//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre  (Read 52866 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #30 on: 18 January 2010, 12:09:31 PM »
[at] bond, apakah keterangan itu tercantum dalam sutra dan diterangkan oleh Buddha? Atau hanya tafsiran? Apakah Buddha mengajarkan dhammanya seperti itu?

Ya pasti tafsiran, kitab suci saja juga ada penafsiran. Ente bisa yakin 100% baca tipitaka ngak ada yg ditafsir?

Buddha mengajarkan Dhamma menurut theravada atau mahayana dulu? versi mana dulu dan lihat threadnya kan mahayana.


Kalau saya liat maknanya lalu penerapannya , aspek2 Dhamma yang bisa diambil..bukan sudut pandang tertentu. Dan bukan ini dari Buddha atau tidaknya dulu. Kalau saya liat dari sudut pandang theravada saya bilang bukan Buddha Dhamma tapi kita liat ini jangan subjektif dulu. Mahayana sama theravada pasti beda. mo dipaksakan kek gimana memang ngak bakalan ketemu. Sama saja mebuddhiskan kr****n atau sebaliknya. Cuma karena satu rumpun ya kita liat dengan dimensi yang lebih luas dan umum. Memangnya semua pandangan kita selalu sesuai dengan Buddha Dhamma, termasuk analisa kita tentang kitab pasti seperti itu.?

 [at]  upasaka

Siapa yang bilang dzikir jadi Buddha? ^-^

perasaan aye bilang diulangi agar bisa mencapai ketenangan dan kalau dimengerti dengan baik bisa menjadi bajik kalau dilakukan maknanya....

Buddho..Buddho sama dzikir itu sama....untuk konsentrasi tapi jika tujuan, memaknai lain maka juga akan menyimpang....



Kelihatannya kalo ngomongin mahayana, yang non mahayana alergi dulu. Baca dulu yang benar. Bagian mana tulisan saya yang tidak sesuai...akan saya jelaskan.

« Last Edit: 18 January 2010, 12:27:51 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #31 on: 18 January 2010, 12:51:49 PM »
[at] bond, apakah keterangan itu tercantum dalam sutra dan diterangkan oleh Buddha? Atau hanya tafsiran? Apakah Buddha mengajarkan dhammanya seperti itu?

Ya pasti tafsiran, kitab suci saja juga ada penafsiran. Ente bisa yakin 100% baca tipitaka ngak ada yg ditafsir?

Buddha mengajarkan Dhamma menurut theravada atau mahayana dulu? versi mana dulu dan lihat threadnya kan mahayana.


Kalau saya liat maknanya lalu penerapannya , aspek2 Dhamma yang bisa diambil..bukan sudut pandang tertentu. Dan bukan ini dari Buddha atau tidaknya dulu. Kalau saya liat dari sudut pandang theravada saya bilang bukan Buddha Dhamma tapi kita liat ini jangan subjektif dulu. Mahayana sama theravada pasti beda. mo dipaksakan kek gimana memang ngak bakalan ketemu. Sama saja mebuddhiskan kr****n atau sebaliknya. Cuma karena satu rumpun ya kita liat dengan dimensi yang lebih luas dan umum. Memangnya semua pandangan kita selalu sesuai dengan Buddha Dhamma, termasuk analisa kita tentang kitab pasti seperti itu.?

 [at]  upasaka

Siapa yang bilang dzikir jadi Buddha? ^-^

perasaan aye bilang diulangi agar bisa mencapai ketenangan dan kalau dimengerti dengan baik bisa menjadi bajik kalau dilakukan maknanya....

Buddho..Buddho sama dzikir itu sama....untuk konsentrasi tapi jika tujuan, memaknai lain maka juga akan menyimpang....



