//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: ketuhanan yang maha esa  (Read 17516 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Robby

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 17
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: ketuhanan yang maha esa
« Reply #15 on: 13 June 2010, 09:29:41 PM »
Sepertinya topik ini kan pernah rame di bahas. Coba search dulu...

justru tu lo xcript (maaf agak gak sopan, soalnya gak tao mao pgl bro atau sis, kemaren sempat salah manggil. jade malu ^^), gak to link nya a w. hehe. soalnya baru join forum ni kira2 4 hari yang lalu.

you can do anything as long as you don't give up.
^_^

Offline tania

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 163
  • Reputasi: 6
  • Gender: Female
  • sabbe satta bhavanthu sukhittata ..
Re: ketuhanan yang maha esa
« Reply #16 on: 24 June 2010, 08:19:28 PM »
namo buddhaya ..

dalam Sutta Pitaka, Udana VIII : 3 disebutkan bahwa :
Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan,pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.?


dalam salah satu forum, pernah ada yg bertanya mengenai hal ini dan dikatakan bahwa "Sesuatu" yg dimaksud dalam kalimat tersebut adalah "Nibbana" sementara menurut saya, Nibbana mengacu pada "bebas dari kelahiran, penjelmaan,pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu" .. Saya ingin meminta pula pendapat rekan2 disini mengenai Sutta diatas ..

 _/\_
do the best is not for make people amazed with us, but do the best because it's the only way to enjoy the process .. - Ajahn Brahmvamso

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: ketuhanan yang maha esa
« Reply #17 on: 25 June 2010, 10:30:40 AM »
namo buddhaya ..

dalam Sutta Pitaka, Udana VIII : 3 disebutkan bahwa :
Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan,pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.?


dalam salah satu forum, pernah ada yg bertanya mengenai hal ini dan dikatakan bahwa "Sesuatu" yg dimaksud dalam kalimat tersebut adalah "Nibbana" sementara menurut saya, Nibbana mengacu pada "bebas dari kelahiran, penjelmaan,pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu" .. Saya ingin meminta pula pendapat rekan2 disini mengenai Sutta diatas ..

 _/\_
Benar. Yang dimaksud oleh Sang Buddha di atas adalah Nibbana. Karena itulah Sang Buddha mengatakan bahwa Nibbana itu Tidak Dilahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Tercipta, Yang Mutlak, sehingga ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.

Acuan ini dipakai oleh STI untuk merumuskan konsep ketuhanan dalam Agama Buddha. Namun sampai saat ini, saya pikir hal ini tidak cocok untuk dirumuskan sebagai konsep ketuhanan dalam Agama Buddha. Bila ada teman-teman yang menganggap hal ini cocok, silakan saja. Saya tidak hendak mengkritik.

Namun jika "Nibbana" disebut sebagai konsep ketuhanan, maka artinya tujuan tertinggi umat Buddha adalah mencapai ketuhanan. Nanti ujung-ujungnya malah bisa semakin rancu dari pandangan Buddhisme sendiri.

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: ketuhanan yang maha esa
« Reply #18 on: 25 June 2010, 11:08:57 AM »
halo ada yang bisa bantu saya jelaskan ketuhanan yang maha esa dalam agama buddha gak?

Ketuhanan dalam agama Buddha oleh Bhikku Uttamo:

http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=1003&multi=T&hal=0

Ketuhanan yang maha esa dalam agama Buddha oleh Corneles Wowor;

http://www.samaggi-phala.or.id/download/lain/ketuhanan.pdf


yaa... gitu deh

Offline tania

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 163
  • Reputasi: 6
  • Gender: Female
  • sabbe satta bhavanthu sukhittata ..
Re: ketuhanan yang maha esa
« Reply #19 on: 25 June 2010, 12:07:06 PM »
Benar. Yang dimaksud oleh Sang Buddha di atas adalah Nibbana. Karena itulah Sang Buddha mengatakan bahwa Nibbana itu Tidak Dilahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Tercipta, Yang Mutlak, sehingga ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.

