//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - btj

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13
91
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 19 March 2014, 11:04:47 AM »
Yang umum beredar tentang uraian pembunuhan (panatipata) adalah:
1. Ada makhluk hidup
2. Mengetahui adanya makhluk tersebut
3. Niat untuk membunuh
4. Tindakan membunuh dilakukan
5. Makhluk yang dimaksud mati oleh tindakan pembunuhan itu
NB: Referensinya lupa, kalau ada yang tahu mungkin bisa bantu

Yang ingin saya tanyakan apakah istilah "membunuh" ini mencakup semua tindakan sadar mengetahui konsekwensi 'jika saya lakukan tindakan ini, maka makhluk ini akan mati', ataukah ada pengecualian yang berdasarkan faktor lain?



Jika rujukannya adalah pada kelima poin tersebut, dengan asumsi poin ke-4nya berlaku sama baik dilakukan langsung oleh diri sendiri maupun melalui perantara, maka saya setuju bahwa kasus dalam film tersebut dikategorikan sebagai pembunuhan.

92
Meditasi / Re: Pembahasan "Don't Look Down on the DEFILEMENTS"
« on: 18 March 2014, 03:49:59 PM »
Bagaimana penerapan metode perhatian penuh ini pada saat menjelang tidur, sesaat sebelum tidur sampai tertidur (apakah metode sati ini masih dapat bekerja pada saat kita sedang tidur?), bagaimana caranya apakah caranya sama dengan keadaan sadar atau tidak?

93
Meditasi / Re: Pembahasan "Don't Look Down on the DEFILEMENTS"
« on: 15 March 2014, 08:22:39 PM »
Ada beberapa pertanyaan yang hendak saya tanyakan sehubungan dengan postingan kak Shinichi, untuk melengkapi pengertian yang benar dari postingan beliau, terima kasih sebelumnya.

1. Apakah perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan = netral ?

2. Apa perbedaan perasaan duniawi vs perasaan non-duniawi ?

3. perasaan secara internal dan perasaan secara eksternal maksudnya apa, mungkin boleh minta contohnya?

4. ...Atau penuh perhatian bahwa ‘ada perasaan’ muncul dalam dirinya hanya sejauh yang diperlukan bagi pengetahuan dan perhatian.
Pernyataan ini maksudnya gimana yah, apakah hanya sekedar mengetahui atau memperhatikan bahwa telah timbul perasaan di sana?
Semacam konsentrasi gitu bukan?
Jadi "perasaan yang timbul" kita jadikan sebagai objek konsentrasi saja sehingga objek yang lain tidak memiliki kesempatan untuk muncul?

Terima kasih sesudahnya.

94
Meditasi / Re: Pembahasan "Don't Look Down on the DEFILEMENTS"
« on: 12 March 2014, 12:51:20 PM »
Siap bos.
Jadi goalnya apa donk, boleh minta bocorannya?

Sebenarnya sih saat ini juga masih pemula, soal kepekaan sati juga masih kecil. Dalam satu hari paling sekian menit berada dalam kondisi satinya.

Thanks.

95
Meditasi / Pembahasan "Don't Look Down on the DEFILEMENTS"
« on: 12 March 2014, 09:49:30 AM »
Lalu apakah efek dari latihan semacam ini (perhatian penuh) dalam kegiatan biasa sehari-hari.
Apakah benar, ini dapat menimbulkan kepekaan (cepat tanggap) dari sati ketika batin atau salah satu khanda sedang bekerja/bereaksi?
Misalnya timbul kejenuhan, kemarahan, atau kesenangan, maka sati akan lebih cepat menyadarinya dibandingkan sebelumnya?

Terima kasih kakak.

[gmod]Thread pembahasan dari Don't Look Down on the DEFILEMENTS They will laugh at you[/gmod]

96
Theravada / Re: my random questions
« on: 12 March 2014, 09:40:08 AM »
Jika diperhatikan misalnya pada saat kita melihat sesuatu.
Dimulai dari mata melihat objek (pada tahap ini persepsi belum timbul, persepsi timbul sesaat setelah itu.
Objek tersebut dikenali berdasarkan pengalamannya (bahasa umumnya pikiran bawah sadar).

Jadi menurut saya persepsi itu adalah proses pengenalan objek oleh pikiran berdasarkan pengalamannya yang telah tersimpan di pikiran bawah sadar.

CMIIW.

97
Seremonial / Re: happy birthday cc Hui Ling ;D
« on: 12 March 2014, 09:24:31 AM »
Turut berbahagia bagi cc Hui Ling yah.
Semoga sehat dan bahagia selalu.

98
Kesehatan / Re: [ask]GIZI dlm rumput ?
« on: 12 March 2014, 09:12:06 AM »
1. ... mengingat
  rumput itu murah (dari pada harga beras), mudah tumbuh ?

