Abhidharmasamuccaya adalah salah satu teks Abhidharma yg banyak digunakan dlm tradisi Mahayana, yg ditulis oleh Asanga, pendiri aliran Yogacara. Teks ini ditulis dlm gaya tanya-jawab dan metode pemaparannya sama seperti metode pemaparan yg digunakan dlm teks Abhidhamma Pali seperti yg terdpt dlm Dhammasangani, Vibhanga, dan Dhatukatha. Isinya membahas tentang lima kelompok kehidupan (skandha), delapan belas unsur (dhatu), dua belas landasan (ayatana) dlm berbagai detail untuk menunjukkan bahwa tidak ada diri (anatma) dlm fenomena-fenomena ini. Selain itu juga membahas tentang Empat Kebenaran Mulia, keadaan antara saat kematian (antarabhava), pembagian ajaran Buddha, Vaipulya sbg kanon Bodhisattva (Bodhisattvapitaka), pembagian jenis individu (seperti dlm Puggalapannati), jenis pengetahuan/pemahaman sampai dg pengetahuan seorg Bodhisattva, empat pengetahuan analitis (pratisamvid), enam jenis kemampuan batin (abhijna), empat landasan perhatian murni (smrtyupasthana), dst. Penerjemah teks ini juga menyertakan catatan kaki yg berisi versi paralel dr teks Pali yg bersesuaian.
Buku ini adalah buku yg bagus bg mereka yg ingin mendalami Abhidharma dari tradisi Mahayana. Sebagian besar isinya mirip dengan Abhidhamma versi Theravada, oleh sebab itu diperlukan pemahaman dasar Abhidhamma untuk memahaminya.
Abhidharmasamuccaya: The Compendium of the Higher Teaching
There are two systems of Abhidharma, according to Tibetan tradition, lower and higher. The lower system is taught in the Abhidharmakosa, while the higher system is taught in the Abhidharmasamuccaya. Thus the two books form a complementary pair. Asanga, author of the Abhidharmasamuccaya, is founder of the Yogacara school of Mahayana Buddhism. His younger brother Vasubandhu wrote the Abhidharnmakosa before Asanga converted him to Mahayana Buddhism. Yet the Kosa is written in verse, usual for Mahayana treatises, while the Samuccaya follows the traditional prose and answer style of the older Pali Abhidharma texts. Walpola Rahula, in preparing his 1971 French translation of this Mahayana text from the Sanskrit, Chinese, and Tibetan, has brought to bear on its many technical terms his extensive background and great expertise in the Pali canon. J. W. de Jong says in his review of this work:"Rahula deserves our gratitude for his excellent translation of this difficult text." Sara Boin-Webb is well known for her accurate English translations of Buddhist books from the French. She has now made accessible in English Rahula's French translation, the first into a modern language, of this fundamental text.
[gmod]bajakan, di hapus linknya ya [/gmod]
Semoga bermanfaat....