//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pencerahan Langsung/Instan  (Read 64734 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #90 on: 12 June 2008, 10:44:46 AM »
Belajar diperlukan untuk hidup..
Belajar tidak diperlukan untuk mati.. :|

Seringkali saya menyesal terpaksa harus belajar demi hidup..
Benar2 dukkha.. :'(
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #91 on: 12 June 2008, 10:52:04 AM »
 [at] tesla : sedikit dari apa yang selalu mentor katakan ke kita yang ikut kelas di jakarta

jika ada kesempatan untuk berbuat baik, segera lakukan, jangan tunda

ini akan melatih batin kita untuk selalu dalam positif

Kita lihat kembali ke kehidupan2 lampau buddha. Beliau selalu berusaha berbuat baik dalam bentuk apapun, namun beliau juga bermeditasi loh.....

sudah ada panutan yang jelas, demikianlah seyogyanya hidup kita..........

semoga bisa bermanfaat yah.......

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #92 on: 12 June 2008, 11:06:24 AM »
Belajar diperlukan untuk hidup..
Belajar tidak diperlukan untuk mati.. :|

Seringkali saya menyesal terpaksa harus belajar demi hidup..
Benar2 dukkha.. :'(

eh kata siapa tidak perlu belajar untuk mati? justru sebelum mati itu, saat2 paling penting, makanya kita harus belajar "how to manage death"

sekedar info aja, bahwa 3 citta pertama dari 17 proses citta adalah bhavanga, dan bhavanga ini berasal dari momen sebelum kematian, jadi momen sebelum kematian amat sangatlah penting loh......

misalnya, sebelum mati, yang akan muncul adalah kamma/perbuatan kebiasaan.... itu kenapa kita dalam sehari-hari, harus selalu berusaha positif, selalu kusala agar batin kita juga berada dalam kondisi kusala.....

jika tidak ada kamma kebiasaan, maka yang muncul adalah kamma/perbuatan yang paling berkesan....... untuk itu, kita membiasakan untuk sering merenungkan kembali perbuatan baik yang kita lakukan........ dengan merenungkan ini, kita sudah membuat kusala mano kamma (perbuatan baik via pikiran) secara terus menerus

sangat banyak sekali yang sebenarnya bisa kita pelajari dalam hidup tanpa harus disesali.........

jika anda menyesal belajar, maaf saja tapi saya harus mengatakan bahwa itu berarti anda tidak memikirkan peningkatan kualitas Lex Chan yang mendatang........

Sekedar info bahwa Buddha tidak mencapai nibbana dengan menyesal belajar, justru dia belajar untuk selalu berbuat baik secara terus menerus, memperbaiki parami-nya selama 4 assankheya kappa (umur bumi yang lamanya tak terhingga).

Dan kita menyesal hanya untuk belajar???

semoga bisa dimengerti yah.......

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #93 on: 12 June 2008, 11:18:17 AM »
dear Pak hudoyo,

saya mengerti pemikiran pak hud dari sisi meditator.........

Namun harus diingat bahwa Buddha saja tidak bisa membuat semua orang tercerahkan.
Buddha saja yang guru para dewa dan manusia, manusia yang sempurna bla...bla..bla..... tidak bisa membuat semua orang untuk bermeditasi

Justru disinilah tantangan "melepas" bagi pak hud......... apa bisa sebagai meditator, "melepas" ataukah justru ingin "melekat" dengan niat baik???

semoga bisa dimengerti...........

Tentu saja Buddha tidak bisa membuat orang bermeditasi ... tapi Buddha mengajar terutama meditasi ... Buddha mengajar terutama Dukkha dan Lenyapnya Dukkha ... Buddha bukan mengajar terutama karma & tumimbal lahir ...
Itulah yang ingin saya ikuti jejaknya ... mengajar meditasi ...

