//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali  (Read 151954 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #75 on: 03 October 2012, 03:50:29 PM »
saya tidak tahu kapasitas mereka
saya hanya melayani anda

Artinya ada perbedaan keyakinan? (Wah, kalau begitu jangan salahkan saya jika saya salah membuat kesimpulan)

 

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #76 on: 03 October 2012, 03:54:33 PM »
Thanks bro (Saya tidak akan menanggapi yang tidak relevan).

Bro, kalau boleh kasi masukan, anggaplah saya orang yang ingin tahu tetapi mungkin agak 'ngeyel'. Jadi tolong jangan dianggap musuh. Tetapi sekali lagi hanya masukan.
masukan dari kamu, saya kira tidak perlu

Quote
Baik, jadi seorang Buddhis yang melakukan kebajikan dan memiliki hati yang bersih namun kondisi hidupnya miskin (sehingga setiap hari tidur dengan perut lapar), tidak akan mencapai pencerahan?

sebagai umat awam tidak ada batin yang bersih
jika memang miskin tentunya harus menerima resiko lapar dan menderita.

standar anda arti pencerahan itu apa ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #77 on: 03 October 2012, 03:55:07 PM »
Pertama, selamat untuk anda
karena lumayan rajin, sampai mencari ttg Empat Kesunyataan Mulia

Empat Kesunyataan Mulia poin ke (2) mengatakan bahwa
"penderitaan disebabkan oleh nafsu".
pemakaian kata "nafsu" kurang sesuai
mungkin karena "lost in translation"

coba lihat lagi di http://en.wikipedia.org/wiki/Samudaya
the origin (Pali: samudaya) of dukkha is commonly explained as craving (Pali: tanha) conditioned by ignorance (Pali: avijja)
 
ini hanyalah pemikiran anda saja, mengambil kesimpulan anda sendiri
 
tahu dari mana itu konsisten dengan definisi Sang Buddha ?
Sang Buddha sudah menjelaskan definisi ini dengan jelas
dan definisinya berlainan dengan kesimpulan anda
coba cari lagi datanya, sebagai home work

Thanks bro atas klarifikasinya.

Namun yang menjadi pertanyaan: Apakah penderitaan hanya disebabkan oleh craving/ignorance? Sekalipun craving/ignorance sudah dihindari, bukankah masih ada sumber yang lain lagi?




Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #78 on: 03 October 2012, 03:56:18 PM »
Artinya ada perbedaan keyakinan? (Wah, kalau begitu jangan salahkan saya jika saya salah membuat kesimpulan)

tidak ada menuduh kamu salah, tapi saya masih menganggap kamu bodoh

bisa berbeda, kapasitas batin setiap orang berbeda.
« Last Edit: 03 October 2012, 03:59:31 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #79 on: 03 October 2012, 03:56:25 PM »
Komentar bro Alucard di reply 21:
Baik, saya akan coba sampaikan pemikiran saya:

Sidharta dalam Empat Kesunyataan Mulia poin ke (2) mengatakan bahwa "penderitaan disebabkan oleh nafsu". Nah, apakah "ketiadaan makanan" bisa membuat seseorang menderita? Ya, maka dapat disimpulkan bahwa "kebutuhan akan makan" juga termasuk nafsu.

Jika ingin konsisten kepada definisi Sidharta, maka "nafsu" hendaknya tidak hanya dipersempit pada sesuatu yang berkaitan dengan keserakahan, keinginan, dll, tetapi juga segala sesuatu yang bisa mendatangkan penderitaan, termasuk "kebutuhan akan makan".

Namun, jika "kebutuhan akan makan" ternyata termasuk "nafsu", bagaimana mungkin Sidharta mencapai pencerahan? Padahal ia masih perlu makan selama 45 tahun lagi?

Maka, hanya ada dua kemungkinan di sini:
1. Sidharta tidak mencapai pencerahan, atau
2. Pernyataan Sidharta di Empat Kesunyataan Mulia poin (2) itu salah.

Nah, dilema kan bro?
ketiadaan makanan bisa membuat seseorang menderita?
jawabnya IYA jika seseorang masih terikat dengan nafsu keinginan untuk makan. :)
Tapi bagi seorang Buddha, tidak ada lagi keinginan, tapi kenapa masih tetap makan?
makan itu hanya dilakukan sekedar untuk menjaga tubuh jasmani ini, karna jasmani memang butuh makanan kasar, berbeda dengan makanan batin.
maka yang makan disini adalah jasmaninya, nafsunya udah g bekerja lagi.
sehingga bagi seorang Buddha, apa pun yang ia lakukan adalah kiriya (tidak menghasilkan akibat) karna perbuatan itu sudah tidak disertai  dengan nafsu.
cmiww.
mungkin sulit membayangkannya, sekedar tau teori aja, tapi untuk membuktikan juga bisa, dalam kehidupan ini selagi masih hidup. :)


Thanks bro (Saya tidak akan menanggapi yang tidak relevan).

Bro, kalau boleh kasi masukan, anggaplah saya orang yang ingin tahu tetapi mungkin agak 'ngeyel'. Jadi tolong jangan dianggap musuh. Tetapi sekali lagi hanya masukan.

Baik, jadi seorang Buddhis yang melakukan kebajikan dan memiliki hati yang bersih namun kondisi hidupnya miskin (sehingga setiap hari tidur dengan perut lapar), tidak akan mencapai pencerahan?
imo, percerahan itu adalah urusan batin.
hidup bisa miskin, perut bisa lapar, tapi belum tentu batinnya juga lapar dan miskin, dan sebaliknya.
hidup bisa kaya tapi batinnya belum tentu kaya. :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #80 on: 03 October 2012, 03:58:00 PM »
saya sudah mempertimbangkan untuk melayani orang model begini
emank ada yang salah bunyinya ?  ^-^

1. Kalau ada yang bertanya, jawablah tanpa menghina agama lain maupun si penanya.

2. Jawablah pertanyaan yang dilontarkan, kalau kamu sendiri cukup yakin akan kebenarannya. Pertimbangkan dulu. Kalau km ragu, sebaiknya diam.