Kelihatannya kalo ngomongin mahayana, yang non mahayana alergi dulu. Baca dulu yang benar. Bagian mana tulisan saya yang tidak sesuai...akan saya jelaskan.


begini yah ko, justru karena saya tidak percaya maka saya mempertanyakan keaslian dari sutra ini dulu.
Soal tafsiran itu bisa berkembang dengan berbagai macam tafsiran dengan berbagai macam pikiran masing2.
Sama halnya dengan umat lain yang menjudge ajaran kr1sten hanya mempercayai Y3sus bisa masuk surga toh umat lain menafsirkannya bahwa tidak mungkin begitu, dan umat kr1sten bisa menafsirkan dengan berbagai alasan bahwa bukan dengan percaya y3sus saja tapi ada hal lain misalkan berbuat sesuai kehendak bapa lah, berbuat baik lah dll, apa bedanya dengan sutra2 mahayana yang baca sutra bisa masuk surga (itu tertulis dalam sutra nya) tapi yang lain2 nya tidak disebutkan, dan ada tafsiran selain baca sutra ada hal yang lain, nah intinya apakah Buddha mengajarkan dhamma harus di tafsirkan baru di mengerti muridnya atau mengajarkan langsung tidak berbelit2?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #32 on: 18 January 2010, 02:19:29 PM »
GUru Bonk bisa aja blg gt  ;D . hahaha

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #33 on: 18 January 2010, 02:20:01 PM »
[at]  upasaka

Siapa yang bilang dzikir jadi Buddha? ^-^

perasaan aye bilang diulangi agar bisa mencapai ketenangan dan kalau dimengerti dengan baik bisa menjadi bajik kalau dilakukan maknanya....

Buddho..Buddho sama dzikir itu sama....untuk konsentrasi tapi jika tujuan, memaknai lain maka juga akan menyimpang....



Kelihatannya kalo ngomongin mahayana, yang non mahayana alergi dulu. Baca dulu yang benar. Bagian mana tulisan saya yang tidak sesuai...akan saya jelaskan.

Dalam membahas Sutra ini, tidak perlu pakai pola pandang Theravada atau anti-Mahayana. :)

Saya sudah membaca tulisan Bro dengan jelas. Jadi saya melihat bahwa dzikir dan bahasa roh yang diucapkan terus untuk menenangkan batin juga bermanfaat. Dan bila dzikir dan bahasa roh turut dilanjutkan dengan perbuatan baik, maka akibatnya bisa menjadi Buddha.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #34 on: 18 January 2010, 02:23:54 PM »
[at] bond, apakah keterangan itu tercantum dalam sutra dan diterangkan oleh Buddha? Atau hanya tafsiran? Apakah Buddha mengajarkan dhammanya seperti itu?

Ya pasti tafsiran, kitab suci saja juga ada penafsiran. Ente bisa yakin 100% baca tipitaka ngak ada yg ditafsir?

Buddha mengajarkan Dhamma menurut theravada atau mahayana dulu? versi mana dulu dan lihat threadnya kan mahayana.


Kalau saya liat maknanya lalu penerapannya , aspek2 Dhamma yang bisa diambil..bukan sudut pandang tertentu. Dan bukan ini dari Buddha atau tidaknya dulu. Kalau saya liat dari sudut pandang theravada saya bilang bukan Buddha Dhamma tapi kita liat ini jangan subjektif dulu. Mahayana sama theravada pasti beda. mo dipaksakan kek gimana memang ngak bakalan ketemu. Sama saja mebuddhiskan kr****n atau sebaliknya. Cuma karena satu rumpun ya kita liat dengan dimensi yang lebih luas dan umum. Memangnya semua pandangan kita selalu sesuai dengan Buddha Dhamma, termasuk analisa kita tentang kitab pasti seperti itu.?

 [at]  upasaka

Siapa yang bilang dzikir jadi Buddha? ^-^

perasaan aye bilang diulangi agar bisa mencapai ketenangan dan kalau dimengerti dengan baik bisa menjadi bajik kalau dilakukan maknanya....