Sudah tentu setiap orang yang belum bebas sepenuhnya ... saya dan siapa pun juga ... harus menyadari bahwa dirinya belum bebas ... itulah melepas yang sejati ... bukan malah menambah beban pengetahuan ...

Salam,
hudoyo

dear pak hudoyo,

saya paham posisi bapak sebagai pengajar meditasi

namun dengan adanya ucapan :
1. berapa banyak sih orang yang vipassana dibanding yang pergi ke vihara
2. seberapa sering sih vipassana dibahas

sudah menunjukkan adanya kemelekatan/lobha terhadap niat baik untuk mengajar meditasi...... itu yang sebenarnya saya sebutkan diatas.......

dengan menyadari ini, sebenarnya pak hudoyo sendiri sudah belajar "Sesuatu" walau itu sifatnya baik.....

ehm, saya tertarik dengan tulisan bapak:
Buddha mengajar terutama meditasi

jika terutama, saya asumsikan diatas 50% ajaran Buddha adalah meditasi

mungkin pak hud bisa memberikan berapa persentase sebenarnya??? berapa % ajaran buddha meditasi, dan berapa % yang non meditasi???

jika bisa, berapa % juga yang menyatakan vipassana dengan jelas, karena maaf saja, saya belum pernah melihat kata Vipassana dalam Tipitaka Pali

anumodana atas sharingnya pak Hudoyo..........

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #94 on: 12 June 2008, 11:29:48 AM »
markosprawira,

Quote
karena maaf saja, saya belum pernah melihat kata Vipassana dalam Tipitaka Pali

Ini pernah ditulis di thread lain. Sebetulnya ada, tetapi dalam penerjemahannya dijadikan "insight". Misalnya dalam Pindapataparisudha Sutta, di situ ada disinggung "...Samatha ca Vipaassana..." yang diterjemahkan menjadi "calm and insight".


Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #95 on: 12 June 2008, 11:34:14 AM »
 [at] Kainyn : anumodana atas informasinya.......

saya masih menunggu angka % dari pak hud mengingat beliau sudah menyatakan bahwa Buddha mengajar terutama Meditasi......


Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #96 on: 12 June 2008, 12:30:59 PM »
dear pak hudoyo,

saya paham posisi bapak sebagai pengajar meditasi

namun dengan adanya ucapan :
1. berapa banyak sih orang yang vipassana dibanding yang pergi ke vihara
2. seberapa sering sih vipassana dibahas

sudah menunjukkan adanya kemelekatan/lobha terhadap niat baik untuk mengajar meditasi...... itu yang sebenarnya saya sebutkan diatas.......

dengan menyadari ini, sebenarnya pak hudoyo sendiri sudah belajar "Sesuatu" walau itu sifatnya baik.....

Tidak apa-apa buat saya Anda menyebut ada kelekatan/lobha untuk mengajar meditasi pada saya :) ... sekalipun sebetulnya kalau orang lain pasti tersinggung karena Anda mengklaim bisa melihat batin orang lain hanya dari melihat apa yang tertulis ... :)

Kedua poin yang saya singgung di atas adalah keprihatinan setiap praktisi vipassana, terlepas dia ingin mengajar meditasi atau tidak ... Setiap praktisi vipassana merasa prihatin melihat kehidupan umat Buddha di zaman sekarang yang jauh merosot dibandingkan dengan zaman ketika Sang Buddha masih hidup. ...


Quote
ehm, saya tertarik dengan tulisan bapak:
Buddha mengajar terutama meditasi

jika terutama, saya asumsikan diatas 50% ajaran Buddha adalah meditasi

mungkin pak hud bisa memberikan berapa persentase sebenarnya??? berapa % ajaran buddha meditasi, dan berapa % yang non meditasi???

Oh, jadi Anda mau menafsirkan pernyataan saya itu secara kuantitatif? ... Maaf saja, saya tidak bisa memenuhi permintaan Anda itu karena saya tidak mempunyai rekaman khotbah-khotbah Sang Buddha selama 45 tahun beliau mengajar.

