*ada suatu kasus
ada pemeditator(wanita) mempersembahkan minyak lampu dipagoda
lalu ia diliputi avija,tanha,upadana menginginkan suatu kehidupan bisa bermeditasi
dengan mempersembahkan bunga ke sebuah pagoda ia menyatakan keinginan terlahir kembali sebagai seorang pria
pengetahuan salah tentang "pria"adalah avija. Ketertarikanpada kehidupan sebagai pria adalah tanha
kemelekatan padanya adalah upadana. diliputi oleh tiga ini,kelompok kusala cetana yaitu mempersembahkan bunga di pagoda tersebut
adalah sankhara. tiga hal itu(avijja,tanha,upadana) yang tersisa menjadi daya atau kekuatan dalam proses nama rupa saat tiga hal itu lenyap
kekuatan ini adalah kamma. semuanya ada 5 sebab:avija,tanha,upadana,sankhara,kamma
Dikatakan pemikiran ttg kelahiran sebagai seorang laki2 adalah avija << Kenapa?
lalu begitu pula dengan tanha dan upadana.
Yang saya tangkap disini ialah, harus berhati2 dalam berkehendak.
IMHO, kehendak itu baik adanya (mau bermeditasi sbg laki2), tapi diliputi avija,dkk (katanya) So, harus gimana dong dalam berkehendak?
Thx b4
Kehendak/cetana hanyalah salah satu dari 7 sabbacittasadharana cetasika (cetasika yg muncul pada setiap citta), jadi sifatnya tergantung dari cetasika yg mempelopori, apakah kusala atau akusala
Saat kita berdana, apakah PASTI 100% baik mulai dari berniat utk berdana sampai selesai berdana, dan selama dalam kehidupan ini? tentunya tidak khan bro...... bisa aja wkt mau niat berdana muncul timbang ini dan itu
Atau wkt mau dana, ada anak kecil menangis, muncul jengkel dalam diri kita
Nah proses citta yg sedemikian cepat, memunculkan kehendak2 yg akusala walau pada tindakan yg terlihat "murni" kusala
Jadi gimana dong harus bersikap dalam hidup? yang baik aja masih salah
Ya itulah "moha" bro..... yg membuat kita tidak bisa membedakan yg baik dan yg salah.......
Dalam kasus teman anda, sudah jelas bhw teman anda itu "melekat" pada pandangan bhw hanya pria yg bisa bermeditasi.
Padahal sudah bnyk cerita wanita menjadi arahat khan?
Keinginan utk bermeditasi adl baik, namun keinginan utk menjadi pria yang sebenarnya adalah Tanha
misal menjadi pria pun tapi sebagai manusia "cacat" (ahetuka kusala), dia pun tidak akan bisa bermeditasi sampai tingkat kesucian loh karena batinnya "goyah"
Ini sama aja dengan mau berdana (baik) tapi dengan embel2 "kalau udah kaya"....
padahal kalau mau bermeditasi, saat ini pun dia bisa mulai meditasi khan?
kalau mau dana pun, ga usah nunggu kaya, bisa dana tenaga, dana pikiran bahkan dana Rp 1.000 aja, itu udah berdana khan?
Disinilah sering salah kaprahnya pengertian tentang buddhism
Jadi Panna sangat penting agar tidak setengah2 dalam melihat Tipitaka karena isi Tipitaka saling berhubungan satu dengan yang lainnya
semoga bermanfaat
metta