//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - CHANGE

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13 14 ... 40
91
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,1589.0.html mengenai cerita KESAKSIAN RAHIB BUDHA DARI NEGERI MYANMAR kemudian search om gugel, nanti kamu akan temukan.

Kamu tidak perlu mengubah stigma buruk ini, karena memang sudah DEMIKIAN ADANYA dan merupakan kenyataan lapangan, artinya kita tidak perlu merubah ayam jadi burung, hitam jadi putih, dsb. Karena akan menghabiskan energi kamu untuk merubah semua oknum kristiani atau dunia kristiani.

Jadi saran saja, Ubah Diri Sendiri, dan terima Kenyataan ini. Maka hidup kamu tidak lebih menderita karena ulah saudaramu. Yang penting diri anda sendiri tidak melakukannya, berarti ada SATU ORANG yang dengan baik dalam menjalankan ajarannya.

92
Sara rasa anda pasti mengetahui bahwa  EMPAT KALI itu bukan dilakukan satu hari. Untuk bukti, anda bisa mengunjungi forum dan blog Kristiani.

Pada masa sekolah, guru agama sudah sering menjelek-jelekin agama Buddha sebagai penyembah berhala. Dan ini bukan hal baru untuk Buddhist. Tadi anda mengandaikan Indo mie sebagai produk yang tidak butuh iklan, ini karena brand image telah tercipta sejak awal melalui iklan dan tindakan promosi yang gencar. Demikian juga Oknum kr****n telah mendapat Brand Image yang BURUK, dan ini tidak perlu di iklankan, karena memang sudah berlangsung lama.

93
Dan memang cukup banyak perilaku yang tidak terpuji dan saya lebih senang katakan sebagai perilaku yang Kurang Ajar dan tercela dari oknum kr****n.

Salah satu contoh adalah pembagian cerita mengenai cerita HOAX mengenai Buddha di neraka, dan saya sendiri juga mendapat selebaran sampai 4 kali ditrotoar ( dan banyak yang mendapatkannya terutama orang Tiong Hua ). Saya cuma bisa tersenyum menghadapi sifat "PENGECUT", karena langsung menghindar dengan cepat sesudah selebaran dibagikan.

Dan masih banyak cerita penghinaan yang dilakukan oleh oknum, jadi saya anjurkan jangan menjadi seperti Katak Dalam Tempurung, lihatlah kenyataan di lapangan.

94
MOD: Terserahlah Anda mau mengatakan ngomongin agama lain atw apa tp ini krn saya udh resah dgn diskriminasi dgn netter lainnya yg malah gak mau menjalankan topik

Teman2, ketika saya buka topik disini yg ingin menanyakan soal Budhist & mengenai Krizten selalu dianggap ngehujat & malah didiskriminasi. Sebaliknya, ketika saya infoin keluhan kalian ke Forum Krizten malah jg ikutan dihujat (ibaratnya keluar kandang singa, masuk kandang buaya :)) )

Saya tau kl kalian punya dendam tersendiri seperti Kriztenisasi atw pelecehan budaya. Padahal jelas2 kita hanya ingin tukar menukar informasi & tidak berniat utk demikian krn jelas2 juga hal itu mustahil dilakukan krn kalian semua keimanannya udh kuat.

tp tahukah kalian bahwa sebenarnya hal2 seperti itu hanya pernah dilakukan oleh sekte Saksi-Saksi Yehuwa yg sesat & kontroversial: http://id.wikipedia.org/wiki/Kontroversi_mengenai_Saksi-Saksi_Yehuwa#Sikap_terhadap_agama-agama_lain

Sebaliknya, golongan kr****n besar seperti ka****k Roma tidak pernah mempunyai perintah kr****nisasi baik itu dalam dokumen Konsili Vatikan II, Kitab Hukum Kanonik, Ensiklopedi Gereja, hingga Tafsir Kitab Suci: http://filsuf-kampung.blogspot.com/2012/06/sarimi-dan-phobia-kr****nisasi_11.html

namun kalian jg ngatain bahwa ngomongin tentang Injil jg bermaksud Kriztenisasi seperti halnya yg dikatakan pd ayat ini.

Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. (Markus 16:15)

Apakah ayat ini memerintahkan demikian ? Tentu tidak karena hanya dikatakan agar memberitakan Injil dan bukan memasukan orang ke dalam agama kr****n. Pengertiannya sama dengan menyebarkan informasi dari sebuah surat kabar namun bukan berarti orang yang mendapatkan informasi tersebut berlangganan surat kabar tersebut, bukan ?