Apa yang tercantum dalam Sutta Pitaka tidak bisa dipakai sebagai tolok ukur kuantitatif ... karena masih bisa diperdebatkan mana yang betul-betul berasal dari mulut Sang Buddha dan mana-mana yang disisipkan oleh bhikkhu-bhikkhu penghafal Tipitaka selama 300 tahun kitab itu diturunkan dari mulut ke mulut.

Namun, dari membaca Sutta Pitaka, orang yang benar-benar ingin memahami dukkha akan bisa melihat secara kualitatif--bukan kuantitatif--bahwa ajaran Sang Buddha yang terutama, yang terpenting, adalah Dukkha dan Lenyapnya Dukkha ... dan bahwa meditasi adalah syarat mutlak untuk mencapai Lenyapnya Dukkha ...

Quote
jika bisa, berapa % juga yang menyatakan vipassana dengan jelas, karena maaf saja, saya belum pernah melihat kata Vipassana dalam Tipitaka Pali
anumodana atas sharingnya pak Hudoyo..........

Anda belum pernah melihat kata 'vipassana' dalam Tipitaka Pali? ... Maaf, rekan Markos, pernyataan Anda itu menunjukkan bahwa ternyata Anda tidak pernah membaca Sutta Pitaka sama sekali ...

Atau barangkali Anda sudah termakan oleh propaganda sementara bhikkhu dan orang lain yang menyatakan bahwa kata 'vipassana' tidak ada dalam Sutta Pitaka ...

Rekan Markos, silakan Anda melakukan search dengan kata 'vipassan' dalam Sutta Pitaka yang ada di www.metta.lk ... Anda akan menemukan lebih dari 80 tempat di mana kata itu tercantum dalam Sutta Pitaka ... Bahkan dalam Yuganaddha-sutta jelas-jelas kata 'vipassana' disandingkan dengan kata 'samatha' ...

Itu saja ... tidak perlu saya menghitung untuk Anda berapa % kata itu muncul dalam Sutta Pitaka.

Salam,
hudoyo

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #97 on: 12 June 2008, 12:54:44 PM »
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #98 on: 12 June 2008, 03:45:42 PM »
Quote
jika bisa, berapa % juga yang menyatakan vipassana dengan jelas, karena maaf saja, saya belum pernah melihat kata Vipassana dalam Tipitaka Pali
anumodana atas sharingnya pak Hudoyo..........

Anda belum pernah melihat kata 'vipassana' dalam Tipitaka Pali? ... Maaf, rekan Markos, pernyataan Anda itu menunjukkan bahwa ternyata Anda tidak pernah membaca Sutta Pitaka sama sekali ...

Salam,
hudoyo

Dear Pak Hud

Apakah jika saya belum pernah melihat kata vipassana lalu itu berarti saya tidak pernah baca Sutta sama sekali??

lalu apa kalau saya tidak tahu MMD, lalu berarti saya tidak tahu meditasi sama sekali juga???

Apa jika saya bawa payung, lalu itu pasti sedang hujan???

Sangat disayangkan sekali pola pikir seperti ini...........
« Last Edit: 12 June 2008, 03:47:41 PM by markosprawira »

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #99 on: 12 June 2008, 07:18:45 PM »
Waw...Dimana2 semuanya tidak mau "membuang" air di dalam gelasnya...
Tinggal menunggu kehancuran saja...
Yg 1 menjelaskan dan mengklarifikasi yang dia tau,yg 1 menghujat trus...Kapan berakhirnya??? :whistle: :whistle:

Saya sarankan buat yang "Menjelaskan" dan "Mengklarifikasi" supaya tidak melayani yg "Menghujat" lagi...
Tidak ada gunanya,buang2 time aja....Biarkanlah mereka yang merasa lebih "benar" didalam kebenaran mereka sendiri...Yang penting kita sendiri menyelami "batin" dan "kebenaran" kita...Jika mereka merasa "tidak" setuju,tidak usah dilayani...Ujung2nya tar salah paham dan saling menghujat 1 sama lain...Mereka masih memegang erat "Sang Jalan" sedangkan kita sudah "berusaha" melepas "Sang Jalan"...
Tidak ada gunanya bicara banyak karena bagaikan menyatukan "air" dan "minyak"...Yang 1 "mengengam" yang 1 "melepas"....
(Saya saja jika 3 sampai 4 penjelasan saya masih dihujat saya tidak akan melayaninya lagi....Anggap saja kedua belah pihak kammanya tidak mendukung...Masalah siapa yang "benar" atau "salah" itu urusan paling belakang...Tar masing2 terkuak didalam batin masing2...Tidak usah berdebat siapa yang "benar" dan siapa yang "salah"...)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #100 on: 12 June 2008, 07:44:54 PM »
Dear Pak Hud

Apakah jika saya belum pernah melihat kata vipassana lalu itu berarti saya tidak pernah baca Sutta sama sekali??

lalu apa kalau saya tidak tahu MMD, lalu berarti saya tidak tahu meditasi sama sekali juga???

Apa jika saya bawa payung, lalu itu pasti sedang hujan???

Sangat disayangkan sekali pola pikir seperti ini...........

hehe ... Rekan Markos, disengaja atau tidak disengaja, Anda cuma mengutip separoh dari tulisan saya ... lalu Anda tanggapi ... Begitulah rupanya cara Anda berdebat ... apa namanya itu yah? ... :))

Saya menampilkan dua kemungkinan, bukan cuma satu "tuduhan":

"Anda belum pernah melihat kata 'vipassana' dalam Tipitaka Pali? ... Maaf, rekan Markos, pernyataan Anda itu menunjukkan bahwa ternyata Anda tidak pernah membaca Sutta Pitaka sama sekali ...

Atau barangkali Anda sudah termakan oleh propaganda sementara bhikkhu dan orang lain yang menyatakan bahwa kata 'vipassana' tidak ada dalam Sutta Pitaka ..."


Dari pernyataan Anda bahwa Anda "belum pernah baca Vipassana dalam Tipitaka", salah satu dari dua kemungkinan yang saya kemukakan PASTI BENAR.

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 12 June 2008, 07:53:31 PM by hudoyo »

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #101 on: 12 June 2008, 08:09:13 PM »
dear Pak hudoyo,

saya mengerti pemikiran pak hud dari sisi meditator.........

Namun harus diingat bahwa Buddha saja tidak bisa membuat semua orang tercerahkan.
Buddha saja yang guru para dewa dan manusia, manusia yang sempurna bla...bla..bla..... tidak bisa membuat semua orang untuk bermeditasi

Justru disinilah tantangan "melepas" bagi pak hud......... apa bisa sebagai meditator, "melepas" ataukah justru ingin "melekat" dengan niat baik???

semoga bisa dimengerti...........

Tentu saja Buddha tidak bisa membuat orang bermeditasi ... tapi Buddha mengajar terutama meditasi ... Buddha mengajar terutama Dukkha dan Lenyapnya Dukkha ... Buddha bukan mengajar terutama karma & tumimbal lahir ...
Itulah yang ingin saya ikuti jejaknya ... mengajar meditasi ...

Sudah tentu setiap orang yang belum bebas sepenuhnya ... saya dan siapa pun juga ... harus menyadari bahwa dirinya belum bebas ... itulah melepas yang sejati ... bukan malah menambah beban pengetahuan ...

Salam,
hudoyo

Namo Buddhaya...
Tanpa maksud mendebat, menghujat , dan lain-lain...