2. bagaimana kandungan gizi dlm rumput utk manusia ?

mohon masukannya....

1. Saat ini rumput murah karena yang memakannya sapi, tapi sepengalaman saya banyak hal/benda yang tadinya murah mendadak menjadi sepantaran harga emas ketika benda tersebut diketahui oleh manusia dapat mendatangkan keuntungan besar apalagi yang menyangkut kebutuhan primer si manusia.

Populasi ikan di laut semakin anjlok seiring pengetahuan manusia akan manfaat/nutrisi yang terkandung dalam ikan.

Dikatakan pada jaman purba dan beberapa ratus tahun lalu atau mungkin pada saat ini masih terdapat di wilayah tertentu di bumi ini, manusia cukup mengambil air dari sungai ketika haus, sekarang menjual air saja sudah bisa menjadikan seseorang sebagai konglomerat di atas kemelaratan sebagaian orang.

Ini, jika menurut perhitungan ekonomis.

2. Apakah gizi dalam rumput dapat mempengaruhi pola pikir manusia menjadi seperti sapi, mengingat asupan gizi utama pada sapi seharusnya berasal dari rumput?
 :o

99
Permasalahan #1
----------------------
cung cung cep... entah apa maksudnya... entah apa tujuannya... berhalanisme.

Inilah pertanyaan standard yang tidak mampu dijawab oleh kakek/nenek/ibu/bokap kita (bagi yg keturunan chinese).
Inilah salah satu yang mengakibatkan banyak generasi muda tionghua mulai gampang terbuai "rumput tetangga"
Dimana, kitab mereka jelas, aturan ibadah mereka jelas.

Sementara bagi pelaku cung-cung cep...
Mereka hanya mengetahui bakar hio, komat-kamit ke langit, ke bumi, pintu dan ke papan leluhur.
tanpa memahami makna dan tujuan.

Jikalau ada diantara anda yang bersedia menjelaskan panjang lebar mengenai makna tradisi tersebut,
Baik dari sisi Buddhism, Taoism dan Confucianism, really appreciated

 _/\_

Menurut saya kitab suci agama Buddha bukanlah tidak jelas tapi banyak atau panjang.
Agama Buddha adalah agama yang fleksibel, bisa digunakan atau dikolaborasi dengan budaya lokal, jadinya kelihatan tercampur aduk.

Manusia punya sifat jenuh.
Di negara kita mungkin banyak yang pindah keluar dari agama Buddha tapi katanya di luar sana tidak sedikit yang pindah masuk ke dalam agam Buddha atau setidaknya tetap beragama asalnya tapi bisa menerima ajaran Buddha.

Nurut saya agama Buddha bukannya membiarkan aliran tertentu merajalela tapi lebih kepada toleransi dan anti kekerasan.
Percuma jika berhasil mengumpulkan banyak umat tapi dengan cara pemaksaan.
Saya lihat di forum-forum bukannya tidak ada pembelaaan dan penjelasan dari umat Buddha terhadap keaslian ajaran Buddha dari penyimpangan yang terjadi kok.

Kalau soal aliran, kita dapat melihat hampir setiap agama ada pepecahannya dan jika dilakukan tindakan "pembersihan" memang siapa yang mau mengaku alirannya yang palsu?
Susah, ada juga tar malah terjadi perang agama.

Yang saya lihat, bagaimana suatu agama dapat menarik umat adalah dengan cara promosi agama atau ajarannya.
Salah satu hal yang dapat kita lakukan mungkin bisa dimulai dari sikap kita di lapangan.
Seperti yang dilakukan oleh organisasi Buddha Tzu Chi tuh menurut saya cukup berhasil sampai saat ini.

100
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 11 March 2014, 11:26:50 AM »
Jadi menurut saya kasus pastur tersebut bukanlah termasuk pembunuhan dilihat dari sisi sang pastur. Yang membunuh adalah prajuritnya.

Dari sisi pastur, mirip seperti kisah gempa bumi yang melibatkan 2 orang anak tertimpa beton reruntuhan di mana tim penyelamat memberikan pilihan kepada ibu kedua anak itu utk memilih anak mana yang mau diselamatkan (karena jika diangkat betonnya ke salah satu sisi akan mencelakakan (paling tinggi resikonya adalah mematikan) salah satu anaknya.

Dan ternyata sang Ibu dengan berat hati memilih menyelamatkan yang putra.
Tapi ternyata putrinya tidak mati (dikira mati) dan ditinggal begitu saja...
Andaikan mati maka menurut saya sang ibu tidaklah berniat membunuh putrinya.