Begitu pun dengan Yesus, seperti yang diketahui bahwa Yesus mempunyai banyak orang yang mendengar ajaranNya namun tak pernah disebutkan seluruh orang tersebut tersebut dijadikan pengikut alias dibaptis. Itulah yang menjadi suatu pembelajaran bagi Non-kr****n yang mempunyai ketakutan terhadap itu. Jika orang dapat masuk kr****n hanya dikarenakan pemberitaan Injil maka justru sangat menghebatkan agama kr****n.

Menerima org sebagai Krizten tidaklah murahan, menerimakan kepada orang yang secara jelas tidak menginginkannya, sama saja seperti perumpamaan di bawah ini :

"Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu. (Matius 7:6)

Namun, dikarenakan itu kalian kemudian mengkritisi Krizten dlm beberapa suatu hujatan dr beberapa sumber. Tahukah kalian bahwa kebanyak sumber itu berasal dr golongan Atheis yang menyerang suatu agama. Parahnya, agresi mereka sering diamini oleh beberapa golongan agama lainnya yang juga ingin menyerang golongan agama tersebut dengan beberapa alasan seperti meningkatkan keimanan. Padahal secara tak sadar hal ini sebagai bagian dari pemecah-belahan antar golongan Theis dan terkadang hal ini dapat menjadi menelan ludah sendiri atau mempertentangkan keyakinannya sendiri jika suatu hujatan juga terdapat suatu keyakinan sama yang sedang dihujat. Pada akhirnya, golongan Atheis akan mengalahkan satu per satu golongan Theis dengan mudahnya seperti halnya penjajah Belanda yang mengadu domba rakyat Indonesia pada jaman dahulu agar kemudian dengan mudahnya penjajah Belanda menundukan setiap golongan yang terpecah belah tersebut dengan mudahnya.

Sehingga jika suatu golongan Theis menyerang suatu agama dengan memakai serangan yang berasal dari Atheis, maka golongan tersebut sama halnya dengan kelompok Belanda Item (pribumi yang memihak penjajah) yang dengan teganya mengkhianati bangsanya sendiri pada masa lalu. Jikalau ingin meningkatkan suatu keimanan dalam beragama, melihat keburukan dari agama lain bukanlah solusinya namun cukup mendalami agama secara mendalam dan bentuklah suatu harga diri dalam keimanan.

Lempar Batu Sembunyi Tangan dan
Tulisan seperti ini " Ada udang dibalik batu "  :(

95
Sains / Re: Kesalahan Penjelasan Sains
« on: 11 October 2012, 03:09:44 PM »

 [at] Stephensuleeman

Mohon bantuan penerjemahannya bagi yang bisa agar membantu menjelaskannya  :) Penerjemahannya harus tanpa Google Translate atau mesin penerjemah lainnya  :)



"For me the Jewish religion like all other religions is an incarnation of the most childish superstitions. And the Jewish people to whom I gladly belong and with whose mentality I have a deep affinity have no different quality for me than all other people. As far as my experience goes, they are also no better than other human groups, although they are protected from the worst cancers by a lack of power. Otherwise I cannot see anything 'chosen' about them"




surat lainnya March 24, 1954, einstein menulis:


Quote

"It was, of course, a lie what you read about my religious convictions, a lie which is being systematically repeated. I do not believe in a personal God and I have never denied this but have expressed it clearly...

96
Sebelumnya mungkin bro Isaac perlu juga menyadari bahwa rata2 member DC yang Buddhis di sini "kurang ajar" dengan agamanya sendiri.. Mereka tidak akan segan2 mempertanyakan isi sutta walau itu yang diajarkan Buddha.

Dan kebanyakan member di sini juga bukannya menerima Buddhisme karena turunan. Namun sudah mempelajari terlebih dahulu. Dan tidak sedikit juga yang awalnya dari agama lain, atau KTP yang kemudian dengan sendirinya mencari tahu, mempelajari, mempertanyakan dan akhirnya berpikir bahwa Buddhisme jalan yang cocok bagi dirinya.


Impact dari itu semua, adalah kebanyakan member DC sini sudah membunuh tuhannya sendiri sebelum bro Isaac hadir di sini

Intinya, proses doktrinisasi yang tidak ilmiah / tidak masuk akal, sangat sulit diterima di sini ;D



BERSERU SUPAYA TETAP SELAMAT - DAN YAKIN.

Pada suatu hari seorang nabi tiba di sebuah kota untuk menobatkan para penduduknya. Mula-mula orang kota mendengarkan khotbah-khotbahnya, tetapi lama-kelamaan mereka tidak datang lagi, sampai tidak ada segelintir orang pun yang mendengarkan kata-kata sang nabi.

Pada suatu hari seorang musafir bertanya kepada nabi: 'Mengapa Anda masih saja terus berkhotbah? Apakah Anda tidak tahu, bahwa tugas Anda itu sia-sia saja?'

