1.Dharma Zhenfozong adalah yang paling cocok buat saya.Sangat teratur,sangat luwes,praktiknya tidak susah,dan kebetulan memiliki seni dan budaya bernuansa Buddhis yang termuat dalam ritual2 dan arsitektur vihara Zhenfo (rupang,susunan altar,lantunan sutra,liturgi ritual besar seperti homa,pernak pernik khas Vajrayana yang warna warni).Dharma Zhenfo juga menurut saya sangat fleksibel dalam mengikuti perkembangan jaman (tidak kolot).Cakupan Dharma Zhenfo pun sangat luas,mulai dari lokuttara (adiduniawi) seperti penekanan sila samadhi dan prajna,pelatihan cakra kundalini,kultivasi anuttara tantra hingga yang lokiya (duniawi) seperti sadhana dewa rejeki,pembuatan hu,analisis fengshui,dan penyembuhan diri.
2.Dharma Zhenfozong walaupun didirikan oleh Grandmaster Liansheng,aliran silsilah zhenfo tidak terputus dari Sang Buddha Sakyamuni sendiri dan Guru2 besar Buddhis lain seperti Guru Rinpoche Padmasambhava,maka tidak heran semua praktek Dharma dalam zhenfo tidak jauh2 dari inti2 ajaran Buddha seperti sila,samadhi,prajna,walaupun dengan interpretasi yang berbeda.
3.Zhenfozhong menghargai semua keyakinan di dunia.Kami diajarkan utk menghormati Guru2 besar semua Agama.Grandmaster sendiri pun beberapa kali meminta bantuan dari Bunda Maria untuk menolong beberapa siswa yang beragama ka****k.Aneh kedengarannya, itu dpt dirasakan kebebasan yang amat besar.
4.bagi yg terlahir dikeluarga Buddhis, mulai TK di ciu tao di aliran Yiguanddao,dan mulai SD trus belajar tradisi Theravada di sebuah vihara (walaupun pendidikan dari SD hingga SMA berbasis kr****n dan ka****k,bahkan beberapa kali dipaksa untuk pindah agama saat SD),lalu saya mulai membaca Ko Ong Kwan Se Im Keng setelah mendapatkannya di klenteng,semakin bertumbuh,saya juga mulai mempelajari aliran2 lain,termasuk Mahayana,Vajrayana.Jodoh dengan zhenfo mulai terlihat ketika SD mendapat majalah cen fo,lalu didalamnya termuat mantra Dewi Jinmu,setelah itu tanpa sadar melafalkan mantra beliau.Saat remaja juga pernah bermimpi melihat gedung yg dijaga 4 raja langit yg ternyata adalah gedung aula ksitigarbha di Vihara Vajragarbha kota Makassar (padahal sebelumnya belum pernah kesana).Jodoh tidak lari kemana2,saya dulu sebenarnya adalah anti-zhenfo,sangat membenci lushengyen,tapi lihatlah saya sekarang,hahahaha