Teman bapak mungkin belum beruntung pada waktu itu. Saya mengikuti Vipassana metode Mahasi, tidak sampai begitu pak, dimarahi. Malah waktu interview saya bilang tidak nyaman dengan metode ini, dan ingin pakai cara saya sendiri, dipersilahken, malah diingatkan jangan melekat pada apapun
Mungkin bhante yang mengajar Anda berbeda dengan bhante yang mengajar teman saya itu ... Jadi ada beberapa tuntunan yang berbeda diberikan oleh sama-sama murid Mahasi.
Saya sendiri waktu mengikuti retret vipassana Mahasi tidak pernah mendengar bahwa 'mencatat' & 'memperlambat gerakan' itu hanya "tahap awal bagi yang belum terbiasa" ... Yang ditekankan malah sebaliknya, yaitu pentingnya 'mencatat' & 'memperlambat gerakan selambat-lambatnya'. ...
Dalam buku-buku petunjuk praktis vipassana Mahasi--"PRACTICAL VIPASSANA MEDITATION EXERCISES By: Mahasi Sayadaw"--
saya juga tidak membaca bahwa 'mencatat' & 'memperlambat gerakan' itu hanya "tahap awal bagi yang belum terbiasa", dengan implikasi
boleh ditinggalkan kalau pemeditasi "sudah terbiasa". ... Malah sebaliknya, di situ dikatakan bahwa dengan melakukan metode itu orang akan sampai pada nyana-nyana sampai magga-phala.
Bagi saya, sih, sekalipun dalam MMD tidak ada 'mencatat' & 'memperlambat gerakan' sejak awal, dan vipassana Mahasi mengharuskan itu ... itu
tidak berarti saya mengatakan vipassana Mahasi "salah". ... Silakan saja kalau ada orang mau menjalankan metode itu, seperti silakan saja kalau ada orang mau menjalankan metode Goenka, Pa-Auk dsb. ...
Yang mau saya katakan ialah:
saya tidak lagi menjalankan vipassana metode Mahasi yang dulu saya jalankan selama bertahun-tahun ... Saya mengembangkan
MMD yang sangat berbeda dengan vipassana Mahasi ... tidak ada
usaha (viriya), tidak ada
konsentrasi (samadhi). ...
Dikesampingkan belum tentu salah pak.
Bukan soal 'salah' atau 'benar' ... Dalam MMD tidak ada persoalan "salah-benar" ... Tapi, dalam
praktik MMD
seluruh kitab suci apa pun, termasuk Tipitaka Pali, TIDAK RELEVAN. ... Saya mengajar MMD kepada umat non-Buddhis tanpa satu kali pun menyebut Empat Kebenaran Suci & Jalan Suci Berfaktor Delapan ... dan dalam banyak kasus teman-teman non-Buddhis itu lebih cepat menangkap kiat MMD dibandingkan teman-teman Buddhis yang otaknya sudah sarat dengan pengetahuan Tipitaka. ...
Jadi saya ulangi, di dalam MMD tidak ada
usaha (viriya) dan
konsentrasi (samadhi) apa-apa, sekalipun itu tercantum dalam Tipitaka Pali. ...
Usaha & konsentrasi berasal dari si aku/atta. ... Dalam MMD,
yang disadari sejak awal dari saat ke saat justru munculnya si aku/atta itu dalam berbagai wujudnya: pikiran, pengetahuan, teori, harapan, cita-cita, keinginan, usaha, pemusatan pikiran, ... dsb.
Masalahnya kalau bilang cuma MMD ini saja yang benar, metode yang lain salah.
Anda secara tidak sah menambahkan kata
"saja" yang tidak pernah saya katakan, sehingga berakibat "metode yang lain salah". ... Saya nyatakan "MMD benar", bukan "MMD
saja yang benar". ... Jelas, kan, bedanya? ...
Silakan baca tanggapan saya pada Rekan Tesla di atas posting Anda (dan sudah berkali-kali saya tekankan di forum mana saja):
"Silakan melakukan
cara apa saja ...
selama hasilnya adalah redanya pikiran dan si aku ... itu sudah benar, maksudnya tidak menyimpang."
Salam,
hudoyo