cita ke masa depan ... untuk menjadi arahat ... tidak ada lagi
usaha (viriya) apa pun ... dsb dsb.
Jadi pada saat kamu
mulai sadar ... pada saat
mulai bermeditasi ... pada saat itu, seluruh
masa depan, seluruh cita-cita, seluruh usaha (viriya) berhenti ... Itulah yang saya katakan
dalam MMD tidak ada usaha (viriya), tidak ada konsentrasi ... karena usaha (viriya) & konsentrasi
berasal dari aku ... aku yang
ingin mencapai nibbana. ...
Krishnamurti menyebut ini:
"Langkah pertama adalah langkah terakhir ..." ... Tidak ada lagi
jalan suci ... tidak ada lagi
tujuan yang ingin dicapai ... tidak ada lagi
rakit untuk menyeberang ... tidak ada lagi
pantai seberang ...
Nibbana harus dan akan tercapai pada saat kini ... pada saat
tidak diharapkan,
tidak diupayakan,
tidak dicita-citakan. ...
Mungkin kamu akan bertanya ... bagaimana kalau muncul lagi pikiran ... kalau muncul lagi si aku? ... Ya,
memang begitu biasanya ...
... sekarang ini kita kan
bukan arahat ...
Kalau muncul lagi pikiran & si aku ...
sadari lagi ... sampai keduanya berhenti lagi ... mulai lagi
"Langkah pertama adalah langkah terakhir" ... pada saat kini ...
tanpa usaha (viriya),
tanpa konsentrasi ... Begitulah,
saat ini itu kan mengalir terus. ... Lihatlah saat kini terus-menerus ... jangan melihat ke masa depan ...
pada saat kinilah terletak pintu pembebasan. ...
Riky, ingatkah kamu, kamu pernah bilang: "Aku sudah bangun ... " ... lalu saya bertanya, "
Siapa yang bangun?" ... Ketika aku masih
tidur/bermimpi indah ... akulah yang
ingin bangun ... Tapi
begitu aku bangun, aku
tidak ada lagi, aku lenyap ... (Kalau aku masih ada, berarti kita
belum benar-benar bangun, mungkin baru setengah bangun ...
) ... Jadi apa perlunya usaha/tekad (viriya), apa perlunya konsentrasi, kalau aku sudah lenyap? ...
*****
Masih banyak lagi yang saya tulis untuk Riky di thread itu ... Kalau berminat, silakan berkunjung ke sana. ...
Salam,
hudoyo