Jawab sang nabi: 'Pada mulanya aku berharap dapat mengubah mereka. Kini aku masih terus berseru, agar supaya mereka jangan mengubah aku!'

(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)

97
terima kasih om isaacus atas kehadirannya yang menghibur teman2 di sini.
anda sangat sabar dan konsisten walaupun mendapat beberapa celaan maupun hujatan.

saya pikir, om isaacus di sini memberi kita sebuah cermin untuk melihat bagaimana efek dari sebuah dogma dan kelekatan kepada doktrin. kita bisa memeriksa ke dalam, apakah saya memiliki prejudice dan kelekatan yang sama, yang bagi orang lain terlihat sebegitu jelas sebesar gajah, namun tak tampak di mata kita sendiri.

dalam hal ini, saya melihat halangan utama untuk belajar ataupun mencari kebenaran adalah "kebenaran" yg dilekati dan dianggap sudah final, tertutup untuk sesuatu yang baru.


 RAKSASA DI SUNGAI

Imam di desa terganggu doanya karena anak-anak ramai bermain-main di sebelah rumahnya. Untuk menghalau anak-anak itu ia berseru: 'Hai, ada raksasa mengerikan di sungai di bawah sana. Bergegaslah ke sana! Nanti kamu akan melihatnya sedang menyemburkan api lewat lubang hidungnya.'

Sebentar saja semua orang di kampung sudah mendengar tentang munculnya raksasa itu. Mereka cepat-cepat berlari menuju sungai. Ketika imam melihat hal ini, ia ikut bergabung bersama banyak orang. Sambil berlari sepanjang jalan menuju ke sungai yang enam kilometer jauhnya, ia kembali berpikir: 'Memang benar, aku sendiri yang membuat cerita. Tetapi, barangkali benar juga, ... siapa tahu.'

Jauh lebih mudah percaya kepada 'tuhan' ciptaan kita sendiri, kalau kita berhasil meyakinkan orang lain, bahwa 'tuhan' memang ada.

(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)

Beginilah jika diri sendiri sudah terdoktrin oleh "tuhan'. Jika menolak keberadaan,nya', berarti merasa bersalah pada diri sendiri dan pada tuhan yang diciptakan. Karena memang konsep itu tertanam  dalam pikiran begitu kuat. Bahkan ' tuhan " itu telah jadi KARAKTER, yakni menuhankan diri sendiri dan berperan sebagai tuhan ( yang diciptakan ) yang tahu segalanya ( Maha Sok Tahu )

98
Tidak bakal tertipu kalau sudah lihat stylenya.  Pendahulunya kan sudah ada, si Stephen Suleeman.  Gayanya mirip2, seolah2 bertanya, jawaban rekan2 yg dia bisa ngeyel akan dia jawab, yg tidak bisa dia bantah akan diabaikan atau tidak ditanggapi.

Seperti yg gw bilang di awal2 postingan dia, "gelas sudah penuh terisi anggur bagaimana bisa diisi teh?"  :whistle:

 Ini artinya bahwa isi kepala dia sudah penuh dengan asumsi2 dan paham2 kri5ten, bagaimana mau diisi pengetahuan buddhism kalau dia tidak mengosongkan kepalanya dulu?

Jawaban om dtgvajra yg benar waktu itu :  Buang gelasnya!  :)) :))

Semoga demikian adanya

Tetapi yang saya perhatikan adalah strategi seperti yang dilakukan IN  juga dilakukan oleh yang lainnya bukan hanya di DC, dan menggunakan POLA yang hampir sama, Berarti memang ini merupakan suatu bentuk management pelatihan yang dilakukan untuk melakukan propaganda. Saya pribadi tidak menganggap enteng cara yang dilakukan. Karena ini adalah teknik marketing yang biasa di gunakan dalam bisnis, dan biasanya lebih kurang ada pengaruhnya.

Dan memang pola ini tidak akan berhasil di DC, karena banyak senior-senior yang sangat baik dalam pengetahuan Dhamma dan Sains, tetapi tidak demikian jika dilakukan di luar DC

99
Sepertinya memang tidak jadi dihapus, paling-paling akan dipindahkan.

Dulu umat2 tertentu yang suka menyebarkan ajaran, langsung terpukul habis telak2 oleh sains. Lalu mereka tidak habis akal, sekarang mereka berusaha mendalami pseudo-science. Bagi orang awam, sepintas pseudo-science ini adalah ilmiah, dan jika termakan tipuannya, mereka bisa jadi percaya. Maka di kesempatan ini saya juga mengajak member2 di sini untuk lebih peduli pada sains dengan membahas, memahami, dan kalau bisa, juga berbagi pengertiannya ke orang lain.