Buddho..Buddho sama dzikir itu sama....untuk konsentrasi tapi jika tujuan, memaknai lain maka juga akan menyimpang....



Kelihatannya kalo ngomongin mahayana, yang non mahayana alergi dulu. Baca dulu yang benar. Bagian mana tulisan saya yang tidak sesuai...akan saya jelaskan.


begini yah ko, justru karena saya tidak percaya maka saya mempertanyakan keaslian dari sutra ini dulu.
Soal tafsiran itu bisa berkembang dengan berbagai macam tafsiran dengan berbagai macam pikiran masing2.
Sama halnya dengan umat lain yang menjudge ajaran kr1sten hanya mempercayai Y3sus bisa masuk surga toh umat lain menafsirkannya bahwa tidak mungkin begitu, dan umat kr1sten bisa menafsirkan dengan berbagai alasan bahwa bukan dengan percaya y3sus saja tapi ada hal lain misalkan berbuat sesuai kehendak bapa lah, berbuat baik lah dll, apa bedanya dengan sutra2 mahayana yang baca sutra bisa masuk surga (itu tertulis dalam sutra nya) tapi yang lain2 nya tidak disebutkan, dan ada tafsiran selain baca sutra ada hal yang lain, nah intinya apakah Buddha mengajarkan dhamma harus di tafsirkan baru di mengerti muridnya atau mengajarkan langsung tidak berbelit2?

Nah oleh karena itu.. saya memilih melihat dan menjelaskan maknanya.....
Dhamma Sang Buddha memang bukan ditafsirkan, tetapi ketika anda bertanya pada saya apakah penyataan saya sesuai Buddha Dhamma. Maka saya pun akan menanyakan apakah apa yang Anda pikirkan tentang Buddha Dhamma adalah Buddha Dhamma.?
Kalau Anda tanya saya sutra mahayana,saya tidak tau . Katakan sutra mahayana bukan dari Sang Buddha tetapi secara makna mengandung Dhamma dan selaras dengan Sang Buddha, maka itulah Dhamma. sekalipun bukan perkataan Buddha, karena Dhamma tidak mencakup apa yg kita tahu dari tulisan.Walaupun tulisan tipitaka harus kita hargai dengan amat sangat.

Apakah kalau kita berdana dengan tulus dan senang hati kepada orang yang membutuhkan adalah baik lalu seorang pendeta yang mengatakan itu. Lalu kita katakan kata2 dia tidak sesuai dengan Buddha Dhamma? Memangnya SB mengajarkan apa? Kalau pendeta yang ngomong gitu salah?   nah yang mungkin tidak sesuai kalau misalnya dia berembel2 supaya namanya terkenal...

Jadi historical sutra dan makna Dhamma harus dibedakan. SB tidak mengajarkan orang berpikiran sempit....sama halnya orang kr****n dikit ngomong menurut alkitab....sama halnya kita disini dikit2 Buddha ngak ngomong ini dan Buddha ngak ngomong itu...bukan itu maknanya.
Ingat Buddha mengajak kita melihat Dhamma itu yang sebenarnya. Maka Buddha adalah Dhamma Dan Dhamma adalah Buddha.

Kitab itu panduan...tapi yang tidak ada di panduan ataupun ada harus disikapi dengan akal sehat seperti kalama sutta. Maksud saya demikian.

Kalau bicara goleden light sesuai Buddha Dhamma, apakah tipitaka juga demikian 100%. Susah jadinya kalo kita ngomong asli2an..


Saya yakin kalau kita ngak percaya nanya....selama kita masih berpegang pada gelas penuh tetap pasti beda...sama halnya saya ngak percaya sama kr****n.


Nah saya pun masih kurang mengerti apa yg anda maksud, apakah keaslian golden sutra sesuai Buddha Dhamma, atau pernyataan saya yang memaknai Golden sutra tidak sesuai dengan Buddha Dhamma. Kalau penyataan saya tidak sesuai , tolong ditunjukan yang menurut bro yang tidak sesuai Buddha Dhamma. Mari kita bahas.

