//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bagaimana tata cara / ritual kwepang ke dewa/dewi di kelenteng Tjo Soe Kong?  (Read 17968 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline jenygarth

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Ada yg tahu bagaimana tata cara kalau kita mau mengkwepangkan bayi/anak kita ke kelenteng Tjo Soe Kong di tanjung kait? sy sdh tlp ke kelenteng tsb, tp katanya di sana ga ada suhu yg bisa menerangkan tata caranya & juga orangnya kurang paham.

Ada yg bisa kasih info?

terima kasih

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
kai guang ya? jadi anak angkat?

kalau anak angkat sih setahu saya datang aja ke klenteng, tanya pakai pa"poe dewa nya mau terima atau nga..

kalau mau terima tentukan harinya dewa nya setuju ga?  kalau setuju yah sediakan baju dan celana...terus beli buah apel n jeruk, permen...
bakar hio besar 3 buah....baju n celana itu sebagai tanda kalau dewa nya kasih hadiah sama anak angkat, sedangkan kamu kasih sesajian buah n permen,... paling bungkus angpao danakan di kotak dana aja...gitu aja...

kalau klenteng sini sih, mereka cap tuh baju dan baju jangan cucian nya di gabung dgn baju lain.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
terus katanya klo dah dikwepang, pada hari perayaan dewa/Bodhisattva tersebut jangan lupa sembayang, dan bawa persembahan.. ntar klo ngga apes..

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
terus katanya klo dah dikwepang, pada hari perayaan dewa/Bodhisattva tersebut jangan lupa sembayang, dan bawa persembahan.. ntar klo ngga apes..
gak juga lah....dewa gak sekejam itu kok..hahahaha
cuma anggap saja kwepangnya batal, soal nya masa anak sendiri gak pernah dateng kunjungi ortu angkat.

kalau pakai orang lain yang kita gak kenal coba perhatikan cara lempar nya...kadang mereka pakai teknik geser yang 100% sim'poe itu mah curang....hahahaha
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline jenygarth

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
terima kasih atas semua jawabannya. sy dan keluarga akan segera ke sana  :)

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
gak juga lah....dewa gak sekejam itu kok..hahahaha
cuma anggap saja kwepangnya batal, soal nya masa anak sendiri gak pernah dateng kunjungi ortu angkat.

kalau pakai orang lain yang kita gak kenal coba perhatikan cara lempar nya...kadang mereka pakai teknik geser yang 100% sim'poe itu mah curang....hahahaha

yah, aku juga dengernya dari orang yang bisa (orang pinter), hehe, katanya bgitu.

ya, kira2 analoginya kaya gitu deh, masa udah ngangkat ortu tapi ga suka ngunjungin, heheheh

sebenernya memang dikwepang ato tidak, bagusnya sering berdana entah  itu kepada Vihara/Kelenteng, kepada bhikkhu/bhiksu, juga dana ke dewa/i berupa buah, manisan, air, dll

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Ada yg tahu bagaimana tata cara kalau kita mau mengkwepangkan bayi/anak kita ke kelenteng Tjo Soe Kong di tanjung kait? sy sdh tlp ke kelenteng tsb, tp katanya di sana ga ada suhu yg bisa menerangkan tata caranya & juga orangnya kurang paham.

Ada yg bisa kasih info?

terima kasih

coba anda tanya bro L1M atau sthefen halim  mungkin bisa kasih penjelasan
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline bobby261

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
membatalkan kwepang
« Reply #7 on: 29 November 2012, 02:40:11 PM »
Kepada tetua yang mengerti budaya tiong hoa.Saya ada pertanyaan ,bagaimana cara membatalkan kwepang yg telah dilakukan.
Saya pernah mengangkat 2 anak melalui kwepang,saat ini kondisinya tidak baik .Dari pada menjadi masalah atau persoalan lain saya ingin melakukan
ritual budaya yang mungkin kalau ada untuk mengembalikan ke 2 anak tersebut kepada ortunya.walau mungkin sepihak(dari saya).Karena saat memungutan saya ada sembahyang di kelenteng ya untuk mengembalikannya apa saya cukup sembahyang di kelenteng lagi.saat menerima dengan baik saya pun ingin mengembalikan sengan baik.Terima kasihpara tetua mohon petunjuk.  kalau tidak keberatan mohon petunjuk jawaban dikirim ke email saya   bobby_bobby261 [at] yahoo.com   Bobby
« Last Edit: 29 November 2012, 02:43:01 PM by bobby261 »

