<41> Paralel: SN 23.31 dalam SN III 199,7.
<42> Mengadopsi varian 欲 alih-alih 色; cf. juga Yìnshùn 1983: 491 catatan no. 12.
<43> Paralel: SN 23.43 dalam SN III 201,5, di mana Sang Buddha mengatakan kepada Rādha agar ia seharusnya melepaskan keinginan terhadap apa yang bersifat melenyap,
khayadhamma, yaitu lima kelompok unsur kehidupan.
<44> Mengadopsi suatu varian yang menambahkan 欲貪斷已; cf. juga Yìnshùn 1983: 493 catatan no. 2.
<45> Di sini bagian kotbah berhubungan kepada Rādha berakhir.
<46> Sang guru agung tentu saja adalah Sang Tathāgata; cf. T 1579 dalam T XXX 760a17 dan Yìnshùn 1983: 493 catatan no. 4.
<47> Cf. SHT IV 30d V8, Sander dan Waldschmidt 1980: 83:
[in]dr(i)[y](āṇi).
<48> Paralel: SHT IV 30d, Sander dan Waldschmidt 1980: 83.
<49> SHT IV 30d V9, Sander dan Waldschmidt 1980: 83:
c-chramaṇā (vā brā)hmaṇā vā rūpe.
<50> SHT IV 30d V10, Sander dan Waldschmidt 1980: 83:
māraba(ndhanebya)[ḥ] aparimuktā, dan SHT IV 30d R1:
[ā]gatā yathā[k].
<51> SHT IV 30d R2, Sander dan Waldschmidt 1980: 83:
n-āva[ś](agatā) mārasya na vaśa(g), dan SHT IV 30d R4:
(pa)rimuktā (māra)[p]ā[ś]e[bh](ya)[ḥ āl]ī.
<52> Mengadopsi suatu varian yang menambahkan 受想行識亦復如是; cf. juga Yìnshùn 1983: 494 catatan no. 5. SHT IV 30d R3, Sander dan Waldschmidt 1980: 83:
saṃskā … [vi]jñāne n-ālīyaṃ(te).
<53> Mengadopsi varian 選 alih-alih 撰; cf. juga Yìnshùn 1983: 494 catatan no. 6.
<54> Terjemahan saya mengikuti saran oleh Yìnshùn 1983: 494 catatan no. 7 untuk menghapus 近, yang tidak ditemukan dalam ungkapan yang digunakan untuk kelompok-kelompok unsur kehidupan lain.
<55> Paralel: suatu kutipan kotbah dalam
Abhidharmakośabhāṣya, Pradhan 1967: 356,15 (& 357,5), mengidentifikasi sebagai suatu kutipan dari kotbah yang sekarang dalam Pāsādika 1989: 106 (§422), dan dalam
Abhidharmakośavyākhyā, Wogihara 1936: 554,6. Akanuma 1929/1990: 35 mengidentifikasi SN 24.2 sebagai suatu paralel pada SĀ 133, tetapi kotbah ini tampaknya suatu paralel yang lebih dekat dengan SĀ 134; cf. catatan no. 63 di bawah. Karena SĀ 134 meringkaskan kebanyakan dari penguraiannya, demi tujuan kejelasan saya akan mencatat beberapa perbedaan antara dua kotbah
Saṃyukta-āgama dan SN 24.2 sudah di sini dalam catatan pada SĀ 133.
<56> SĀ 133 dalam T II 41c15 sebenarnya membaca 何所起, “dengan munculnya apakah?”, di mana terjemahan saya di sini dan di bawah menganggap bahwa ini sebagai contoh lain mencampurkan
utpāda dengan
upāda, seperti yang terbukti dalam penerjemahan
anupādāya sebagai 不起 di tempat air dalam kumpulan itu; cf. Anālayo 2014: 8 catatan no. 17.
<57> Dalam SN 24.2 pada SN III 203,31 pandangannya adalah “ini adalah milikku, ini adalah aku, ini adalah diriku”, di mana di sini dan di bawah dalam penguraian itu tidak diikuti oleh suatu penunjukan pada makhluk-makhluk hidup yang berlanjut dalam
saṃsāra.
<58> Mengadopsi varian 知 alih-alih 去; cf. juga Yìnshùn 1983: 501 catatan no. 3.
<59> Mengadopsi suatu varian tanpa 隨.
<60> SN 24.2 dalam SN III 204,17 mengulangi keseluruhan tanya jawab, yang dimulai dengan ketidakkekalan, terhadap apa yang dilihat, didengar, dialami, diketahui, dicapai, dicari, dan diikuti.
<61> Dua pandangan ini tidak memiliki padanan dalam SN 24.2.
<62> Pradhan 1967: 356,15 dan 357,5:
saptakṛtvo devāśca manuṣyāśce ti … duḥkhasyāntaṃ karotīti; Wogihara 1936: 554,6:
niyataṃ saṃbodhi-parāyaṇaḥ saptakṛtvaḥ-paramaḥ saptakṛtvo devāṃś ca manuṣyāṃś ca saṃdhāvya saṃsṛtya duḥkhasyāṃtaṃ karotîti.
<63> Paralel: SN 24.2 dalam SN III 203,30; cf. catatan no. 55 di atas.
<64> SN 24.2 dalam SN III 204,27 menunjukkan bahwa ketika siswa mulia telah meninggalkan keragu-raguan sehubungan dengan enam sudut pandang ini dan keragu-raguan tentang
dukkha, munculnya, lenyapnya, dan jalan menuju pada lenyapnya, ia disebut seorang pemasuk-arus. Karena mengambil keragu-raguan sehubungan dengan empat kebenaran mulia alih-alih keragu-raguan sehubungan dengan Sang Buddha, Dharma, dan Komunitas (Sangha), SN 24.2 adalah suatu paralel yang lebih dekat pada SĀ 134 alih-alih SĀ 133.
<65> SN 24.2 tidak secara eksplisit menyebutkan ketidakmampuan demikian dari seorang pemasuk-arus untuk melakukan perbuatan yang berbuah pada tujuan yang buruk, ataupun ia menyebutkan bahwa ia memiliki tujuh kehidupan paling banyak, walaupun keduanya dapat dengan aman diasumsikan secara implisit dalam penyajiannya.
<66> Paralel: kotbah yang sama disebutkan di atas dalam catatan no. 55 dan suatu kutipan kotbah dalam
Abhidharmakośabhāṣya, Pradhan 1967: 471,23, mengidentifikasi sebagai suatu kutipan dari kotbah yang sekarang dalam Pāsādika 1989: 131 (§529).
<67> Pradhan 1967: 471,23:
avidyānivaraṇānāṃ sattvānāṃ saṃdhāvatāṃ saṃsaratām iti.
<68> Mengadopsi varian 決定 alih-alih 不從; cf. juga Yìnshùn 1983: 501 catatan no. 5.
Singkatan
Bv-a | Buddhavaṃsa-aṭṭhakathā |
SĀ | Saṃyukta-āgama |
SN | Saṃyutta-nikāya |
T | Taishō edition, CBETA |