Saya sama sekali tidak menyebut sesuatu sebagai salah. Bagi saya apapun kebenaran yang Anda anut dan percayai, sampaikan dan delegasikan pemikiran Anda secara sopan,
wong saya tidak pernah maki kok, yang mana tidak sopan ?
si badut Lu lucu kok.
sebab guru Anda saya yakin seorang yang agung.
kok bisa tahu guru saya yang mana dan agung ?
Jika tentunya Anda juga tidak keberatan agama Buddha diperlakukan sama seperti Anda memperlakukan tokoh dan juga konsep agama dan aliran lain, maka silakan teruskan cara-cara Anda.
tidak keberatan, malah enteng aja
wong hak siapa pun untuk bebas mengkritik kok !
Saya yakin, walau Buddha disebut berhala atau dijadikan ikon sebuah bar, tentu Anda juga tidak keberatan 'kan?
bagi saya tidak apa2 kok !, dikatakan berhala atau jadikan icon apa aja,
umat lain saya tidak tahu kalau tidak setuju
.
malah saya termasuk orang yang tidak setuju ikut demo dan protes kok.
biar aja mau jadi buddha bar, buddha cafe, buddha diskotik, buddha .... apa aja, silahkan kok
dutiyampi : tidak keberatan, enteng kok
Sesekali saya juga membaca bahwa Pangeran Siddharta disebut tidak bertanggung jawab dan durhaka terhadap orang tua, juga (seharusnya) tidak masalah bagi Anda 'kan?
mosok melarang orang kritik, mana bisa !
hidup ini tidak bisa memuaskan semua orang.
Jika ada badut di abad ke 21 ini, apa ada badut juga di India 2500 tahun yang lalu?
siapa badut India yang terkenal itu, namanya siapa, ai juga ingin tahu !
Berani berbuat, siap dengan konsekuensi.
siap.
btw anda sudah daftar jadi anggota badut Lu
Tidak heran agama Buddha banyak mendapat pelecehan dan rintangan, ternyata merupakan buah vipaka dari umat-umatnya sendiri.
mosok hanya agama Buddha aja, wong semua mahluk hidup punya buah vipaka kok
termasuk anda yang sudah 'bukan umat awam'. lagi
Salam introspeksi. Semoga berbahagia.