Acuan ini dipakai oleh STI untuk merumuskan konsep ketuhanan dalam Agama Buddha. Namun sampai saat ini, saya pikir hal ini tidak cocok untuk dirumuskan sebagai konsep ketuhanan dalam Agama Buddha. Bila ada teman-teman yang menganggap hal ini cocok, silakan saja. Saya tidak hendak mengkritik.

Namun jika "Nibbana" disebut sebagai konsep ketuhanan, maka artinya tujuan tertinggi umat Buddha adalah mencapai ketuhanan. Nanti ujung-ujungnya malah bisa semakin rancu dari pandangan Buddhisme sendiri.

anumodana atas penjelasan saudara ..  _/\_
do the best is not for make people amazed with us, but do the best because it's the only way to enjoy the process .. - Ajahn Brahmvamso

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
Re: ketuhanan yang maha esa
« Reply #20 on: 29 June 2010, 06:03:39 AM »
namo buddhaya ..

dalam Sutta Pitaka, Udana VIII : 3 disebutkan bahwa :
Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan,pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.?


dalam salah satu forum, pernah ada yg bertanya mengenai hal ini dan dikatakan bahwa "Sesuatu" yg dimaksud dalam kalimat tersebut adalah "Nibbana" sementara menurut saya, Nibbana mengacu pada "bebas dari kelahiran, penjelmaan,pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu" .. Saya ingin meminta pula pendapat rekan2 disini mengenai Sutta diatas ..

 _/\_
Benar. Yang dimaksud oleh Sang Buddha di atas adalah Nibbana. Karena itulah Sang Buddha mengatakan bahwa Nibbana itu Tidak Dilahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Tercipta, Yang Mutlak, sehingga ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.

Acuan ini dipakai oleh STI untuk merumuskan konsep ketuhanan dalam Agama Buddha. Namun sampai saat ini, saya pikir hal ini tidak cocok untuk dirumuskan sebagai konsep ketuhanan dalam Agama Buddha. Bila ada teman-teman yang menganggap hal ini cocok, silakan saja. Saya tidak hendak mengkritik.

Namun jika "Nibbana" disebut sebagai konsep ketuhanan, maka artinya tujuan tertinggi umat Buddha adalah mencapai ketuhanan. Nanti ujung-ujungnya malah bisa semakin rancu dari pandangan Buddhisme sendiri.
Saya dari dulu juga tidak setuju !
Tapi konsep ini sudah diterima pemerintah/Depag, dan tidak bisa diubah lagi.
Agar agama Buddha diakui oleh pemerintah Indonesia berdasarkan Pancasila, setiap agama harus mempunyai keTuhanan.
Memang resiko nya banyak pemahamam salah dengan konsep ini, sehingga akan bisa timbul pandangan salah terhadap ajaran Buddha yang terjadi seperti sekarang ini.
Dan konsep ini juga akan membuat umat non Buddhis di Indoneisa tidak akan tertarik dengan ajaran Buddha karena mengakui adanya Tuhan.
Jadi sekarang tergantung masing2 individu(umat Buddhis Indonesia) untuk memahami ajaran Buddha ini dengan Pengertian yang benar.
kamsia
« Last Edit: 29 June 2010, 06:15:14 AM by sukuhong »

Offline tania

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 163
  • Reputasi: 6
  • Gender: Female
  • sabbe satta bhavanthu sukhittata ..
Re: ketuhanan yang maha esa
« Reply #21 on: 29 June 2010, 10:39:23 AM »
mungkin soal ini perlu disebar luaskan melalui forum2 buddhist sehingga dapat mengurangi kesalah pahaman .. sejak kecil juga di buku Agama Buddha yg saya pelajari, konsep ini digunakan sebagai cara untuk menjelaskan keberadaan Tuhan dalam Agama Buddha sehingga membuat saya salah pengertian ..
do the best is not for make people amazed with us, but do the best because it's the only way to enjoy the process .. - Ajahn Brahmvamso

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
Re: ketuhanan yang maha esa
« Reply #22 on: 29 June 2010, 02:01:23 PM »
mungkin soal ini perlu disebar luaskan melalui forum2 buddhist sehingga dapat mengurangi kesalah pahaman .. sejak kecil juga di buku Agama Buddha yg saya pelajari, konsep ini digunakan sebagai cara untuk menjelaskan keberadaan Tuhan dalam Agama Buddha sehingga membuat saya salah pengertian ..

