“ O para bhikkhu, kehendak(cetana) untuk berbuat itulah yang aku namakan karma. Sesudah berkehendak orang lalu melakukan perbuatan dengan pikiran, ucapan dan badan jasmani.” Anguttara Nikaya III, 415.
Ada lima faktor agar suatu perbuatan dapat disebut membunuh :
1. adanya makhluk hidup (pano)
2. mengetahui bahwa makhluk itu masih hidup (panasannita)
3. berpikir untuk membunuhnya (vadhakacittam)
4. berusaha untuk membunuhnya (upakkamo)
5. makhluk itu mati sebagai akibat dari usaha tersebut (tena maranam)
Empat faktor untuk dapat disebut berkata tidak benar :
1. Atthama-vatthu : sesuatu atau hal yang tidak benar
2. Visamvadanacittam : mempunyai pikiran untuk berdusta
3. Tajjo vayamo : berusaha berdusta
4. Parassa tadatthavijanam : pihak lain memahami maksud yang dikatakannya
____
terkadang suatu perbuatan karna dilakukan dalam waktu yang hampir tidak bersela maka dianggap sebagai satu kejadian, padahal pikiran bergerak dengan begitu cepatnya. seperti cerita om nagasena tentang membunuh nyamuk untuk melindungi anak, melindungi anak adalah satu pikiran (baik) dan membunuh nyamuk adalah pikiran yang lain (buruk).
yang satunya dilandasi dengan kasih sayang.
sedangkan satunya lagi oleh kebencian.
jadi g bisa dikatakan membunuh nyamuk karena kasih sayang. mana ada menghilangkan nyawa makhluk lain dengan kasih sayang.