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #35 on: 18 January 2010, 02:26:17 PM »
[at]  upasaka

Siapa yang bilang dzikir jadi Buddha? ^-^

perasaan aye bilang diulangi agar bisa mencapai ketenangan dan kalau dimengerti dengan baik bisa menjadi bajik kalau dilakukan maknanya....

Buddho..Buddho sama dzikir itu sama....untuk konsentrasi tapi jika tujuan, memaknai lain maka juga akan menyimpang....



Kelihatannya kalo ngomongin mahayana, yang non mahayana alergi dulu. Baca dulu yang benar. Bagian mana tulisan saya yang tidak sesuai...akan saya jelaskan.

Dalam membahas Sutra ini, tidak perlu pakai pola pandang Theravada atau anti-Mahayana. :)
Saya sudah membaca tulisan Bro dengan jelas. Jadi saya melihat bahwa dzikir dan bahasa roh yang diucapkan terus untuk menenangkan batin juga bermanfaat. Dan bila dzikir dan bahasa roh turut dilanjutkan dengan perbuatan baik, maka akibatnya bisa menjadi Buddha.

Ok bisa tunjukan tulisan saya yang mana mengatakan dzikir dan bahasa roh bisa menjadi Buddha? atau pelafalan sutra bisa jadi Buddha ? sepertinya anda salah tafsir  ;D   Bukankah anda yang menulis bro? lihat yang dibold dan sepertinya dzikir dan bahasa roh bisa jadi Buddha itu pandangan bro lho ;D...

Sebaiknya menyimpulkan itu disertai bukti ....dan fakta  ;D
« Last Edit: 18 January 2010, 02:38:56 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #36 on: 18 January 2010, 02:37:00 PM »
[at]  upasaka

Siapa yang bilang dzikir jadi Buddha? ^-^

perasaan aye bilang diulangi agar bisa mencapai ketenangan dan kalau dimengerti dengan baik bisa menjadi bajik kalau dilakukan maknanya....

Buddho..Buddho sama dzikir itu sama....untuk konsentrasi tapi jika tujuan, memaknai lain maka juga akan menyimpang....



Kelihatannya kalo ngomongin mahayana, yang non mahayana alergi dulu. Baca dulu yang benar. Bagian mana tulisan saya yang tidak sesuai...akan saya jelaskan.

Dalam membahas Sutra ini, tidak perlu pakai pola pandang Theravada atau anti-Mahayana. :)

Saya sudah membaca tulisan Bro dengan jelas. Jadi saya melihat bahwa dzikir dan bahasa roh yang diucapkan terus untuk menenangkan batin juga bermanfaat. Dan bila dzikir dan bahasa roh turut dilanjutkan dengan perbuatan baik, maka akibatnya bisa menjadi Buddha.

Ok bisa tunjukan tulisan saya yang mana mengatakan dzikir dan bahasa roh bisa menjadi Buddha? atau pelafalan sutra bisa jadi Buddha ? sepertinya anda salah tafsir  ;D   Bukankah anda yang menulis bro?  ;D...

Sebaiknya menyimpulkan itu disertai bukti ....dan fakta  ;D

Anda setuju gak kalau dzikir dan bahasa roh bisa membuat seseorang menjadi lebih tenang?

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #37 on: 18 January 2010, 02:44:33 PM »
[at]  upasaka

Siapa yang bilang dzikir jadi Buddha? ^-^

perasaan aye bilang diulangi agar bisa mencapai ketenangan dan kalau dimengerti dengan baik bisa menjadi bajik kalau dilakukan maknanya....

Buddho..Buddho sama dzikir itu sama....untuk konsentrasi tapi jika tujuan, memaknai lain maka juga akan menyimpang....