Offline khiong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 478
  • Reputasi: 29
  • Semoga semua mahluk berbahagia
saya hanya tahu sedikit, menjadi orang tua angkat lewat kelenteng/tong thian(bikin altar di alam terbuka), biasanya anak balita sering sakit-sakitan, diusulkan untuk cari orang tua angkat. Disini karma yang di bawa anak tersebut sangat keras terhadap karma orang tua kandungnya, sehingga harus cari orang tua angkat, nah..kalau orang tua angkatnya bisa mengimbanginya, dua pihak akan aman/sehat, kalau tidak bisa mengimbangi,mungkin ;D..salah satu pihak mendapatkan  :'(

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
emangnya sebelumnya guna angkat anak buat apa?
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
emangnya sebelumnya guna angkat anak buat apa?

Biasanya karena dianggap shio anak dengan shio orang tua ciong dan si anak jadi sakit2an, sial,dlsb.  Nah untuk penangkalnya, dikweepangkan dengan orang tua angkat yg biasanya shionya cocok dengan shio si anak. CMIIW.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline khiong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 478
  • Reputasi: 29
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Biasanya karena dianggap shio anak dengan shio orang tua ciong dan si anak jadi sakit2an, sial,dlsb.  Nah untuk penangkalnya, dikweepangkan dengan orang tua angkat yg biasanya shionya cocok dengan shio si anak. CMIIW.
benar, Biasanya yang ciong orang tua dan anak itu Marga tetapi harus sesuai/cocokkin dulu shionya masing-masing.

Offline Phoenix

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Saya newbie disini, ingin menanyakan apakah bisa membatalkan kwepang yang saya lakukan kepada seorang anak dari saudara saya, yang ternyata shio anak tersebut kurang cocok dengan saya dan suami, dulu saya disuruh mama saya untuk mengangkat anak tersebut, terima kasih...

Offline Panda00

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 19
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
terus katanya klo dah dikwepang, pada hari perayaan dewa/Bodhisattva tersebut jangan lupa sembayang, dan bawa persembahan.. ntar klo ngga apes..

Masa sih karena lupa sembahyang / bawa persembahan, lantas jadi apes?
Kalau pemahaman seperti ini terus digaungkan, tidak heran generasi muda malas untuk mendalami ajaran maupun pai kepada Dewa / Dewi maupun Bodhisatva.


Offline Panda00

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 19
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
yah, aku juga dengernya dari orang yang bisa (orang pinter), hehe, katanya bgitu.

ya, kira2 analoginya kaya gitu deh, masa udah ngangkat ortu tapi ga suka ngunjungin, heheheh

sebenernya memang dikwepang ato tidak, bagusnya sering berdana entah  itu kepada Vihara/Kelenteng, kepada bhikkhu/bhiksu, juga dana ke dewa/i berupa buah, manisan, air, dll

Memang sebaiknya, kalau sudah di kwee pang ke Dewa / Dewi atau Bodhisatva, sekaligus diajarkan untuk mendalami ajarannya. Dengan demikian, secara otomatis si anak akan tetap rutin pai kepada Dewa / Dewi atau Bodhisatva terkait, bukan?

Biasa kita mau enak & instan saja, ada butuh baru pai-pai.
Lagi jaya, gak pernah mendalami.
Ketika muda, sering beralasan "masih cari duit, masih dagang, masih kotor, dsb" sehingga tidak mau mendalami & menjalankan ajaran. Tunggu tua, baru mau belajar.... ya syukur kalau masih ingat. Biasa sudah dewasa, ikut pasangan ke rumah tetangga. Atau sudah tua, diajak anak mantu & cucu ke rumah tetangga.