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #81 on: 03 October 2012, 03:58:33 PM »

Baik, jadi seorang Buddhis yang melakukan kebajikan dan memiliki hati yang bersih namun kondisi hidupnya miskin (sehingga setiap hari tidur dengan perut lapar), tidak akan mencapai pencerahan?


mungkin mencapai pencerahan
mungkin juga tidak mencapai pencerahan

Thanks bro atas klarifikasinya.
kok dipanggil bro ?  >:D

Namun yang menjadi pertanyaan: Apakah penderitaan hanya disebabkan oleh craving/ignorance? Sekalipun craving/ignorance sudah dihindari, bukankah masih ada sumber yang lain lagi?

iya benar, ada sumber yang lain
home work yang tadi belum dikerjakan
kan jawabannya di sana.  ;D

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #82 on: 03 October 2012, 04:01:41 PM »
Thanks bro.

sebagai umat awam tidak ada batin yang bersih
jika memang miskin tentunya harus menerima resiko lapar dan menderita.

Bro tidak menjawab pertanyaan saya dengan tegas. Sekali lagi, dalam kondisi seperti yang saya gambarkan itu, dapatkah orang itu mencapai pencerahan?

standar anda arti pencerahan itu apa ?

Standar saya? Bukan bro. Tetapi dari yang pernah saya pelajari, Sidharta mengatakan bahwa untuk mencapai pencerahan seseorang harus terlepas dari nafsu dan penderitaan. Apakah saya salah?


Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #83 on: 03 October 2012, 04:02:30 PM »
1. Kalau ada yang bertanya, jawablah tanpa menghina agama lain maupun si penanya.
saya tidak menghina agama, tapi saya hanya mengomentari individu
apakah saya mengatakan kebenaran tentang yesus dan tuhan itu salah ?

Quote
2. Jawablah pertanyaan yang dilontarkan, kalau kamu sendiri cukup yakin akan kebenarannya. Pertimbangkan dulu. Kalau km ragu, sebaiknya diam.

saya akui memang menjawab asal2 dan asbun
anda juga tidak bisa melarang saya diam, karena ini forum bebas 'cerita' bu dhammadina.
kasihan tuhan penguasa alam DC, udah capek2 buat forum, tapi sepi ......
« Last Edit: 03 October 2012, 04:13:56 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #84 on: 03 October 2012, 04:03:10 PM »
kita disini ada melatih diri melaksanakan atthasila, salah satunya adalah hanya makan sebelum jam 12 siang (sebelum matahari ada diatas kepala) sampai matahari terbit pada hari berikutnya.
« Last Edit: 03 October 2012, 04:07:56 PM by daimond »

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #85 on: 03 October 2012, 04:05:28 PM »
tidak ada menuduh kamu salah, tapi saya masih menganggap kamu bodoh

Baik bro, jadi saya bodoh, karena 'dibodohi' orang lain. Hehehe

Tetapi saya tidak akan mengatakan orang lain itu bodoh. Mungkin itu keyakinannya.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #86 on: 03 October 2012, 04:06:36 PM »
Thanks bro.

Bro tidak menjawab pertanyaan saya dengan tegas. Sekali lagi, dalam kondisi seperti yang saya gambarkan itu, dapatkah orang itu mencapai pencerahan?

saya jawab sudah sesuai kebenaran yang saya pelajari, tapi anda tidak mengerti
anda tidak bisa mengerti, saya maklum, karena kapasitas anda memang demikian

Quote
Standar saya? Bukan bro. Tetapi dari yang pernah saya pelajari, Sidharta mengatakan bahwa untuk mencapai pencerahan seseorang harus terlepas dari nafsu dan penderitaan. Apakah saya salah?
standar arti pencerahan kamu apa ?
« Last Edit: 03 October 2012, 04:10:55 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #87 on: 03 October 2012, 04:10:19 PM »
Baik bro, jadi saya bodoh, karena 'dibodohi' orang lain. Hehehe

Tetapi saya tidak akan mengatakan orang lain itu bodoh. Mungkin itu keyakinannya.

memang bodoh,
tapi saya tidak tahu kamu bodoh dalam hal apa, bodoh batin, bodoh ilmu, atau bodoh lainnya ...
makanya kamu harus pelajari Kitab Pitaka, jika kurang jelas baru bertanya, karena arti umum belum tentu sama dengan arti yang tercantum di kitab.

jadi anggapan anda dengan tidak menyebut bodoh kepada orang lain itu suatu keyakinan !  ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #88 on: 03 October 2012, 04:12:21 PM »
sebagai umat awam tidak ada batin yang bersih
jika memang miskin tentunya harus menerima resiko lapar dan menderita.

Bukannya Sidharta mengajarkan bahwa pencerahan dapat dicapai siapa saja, tidak terkecuali umat awam?


Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #89 on: 03 October 2012, 04:14:25 PM »
memang bodoh,
tapi saya tidak tahu kamu bodoh dalam hal apa, bodoh batin, bodoh ilmu, atau bodoh lainnya ...
makanya kamu harus pelajari Kitab Pitaka, jika kurang jelas baru bertanya, karena arti umum belum tentu sama dengan arti yang tercantum di kitab.

jadi anggapan anda dengan tidak menyebut bodoh kepada orang lain itu suatu keyakinan !  ^-^

Hehehe.

Thanks bro.