yang bahagia sekarang adalah tania sudah mengerti !

utk orang lain biar saja masing2 individu yang memahaminya sendiri.
tidak bisa dipaksakan untuk orang lain harus mengerti seperti tania, ujung2nya ntar akan terjadi debat /konflik !
kamsia

Offline tania

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 163
  • Reputasi: 6
  • Gender: Female
  • sabbe satta bhavanthu sukhittata ..
Re: ketuhanan yang maha esa
« Reply #23 on: 29 June 2010, 08:27:55 PM »
mungkin soal ini perlu disebar luaskan melalui forum2 buddhist sehingga dapat mengurangi kesalah pahaman .. sejak kecil juga di buku Agama Buddha yg saya pelajari, konsep ini digunakan sebagai cara untuk menjelaskan keberadaan Tuhan dalam Agama Buddha sehingga membuat saya salah pengertian ..

yang bahagia sekarang adalah tania sudah mengerti !

utk orang lain biar saja masing2 individu yang memahaminya sendiri.
tidak bisa dipaksakan untuk orang lain harus mengerti seperti tania, ujung2nya ntar akan terjadi debat /konflik !
kamsia

karena menurut saya kalimat itu memang agak ambigu .. apalagi jika disangkutpautkan dg konsep ketuhanan secara umum ..

smoga lebih banyak umat yg mengerti ..  _/\_
do the best is not for make people amazed with us, but do the best because it's the only way to enjoy the process .. - Ajahn Brahmvamso

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
Re: ketuhanan yang maha esa
« Reply #24 on: 30 June 2010, 06:19:01 AM »
mungkin soal ini perlu disebar luaskan melalui forum2 buddhist sehingga dapat mengurangi kesalah pahaman .. sejak kecil juga di buku Agama Buddha yg saya pelajari, konsep ini digunakan sebagai cara untuk menjelaskan keberadaan Tuhan dalam Agama Buddha sehingga membuat saya salah pengertian ..

yang bahagia sekarang adalah tania sudah mengerti !

utk orang lain biar saja masing2 individu yang memahaminya sendiri.
tidak bisa dipaksakan untuk orang lain harus mengerti seperti tania, ujung2nya ntar akan terjadi debat /konflik !
kamsia

karena menurut saya kalimat itu memang agak ambigu .. apalagi jika disangkutpautkan dg konsep ketuhanan secara umum ..
smoga lebih banyak umat yg mengerti ..  _/\_

sadhu
kamsia

Offline wong cilik

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 48
  • Reputasi: 4
  • Gender: Female
  • Be Simple Be Humble
Re: ketuhanan yang maha esa
« Reply #25 on: 02 July 2010, 02:34:15 PM »
Diskusi yang berkaitan dengan hal ini dapat dilihat di link berikut:
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,16217.0.html.

Txs

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: ketuhanan yang maha esa
« Reply #26 on: 04 April 2012, 09:18:49 PM »
Maaf, ngangkat topic lama...
Cuma ingin berbagi apa yg baru tertuang...



Buddhism (yang tidak menyembah apapun) menurut gue,
cukup sesuai dengan Pancasila Sila pertama (Ketuhanan yang maha esa).


Sesuai darimana ?
Kita coba bahas dari Ketuhanan.
Tuhan di combo dengan imbuhan ke-an,
Bukan membahas sesuatu/seseorang/wujud/object.
Akan tetapi... lirik sini

dan mengingat "Ketuhanan" pada sila pertama Pancasila memiliki fungsi yang  "membentuk kata sifat",

yang berarti:
Ketuhanan yang maha esa bisa diartikan menjadi:
Memiliki sifat tuhan yang maha esa.

Sampai disini setuju ?

Masih tidak ?
Lanjut lagi...

Kita coba bahas si definisi "esa".
Pasti anda-anda korban kegelapan orde-baru bakalan berteriak... "satu!!!"

