Penting untuk dicatat bahwa selain guru senior Kwang Ching dan sadhaka Budhis Li
Ping Nan, keduanya telah melatih diri selama puluhan tahun, tidak banyak orang yang
disebut biksu atau biksuni utama yang mempunyai sarira ketika mayatnya
dikremasikan. Meskipun mereka menyebut diri sebagai pengikut dari "Ajaran Lurus",
hanya abu saja yang ditemukan dari sisa pembakaran mayat mereka. Sebaliknya, dari
para sadhaka Cen Fo Cung, seorang wanita tua yang buta huruf, seorang tahanan
yang dihukum mati, dan seorang umat biasa didapatkan mempunyai sarira dan bunga
sarira dari sisa pembakaran mayat mereka. Apakah aliran kita merupakan aliran sesat?
ahahhahhahahah
sarira tidak menjadi patokan sesat atau tidaknya suatu ajaran. sebelumnya saya sudah mengungkapkan bahwa saya juga memiliki sarira, bahkan ketika saya masih hidup, jadi apakah saya menganut ajaran sesat?
trus patokannya perkataan anda ya ?
haahaha
kocak sekali
coba tunjukkan sarira anda
apa anda tidak bisa membedakan sarira dan kotoran ?
ajaran yg anda anut tidak sesat,
tapi bodohnya anda sendiri yg tersesat
itu karena kurang panna
belum lagi iri hati liat orang lain
jangan banyak koar2
yg jelas hanya abu yg ada di tubuh anda
gimana soal kesadaran?
anda gk brani nunjukin suttanya
pasti aja gk brani
ato jjangan2 suttanya bikinan anda ya ?
ayo jawab