Kelihatannya kalo ngomongin mahayana, yang non mahayana alergi dulu. Baca dulu yang benar. Bagian mana tulisan saya yang tidak sesuai...akan saya jelaskan.

Dalam membahas Sutra ini, tidak perlu pakai pola pandang Theravada atau anti-Mahayana. :)

Saya sudah membaca tulisan Bro dengan jelas. Jadi saya melihat bahwa dzikir dan bahasa roh yang diucapkan terus untuk menenangkan batin juga bermanfaat. Dan bila dzikir dan bahasa roh turut dilanjutkan dengan perbuatan baik, maka akibatnya bisa menjadi Buddha.

Ok bisa tunjukan tulisan saya yang mana mengatakan dzikir dan bahasa roh bisa menjadi Buddha? atau pelafalan sutra bisa jadi Buddha ? sepertinya anda salah tafsir  ;D   Bukankah anda yang menulis bro?  ;D...

Sebaiknya menyimpulkan itu disertai bukti ....dan fakta  ;D

Anda setuju gak kalau dzikir dan bahasa roh bisa membuat seseorang menjadi lebih tenang?

Dzikir memang bisa membuat seseorang menjadi lebih tenang bila konsentrasi terhadap objeknya mulai berkembang. Dan cara Dzikir bukanlah cara agama Buddha, jika sebatas untuk ketenangan itu bisa dicapai. Anda tau apa yg dimaksud dengan dzikir?(sorry kalo pertanyaan ini OOT)

Kalau bahasa roh saya tidak tau....anda sendiri yang menambahkan bukan..

Tapi saya tidak menyatakan dzikir bisa menjadi Buddha. Yang menyatakan itu adalah Anda....(lihat kalimat yg dibold adalah tulisan anda) Lalu  point apa yang ingin bro sampaikan? monggo...
« Last Edit: 18 January 2010, 02:55:26 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #38 on: 18 January 2010, 02:55:24 PM »
Dzikir memang bisa membuat seseorang menjadi lebih tenang bila konsentrasi terhadap objeknya mulai berkembang. Dan cara Dzikir bukanlah cara agama Buddha, jika sebatas untuk ketenangan itu bisa dicapai.

Kalau bahasa roh saya tidak tau....anda sendiri yang menambahkan bukan..

Tapi saya tidak menyatakan dzikir bisa menjadi Buddha. Yang menyatakan itu adalah Anda....Lalu apa point yang ingin bro sampaikan? monggo...

Yang pertama, saya tahu Anda adalah seorang umat Buddha yang baik. Sebagai seorang umat Buddha yang baik, saya pikir Anda tidak percaya pada "ritual yang bisa memberi keselamatan". Saya harap spekulasi saya benar.

Yang kedua, setelah Anda tidak percaya pada ritual itu, saya pikir Anda melihat bahwa membaca Sutra dikatakan bermanfaat jika bisa membuat batin lebih tenang. Dalam arti, isi Sutra bukanlah yang bisa membuat batin tenang. Tetapi jika pikiran diarahkan pada pembacaan Sutra dengan baik, maka batin pun bisa menjadi tenang. Dalam hal ini, saya pikir Anda juga melihat demikian. Semoga spekulasi saya tidak salah.

Yang ketiga, setelah melihat apa yang membuat pikiran seseorang menjadi tenang, saya pikir apapaun kata-katanya juga Anda setujui bisa memberi ketenangan. Asalkan jika dilafalkan dengan pikiran baik. Seperti membaca Sutra, melafalkan "Buddho.. Buddho..", menyebut "Allah.. Allah..", berdzikir atau berbahasa roh. Intinya, melafalkan sesuatu dengan pikiran baik untuk menguatkan konsentrasi, sehingga pikirannya tenang. Saya pikir Anda juga setuju dengan hal ini. Semoga spekulasi saya tidak salah.