Sebuah sumber mengatakan, Sakyamuni Buddha, Guru Yang Tak Tertandingi, mengajarkan 84.000 cara menuju pantai seberang.
Mungkin meditasi duduk diam adalah salah satu jalan itu, mungkin meditasi dalam bentuk pengamatan batin dalam kehidupan sehari-hari adalah alan yang lainnya.
Tiap orang punya kecenderungan kecocokan pada tiap-tiap jalan yang berbeda.

Pak Hud cocok dengan jalan pembebasan melalui meditasi, tapi apakah semua manusia cocok juga? Pak Hud adalah Guru Yang Berharga bagi mereka yang cocok dengan meditasi, mungkin pula bukan Guru yang cocok bagi mereka yang memilih 83.999 jalan yang lain. ( OOT : Mungkin inilah kenapa dalam Lamrim kita diperbolehkan menguji Guru sebelum belajar. )

Walaupun ( mungkin ) kita "tidak perlu belajar apapun" untuk mencapai pembebasan, bukankah belajar untuk duduk diam, belajar untuk tahu apa yang dimaksud dengan mengamati, bahkan belajar untuk tahu dimana MMD dilaksanakan juga termasuk belajar?

Ttg definisi "pencerahan" / "pembebasan", apakah yang Pak Hud maksud adalah , saat ini kita berhasil melepas "aku", diam hanya mengamati batin tanpa membandingkan apa yang kita alami dengan teori2 meditasi yang ada, sepenuhnya tanpa keinginan ( meditasi diem misalnya untuk lahir di alam dewa, dll ), bahkan tanpa berpkir mengenai keluar dari samsara dan tumimbal lahir, sepenuhnya melepas semua teori dan pasrah tanpa memikirkan hasil yang diperoleh? ( mirip definisi pencerahan dari Leonardo Rimba )

Terima kasih,

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #102 on: 12 June 2008, 08:39:09 PM »
[...]
Mungkin meditasi duduk diam adalah salah satu jalan itu, mungkin meditasi dalam bentuk pengamatan batin dalam kehidupan sehari-hari adalah alan yang lainnya.
Tiap orang punya kecenderungan kecocokan pada tiap-tiap jalan yang berbeda.
Setuju. ... :)

Quote
Walaupun ( mungkin ) kita "tidak perlu belajar apapun" untuk mencapai pembebasan, bukankah belajar untuk duduk diam, belajar untuk tahu apa yang dimaksud dengan mengamati, bahkan belajar untuk tahu dimana MMD dilaksanakan juga termasuk belajar?
Menurut saya, sifat umum dari 'belajar' adalah suatu kegiatan batin untuk mendapatkan sesuatu ...

Dalam MMD, tidak ada belajar seperti itu ... tidak ada kegiatan batin untuk mendapatkan sesuatu ... Untuk bisa 'duduk diam' tidak perlu belajar ... untuk 'sadar' (bukan "mengamati") tidak perlu belajar, tidak perlu latihan ... untuk "tahu di mana MMD dilaksanakan" itu bukan meditasi, jadi tidak relevan dibicarakan di sini. ...

Quote
Ttg definisi "pencerahan" / "pembebasan", apakah yang Pak Hud maksud adalah , saat ini kita berhasil melepas "aku", diam hanya mengamati batin tanpa membandingkan apa yang kita alami dengan teori2 meditasi yang ada, sepenuhnya tanpa keinginan ( meditasi diem misalnya untuk lahir di alam dewa, dll ), bahkan tanpa berpkir mengenai keluar dari samsara dan tumimbal lahir, sepenuhnya melepas semua teori dan pasrah tanpa memikirkan hasil yang diperoleh? ( mirip definisi pencerahan dari Leonardo Rimba )
Saya tidak kenal siapa itu Leonardo Rimba. ... :)

Menurut hemat saya, 'pencerahan/pembebasan' tidak bisa didefinisikan ... karena pendefinisian itu pekerjaan pikiran ... sedangkan dalam 'pencerahan/pembebasan' pikiran sudah berakhir ...