Pilihan yang diberikan oleh team penyelamat sangat mendesak waktu gempa terjadi.
Jika tidak segera memutuskan, bisa-bisa membiarkan dua nyawa melayang.

Sang ibu yang maunya menyelamatkan keduanya dengan berat hati  mengatakan "selamatkan yang putra saja" bukan "korbankan yang putri saja".

Andaikan sang pastur menjawab, "jangan bunuh anak kecil", bukan berarti dia menyuruh prajurit untuk membunuh yang dewasa kan, jadi lebih sulit lagi kita mengatakan bahwa pastur tersebut terlibat dalam pembunuhan tersebut dibandingkan jika sang pastur menjawab "tembak yang dewasanya" ?

101
mereka tahu apa yg mereka buat sih, senang lg acara lempar2 gt

"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164
 ;D

102
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 03 March 2014, 03:29:26 PM »
Kira-kira apakah ada jawaban yang bisa menyelamatkan semuanya gak yah?

103
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 02 March 2014, 02:39:01 PM »
Menurut saya pastor tersebut terlibat dalam tindakan pembunuhan itu secara terpaksa namun belum tentu akan menimbulkan akibat (kamma vipaka) terhadap dirinya.

Yang saya sangsikan adalah poin niat/cetananya sang Pastor.
Bagaimana kita bisa membuktikan bahwa dirinya bercetana saat itu?
Mungkin saja ini bisa menjadi ahosi kamma ataupun ketika berbuah dirinya tidak merasakan penderitaan.

Kira-kira begitu analisa saya.

104
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 01 March 2014, 05:41:54 AM »
Kalau menurut Asanga, dalam Viniscaya Samgrahani, ada 5
1. basis (objek makhluk hidup yg dibunuh)
2. identifikasi (mengenali si makhluk, dan tidak salah bunuh)
3. Keadaan pikiran (motivasi membunuh dan niat)
4. klesha (salah satu dari Lobha Dosa Moha yang mewarnai pikiran)
5. penyelesaian (tindakan membunuh dan akibatnya makhluk mati)

Menurut Tsongkhapa, dia mengubah list diatas dalam LAMRIM, jadi 4
1. basis (objek makhluk hidup yg dibunuh)
2. pikiran (identifikasi + niat motivasi + klesha)
3. tindakan (tindakan membunuh sebenarnya)
4. penyelesaian (akibatnya, makhluk mati)

Dalam lamrim pembagiannya ada 2, jalan karma yang lengkap dan jalan karma yang tidak lengkap
jalan karma yang lengkap adalah memenuhi semua 4 faktor yang disebut. Ini akan menghasilkan akibat karma paling berat.

Jalan karma yang tidak lengkap adalah memenuhi hanya 1,2, atau 3 faktor.
Misalnya niat membunuh, melakukan, tapi korban tidak mati. Atau si pembunuh mati lebih dulu daripada si korban.
Atau misalnya niat membunuh devadatta tetapi yang dibunuh yajnadatta karena kesalahan
atau misalnya bunuh diri, karena si pelaku tidak ada lagi ketika korban mati
atau misalnya membunuh, tetapi sebelum korban mati tiba2 timbul penyesalan dan tidak ingin dia mati

Mengenai membunuh dengan sadar atau tidak sadar, sepertinya itu dikelompokkan ke karma membunuh lengkap dan tidak lengkap.
Kalau di tradisi mahayana ada cerita..... Nagarjuna mati karena kepalanya dipenggal dengan rumput kusa.
Itu karena di masa lampau, ia pernah dengan tidak sengaja membunuh serangga (belalang mungkin) sewaktu sedang memotong rumput kusa. Ini sering dijadikan contoh cerita bahwa biarpun kita melakukan tindakan tanpa sengaja dan tanpa niat, tetap ada karma kecil yang dihasilkan.

wah berarti repot juga ya misalnya kalau mau mandi mesti periksa dulu sampai ke dalam-dalam saluran pembuangan selain di sekitar lantai kamar mandi apakah ada terutama semut yang berkeliaran.
 :'(

Tapi kalau sudah tingkatan Nagarjuna harusnya sih sudah tidak disertai penderitaan batin lagi ketika dipenggal dengan rumput kusa?
masalahnya level seperti saya yang masih penuh kemelekatan/kilesa, harus sering merasakan penderitaan akibat melakukan pembunuhan walau sebenarnya tidak berniat tapi lebih karena tak sengaja, malas memeriksa/memindahkan ke tempat yang lebih aman, atau karena alasan lainnya.
 :(

105
Meditasi / Re: Don't Look Down on the DEFILEMENTS They will laugh at you
« on: 28 February 2014, 11:53:35 AM »
Benar-benar mantap postingnya kakak.
Anumodana.

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13