Yang keempat, Anda melanjutkan bahwa setelah mengucapkan demikian, jika diikuti dengan perbuatan yang baik maka seseorang bisa menjadi Buddha. Oleh karena itu, saya pikir bila dzikir dan bahasa roh diikuti dengan pikiran dan perbuatan baik, maka seseorang bisa juga menjadi Buddha. Saya menunggu konfirmasi Anda mengenai hal ini.

Jika diformulasikan:

melafalkan dengan baik + bacaan yang baik + perbuatan baik => menjadi Buddha

Maka seharusnya:

  • melafalkan dengan baik + Sutra + perbuatan baik => menjadi Buddha
  • melafalkan dengan baik + dzikir + perbuatan baik => menjadi Buddha
  • melafalkan dengan baik + bahasa roh + perbuatan baik => menjadi Buddha

Monggo...
« Last Edit: 18 January 2010, 02:57:48 PM by upasaka »

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #39 on: 18 January 2010, 03:13:05 PM »
meditasi ketenangan dan meditasi vipasana adalah 2 hal yg berbeda.
melafalkan sutta berulang2, tapi pikiran kesana kemari berbeda dengan melafalkan sutta berulang2 dengan menyadari setiap ucapan yg terucap, pikiran yg timbul dan lenyap, dll.

melafalkan sutta yg seperti apa nih?


 [at] upasaka
jadi menurut bro upasaka, menjalankan sila + menjalankan meditasi vipasana => menjadi yg tercerahkan(Buddha)?

 [at] bond
kayanya pernah melafalkan sutta dalam waktu tertentu yak?
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #40 on: 18 January 2010, 03:17:04 PM »
[at] upasaka
jadi menurut bro upasaka, menjalankan sila + menjalankan meditasi vipasana => menjadi yg tercerahkan(Buddha)?

Kalau menurut saya, menjalankan sila dan menjalankan meditasi vipassana tidak bisa menjadi Buddha. :)

Menurut saya, untuk menjadi Buddha; dalam konteks ini adalah menjadi Savaka-Buddha (murid), adalah dengan cara mengembangkan sila, mengembangkan samadhi dan mengembangkan panna. Ada perbedaan besar antara mengembangkan dan menjalankan.

Lalu di pengantar Sutra ini, dikatakan bahwa membaca Sutra bisa menjadi Buddha. Dalam konteks Mahayana, yang disebut Buddha adalah Samyaksambuddha. Jadi saya ingin bertanya, apakah benar dengan cara membaca Sutra maka bisa menjadi Buddha.

Hanya sesederhana itu saja. :)

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #41 on: 18 January 2010, 03:22:53 PM »
Dzikir memang bisa membuat seseorang menjadi lebih tenang bila konsentrasi terhadap objeknya mulai berkembang. Dan cara Dzikir bukanlah cara agama Buddha, jika sebatas untuk ketenangan itu bisa dicapai.

Kalau bahasa roh saya tidak tau....anda sendiri yang menambahkan bukan..

Tapi saya tidak menyatakan dzikir bisa menjadi Buddha. Yang menyatakan itu adalah Anda....Lalu apa point yang ingin bro sampaikan? monggo...

Yang pertama, saya tahu Anda adalah seorang umat Buddha yang baik. Sebagai seorang umat Buddha yang baik, saya pikir Anda tidak percaya pada "ritual yang bisa memberi keselamatan". Saya harap spekulasi saya benar.

Ya betul lalu...?

Yang kedua, setelah Anda tidak percaya pada ritual itu, saya pikir Anda melihat bahwa membaca Sutra dikatakan bermanfaat jika bisa membuat batin lebih tenang. Dalam arti, isi Sutra bukanlah yang bisa membuat batin tenang. Tetapi jika pikiran diarahkan pada pembacaan Sutra dengan baik, maka batin pun bisa menjadi tenang. Dalam hal ini, saya pikir Anda juga melihat demikian. Semoga spekulasi saya tidak salah.