Bahkan 'pencerahan/pembebasan' tidak bisa dikenali ketika muncul ... dengan alasan yang sama ... karena pada saat munculnya 'pencerahan/pembebasan' pikiran sudah berakhir ...

Yang bisa dikenali & didefinisikan adalah apa yang BUKAN pencerahan/pembebasan ... yakni selama si aku & pikiran (yang dualistik, terkondisi, terbatas dan yang mengenali, yang mengetahui, yang membanding-bandingkan) ini masih ada ...

Itulah yang disadari dalam MMD ... apa yang BUKAN pencerahan/pembebasan ... si aku & pikiran yang masih berseliweran, yang menandakan bahwa pencerahan/pembebasan belum ada ... Yang BUKAN pencerahan/pembebasan itu disadari dari saat ke saat ... tanpa memikir-mikir & mengharap-harap akan pencerahan/pembebasan.

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 12 June 2008, 08:44:01 PM by hudoyo »

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #103 on: 12 June 2008, 08:51:11 PM »

Menurut saya, sifat umum dari 'belajar' adalah suatu kegiatan batin untuk mendapatkan sesuatu ...

Dalam MMD, tidak ada belajar seperti itu ... tidak ada kegiatan batin untuk mendapatkan sesuatu ...

CMIIW,
Ehm.. bukankah bermeditasi itu sendiri juga usaha fisik dan batin untuk mendapatkan hasil yaitu "berhentinya pikiran"?
Jadi ada usaha awal yang dilakukan untuk memulai, at least niat yg muncul untuk meditasi, yang kemudian diakhiri saat "pikiran sudah berhenti" ?

Bisakah diumpamakan dengan sedang melamun, menyadari bahwa saat ini pikiran sedang berseliweran itu seperti menepuk muka supaya sadar bahwa kita sedang melamun? Lalu saat berhenti melamun itu seperti terhentinya pikiran? Lalu dimanakah kegiatan batin untuk mulai menepuk muka hingga selesai menepuk muka? Bukankah itu juga belajar ( kegiatan batin untuk suatu hasil ) ?

Quote
Menurut hemat saya, 'pencerahan/pembebasan' tidak bisa didefinisikan ... karena pendefinisian itu pekerjaan pikiran ... sedangkan dalam 'pencerahan/pembebasan' pikiran sudah berakhir ...

Bahkan 'pencerahan/pembebasan' tidak bisa dikenali ketika muncul ... dengan alasan yang sama ... karena pada saat munculnya 'pencerahan/pembebasan' pikiran sudah berakhir ...

Yang bisa dikenali & didefinisikan adalah apa yang BUKAN pencerahan/pembebasan ... yakni selama si aku & pikiran (yang dualistik, terkondisi, terbatas dan yang mengenali, yang mengetahui, yang membanding-bandingkan) ini masih ada ...

Itulah yang disadari dalam MMD ... apa yang BUKAN pencerahan/pembebasan ... si aku & pikiran yang masih berseliweran, yang menandakan bahwa pencerahan/pembebasan belum ada ... Yang BUKAN pencerahan/pembebasan itu disadari dari saat ke saat ... tanpa memikir-mikir & mengharap-harap akan pencerahan/pembebasan.

Salam,
hudoyo

sedang dicerapi... mencoba melepas teori2 definisi pencerahan ( mengosongkan mangkok ) supaya bisa menangkap maksud lebih dalam dari tulisan pak hud..

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #104 on: 12 June 2008, 09:39:12 PM »

Saya tidak kenal siapa itu Leonardo Rimba. ... :)

Salam,
hudoyo

OOT dikit... leo ini mirip pak hud, pemeditasi tanpa mendalami Buddhism, dia menyebut "pikiran terhenti" dengan term "terbukanya mata ketiga". "mata" yang sadar akan bentuk2 pkiran yang muncul timbul tenggelam, cuma dia pake tambahan "pasrah sepenuhnya pada kehendak Tuhan".