Ini yang diharapkan. Karena saya juga tidak kenal sains, dan sangat sedikit buku Dhamma yang dapat ditemukan, yang membahas perbandingan sains dengan Dhamma.

100
Saya ragu kalau TS tahu etika berdiskusi.

Kalau soal etika diskusi, dari dulu selalu suka plin-plan dan muter sana sini. Saya juga tidak suka ( saya pernah hampir dua bulan diskusi). Tetapi yang ditekankan adalah penampilannya. dengan mengakhiri dengan thread ini. Ini etika yang menurut saya cukup bagus.

101
siapa bilang kita bertemu dengan damai anda telah berdusta, kurang ajar, bertipu muslihat dan tanpa minta maaf segala, benar benar  contoh standart agama k yang sangat tinggi soal sopan santun, budi perketi  dan sangat tinggi bermoral sekali yah umat k kita yang satu ini.

Memang Benar apa yang bro Diamond katakan.

Tetapi secara penampilan ( kulit ) dia telah menunjukkan bahwa dia adalah orang yang tahu sopan santun, penuh pengertian dan tahu etika. Karena memang inilah yang disukai oleh manusia umumnya. Dan juga merupakan cara yang baik untuk marketing.

Walaupun kita tahu ini adalah type serigala berbulu domba, tetapi sikap dia memberikan kesan bahwa dia adalah domba yang baik. Inilah yang disukai manusia pada umumnya.



102
Inilah type -type evangelist dengan strategi dan kemampuan yang terlatih dengan baik untuk menyebarkan ajaran.
Dulu, dengan frontal, sekarang dengan cara yang tertata rapi dan halus ( management yang baik ).

Dan harus kita akui pada saat awal, kita semua mungkin terkecoh dan tertipu dengan tipu muslihat ini. Tapi sangat disayangkan IN sangat ceroboh karena masuk ke sarang HARIMAU untuk mengambil makanan Harimau.

Tapi bagaimanapun cara evangelist sangat jitu untuk menghadapi umat pemula yang pengetahuan dhamma yang masih sedikit.

Saya harap siapapun  membaca postingan type IN, dapat dijadikan pelajaran dikemudian hari, agar tidak di ninabobo kan dengan strategi ini.



 

103
Kalau subjektif seperti itu, semua orang juga bisa bro. Bahkan atheis sekalipun mungkin ada yang merasa bahagia, sanggup memendam penderitaan dan ia merasa kehidupannya memuaskan.

Kehidupan bukan hanya sekedar "perasaan".



Jadi apa konsep kebahagiaan menurut anda, dan siapa yang bertanggung jawab atas kebahagiaan anda ?


104
Bukan masalah "tuhan" atau siapa. Tetapi apakah "pembelaan" harus selalu disinonimkan dengan "kelemahan"? Saya kira logikanya tidak seperti itu. Mungkin sewaktu kecil, bro juga pernah membela orang tua bro. Tetapi apakah ini berarti orang tua bro "lemah"? Tidak kan?




Contoh yang bro paparkan tidak nyambung dengan pembicaraan kita. Tuhan itu adalah Maha KUasa dan Maha segalanya. Tetapi kamu sibuk membela-bela yang Maha tersebut. Dan logikanya harus tuhan itu lebih berkuasa karena ada mahanya daripada manusia, jadi ngak usah dibelain terus. Ini menunjukan bahwa yang maha itu lemah dan tidak berdaya. Jika Bro percaya bahwa Maha Kuasa itu "ada" berarti biarkan Dia berkehendak atas dirimu, bukan kamu yang berkehendak atas dirinya




105
Apakah pembelaan yang dilakukan umat Buddhis juga menunjukkan bahwa Buddha "tidak berdaya dan lemah"? Saya kira logikanya tidak seperti itu.

Logikanya karena dalam Buddhism tidak percaya adanya " tuhan ", maka tidak perlu dilakukan pembelaan terhadap tuhan versi agama Buddha, jadi mau lemah atau kuat, berdaya atau tidak, Siapa yang peduli.

Karena Agama Buddha hanya berbicara mengenai pengembangan bathin dan memadamkan penderitaan. Jika ajaran Buddha bermanfaat, mau diterima ataupun tidak, siapa peduli. Bahkan jika ajaran Guru Agung tidak bermanfaat, saya juga meninggalkannya.

Cumanya saya merasa beruntung mengenal ajaran Guru Agung, dan membuat saya menjadi lebih KUAT dalam menghadapi kehidupan ini. Inilah Kebenaran Sejati dari DHAMMA. DHAMMA itu memang indah selamanya. Tidak usah dibela-belain untuk menjadi "indah"

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13 14 ... 40
anything