Isi sutra haruslah yang bermanfaat dan bajik. Ketika mengetahui arti yang bajik dan pikiran diarahkan maka batin bisa menjadi tenang.. tidak mungkin sutra isinya "setan..setan.... ^-^ Lalu....

Yang ketiga, setelah melihat apa yang membuat pikiran seseorang menjadi tenang, saya pikir apapaun kata-katanya juga Anda setujui bisa memberi ketenangan. Asalkan jika dilafalkan dengan pikiran baik. Seperti membaca Sutra, melafalkan "Buddho.. Buddho..", menyebut "Allah.. Allah..", berdzikir atau berbahasa roh. Intinya, melafalkan sesuatu dengan pikiran baik untuk menguatkan konsentrasi, sehingga pikirannya tenang. Saya pikir Anda juga setuju dengan hal ini. Semoga spekulasi saya tidak salah.

Benar lalu....kecuali bahasa roh (saya punya alasan sendiri) oleh karena itu saya katakan tidak tau. Jika sebatas ketenangan, agama pun ada caranya...tetapi cara agama Buddha adalah tentang Buddha. smoga jelas dan lalu?

Yang keempat, Anda melanjutkan bahwa setelah mengucapkan demikian, jika diikuti dengan perbuatan yang baik maka seseorang bisa menjadi Buddha. Oleh karena itu, saya pikir bila dzikir dan bahasa roh diikuti dengan pikiran dan perbuatan baik, maka seseorang bisa juga menjadi Buddha. Saya menunggu konfirmasi Anda mengenai hal ini.

Saya tidak setuju dan saya tidak pernah menulis dengan mengucapkan demikian menjadi Buddha...Anda yang mengarahkan seakan-akan saya pernah menulis itu...disinilah saya tunggu bukti konfirmasi Anda jika saya menulis itu. Kalau tidak ada klarifikasi maka dikenakan pasal fitnah dan pencemaran nama baik lho dan itu tidak sesuai Buddha Dhamma.. ^-^

Jika diformulasikan:

melafalkan dengan baik + bacaan yang baik + perbuatan baik => menjadi Buddha

Maka seharusnya:

  • melafalkan dengan baik + Sutra + perbuatan baik => menjadi Buddha
  • melafalkan dengan baik + dzikir + perbuatan baik => menjadi Buddha
  • melafalkan dengan baik + bahasa roh + perbuatan baik => menjadi Buddha

Monggo...


Formulasi diatas adalah formulasi Anda bukan formulasi saya untuk menjadi Buddha.

Formulasi saya adalah Sila Samadhi Panna= 8 jmb dan parami dan faktor pendukung lainnya..untuk menjadi Buddha.


Anda belum menunjukan bukti saya sudah menunjukan bukti. Silakan tunjukan bukti , selama tidak ada bukti , maka kesimpulan anda tidak valid lho.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #42 on: 18 January 2010, 03:26:27 PM »
^
se7
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #43 on: 18 January 2010, 03:27:41 PM »
emmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm  :-[ :-[ :-[

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #44 on: 18 January 2010, 03:31:39 PM »
Yang pertama, saya tahu Anda adalah seorang umat Buddha yang baik. Sebagai seorang umat Buddha yang baik, saya pikir Anda tidak percaya pada "ritual yang bisa memberi keselamatan". Saya harap spekulasi saya benar.

Ya betul lalu...?

Yang kedua, setelah Anda tidak percaya pada ritual itu, saya pikir Anda melihat bahwa membaca Sutra dikatakan bermanfaat jika bisa membuat batin lebih tenang. Dalam arti, isi Sutra bukanlah yang bisa membuat batin tenang. Tetapi jika pikiran diarahkan pada pembacaan Sutra dengan baik, maka batin pun bisa menjadi tenang. Dalam hal ini, saya pikir Anda juga melihat demikian. Semoga spekulasi saya tidak salah.