Mari kita coba berlogika,
Jikalau Esa = Tunggal,
lalu apa artinya Eka (seperti dalam Bhinneka Tunggal Ika) ?

Nah sudah bisa dipahami ? Belum?

Ya sudah saya copas dari bahasa asli'nya sono.
["eka"] = "same; certain; unknown, (used for the indefinite article), One, (only in the sing,), in plural it gives the meaning `some`,xxxadj,";
["eka,msa"] = "definite; sure; pertaining to one shoulder,xxxadj,";
["eka,msika"] = "definite; sure; pertaining to one shoulder,xxxadj,";

["esa"] = "(euphonic form of eso), that person,";
["esati"] = "seeks; searches,xxxes + a";
["esanaa"] = "seeking; longing,xxxf,";


Semoga post tersebut membuka pemikiran anda
« Last Edit: 04 April 2012, 09:20:24 PM by Kemenyan »

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: ketuhanan yang maha esa
« Reply #27 on: 04 April 2012, 10:08:42 PM »
karena ini forum buddhis
saya katakan ide tentang tuhan adalah konyol dalam pemahaman
dan cara praktek buddhism

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: ketuhanan yang maha esa
« Reply #28 on: 05 April 2012, 12:23:38 PM »
Maaf, ngangkat topic lama...
Cuma ingin berbagi apa yg baru tertuang...



Buddhism (yang tidak menyembah apapun) menurut gue,
cukup sesuai dengan Pancasila Sila pertama (Ketuhanan yang maha esa).


Sesuai darimana ?
Kita coba bahas dari Ketuhanan.
Tuhan di combo dengan imbuhan ke-an,
Bukan membahas sesuatu/seseorang/wujud/object.
Akan tetapi... lirik sini

dan mengingat "Ketuhanan" pada sila pertama Pancasila memiliki fungsi yang  "membentuk kata sifat",

yang berarti:
Ketuhanan yang maha esa bisa diartikan menjadi:
Memiliki sifat tuhan yang maha esa.

Sampai disini setuju ?

Setuju  ;D

Quote

Mari kita coba berlogika,
Jikalau Esa = Tunggal,
lalu apa artinya Eka (seperti dalam Bhinneka Tunggal Ika) ?

Nah sudah bisa dipahami ? Belum?

Tidak paham, dimana logikanya, Pak? Apa hubungannya dengan Ika?
Setahu saya, Ika dalam Bhinneka Tunggal Ika, dalam Bahasa Jawa kuno diterjemahkan sebagai 'itu' bukan 'satu' atau 'eka'. Jadi artinya Berbeda-beda (Bhinneka), itu (ika) , tunggal (satu/tunggal) , Jadi tidak ada kaitannya dengan esa nya ketuhanan yang maha esa. Kalau ika = eka dan diterjemahkan sebagai satu, lah, artinya jadi aneh, jadi berbeda-beda satu tunggal ???

Quote
Ya sudah saya copas dari bahasa asli'nya sono.
["eka"] = "same; certain; unknown, (used for the indefinite article), One, (only in the sing,), in plural it gives the meaning `some`,xxxadj,";
["eka,msa"] = "definite; sure; pertaining to one shoulder,xxxadj,";
["eka,msika"] = "definite; sure; pertaining to one shoulder,xxxadj,";

["esa"] = "(euphonic form of eso), that person,";
["esati"] = "seeks; searches,xxxes + a";
["esanaa"] = "seeking; longing,xxxf,";

Esa pada sila ke-1 Pancasila NKRI itu menggunakan bahasa Sankerta bukan Pali, meskipun kedua bahasa memiliki kemiripan. Dan memang dalam bahasa Pali maupun Sanskerta, maha esa tidak merujuk pada maha satu.




GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: ketuhanan yang maha esa
« Reply #29 on: 05 April 2012, 06:26:08 PM »
Esa pada sila ke-1 Pancasila NKRI itu menggunakan bahasa Sankerta bukan Pali, meskipun kedua bahasa memiliki kemiripan. Dan memang dalam bahasa Pali maupun Sanskerta, maha esa tidak merujuk pada maha satu.
akan tetapi merujuk pada maha.... ?

jangan setengah2 donk boss :/