Isi sutra haruslah yang bermanfaat dan bajik. Ketika mengetahui arti yang bajik dan pikiran diarahkan maka batin bisa menjadi tenang.. tidak mungkin sutra isinya "setan..setan.... ^-^ Lalu....

Yang ketiga, setelah melihat apa yang membuat pikiran seseorang menjadi tenang, saya pikir apapaun kata-katanya juga Anda setujui bisa memberi ketenangan. Asalkan jika dilafalkan dengan pikiran baik. Seperti membaca Sutra, melafalkan "Buddho.. Buddho..", menyebut "Allah.. Allah..", berdzikir atau berbahasa roh. Intinya, melafalkan sesuatu dengan pikiran baik untuk menguatkan konsentrasi, sehingga pikirannya tenang. Saya pikir Anda juga setuju dengan hal ini. Semoga spekulasi saya tidak salah.

Benar lalu....kecuali bahasa roh (saya punya alasan sendiri) oleh karena itu saya katakan tidak tau. Jika sebatas ketenangan, agama pun ada caranya...tetapi cara agama Buddha adalah tentang Buddha. smoga jelas dan lalu?

Yang keempat, Anda melanjutkan bahwa setelah mengucapkan demikian, jika diikuti dengan perbuatan yang baik maka seseorang bisa menjadi Buddha. Oleh karena itu, saya pikir bila dzikir dan bahasa roh diikuti dengan pikiran dan perbuatan baik, maka seseorang bisa juga menjadi Buddha. Saya menunggu konfirmasi Anda mengenai hal ini.

Saya tidak setuju dan saya tidak pernah menulis dengan mengucapkan demikian menjadi Buddha...Anda yang mengarahkan seakan-akan saya pernah menulis itu...disinilah saya tunggu bukti konfirmasi Anda jika saya menulis itu. Kalau tidak ada klarifikasi maka dikenakan pasal fitnah dan pencemaran nama baik lho dan itu tidak sesuai Buddha Dhamma.. ^-^

Jika diformulasikan:

melafalkan dengan baik + bacaan yang baik + perbuatan baik => menjadi Buddha

Maka seharusnya:

  • melafalkan dengan baik + Sutra + perbuatan baik => menjadi Buddha
  • melafalkan dengan baik + dzikir + perbuatan baik => menjadi Buddha
  • melafalkan dengan baik + bahasa roh + perbuatan baik => menjadi Buddha

Monggo...


Formulasi diatas adalah formulasi Anda bukan formulasi saya untuk menjadi Buddha.

Formulasi saya adalah Sila Samadhi Panna= 8 jmb dan parami dan faktor pendukung lainnya..untuk menjadi Buddha.


Anda belum menunjukan bukti saya sudah menunjukan bukti. Silakan tunjukan bukti , selama tidak ada bukti , maka kesimpulan anda tidak valid lho.

1) Saya senang spekulasi saya benar.
2) Tentu saja semua isi Sutra isinya bajik.
3) Bisa bedakan ketenangan yang didapat dari membaca Sutra dengan ketenangan yang didapat dari mengucapkan ayat-ayat agama lain?
4) Saya memang berspekulasi. Apa bedanya isi Sutra dengan isi dzikir secara teknis? Bahkan katanya orang yang tidak tahu makna Sutra pun bisa mendapat manfaat?
5) Oke. Lalu apakah dijelaskan dalam Sutra ini bahwa diperlukan JMB8 untuk menjadi Buddha? Atau hanya perlu membaca untuk menjadi Buddha?

By the way. Sepertinya Anda meminta bukti daritadi kepada saya. Saya jadi bingung bukti apa yang diperlukan? Bukti kalau Anda mengucapkan dzikir dan bahasa roh bisa mengantarkan kita menjadi Buddha? Oh tentu Anda tidak menyatakan hal itu. Saya katakan sekali lagi saya hanya berspekulasi. Sepertinya Anda senang menertawakan saya yah. :)